Syaloom saudara dan sahabatku, apa rencana akhir minggu ini? Jika aku masih bersama Paman Yehezkiel 34 : 17 - 19. Aku masih berbincang dan berbagi cerita bersama Paman Yehezkiel.
Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik? (ayat 18a)
Dikisahkan suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan empat anak. Mereka hidup mewah karena mempunyai uang, dan harta dalam bentuk tanah yang banyak. Dari ke empat anak yang paling berhasil adalah anak tertua karena mempunyai kedudukan tinggi di pemerintahan. Selagi kedua orang tua masih hidup, telah di atur pembagian harta dengan adil. Masing-masing sesuai bagiannya. Singkat cerita, kedua orang tua yang bijak itu meninggal. Waktu terus berjalan dan mulai timbul persoalan pada keempat saudara tersebut. Persoalan tentang harta. Saudara yang paling tua karena merasa memiliki jabatan dan kuasa berupaya untuk menguasai harta kekayaan peninggalan orang tua.
Dia tidak mau membagi untuk saudara-saudaranya yang lain walaupun sebenarnya hidupnya lebih baik dibandingkan dengan saudaranya. Saudara yang paling tua berlaku sok kuasa, ingin memiliki sendiri harta kekayaan, dia tidak peduli dengan saudaranya yang lain.
Tuhan tidak suka dengan perilaku yang demikian. Hal ini nyata dalam ayat 19 "Apakah domba-domba-Ku seharusnya memakan rumput yang sudah di injak-injak kakimu danmeminum air yang sudah dikeruhkan kakimu?" Karena itu Firman Tuhan berbicara : Tuhan akan menjadi hakim "di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan". Tuhan akan mengadili siapa-siapa yang berlaku jahat. Tuhan akan menegurnya dengan keras orang yang berlaku jahat terhadap sesamanya.
Sebagai umat percaya yang mengenal Tuhan dengan baik dan memahami kehendak Tuhan janganlah kita berlaku curang/ jahat/ egois terhadap sesama. Berusahalah untuk saling menghormati bahkan saling mengasihi sesama dan jangalah hidup ini dikuasai oleh keserakahan sebab Tuhan tidak menghendaki adanya keserakahan.
Doa :
Tuhan biarlah kami tidak berlaku jahat kepada sesama, tapi ajarlah kami dengan kasih sayang-Mu.
Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik? (ayat 18a)
Dikisahkan suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan empat anak. Mereka hidup mewah karena mempunyai uang, dan harta dalam bentuk tanah yang banyak. Dari ke empat anak yang paling berhasil adalah anak tertua karena mempunyai kedudukan tinggi di pemerintahan. Selagi kedua orang tua masih hidup, telah di atur pembagian harta dengan adil. Masing-masing sesuai bagiannya. Singkat cerita, kedua orang tua yang bijak itu meninggal. Waktu terus berjalan dan mulai timbul persoalan pada keempat saudara tersebut. Persoalan tentang harta. Saudara yang paling tua karena merasa memiliki jabatan dan kuasa berupaya untuk menguasai harta kekayaan peninggalan orang tua.
Dia tidak mau membagi untuk saudara-saudaranya yang lain walaupun sebenarnya hidupnya lebih baik dibandingkan dengan saudaranya. Saudara yang paling tua berlaku sok kuasa, ingin memiliki sendiri harta kekayaan, dia tidak peduli dengan saudaranya yang lain.
Tuhan tidak suka dengan perilaku yang demikian. Hal ini nyata dalam ayat 19 "Apakah domba-domba-Ku seharusnya memakan rumput yang sudah di injak-injak kakimu danmeminum air yang sudah dikeruhkan kakimu?" Karena itu Firman Tuhan berbicara : Tuhan akan menjadi hakim "di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan". Tuhan akan mengadili siapa-siapa yang berlaku jahat. Tuhan akan menegurnya dengan keras orang yang berlaku jahat terhadap sesamanya.
Sebagai umat percaya yang mengenal Tuhan dengan baik dan memahami kehendak Tuhan janganlah kita berlaku curang/ jahat/ egois terhadap sesama. Berusahalah untuk saling menghormati bahkan saling mengasihi sesama dan jangalah hidup ini dikuasai oleh keserakahan sebab Tuhan tidak menghendaki adanya keserakahan.
Doa :
Tuhan biarlah kami tidak berlaku jahat kepada sesama, tapi ajarlah kami dengan kasih sayang-Mu.
No comments:
Post a Comment