Syaloom saudaraku,
Santapanku hari ini adalah Yohanes 9 : 13 - 23
Orang tuanya berkata demikian, karena merasa takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat .......(ay.22)
Hari ini kita sudah memasuki hari ke dua pada tahun 2016. Banyak hal yang sudah kita lakukan sejak kita masih kecil. Dan semoga apa yang sudah kita lakukan akan selalu menjadi yang terbaik bagi keluarga, teman, orang lain dan diri sendiri.
Orang yang buta sejak lahirnya disembuhkan oleh Yesus dengan cara mengaduk tanah dengan ludah-Nya, lalu dioleskan ke kedua matanya. Ia pergi membasuh matanya di kolam Siloam, dan matanya melek.Terjadi perubahan besar dalam dirinya, tadinya buta sekarang bisa melihat. Tentu saja perubahan besar ini menghebohkan masyarakat yang bertanya-tanya, bagaimana hal ini bisa terjadi dan siapa yang menyembuhkannya. Orang yang disembuhkan ini memberikan informasi bahwa "orang yang bernama Yesus", itulah yang menyembuhkannya. Dia tidak kenal secara pribadi, tetapi disembuhkan begitu saja. Baginya, Yesus adalah nabi (Yoh. 9 : 17).
Orang ini dibawa ke hadapan orang-orang Farisi dan kebetulan karena Yesus menyembuhkan pada hari Sabat, maka bukannya orang-orang Farisi ini bergembira karena ada orang yang sekarang sudah tidak buta setelah sekian lamanya buta, malah mereka menjadikan peristiwa ini sebagai bencana agama. Hukum Sabat telah dilanggar dan karena itu mereka yang terlibat di dalamnya harus dihukum. Orang tuanya dipanggil dan diinterogasi. Tetapi orang tuanya mengelak dan berkata bahwa mereka tidak tahu seluk beluk kesembuhan anak mereka. Orang tuanya nampak seperti arif bijaksana dengan mengatakan bahwa anaknya sudah dewasa dan sudah bisa bertanggung jawab sendiri (Yoh. 9 : 21), tetapi sebenarnya mereka takut kepada orang-orang Farisi dan Yahudi, karena mereka adalahlah pengawal dari logika kutuk yang telah digemboskan Yesus dengan jalan penyembuhan anak mereka. Narator (pengisah) Injil Yohanes menjelaskan hal ini kepada pembaca di ayat 22. Mestinya orang tua membela anaknya sendiri yang baru saja sembuh, tetapi malah anak ditinggalkan sendiri berhadapan dengan para pengawal tersebut. Mendukung penggembosan logika kutuk bukan pekerjaan yang mudah, oleh karena pendukung logika kutuk banyak dan kuat, dan biasanya orang takut pada yang banyak dan kuat.
Tapi kita sebagai pengikut Kristus, tidak perlu takut dengan pengawal-pengawal logika kutuk. Sebab Tuhan selalu menyertai kita asalkan kita percaya bahwa Yesus adalah jalan kebenaran dan hidup. Dan kita sebagai orang tua hendaknya selalu mendukung anak kita dalam segala hal selama perbuatannya positive dan di jalan Tuhan.
Doa :
Ya Bapa, meskipun kami tahu bahwa Yesus Kristus datang ke dunia ini untuk menyembuhkan dan memulihkan; dan meskipun disekitar kami telah nampak dampak dari pelayanan penyembuhan dan pemulihan, seringkali kami dikuasai ketakutan sama seperti orang tua dari orang buta sejak lahir yang disembuhkan oleh Yesus. Dengan pertolongan Roh Kudus, mampukanlah kami untuk mengatasi ketakutan kami dan membela mereka yang menderita dan membutuhkan kesembuhan dan pemulihan, dalam Kristus Tuhan kami, amin.
Santapanku hari ini adalah Yohanes 9 : 13 - 23
Orang tuanya berkata demikian, karena merasa takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat .......(ay.22)
Hari ini kita sudah memasuki hari ke dua pada tahun 2016. Banyak hal yang sudah kita lakukan sejak kita masih kecil. Dan semoga apa yang sudah kita lakukan akan selalu menjadi yang terbaik bagi keluarga, teman, orang lain dan diri sendiri.
Orang yang buta sejak lahirnya disembuhkan oleh Yesus dengan cara mengaduk tanah dengan ludah-Nya, lalu dioleskan ke kedua matanya. Ia pergi membasuh matanya di kolam Siloam, dan matanya melek.Terjadi perubahan besar dalam dirinya, tadinya buta sekarang bisa melihat. Tentu saja perubahan besar ini menghebohkan masyarakat yang bertanya-tanya, bagaimana hal ini bisa terjadi dan siapa yang menyembuhkannya. Orang yang disembuhkan ini memberikan informasi bahwa "orang yang bernama Yesus", itulah yang menyembuhkannya. Dia tidak kenal secara pribadi, tetapi disembuhkan begitu saja. Baginya, Yesus adalah nabi (Yoh. 9 : 17).
Orang ini dibawa ke hadapan orang-orang Farisi dan kebetulan karena Yesus menyembuhkan pada hari Sabat, maka bukannya orang-orang Farisi ini bergembira karena ada orang yang sekarang sudah tidak buta setelah sekian lamanya buta, malah mereka menjadikan peristiwa ini sebagai bencana agama. Hukum Sabat telah dilanggar dan karena itu mereka yang terlibat di dalamnya harus dihukum. Orang tuanya dipanggil dan diinterogasi. Tetapi orang tuanya mengelak dan berkata bahwa mereka tidak tahu seluk beluk kesembuhan anak mereka. Orang tuanya nampak seperti arif bijaksana dengan mengatakan bahwa anaknya sudah dewasa dan sudah bisa bertanggung jawab sendiri (Yoh. 9 : 21), tetapi sebenarnya mereka takut kepada orang-orang Farisi dan Yahudi, karena mereka adalahlah pengawal dari logika kutuk yang telah digemboskan Yesus dengan jalan penyembuhan anak mereka. Narator (pengisah) Injil Yohanes menjelaskan hal ini kepada pembaca di ayat 22. Mestinya orang tua membela anaknya sendiri yang baru saja sembuh, tetapi malah anak ditinggalkan sendiri berhadapan dengan para pengawal tersebut. Mendukung penggembosan logika kutuk bukan pekerjaan yang mudah, oleh karena pendukung logika kutuk banyak dan kuat, dan biasanya orang takut pada yang banyak dan kuat.
Tapi kita sebagai pengikut Kristus, tidak perlu takut dengan pengawal-pengawal logika kutuk. Sebab Tuhan selalu menyertai kita asalkan kita percaya bahwa Yesus adalah jalan kebenaran dan hidup. Dan kita sebagai orang tua hendaknya selalu mendukung anak kita dalam segala hal selama perbuatannya positive dan di jalan Tuhan.
Doa :
Ya Bapa, meskipun kami tahu bahwa Yesus Kristus datang ke dunia ini untuk menyembuhkan dan memulihkan; dan meskipun disekitar kami telah nampak dampak dari pelayanan penyembuhan dan pemulihan, seringkali kami dikuasai ketakutan sama seperti orang tua dari orang buta sejak lahir yang disembuhkan oleh Yesus. Dengan pertolongan Roh Kudus, mampukanlah kami untuk mengatasi ketakutan kami dan membela mereka yang menderita dan membutuhkan kesembuhan dan pemulihan, dalam Kristus Tuhan kami, amin.
No comments:
Post a Comment