Syaloom saudaraku, .....
Malam ini aku bersantap pada Mazmur 101 : 1 - 8
Bilakah Engkau datang kepadaku ? (ay.2b)
Kita tinggal di negara Indonesia, biasanya ada seorang pemimpin atau pejabat baru yang langsung melakukan terobosan biasanya akan dicibir. Kalau sejak awal ia "bersih-bersih" ia tidak akan disukai, kendati ada juga sebagian yang mendukung. Orang lurus dan jujur, bila ia tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang rusak, akan dianggap aneh dan perlahan orang itulah yang harus menyingkir. Paling tidak begitulah yang terjadi di negeri kita.
Apa yang kita baca ini adalah sebuah komitmen Daud ketika ia memerintah. Inilah nazarnya. Daud memulai dari diri sendiri, kemudian ditularkan kepada keluarga dalam rumahnya, lalu oran-orang disekitarnya. Hidup yang tak bercela adalah prinsipnya. Mungkin bagi kita terlalu muluk dan kurang manusiawi, tapi begitulah yang Tuhan mau. Daud hanya ingin melakukan apa yang benar. Simaklah, ia keras terhadap dirinya sendiri, berdisiplin, bertekun, sekuat tenaga menjaga tetap tulus dan lurus. Daud ingin semua orang tahu bahwa ia punya tekad itu, lalu terjadilah transformasi. Orang-orang di sekitarnyalah yang menyesuaikan diri dengan dia, bukan sebaliknya. Orang yang sulit berubah tidak tahan dan tersingkir dengan sendirinya.
Daud melakukan itu karena ia yakin akan apa yang benar. Ia berkata kepada Tuhan : "Bilakah Engkau datang kepadaku?" Itu bukan kesombongan, tapi sebuah pertaruhan iman. Ketika Tuhan menggenggam hatinya, ia tidak takut terhadap apapun. Ia kuat untuk melakukan sesuatu yang besar dan Daud tahu semua itu akan dilewati bersama Tuhan.
Jangan anggap semua orang sama, begitupun dengan pemimpin yang datang silih berganti, Mereka punya karakter masing-masing. Ada yang hatinya bengkok, ada yang lurus. Ada yang berani terang-terangan menyatakan sikap, ada pula yang takut. Dukung dan doakanlah para pemimpin kita yang rela bertaruh nyawa demi menegakkan kebenaran di negeri ini. Semoga mereka bisa menjadi seperti Yesus yang tidak mudah ditekan. Ia kuat dan tangguh, oleh karena Ia memulai segalanya dari bawah. Songsonglah Natal untuk mengingat dari situlah Yesus memulai segala sesuatunya.
Doa :
Bersyukurlah atas tiap pertolongan Tuhan dan mohon agar kita mampu mempertaruhkan segalanya di dalam Dia. Amin
Malam ini aku bersantap pada Mazmur 101 : 1 - 8
Bilakah Engkau datang kepadaku ? (ay.2b)
Kita tinggal di negara Indonesia, biasanya ada seorang pemimpin atau pejabat baru yang langsung melakukan terobosan biasanya akan dicibir. Kalau sejak awal ia "bersih-bersih" ia tidak akan disukai, kendati ada juga sebagian yang mendukung. Orang lurus dan jujur, bila ia tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang rusak, akan dianggap aneh dan perlahan orang itulah yang harus menyingkir. Paling tidak begitulah yang terjadi di negeri kita.
Apa yang kita baca ini adalah sebuah komitmen Daud ketika ia memerintah. Inilah nazarnya. Daud memulai dari diri sendiri, kemudian ditularkan kepada keluarga dalam rumahnya, lalu oran-orang disekitarnya. Hidup yang tak bercela adalah prinsipnya. Mungkin bagi kita terlalu muluk dan kurang manusiawi, tapi begitulah yang Tuhan mau. Daud hanya ingin melakukan apa yang benar. Simaklah, ia keras terhadap dirinya sendiri, berdisiplin, bertekun, sekuat tenaga menjaga tetap tulus dan lurus. Daud ingin semua orang tahu bahwa ia punya tekad itu, lalu terjadilah transformasi. Orang-orang di sekitarnyalah yang menyesuaikan diri dengan dia, bukan sebaliknya. Orang yang sulit berubah tidak tahan dan tersingkir dengan sendirinya.
Daud melakukan itu karena ia yakin akan apa yang benar. Ia berkata kepada Tuhan : "Bilakah Engkau datang kepadaku?" Itu bukan kesombongan, tapi sebuah pertaruhan iman. Ketika Tuhan menggenggam hatinya, ia tidak takut terhadap apapun. Ia kuat untuk melakukan sesuatu yang besar dan Daud tahu semua itu akan dilewati bersama Tuhan.
Jangan anggap semua orang sama, begitupun dengan pemimpin yang datang silih berganti, Mereka punya karakter masing-masing. Ada yang hatinya bengkok, ada yang lurus. Ada yang berani terang-terangan menyatakan sikap, ada pula yang takut. Dukung dan doakanlah para pemimpin kita yang rela bertaruh nyawa demi menegakkan kebenaran di negeri ini. Semoga mereka bisa menjadi seperti Yesus yang tidak mudah ditekan. Ia kuat dan tangguh, oleh karena Ia memulai segalanya dari bawah. Songsonglah Natal untuk mengingat dari situlah Yesus memulai segala sesuatunya.
Doa :
Bersyukurlah atas tiap pertolongan Tuhan dan mohon agar kita mampu mempertaruhkan segalanya di dalam Dia. Amin
No comments:
Post a Comment