Translate

Friday, April 8, 2016

Di ingat dan di lakukan

Syaloom saudara dan sahabatku, hari ini banyak perkara yang menghadangku tapi aku yakin dan percaya bahwa Tuhan Yesus pasti akan menolongku dalam situasi apa pun. Saat ini aku berada di Keluaran 13 : 8 - 10, .....

Hal itu bagimu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi peringatan di dahimu, supaya hukumTuhan ada di bibirmu! (ayat 9).
   
          Umumnya, memiliki barang-barang berharga seprti emas merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Aktualisasi diri yang di dalamnya secara tidak langsung seseorang menginginkan pengakuan dari orang lain bahwa ia memiliki sesuatu yang berharga. Karena itu barang berharga seperti emas selalu di tempatkan pada posisi yang menonjol pada tubuh seseorang, entah di kepala atau di tangan, agar dilihat orang lain bak mercusuar.

          Bagi kebanyakan orang Yahudi sampai saat ini, bentuk aktualisasi diri mereka adalah menaruh bagian firman Tuhan dalam kantung-kantung kulit yang kecil disebut Filakteria. Filakteria diikatkan pada lengan dan dahi mereka. Bahkan juga bagian firman Allah di taruh dalam kotak kecil lalu di tempelkan di tiang pintu rumah, disebut Mezuza.
       
          Makna filosofi mengikatkan kantung-kantung kecil pada dahi dan lengan adalah menunjukkan bahwa firman Tuhan itu harus terus menerus diingat (arti : diikat di dahi) karena itu mereka harus menghafalkannya; dan dilakukan (diikat di tangan). Jadi perintah-perintah Tuhan itu bukan hanya sekedar diingat tetapi dilakukan. Hal inilah menjadi ketetapan tentang perayaan RotiTidak Beragi. Ketetapan ini harus menjadi tanda di tangan dan menjadi peringatan di dahi mereka. Artinya, bangsa Israel tetap mengingat dan melakukan perayaan Roti Tidak Beragi dari tahun ke tahun. Agar generasi berikutnya juga tetap mengingat dan melakukan perayaan ini supaya firman Tuhan menjadi buah bibir yang terus menerus dibicarakan.

          Bagi anak Tuhan bentuk aktualisasi diri bukan memiliki sebanyak-banyak barang berharga lalu dipamerkan ke mana-mana. Hal itu akan menghantar seseorang ke ngarai kesombongan. Bentuk aktualisasi diri yang benar adalah selalu mengingat kasih setia Tuhan, mempercakapkan firman Tuhan dan melakukan setiap kehendak-Nya. Sehingga baik pikiran mau pun tindakan selalu berada dalam bingkai firman Tuhan.

Doa :
Bapa, mampukan kami mengingat dan melakukan setiap kehendak-Mu. Amin.

No comments:

Post a Comment