Translate

Monday, January 18, 2016

Kepedulian yang membawa pemulihan

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana aktifitas pada hari ini ?
Hari ini aku masih bersama sahabatku Lukas 7 : 1 - 5, yang menyatakan ....
Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya : "Ia layak Engkau tolong (ay. 4).


          Setiap orang ketika mengalami suatu penderitaan atau sakit penyakit yang ringanmau pun berat, pasti akan berupaya dengan segala cara untuk sembuh dan keluar dari penderitaannya. Ia akan berjuang dengan segala daya, dana dan doa agar mengalami kesembuhan total. Jika si sakit memiliki keluarga maka semua anggota keluarga dan orang-orang terdekat pasti akan menyatakan kepedulian, berperan dan mendukung melalui daya, dana dan doa serta memberi spirit kepada si sakit. Hal ini biasa dan wajar dilakukan oleh semua orang. Tapi bagaimana jika kita tidak mengenal sama sekali orang tersebut atau boleh dibilang sangat asing ? Akan menjadi luar biasa dan ajaib, jika yang kita peduli dan berusaha dengan sekuat tenaga dan dana untuk menyembuhkan seseorang yang bukan siapa-siapa bagi kita; bukan anggota keluarga dekat; hanya seorang hamba, pembantu atau jongos yang bekerja di rumah kita.
 
          Hal yang luar biasa ini dilakukan oleh seorang perwira Romawi kepada hambanya yang sedang sakit. Tentu, hamba ini juga adalah seorang hamba yang baik dan patuh sehingga ia mendapat belas kasihan dari tuannya. Dikisahkan bahwa perwira Romawi tersebut adalah seorang yang terkenal baik di kalangan orang-orang Yahudi. Karena itu, ketika hambanya sakit, beberapa tua-tua Yahudi beranggapan bahwa ia layak ditolong, sehingga mereka pun meminta kepada Yesus agar dapat menolong menyembuhkan hamba perwira itu (ay. 4).

          Orang-orang Yahudi tahu persis siapa perwira itu dan langsung merekomendasikan kepada Yesus bahwa permohonan perwira itu layak mendapat perhatian-Nya, karena kepeduliannya membantu pembangunan rumah ibadah orang Yahudi. Akhirnya Ysesus datang memenuhi permintaan perwira itu, tetapi bukan karena keberadaan dan kebaikannya dan bukan pula kerena Yesus membenarkan pendapat orang-orang Yahudi tersebut, melainkan karena anugerah yang ingin dinyatakan-Nya kepada sang perwira dan hamba itu sendiri. Karena Yesus tahu persis bagaimanakah biasanya mereka memperlakukan seorang hamba pada zaman itu! Dan hal itu berbeda dengan yang dilakukan perwira Romawi ini, ia penuh belas kasihan dan peduli kepada hambanya yang sakit tersebut dan Yesus pun peduli, sehingga Ia merasa perlu untuk datang memulihkannya. Hal ini mengajarkan kepada kita untuk sungguh-sungguh, dengan iman yang teguh dan memiliki hati yang tulus, peduli membantu sesama yang menderita.


Doa :
Yesus ajarlah aku memiliki hati yang peduli terhadap sesamaku yang menderita tanpa memandang asal dan statusnya. Amin

          

No comments:

Post a Comment