Translate

Thursday, December 24, 2015

Namaku Maria

Syaloom saudaraku, .....
Hari ini aku bersantap dengan Lukas 1 : 26 - 38
Nama perawan itu Maria (ay.27)


          Pagi ini aku mendengar cerita dari seorang perempuan muda yang cantik, baik dan taat kepada ajaran Tuhan. Namanya Maria. Dia tinggal di Nazaret. Dan berasal dari keluarga sederhana, dan aku berbahagia dengan hidupku. Dia sudah bertunangan dengan seorang keturunan Daud. Semua orang di daerahnya tahu siapa itu Daud. Namun tunangannya adalah seorang yang rendah hati dan tulus. Yusuf namanya. Mereka belum menikah, mungkin tak lama lagi. Tunangannya sedang mengumpulkan uang sedikit demi sedikit melalui pekerjaannya. Ia seorang tukang kayu yang terampil, dan Maria bangga kepadanya. Inilah ceritanya.

          Aku mau berbagi cerita tentang pengalamanku yang luar biasa. Belum lama ini seorang malaikat mendatangiku. Rasanya seperti mimpi, tapi itu sungguh-sungguh terjadi. Seumur-umur aku belum pernah bertemu malaikat, apalagi berbicara dengannya. Namanya Gabriel. Yang lebih mengherankan lagi, kata malaikat itu aku akan mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, dan aku harus menamakan Dia, Yesus. Semakin kudengar malaikat itu berbicara, semakin terbang rasanya aku! Tapi kucoba untuk terus mendengar. Katanya lagi, anakku itu akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi, dan Allah akan mengaruniakan takhta Daud kepadanya. Hah, takhta Daud? Hampir saja aku pingsan kalau tidak kutarik nafasku dalam-dalam.

          Tapi dia masih terus berbicara. Anakku akan menjadi raja sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. Begitu katanya. Tak bisa kulukiskan bagaimana perasaanku saat itu, campur aduk. Takjub, heran, bingung,belum lagi seluruh tubuhku gemetar karena takut. Tiba-tiba terlintas di otakku, bagaimana mungkin hal itu terjadi, karena aku belum bersuami, itulah yang kutanyakan kepadanya. Aku sih berpikir sederhana saja, punya anak itu kalau sudah menikah dan kawin. Dan malaikat itu menjawab, Roh Kudus akan turun ke atasku dan kuasa Allah akan menaungi aku. Mendengar itu lututku semakin gemetar.

          Siapakah aku ini sehingga Allah memilih aku di antara sekian banyak perempuan yang ada ? Perasaan itu masih berkecamuk di hatiku sampai sekarang, namun aku sudah sedikit tenang, sebab sebelum pergi malaikat itu berucap : "Bagi Allah tidak ada yang mustahil". Lalu akupun membalasnya : "Jadilah padaku menurut perkataanmu itu". Walaupun aku belum mengerti semua ini,aku mau percaya pada Allah, aku mau berserah, karena aku bukan siapa-siapa yang bisa menolak rencana agung ini. Aku hanyalah seorang hamba, dan sungguh ajaib apa yang diperbuat-Nya bagiku.

          Aku yang mendengar ceritanya, hanya dapat berdecak kagum dan terpana. Sungguh ajaib kuasa Tuhan Allah bagi hambanya.


Doa :
Bersyukurlah untuk segala perkara ajaib dalam hidup dan mohon agar kita mau menerima semua rencana Tuhan. Amin

No comments:

Post a Comment