Translate

Sunday, April 24, 2016

Bukan sembarang rancangan

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana dengan akhir minggu anda? Apakah semua sesuai rencana anda. Semoga saja semua menjadi indahya. Hari ini aku bersama 1 Petrus 1 : 10 -12. Dia berkata bahwa kita harus menjadi saksi Kristus dalam suka dan duka sebab dibalik semua itu ada kemuliaan yang terindah.


Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka,yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu (ayat 11).
         
           Jaman sekarang ini sudah marak budaya asuransi. Entah itu asuransi kesehatan, jiwa, pendidikan atau masa pensiun. Banyak orang tua yang menginginkan agar anak mereka mendapatkan kepastian dan jaminan untuk studi dan masa depan mereka sehingga membeli produk asuransi tertentu. Hal ini mereka lakukan karena begitu mengasihi mereka dan menginginkan yang terbaik bagi mereka. Mungkin benar, sesuatu yang dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya akan menghasilkan sesuatu yang matang. Segala yang dirancangkan dengan sungguh seringkali menunujukkan betapa pentingnya hal yang dipersiapkan dan betapa berharganya si penerima hal yang dipersiapkan tersebut.

          Penulis Petrus menegaskan bahwa keselamatan merupakan rancangan dan rencana Allah bagi dunia. Hal itu dipersiapkan dan dinubuatkan jauh hari sebelumnya kepada para nabi untuk disampaikan kepada umat Allah. Bahwa keselamatan dari Allah dianugerahkan melalui Anak-Nya yang tunggal dengan cara penderitaan, kematian, kebangkitan dan kemuliaan-Nya untuk mematahkan ikatan kuasa dosa dan maut. Berita tentang penyelamatan Allah merupakan berita yang menakjubkan. Itu bukan sembarang keselamatan karena Allah yang merancangkan semua itu dengan dasar kasih-Nya yang besar. Roh Kudus-Nya diutus membawa berita itu, baik di masa lalu, masa kini, juga dimasa yang akan datang. Bagi Allah, manusia begitu berharga. Ia ingin agar berita tersebut terus disampaikan kepada dunia sehingga banyak orang mengalami kasih-Nya yang besar.
       
          Oleh karena Allah memberikan kepada kita bukan sembarang rancangan dan bukan sembarang keselamatan, pertanyaanya bagaimanakah kehidupan yang kita persembahkan bagi-Nya? Tentu yang layak bagi-Nya bukanlah hati, jiwa dan roh yang sembarangan, bukan pikiran, perkataan dan perbuatan yang sembarangan. Melainkan kehidupan yang menyenangkan hati Allah. Kehidupan yang berubah dan berbuah bagi kemuliaan nama-Nya.

Doa :
Tuhan, kami bersyukur rancangan-Mu sempurna dan keselamatan-Mu menyelamatkan kami.

Saturday, April 23, 2016

Rambu-rambu iman

Syaloom saudara dan sahabatku, semoga akhir minggu ini menjadi akhir minggu yang ceria dan penuh berkat. Hari ini aku masih ber Mazmur 81 : 14 - 15. Aku selalu bersukacita di dalam kehidupanku, sebab Tuhan selalu bersertaku.

Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! ..... (ayat 14a)

          Temanku bercerita bahwa berada di lingkungan pemukiman dan perkantoran perusahaan pengolahan minyak bumi pada awalnya agak aneh. Ada banyak peraturan yang harus dipatuhi, di antaranya tanda kecepatan maksimal di jalan yang dilalui, tanda stop berarti semua roda harus berhenti dulu baru boleh jalan lagi, hanya boleh merokok diluar dengan jarak 2 meter dari bangunan, dan lain-lain. Tentu ribet jika harus jadi penghuninya, namun ternyata semua peraturan itu diberlakukan untuk keselamatan dan kenyamanan semua yang berada disitu. Kedekatan dengan sumber dan pengolahan bahan bakar minyak bumi ditambah dengan suhu udara yang kerap panas disitu, mudah memicu kebakaran sehingga kemungkinan terkecil sekalipun untuk menimbulkan api harus dicegah. Aturan/ Hukum sebenarnya membuat nyaman namun orang sering tidak nyaman dengan aturan yang dibuat, sebab itu banyak yang melanggarnya (ada istilah peraturan itu dibuat untuk dilanggar). Apakah hal itu baik? Sudah tentu tidak baik.
     
