Syaloom saudara di seluruh dunia, ....
Pagi ini aku bersantap dengan 1 Yohanes 2 : 1 - 6
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia , ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup (ay.6).
Anak-anak lebih cepat mengerti jika ia melihat perbuatan orangtuanya. Ungkapan itu pun dituliskan Rasul Yohanes kepada semua orang percaya. Kita yang hidup di masa kini tidak melihat secara langsung perbuatan dan mendengar ucapan Yesus; akan tetapi kita mengalami kebaikan-Nya di setiap aspek kehidupan, baik pribadi mau pun keluarga.
Kebaikan-kebaikan itu dikaruniakan-Nya pada setiap peristiwa sebagai jawaban atas doa-doa kita. Hal itu jauh lebih penting, sebab hati dan pikiran kita mengenal Dia melalui berbagai tanda pemeliharaan-Nya. Kita percaya, meskipun tidak secara langsung melihat Dia. "Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya" (Yoh. 20 : 29). Perjumpaan dengan Allah dalam berbagai peristiwa keseharian sungguh-sungguh menguatkan pengharapan iman tentang Dia yang selalu bekerja membebaskan kita dari dosa dan kesengsaraan. Pengalaman iman inilah yang menjadi pokok pemberitaan Injil.
Selaku murid Kristus, kita wajib memberitakan tentang Dia. Kita telah mengalami kasih Kristus. Itulah bukti bahwa Allah telah berdamai dengan manusia. Menjadi pemberita Kristus harus dilakukan secara aktif. Misalnya dengan berpartisipasi secara langsung untuk menjadi juru damai ditengah kondisi sosial yang sedang kacau.
Gereja dan orang Kristen dipanggil untuk meneladani cara hidup Yesus Kristus : mengorbankan diri demi penyelamatan manusia dari dosa serta pembebasan dari kesengsaraan hidup. Itu berarti, Gereja dan orang Kristen hadir menjadi 'pembebas' ditengah bangsa ini, sama seperti yang dilakukan Yesus Kristus pada masa hidup-Nya.
Sebab itu dapat kita meneladani Yesus Kristus ? Sudah pasti kita dapat meneladani-Nya, kita sebagai anak-anak-Nya akan tetap ikut meneladani apa yang sudah Dia berikan pada kita sebagai anak dan umat-Nya.
Doa :
Allah Bapa Mahakudus, Kuduskan dan kuatkan umat-Mu oleh Roh-Mu, supaya kami dapat menjadi utusan yang membebaskan manusia dari penderitaan. Amin
Pagi ini aku bersantap dengan 1 Yohanes 2 : 1 - 6
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia , ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup (ay.6).
Anak-anak lebih cepat mengerti jika ia melihat perbuatan orangtuanya. Ungkapan itu pun dituliskan Rasul Yohanes kepada semua orang percaya. Kita yang hidup di masa kini tidak melihat secara langsung perbuatan dan mendengar ucapan Yesus; akan tetapi kita mengalami kebaikan-Nya di setiap aspek kehidupan, baik pribadi mau pun keluarga.
Kebaikan-kebaikan itu dikaruniakan-Nya pada setiap peristiwa sebagai jawaban atas doa-doa kita. Hal itu jauh lebih penting, sebab hati dan pikiran kita mengenal Dia melalui berbagai tanda pemeliharaan-Nya. Kita percaya, meskipun tidak secara langsung melihat Dia. "Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya" (Yoh. 20 : 29). Perjumpaan dengan Allah dalam berbagai peristiwa keseharian sungguh-sungguh menguatkan pengharapan iman tentang Dia yang selalu bekerja membebaskan kita dari dosa dan kesengsaraan. Pengalaman iman inilah yang menjadi pokok pemberitaan Injil.
Selaku murid Kristus, kita wajib memberitakan tentang Dia. Kita telah mengalami kasih Kristus. Itulah bukti bahwa Allah telah berdamai dengan manusia. Menjadi pemberita Kristus harus dilakukan secara aktif. Misalnya dengan berpartisipasi secara langsung untuk menjadi juru damai ditengah kondisi sosial yang sedang kacau.
Gereja dan orang Kristen dipanggil untuk meneladani cara hidup Yesus Kristus : mengorbankan diri demi penyelamatan manusia dari dosa serta pembebasan dari kesengsaraan hidup. Itu berarti, Gereja dan orang Kristen hadir menjadi 'pembebas' ditengah bangsa ini, sama seperti yang dilakukan Yesus Kristus pada masa hidup-Nya.
Sebab itu dapat kita meneladani Yesus Kristus ? Sudah pasti kita dapat meneladani-Nya, kita sebagai anak-anak-Nya akan tetap ikut meneladani apa yang sudah Dia berikan pada kita sebagai anak dan umat-Nya.
Doa :
Allah Bapa Mahakudus, Kuduskan dan kuatkan umat-Mu oleh Roh-Mu, supaya kami dapat menjadi utusan yang membebaskan manusia dari penderitaan. Amin
No comments:
Post a Comment