Syaloom saudara dan sahabatku, .....
Aku masih berada di Efesus 6 : 23 - 24, hujan dan angin masih menerpa sehingga aku ak dapat pergi kemana-mana ....
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai sekalian saudara. (ayat 23)
Bagaimana kepedulian yang sejati itu? Buah dari kepedulian sejati adalah Damai Sejahtera ! Ada cerita menarik bagi kita pada malam hari ini. Pada suatu hari seorang raja membuat lomba melukis dengan judul "Damai sejahtera". Maka para pelukis tersohor dari negeri-negei lain berdatangan. Mereka diberi waktu tiga hari. Yang terbaik akan aku beri hadiah kata sang raja. Tiga hari kemudian ada tiga pelukis yang berhasil menyelesaikan gambar mereka dan memberikan kepada sang raja.
Lukisan 1 : Sebuah danau biru yang bening dengan ikan yang banyak dan ditengah-tengah terdapat perahu kecil dan seorang yang sedang bersiul memancing dengan udara sepoi-sepoi dan langit biru yang cerah. "Inilah damai sejahtera" kata pelukis pertama.
Lukisan 2 : Sebuah gunung yang hijau, udara khas yang sejuk dengan sawah-sawah, matahari yang cerah, pohon yang rindang dan dua orang sedang duduk di bawah pohon sambil tertawa bahagia. "Inilah damai sejahtera" kata pelukis kedua.
Lukisan 3 : Laut yang luas berwarna hitam karena sedang terjadi badai, ada angin topan, langit yang gelap dengan sambaran petir di mana-mana. Sebuah batu karang yang diterjang ombak. Langit hitam pekat bahkan terlihat abstrak karena warna yang dipakai hanya warna gelap, tapi terdapat 1 batu karang yang ada lubang, di dalamnya terdapat seekor burung pipit sedang bersiul riang. "Inilah damai sejahtera" kata pelukis ketiga.
Aku setuju dengan lukisan tiga, kata Raja. Damai sejahtera bukanlah di mana kita sedang dalam keadaan atau posisi nyaman-nyaman saja tanpa masalah, itu namanya comfort zone. Damai sejahtera adalah seseorang yang tetap bisa tersenyum ketika badai masalah datang menerpanya.
Paulus juga menunjukkan hal yang sama, dengan menyampaikan salam damai sejahtera untuk Jemaat di Efesus. Biarlah Damai itu kita bagikan kepada semua orang sehingga mereka yang sudah percaya bersukaria atas karya Allah dalam kehidupan mereka dan bagi mereka yang belum percaya mereka pun bisa merasakan bagaimana cinta kasih Tuhan yang tidak terbatas dan yang sempurna untuk semua orang.
Doa :
Tuhan Yesus ajarlah kami untuk berdamai dengan diri kami sendiri, dengan sesama dan dapat membawa damai yang dari pada-Mu kepada orang-orang yang belum berdamai. Amin
Aku masih berada di Efesus 6 : 23 - 24, hujan dan angin masih menerpa sehingga aku ak dapat pergi kemana-mana ....
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai sekalian saudara. (ayat 23)
Bagaimana kepedulian yang sejati itu? Buah dari kepedulian sejati adalah Damai Sejahtera ! Ada cerita menarik bagi kita pada malam hari ini. Pada suatu hari seorang raja membuat lomba melukis dengan judul "Damai sejahtera". Maka para pelukis tersohor dari negeri-negei lain berdatangan. Mereka diberi waktu tiga hari. Yang terbaik akan aku beri hadiah kata sang raja. Tiga hari kemudian ada tiga pelukis yang berhasil menyelesaikan gambar mereka dan memberikan kepada sang raja.
Lukisan 1 : Sebuah danau biru yang bening dengan ikan yang banyak dan ditengah-tengah terdapat perahu kecil dan seorang yang sedang bersiul memancing dengan udara sepoi-sepoi dan langit biru yang cerah. "Inilah damai sejahtera" kata pelukis pertama.
Lukisan 2 : Sebuah gunung yang hijau, udara khas yang sejuk dengan sawah-sawah, matahari yang cerah, pohon yang rindang dan dua orang sedang duduk di bawah pohon sambil tertawa bahagia. "Inilah damai sejahtera" kata pelukis kedua.
Lukisan 3 : Laut yang luas berwarna hitam karena sedang terjadi badai, ada angin topan, langit yang gelap dengan sambaran petir di mana-mana. Sebuah batu karang yang diterjang ombak. Langit hitam pekat bahkan terlihat abstrak karena warna yang dipakai hanya warna gelap, tapi terdapat 1 batu karang yang ada lubang, di dalamnya terdapat seekor burung pipit sedang bersiul riang. "Inilah damai sejahtera" kata pelukis ketiga.
Aku setuju dengan lukisan tiga, kata Raja. Damai sejahtera bukanlah di mana kita sedang dalam keadaan atau posisi nyaman-nyaman saja tanpa masalah, itu namanya comfort zone. Damai sejahtera adalah seseorang yang tetap bisa tersenyum ketika badai masalah datang menerpanya.
Paulus juga menunjukkan hal yang sama, dengan menyampaikan salam damai sejahtera untuk Jemaat di Efesus. Biarlah Damai itu kita bagikan kepada semua orang sehingga mereka yang sudah percaya bersukaria atas karya Allah dalam kehidupan mereka dan bagi mereka yang belum percaya mereka pun bisa merasakan bagaimana cinta kasih Tuhan yang tidak terbatas dan yang sempurna untuk semua orang.
Doa :
Tuhan Yesus ajarlah kami untuk berdamai dengan diri kami sendiri, dengan sesama dan dapat membawa damai yang dari pada-Mu kepada orang-orang yang belum berdamai. Amin
No comments:
Post a Comment