Syaloom saudara dan sahabatku,
Selamat pagi, ..... Hari ini aku sudah berjanji bertemu pada Amsal 2 : 1 - 8.
Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang-orang yang tidak bercela lakunya (ay.7)
Kadang ada kalimat yang mengatakan bahwa jadi orang tidak perlu saleh sekali, biasa-biasa saja, karena toch banyak orang saleh yang justru menderita; jadi kalau hidup ber-iman ya biasa-biasa saja. Tapi apakah benar kalimat tersebut ?
Memang tidak dapat dihindari kalau masih ada orang yang memahami bahwa orang yang beriman adalah sebatas orang yang rajin beribadah dan rajin melakukan yang baik. Banyak yang memahami bahwa sulit menerima kalau orang beriman menderita. Salomo dalam kitab Amsal memberikan penjelasan yang sangat baik, bahwa menjadi orang ber-iman bukanlah status.
Artinya, perubahan itu hanya sekedar ganti nama. Orang ber-iman juga bukanlah orang yang statis; artinya, sejak berubah status tidak ada perubahan. Orang ber-iman yang mau menerima tuntunan hikmat Tuhan adalah hidup orang yang terbuka terhadap pengajaran yang benar; bukan hanya sebatas mengerti, tapi juga hati dan bahkan keutuhan hidup serta mau mencari dan mengejar kebenaran dari Tuhan. Dan lebih dari itu ada hubungan yang dekat danmelekat dengan Tuhan sang Sumber Hikmat.
Marilah kita jalani hidup yang terbuka untuk diubahkan dan dibaharui oleh Allah serta terus meletakkan keyakinan dan ketergantungan hanya kepada Allah yang adalah Penolong dan perisai orang ber-iman.
Sebab itu kita sebagai umat-Nya harus percaya dan yakin bahwa hanya Dia lah Tuhan dan Juruselamat kita yang Hidup. Dan kita harus percaya bahwa Tuhan adalah penolong dan perisai kita.
Doa :
Ya Allah Penolong dan Perisai kami, tuntun kami terus untuk hidup setia dan makin dekat dengan Engkau. Amin.
Selamat pagi, ..... Hari ini aku sudah berjanji bertemu pada Amsal 2 : 1 - 8.
Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang-orang yang tidak bercela lakunya (ay.7)
Kadang ada kalimat yang mengatakan bahwa jadi orang tidak perlu saleh sekali, biasa-biasa saja, karena toch banyak orang saleh yang justru menderita; jadi kalau hidup ber-iman ya biasa-biasa saja. Tapi apakah benar kalimat tersebut ?
Memang tidak dapat dihindari kalau masih ada orang yang memahami bahwa orang yang beriman adalah sebatas orang yang rajin beribadah dan rajin melakukan yang baik. Banyak yang memahami bahwa sulit menerima kalau orang beriman menderita. Salomo dalam kitab Amsal memberikan penjelasan yang sangat baik, bahwa menjadi orang ber-iman bukanlah status.
Artinya, perubahan itu hanya sekedar ganti nama. Orang ber-iman juga bukanlah orang yang statis; artinya, sejak berubah status tidak ada perubahan. Orang ber-iman yang mau menerima tuntunan hikmat Tuhan adalah hidup orang yang terbuka terhadap pengajaran yang benar; bukan hanya sebatas mengerti, tapi juga hati dan bahkan keutuhan hidup serta mau mencari dan mengejar kebenaran dari Tuhan. Dan lebih dari itu ada hubungan yang dekat danmelekat dengan Tuhan sang Sumber Hikmat.
Marilah kita jalani hidup yang terbuka untuk diubahkan dan dibaharui oleh Allah serta terus meletakkan keyakinan dan ketergantungan hanya kepada Allah yang adalah Penolong dan perisai orang ber-iman.
Sebab itu kita sebagai umat-Nya harus percaya dan yakin bahwa hanya Dia lah Tuhan dan Juruselamat kita yang Hidup. Dan kita harus percaya bahwa Tuhan adalah penolong dan perisai kita.
Doa :
Ya Allah Penolong dan Perisai kami, tuntun kami terus untuk hidup setia dan makin dekat dengan Engkau. Amin.
No comments:
Post a Comment