          Bangsa Israel contohnya, mereka tidak suka saat Tuhan memerintahkan, mengingatkan dan melarang. Setiap peraturan yang dibuat Tuhan menjadi kesepakatan perjanjian dengan bangsa Israel dan selalu mereka langgar. Bangsa Israel hanya ingin nyaman tapi tidak mau diatur. Tiap generasi hidup melawan Tuhan, akibatnya mereka menimbulkan api kehancuran. Melalui Pemazmur, Tuhan mengingatkan bangsa Israel bahwa kunci keselamatan mereka adalah pada pendengaran akan Firman (Hukum) Tuhan. Tuhanlah pembebas mereka asal mereka mau mendengarkan-Nya dan berjalan di jalan yang ditunjukkan-Nya.

          Sadarkah kita bahwa banyak kesulitan yang kita alami berasal  dari pelanggaran kita? Ketidaknyamanan kita terhadap peraturan yang mengikat membuat kita mengalami ketidaknyamanan yang lebih besar lagi. Andai saja semua manusia menyukai peraturan, hukum dan semua tatanan kehidupan itu, pasti kita akan hidup aman dan tentram. Kalau begitu, mari kita mulai mendengarkan Tuhan, mulai mematuhi segala peraturan-Nya, mulai tunduk terhadap semua perintah-Nya. Hukum-Nya-lah rambu-rambu rohani kita agar kita tidak salah lalu binasa.

Doa :
Ya Tuhan, ajarlah kami menyukai hukum-Mu,mendegarkan perintah-Mu dan melakukannya dalam hidup kami.

Friday, April 22, 2016

Bermadah bagi Tuhan itu wajib hukumnya

Syaloom dan selamat pagi saudara serta sahabatku, bagaimana kabarmu hari ini? Adakah anda selalu bernyanyi dan memuji nama Allah senantiasa.
Hari ini aku akan ber Mazmur 81 : 1 - 8, aku akan berteriak agar suaraku terdengar sampai ujung dunia bahwa aku selalu memuji nama Tuhan Allahku dan berteriak bahwa Yesus Juruselamatku ....


Sebab hal itu adalah suatu ketetapan bagi Israel, suatu hukum dari Allah Yakub (ayat  5).

          Semasa aku SMA atau sekolah menengah atas aku akan sangat antusias jika penyanyi atau kelompok penyanyi (boy band) terkenal akan konser. Dan aku akan berusaha untuk mendapatkan tiket paling depan. Ketika menghadiri sebuah konser terkenal, maka suasananya riuh sekali. Penonton akan berteriak penuh semangat, ikut bernyanyi dan bahkan menari. Gerakan ataupun bagian lagu yang diminta untuk dilakukan oleh penonton akan mereka lakukan tanpa ragu. Mereka meluapkan kegembiraan mereka dengan antusias karena yang di atas panggung itu adalah idola mereka. Walaupun setelah itu kaki mereka pegal-pegal atau demam karena kehujanan atau bahkan terinjak-injak, idola mereka itu tidak akan tahu bahkan tidak akan mau tahu, toh mereka tetap dengan sikap kegirangan melakukannya.
   
