Syaloom saudara dan sahabatku, selamat sore untuk semuanya ..... Bagaimana kabarnya untuk saudaraku dan sahabatku di seluruh belahan dunia ? Hari ini aku sedang berbicara dengan Paman Yehezkiel 34 : 1 - 16. Tapi sebelum mendengar Paman Yehezkiel bercerita sebaiknya dengarkan dari Mazmur 23 ....
Beginilah firman Tuhan Allah : Celakalah gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri (ayat 2b)
Akhir tahun 2015 ada peristiwa yang menghebohkan negeri ini, yaitu skandal "papa minta pulsa". Hal ini tentang seorang petinggi negeri dengan inisial S.N salah satu pimpinan DPR yang mengadakan beberapa kali pertemuan dengan pemimpin salah satu perusahaan besar. Isi dari pertemuan itu antara lain ia meminta saham dari perusahaan besar tersebut. Jelas hal ini bertentangan dengan jabatannya, yang seharusnya memikirkan kesejahteraan rakyat. Perilaku pemimpin demikianlah yang ditegur keras sebab sangat tidak benar (Yehezkiel 34 : 1 - 10).
Tuhan berfirman melalui nabi Yehezkiel untuk menegur dengan keras pemimpin Israel. Pemimpin-pemimpin ini di sapa dengan istilah gembala-gembala Israel. Sebagai gembala, seharusnya mereka menggembalakan domba-domba dengan baik. Memberi makanan/ minuman yang baik, menjaga supaya domba-dombanya terhindar dari binatang buas, dan melindungi dari ancaman pencuri. Tetapi kenyataannya para gembala justru menikmati domba-dombanya seperti dilukiskan dalam ayat 3. Para gembala tidak hadir untuk kepentingan domba-dombanya, tidak membawa sukacita, tidak untuk menciptakan damai sejahtera tetapi sebaliknya, memeras dan hanya membuat hidup domba-dombanya sengsara. Untuk itu Tuhan menegur dengan keras. Kalau para gembala tidak sanggup untuk menjalankan perannya maka Tuhan akan mencabut mereka dari tengah umat dan Tuhan sendiri yang akan menggantikan peran mereka.
Jika Tuhan sendiri yang berperan menjalankan tugas-tugas pengembalaannya, maka domba-domba akan merasakan suatu suasana yang lain, yaitu suasana yang aman, nyaman dan tentram. Mengapa ? Karena Tuhan itu adalah gembala yang baik. Sebagai Gembala yang baik Tuhan bertindak dengan mencari kawanan domba yang telah tercerai-berai karena salah asuh alias tidak dirawat oleh para gembala. Gembala yang baik, mengambil tindakan menyelamatkan dari berbagai ancaman yang dihadapi oleh domba-dombanya.
Lebih dari itu gembala yang baik akan memberikan suasana yang baik, suasana yang baru, yang lebih menjamin masa depan domba-dombanya. Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu, di padang rumput yang baik akan Ku-gembalakan mereka. Inilah gambaran yang tepat dari peran penggembalaan yang Tuhan jalankan. Bahkan dalam ayat 16 menggambarkan perlindungan yang utuh dari Tuhan sebagai gembala yang baik.
Ada 2 hal yang dapat kita pahami dari renungan hari ini :
1. Bersama dengan Tuhan maka kehidupan kita pasti terjamin walau kita harus liku-liku kehidupan tetapi Tuhan adalah gembala yang baik pasti menjalankan peran penggembalaan yang menjamin masa depan.
2. Marilah kita belajar kepada Tuhan sang gembala yang baik, bagaimana menjalankan peran sebagai gembala di tengah kehidupan dan dalam tugas panggilan-Nya.
Jadi kalau Tuhan mempercayakan kepada kita suatu jabatan untuk kepentingan orang banyak, marilah kita lakukan dengan penuh tanggung jawab, kita lakukan dengan sungguh-sungguh agar melalui jabatan itu kita menjadi berkat bagi banyak orang.
