Syaloom,
Santapanku untuk saat ini adalah 1 Tesalonika 3 : 1 - 8 dan 9 - 13
Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu (ay.12)
Suatu hari salah satu anak terkasih memberikan hasil gambarnya yang sudah dikerjakannya dengan serius, mengatakan : Ini untuk papa! Saya perhatikan hasil gambar itu, sambil tersenyum kemudian berkata terima kasih ya, nak!
Kemudian gambar itu saya bingkai dan tempatkan di dinding ruang kerja. Sebenarnya gambar itu sangat biasa dibandingkan dengan dua lukisan lain yang terpajang di dinding. Namun oleh karena gambar itu dibuat oleh anak terkasih yang melukis dengan perasaan sayang kepada papanya, maka lukisan tersebut menjadi sangat berarti bagi saya.
Demikian juga Tuhan memandang kita; mungkin apa yang kita kerjakan bagiTuhan tidaklah sempurna,bahkan penuh dengan kekurangan; namun jika segala hal yang kita perbuat Tuhan itu didasarkan atas kasih kita yang tulus, maka apa yang kita perbuat bagi Tuhan pastilah berarti (ay.9). Seperti halnya doa-doa dan ibdah-ibadah yang dilakukan umat; tidaklah mungkin mampu secara sempurna memenuhi semua tuntutan Tuhan, namun jika umat sunguh-sungguh menaati Tuhan karena mengasihi Tuhan, pastilah Ia berkenan menerima persembahan hidup umat-Nya. Sebaliknya sebaik apa pun persembahan hidup kita pada Tuhan, jika kita melakukannya bukan dasar/ motivasi kasih, maka semuanya tidaklah bernilai.
Jadi, walau pun kita sudah berusaha sungguh-sungguh menyatakan hidup kita yang beribadah dan berbuat kebajikan; namun jauh lebih penting adalah motivasi kita dibalik jerih lelah dan perjuangan kita untuk hidup kudus dan kepedulian kita terhadap sesama, seperti betapa efektifnya pelayanan perkunjugan atau visitasi. Untuk memberikan kekuatan dan penghiburan bagi sesama (ay.6) Di masa yang sukar ini adakah kita saling menguatkan dan menghibur sesama kita dengan menyediakan waktu mengunjungi mereka yang sedang menghadapi kesusahan, derita dan aniaya, entah secara fisik, psikis, financial dan iman. Kita dapat mengunjungi secara langsung dengan mendampingi dan memberikan kata-kata yang dapat menguatkan dan menghibur serta mendukung doa.
Kasih adalah satu-satunya motif yang dapat menggerakkan kita untuk menunjukkan hidup yang berarti bagi Tuhan, supaya kita kedapatan sempurna tak bercacat dan kudus di hadapan Allah, pada waktu kedatangan Tuhan kita , Yesus Kristus. Maka hal itu menjadi sumber kekauatan yang mendorong mereka untuk tetap percaya dan berpengharapan kepada Yesus Kristus.
Doa :
Bapa yang penuh kasih, berilah kami kekuatan untuk senantiasa hadir dalam pergumulan-pergumulan yang dihadapi oleh sesama untuk mendukung dan mendoakan supaya mereka tetap memiliki pengharapan.
begitu pula ya Yesus Tuhan kami, sempurnakanlah kasih kami supaya seluruh ibadah dan kebajikan yang kami perbuat benar-benar berarti bagi Tuhan. Amin
Santapanku untuk saat ini adalah 1 Tesalonika 3 : 1 - 8 dan 9 - 13
Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu (ay.12)
Suatu hari salah satu anak terkasih memberikan hasil gambarnya yang sudah dikerjakannya dengan serius, mengatakan : Ini untuk papa! Saya perhatikan hasil gambar itu, sambil tersenyum kemudian berkata terima kasih ya, nak!
Kemudian gambar itu saya bingkai dan tempatkan di dinding ruang kerja. Sebenarnya gambar itu sangat biasa dibandingkan dengan dua lukisan lain yang terpajang di dinding. Namun oleh karena gambar itu dibuat oleh anak terkasih yang melukis dengan perasaan sayang kepada papanya, maka lukisan tersebut menjadi sangat berarti bagi saya.
Demikian juga Tuhan memandang kita; mungkin apa yang kita kerjakan bagiTuhan tidaklah sempurna,bahkan penuh dengan kekurangan; namun jika segala hal yang kita perbuat Tuhan itu didasarkan atas kasih kita yang tulus, maka apa yang kita perbuat bagi Tuhan pastilah berarti (ay.9). Seperti halnya doa-doa dan ibdah-ibadah yang dilakukan umat; tidaklah mungkin mampu secara sempurna memenuhi semua tuntutan Tuhan, namun jika umat sunguh-sungguh menaati Tuhan karena mengasihi Tuhan, pastilah Ia berkenan menerima persembahan hidup umat-Nya. Sebaliknya sebaik apa pun persembahan hidup kita pada Tuhan, jika kita melakukannya bukan dasar/ motivasi kasih, maka semuanya tidaklah bernilai.
Jadi, walau pun kita sudah berusaha sungguh-sungguh menyatakan hidup kita yang beribadah dan berbuat kebajikan; namun jauh lebih penting adalah motivasi kita dibalik jerih lelah dan perjuangan kita untuk hidup kudus dan kepedulian kita terhadap sesama, seperti betapa efektifnya pelayanan perkunjugan atau visitasi. Untuk memberikan kekuatan dan penghiburan bagi sesama (ay.6) Di masa yang sukar ini adakah kita saling menguatkan dan menghibur sesama kita dengan menyediakan waktu mengunjungi mereka yang sedang menghadapi kesusahan, derita dan aniaya, entah secara fisik, psikis, financial dan iman. Kita dapat mengunjungi secara langsung dengan mendampingi dan memberikan kata-kata yang dapat menguatkan dan menghibur serta mendukung doa.
Kasih adalah satu-satunya motif yang dapat menggerakkan kita untuk menunjukkan hidup yang berarti bagi Tuhan, supaya kita kedapatan sempurna tak bercacat dan kudus di hadapan Allah, pada waktu kedatangan Tuhan kita , Yesus Kristus. Maka hal itu menjadi sumber kekauatan yang mendorong mereka untuk tetap percaya dan berpengharapan kepada Yesus Kristus.
Doa :
Bapa yang penuh kasih, berilah kami kekuatan untuk senantiasa hadir dalam pergumulan-pergumulan yang dihadapi oleh sesama untuk mendukung dan mendoakan supaya mereka tetap memiliki pengharapan.
begitu pula ya Yesus Tuhan kami, sempurnakanlah kasih kami supaya seluruh ibadah dan kebajikan yang kami perbuat benar-benar berarti bagi Tuhan. Amin
No comments:
Post a Comment