          Sikap antusias yang sama sebenarnya diminta Tuhan dalam setiap ibadah. Memang sih, Tuhan tidak meminta kita untuk jingkrak-jingkrak mengikuti lagu atau berteriak tidak jelas dan asal-asalan, tetapi semangat untuk memuji dengan kegirangan yang meluap-luap itu sangat diharapkan Tuhan. Dalam keagamaan bangsa Israel, sorak-sorak bagi Allah,bunyi-bunyian alat-alat musik dan tari-tarian yang gembira adalah keharusan dan diatur dalam tatanan Hukum bangsa Israel. Setiap Hari Raya Pondok Daun, sukacita bermadah bagi Tuhan itu harus dilakukan selama 15 hari, sejak hari pertama dalam bulan ketujuh. Tuntutan akan ritual ini tentu saja sangat wajar, karena Tuhan telah mengangkat beban, membebaskan dan meluputkan bangsa Israel dari sejak pertama bangsa itu dibentuk (peristiwa keluaran dari Mesir) dan seterusnya selama bangsa Israel ada.
     
          Sama seperti kepada bangsa Israel, kasih setia Tuhan yang besar juga selalu ada untuk kita, umat-Nya. Tuhan tidak pernah lalai memelihara kita, tiap-tiap pribadi kita dikenal dan diawasi-Nya. Dibawa-Nya kita pada rancangan damai sejahtera-Nya dan dilakukan-Nya kepada kita segala kebaikan-Nya, sehingga bermadah bagi Tuhan itu juga wajib hukumnya untuk kita.         Perlihatkanlah puji-pujian kita yang antusias kepada Tuhan dalam buah kerja hari ini, yakni berperilaku jujur, tidak serakah, sopan-santun, disiplin dan sepenuh hati berkerja dan berkarya.

Doa :
Ya Tuhan, buatlah kami terus memuji-Mu dengan karya indah bagi Tuhan di hari ini dan seterusnya. 

Monday, April 18, 2016

Tuhanku itu Juruselamat

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana akhir pekannya? Semoga sangat menikmati. Dan sudah tentu hari ini akan tetap semangat dalam pekerjaan anda. Tuhan berkati.
Pagi ini aku masih bersama Yesaya 43 : 8 - 13, dan kami banyak berbincang tentang pekerjaan Tuhan yang sangat ajaib, dan kita selalu meminta Tuhan agar mau membimbing umatnya yang percaya dan memerlukan-Nya.

..... Aku, Akulah Tuhan dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku (ayat 11).

          Dari semua jabatan yang pernah diketahui bangsa Israel, Tuhan memilih jabatan yang tidak akan pernah dipikirkan mereka. Tuhan tidak memilih jadi Raja, Kaisar, Presiden, Direktur, tapi memilih jadi juruselamat. Tidak seperti kita yang berlomba-lomba untuk menjadi pejabat penting agar dapat berkuasa dengan caranya sendiri. Sehingga banyak yang jatuh karena ulahnya, sebab mereka berkuasa untuk kepentingannya sendiri. Tidak memikirkan kepentingan orang banyak.
     
          Sebab itu akan sangat aneh jika Tuhan memilih jabatan menjadi juruselamat. Betapa tidak, menjadi juruselamat itu pekerjaan yang sangat berat dan menuntut pengorbanan yang maha besar. Tapi, kok Tuhan memilih jadi Juruselamat?

          Penyebabnya adalah karena Dia Tuhan. Dia yang membentuk bangsa Israel dan menjanjikan kepada bangsa itu berkat sebagai umat pilihan yang dikasihi-Nya. Ketika bangsa Israel gagal memenuhi kriteria sebagai umat pilihan yang dikasihi-Nya, Ia tidak membatalkan janji-Nya, melainkan membawa Tuhan pada rancangan keselamatan-Nya. Oleh karena umat-Nya sedang tidak selamat dan yang dibutuhkan adalah Juruselamat, maka tampillah Tuhan sebagai Juruselamat. Bukankah ini luar biasa?
       
