Translate

Thursday, April 7, 2016

Bersihkan diri

Syaloom saudara dan sahabatku, semoga hari ini anda akan baik-baik selalu dan bahagia selalu ..... Tuhan berkati. Hari ini aku masih berada di Keluaran 12 : 16 - 20, jadi sudah tentu masih bersama Musa .....

Tujuh hari lamanya tidak boleh ada ragi dalam rumahmu, sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, orang itu harus dilenyapkan dari antara jemaah Israel ..... (ayat 19).

          Jika seseorang membuat kue maka ia harus membubuhi ragi di dalam adonannya supaya mengembang, empuk dan lentur. Tetapi persoalannya bagaimana proses pembuatan ragi? Pada zaman bangsa Israel di Mesir ketika seorang tukang masak mempersiapkan adonan, ia menyimpan sebagian adonan dan membiarkannya menjadi busuk. Adonan yang busuk itu dipakai sebagai ragi ketika ia hendak memasak lagi.

          Salah satu ketetapan yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel ketika Tuhan hendak membebaskan mereka dari Mesir adalah mereka membuang semua ragi dalam rumah selama tujuh hari. Bangsa Israel tidak boleh memakan sesuatu yang beragi, baik orang asing yang ada bersama mereka maupun mereka sendiri.
   
          Bangsa Israel di hari-hari pembebasan itu harus makan roti yang tidak beragi selama tujuh hari. Jika ada di antara mereka yang makan roti beragi di hari-hari yang ditetapkan itu maka orang itu harus dilenyapkan. Dalam konteks ini ragi adalah simbol dari kebusukan, kejahatan, dan korupsi.

          Ketetapan itu penting. Karena itu harus dijadikan sebagai "Perayaan" yang turun-temurun dilakukan. Ketetapan dimaksudkan untuk menguduskan umat Israel dari segala sesuatu yang busuk. Ragi itu adalah simbol kebusukan dan kejahatan.
   
          Sebelum Tuhan menyatakan kekudusan-Nya melalui peristiwa akbar itu, bangsa Israel harus meresponsnya dengan hati dan perbuatan supaya mereka layak berada dalam peristiwa kudus itu. Peristiwa pembebasan dari Mesir itu juga dimaknai sebagai permulaan terbentuknya secara nyata umat kudus dari keturunan Yakub.

          Tatkala kita rayakan Paskah, momentum ini kita jadikan kesempatan melihat ke dalam diri kita. Adakah sesuatu yang busuk dan jahat masih tersimpan dalam diri kita sebagai tubuh Kristus yang kudus? Jika ada, mari bersihkan diri. Mulailah beraktivitas di hari ini dengan diri yang besih agar seluruh karya kita berada dalam bingkai kekudusan.

Doa :
Bapa, mampukan kami untuk membersihkan diri dari yang jahat. Amin .....

No comments:

Post a Comment