Doa :
Tuhan Yesus jadikanlah kami pemimpin-pemimpin yang bertanggung jawab dan bersama-Mu kami tenang dan biarlah kami selalu belajar dari-Mu saja. Amin .....
Beginilah firman Tuhan Allah : Celakalah gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri (ayat 2b)
Akhir tahun 2015 ada peristiwa yang menghebohkan negeri ini, yaitu skandal "papa minta pulsa". Hal ini tentang seorang petinggi negeri dengan inisial S.N salah satu pimpinan DPR yang mengadakan beberapa kali pertemuan dengan pemimpin salah satu perusahaan besar. Isi dari pertemuan itu antara lain ia meminta saham dari perusahaan besar tersebut. Jelas hal ini bertentangan dengan jabatannya, yang seharusnya memikirkan kesejahteraan rakyat. Perilaku pemimpin demikianlah yang ditegur keras sebab sangat tidak benar (Yehezkiel 34 : 1 - 10).
Tuhan berfirman melalui nabi Yehezkiel untuk menegur dengan keras pemimpin Israel. Pemimpin-pemimpin ini di sapa dengan istilah gembala-gembala Israel. Sebagai gembala, seharusnya mereka menggembalakan domba-domba dengan baik. Memberi makanan/ minuman yang baik, menjaga supaya domba-dombanya terhindar dari binatang buas, dan melindungi dari ancaman pencuri. Tetapi kenyataannya para gembala justru menikmati domba-dombanya seperti dilukiskan dalam ayat 3. Para gembala tidak hadir untuk kepentingan domba-dombanya, tidak membawa sukacita, tidak untuk menciptakan damai sejahtera tetapi sebaliknya, memeras dan hanya membuat hidup domba-dombanya sengsara. Untuk itu Tuhan menegur dengan keras. Kalau para gembala tidak sanggup untuk menjalankan perannya maka Tuhan akan mencabut mereka dari tengah umat dan Tuhan sendiri yang akan menggantikan peran mereka.
Jika Tuhan sendiri yang berperan menjalankan tugas-tugas pengembalaannya, maka domba-domba akan merasakan suatu suasana yang lain, yaitu suasana yang aman, nyaman dan tentram. Mengapa ? Karena Tuhan itu adalah gembala yang baik. Sebagai Gembala yang baik Tuhan bertindak dengan mencari kawanan domba yang telah tercerai-berai karena salah asuh alias tidak dirawat oleh para gembala. Gembala yang baik, mengambil tindakan menyelamatkan dari berbagai ancaman yang dihadapi oleh domba-dombanya.
Lebih dari itu gembala yang baik akan memberikan suasana yang baik, suasana yang baru, yang lebih menjamin masa depan domba-dombanya. Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu, di padang rumput yang baik akan Ku-gembalakan mereka. Inilah gambaran yang tepat dari peran penggembalaan yang Tuhan jalankan. Bahkan dalam ayat 16 menggambarkan perlindungan yang utuh dari Tuhan sebagai gembala yang baik.
Ada 2 hal yang dapat kita pahami dari renungan hari ini :
1. Bersama dengan Tuhan maka kehidupan kita pasti terjamin walau kita harus liku-liku kehidupan tetapi Tuhan adalah gembala yang baik pasti menjalankan peran penggembalaan yang menjamin masa depan.
2. Marilah kita belajar kepada Tuhan sang gembala yang baik, bagaimana menjalankan peran sebagai gembala di tengah kehidupan dan dalam tugas panggilan-Nya.
Jadi kalau Tuhan mempercayakan kepada kita suatu jabatan untuk kepentingan orang banyak, marilah kita lakukan dengan penuh tanggung jawab, kita lakukan dengan sungguh-sungguh agar melalui jabatan itu kita menjadi berkat bagi banyak orang.
Doa :
Tuhan Yesus jadikanlah kami pemimpin-pemimpin yang bertanggung jawab dan bersama-Mu kami tenang dan biarlah kami selalu belajar dari-Mu saja. Amin .....
No comments:
Post a Comment