          Lebih luar biasa lagi adalah bahwa untuk menjadi Juruselamat, Tuhan harus berperang dan mengalahkan maut. Itulah yang dilakukan-Nya dalam Yesus Kristus : turun ke alam maut, namun bangkit dari antara orang mati sebagai bukti kemenangan-Nya atas maut lalu memiliki kuasa untuk menyelamatkan semua orang yang datang dan percaya kepada-Nya. Ini sungguh luar biasa! Kasih Tuhan yang besar membuat-Nya menjadi Juruselamat! Lalu, kenapa kita hanya berdiam diri? Bukankah berita ini harus diketahui oleh semua orang supaya mereka menjadi percaya dan ikut diselamatkan? Ayo, kita saksikan kasih Tuhan yang menyelamatkan ini dengan karya layan yang mendatangkan sejahtera bagi semua orang tanpa mengeluh dan tanpa rasa takut melainkan dengan keberanian dan penuh semangat. Dan untuk saat ini sudah terjadi di Jakarta, yaitu Gubernur Basuki Tjahya Purnama (Ahok), dia merupakan sosok manusia yang menjadi pemimpin dan memperhatikan masyarakatnya, walaupun dia mendapat tantangan dari segala penjuru, tapi dia tidak takut dan gentar. Sebab yang dia lakukan untuk kepentingan orang banyak, dan dia merupakan sosok manusia yang jujur dan bersih. 

          Muliakanlah Tuhan dengan segenap pribadi kita, agar semua orang pada akhirnya mengakui bahwa hanya Tuhan kita yang adalah Tuhan sesungguhnya. Dia-lah Tuhan yang mau dan sanggup menjadi Juruselamat.

Doa :
Ya Tuhan, jadikanlah kami saksi yang senantiasa memberitakan bahwa Engkaulah Tuhan dan Juruselamat dunia, melalui hidup dan kerja kami. 

Sunday, April 17, 2016

Berharga di mata Tuhan

Syaloom saudara dan sahabatku yang aku kasihi dalam Yesus Kristus, apakabarmu hari ini, diminggu paskah ke IV? Semoga dalam keadaan baik dan sejahtera selalu,ya .....
Hari ini aku menemui Yesaya 43 : 1 - 4, dia bercerita bahwa kita sebagai umat-Nya sangatlah berharga di mata Tuhan, sebab Dia-lah yang menciptakan kita.

Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau ..... (ayat 4a).
     
          Seekor induk burung bersama lima ekor anaknya tinggal di sebuah hutan pinus yang indah, di pinggir sebuah desa. Sang induk sangat mengasihi anak-anaknya. Setiap hari ia sibuk mencari makanan, terbang ke sana ke sini untuk mendapatkan cacing bagi anak-anaknya. Pada suatu hari hutan pinus terbakar. Setiap orang di desa menyelamatkan diri. Dari jauh, mereka mendengar teriakan anak-anak burung yang sedang ketakutan dan panik. Si induk yang sedang mencari cacing juga mendengar teriakan anak-anaknya.

Ia langsung melejit terbang ke sarangnya dan menerobos api yang berkobar ke mana-mana. Lalu merentangkan sayapnya ke atas sarang untuk menudungi anak-anak yang sangat berharga itu. Tak lama kemudian api membakar habis pohon pinus sampai tumbang. Ketika api telah padam orang-orang desa bergegas melihat keadaan burung-burung itu. Mereka terkejut melihat kelima anak burung masih hidup di tengah kedasyatan api. Tetapi induk burung hangus terbakar menjadi debu. Ia memberikan nyawanya untuk anak-anak yang sangat berharga baginya.

          Nabi Deutero-Yesaya mengungkapkan bahwa Israel sangat berharga di mata Tuhan karena Ia yang menciptakan, membentuk, menjadikan mereka. Sekali pun mereka acapkali memberontak namun kasih Tuhan lebih besar dari pemberontakan umat-Nya. Dalam pergumulan berat di Babel, nabi memberitakan agar mereka tidak takut sebab Allah menudungi mereka dengan kuasa-Nya sehingga marabahaya tidak akan mengancam mereka. Kasih Allah akan nyata bagi mereka melalui janji-Nya yaitu : Allah akan menebus Israel dari Babel (ayat 1 - 4), dan Ia akan membawa mereka pulang ke negerinya (ayat 5 - 7).

          Kita sangat berharga di mata Tuhan. Ia telah menebus kita melalui pengorbanan Kristus. Kebangkitan Kristus mengisyaratkan agar kita tidak perlu takut menjalani hidup karena Ia menudungi, melindungi kita. Respon kita atas penebusan Tuhan adalah mari muliakan Tuhan dengan tubuh kita (bandingkan 1 Korintus 6 : 20). Artinya kita sebagai umat-Nya yang percaya harus dapat melakukan perbuatan yang baik seperti Dia yang sudah ajarkan. Oleh sebab itu tubuh kita yang merupakan bait Allah dan sudah dibentuk serta diberikan oleh Allah hendaknya selalu kita jaga agar selalu bersih.

Doa :
Terima kasih Tuhan, Engkau menjadikan kami orang yang berharga di mata-Mu.

Saturday, April 16, 2016

Jangan berlaku serakah

Syaloom saudara dan sahabatku, apa rencana akhir minggu ini? Jika aku masih bersama Paman Yehezkiel 34 : 17 - 19. Aku masih berbincang dan berbagi cerita bersama Paman Yehezkiel.

Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik? (ayat 18a)

          Dikisahkan suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan empat anak. Mereka hidup mewah karena mempunyai uang, dan harta dalam bentuk tanah yang banyak. Dari ke empat anak yang paling berhasil adalah anak tertua karena mempunyai kedudukan tinggi di pemerintahan. Selagi kedua orang tua masih hidup, telah di atur pembagian harta dengan adil. Masing-masing sesuai bagiannya. Singkat cerita, kedua orang tua yang bijak itu meninggal. Waktu terus berjalan dan mulai timbul persoalan pada keempat saudara tersebut. Persoalan tentang harta. Saudara yang paling tua karena merasa memiliki jabatan dan kuasa berupaya untuk menguasai harta kekayaan peninggalan orang tua.

          Dia tidak mau membagi untuk saudara-saudaranya yang lain walaupun sebenarnya hidupnya lebih baik dibandingkan dengan saudaranya. Saudara yang paling tua berlaku sok kuasa, ingin memiliki sendiri harta kekayaan, dia tidak peduli dengan saudaranya yang lain.
   
          Tuhan tidak suka dengan perilaku yang demikian. Hal ini nyata dalam ayat 19 "Apakah domba-domba-Ku seharusnya memakan rumput yang sudah di injak-injak kakimu danmeminum air yang sudah dikeruhkan kakimu?" Karena itu Firman Tuhan berbicara : Tuhan akan menjadi hakim "di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan". Tuhan akan mengadili siapa-siapa yang berlaku jahat. Tuhan akan menegurnya dengan keras orang yang berlaku jahat terhadap sesamanya.

          Sebagai umat percaya yang mengenal Tuhan dengan baik dan memahami kehendak Tuhan janganlah kita berlaku curang/ jahat/ egois terhadap sesama. Berusahalah untuk saling menghormati bahkan saling mengasihi sesama dan jangalah hidup ini dikuasai oleh keserakahan sebab Tuhan tidak menghendaki adanya keserakahan.

Doa :
Tuhan biarlah kami tidak berlaku jahat kepada sesama, tapi ajarlah kami dengan kasih sayang-Mu. 

Friday, April 15, 2016

Gembala yang egois dan Gembala yang baik

Syaloom saudara dan sahabatku, selamat sore untuk semuanya ..... Bagaimana kabarnya untuk saudaraku dan sahabatku di seluruh belahan dunia ? Hari ini aku sedang berbicara dengan Paman Yehezkiel 34 : 1 - 16. Tapi sebelum mendengar Paman Yehezkiel bercerita sebaiknya dengarkan dari Mazmur 23 ....


Beginilah firman Tuhan Allah : Celakalah gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri (ayat 2b)

          Akhir tahun 2015 ada peristiwa yang menghebohkan negeri ini, yaitu skandal "papa minta pulsa". Hal ini tentang seorang petinggi negeri dengan inisial S.N salah satu pimpinan DPR yang mengadakan beberapa kali pertemuan dengan pemimpin salah satu perusahaan besar. Isi dari pertemuan itu antara lain ia meminta saham dari perusahaan besar tersebut. Jelas hal ini bertentangan dengan jabatannya, yang seharusnya memikirkan kesejahteraan rakyat. Perilaku pemimpin demikianlah yang ditegur keras sebab sangat tidak benar (Yehezkiel 34 : 1 - 10).
   
          Tuhan berfirman melalui nabi Yehezkiel untuk menegur dengan keras pemimpin Israel. Pemimpin-pemimpin ini di sapa dengan istilah gembala-gembala Israel. Sebagai gembala, seharusnya mereka menggembalakan domba-domba dengan baik. Memberi makanan/ minuman yang baik, menjaga supaya domba-dombanya terhindar dari binatang buas, dan melindungi dari ancaman pencuri. Tetapi kenyataannya para gembala justru menikmati domba-dombanya seperti dilukiskan dalam ayat 3. Para gembala tidak hadir untuk kepentingan domba-dombanya, tidak membawa sukacita, tidak untuk menciptakan damai sejahtera tetapi sebaliknya, memeras dan hanya membuat hidup domba-dombanya sengsara. Untuk itu Tuhan menegur dengan keras. Kalau para gembala tidak sanggup untuk menjalankan perannya maka Tuhan akan mencabut mereka dari tengah umat dan Tuhan sendiri yang akan menggantikan peran mereka.
       
          Jika Tuhan sendiri yang berperan menjalankan tugas-tugas pengembalaannya, maka domba-domba akan merasakan suatu suasana yang lain, yaitu suasana yang aman, nyaman dan tentram. Mengapa ? Karena Tuhan itu adalah gembala yang baik. Sebagai Gembala yang baik Tuhan bertindak dengan mencari kawanan domba yang telah tercerai-berai karena salah asuh alias tidak dirawat oleh para gembala. Gembala yang baik, mengambil tindakan menyelamatkan dari berbagai ancaman yang dihadapi oleh domba-dombanya.
     
          Lebih dari itu gembala yang baik akan memberikan suasana yang baik, suasana yang baru, yang lebih menjamin masa depan domba-dombanya. Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu, di padang rumput yang baik akan Ku-gembalakan mereka. Inilah gambaran yang tepat dari peran penggembalaan yang Tuhan jalankan. Bahkan dalam ayat 16 menggambarkan perlindungan yang utuh dari Tuhan sebagai gembala yang baik.
          Ada 2 hal yang dapat kita pahami dari renungan hari ini :
1. Bersama dengan Tuhan maka kehidupan kita pasti terjamin walau kita harus liku-liku kehidupan tetapi Tuhan adalah gembala yang baik pasti menjalankan peran penggembalaan yang menjamin masa depan.
2. Marilah kita belajar kepada Tuhan sang gembala yang baik, bagaimana menjalankan peran sebagai gembala di tengah kehidupan dan dalam tugas panggilan-Nya.
      
          Jadi kalau Tuhan mempercayakan kepada kita suatu jabatan untuk kepentingan orang banyak, marilah kita lakukan dengan penuh tanggung jawab, kita lakukan dengan sungguh-sungguh agar melalui jabatan itu kita menjadi berkat bagi banyak orang.

Doa :
Tuhan Yesus jadikanlah kami pemimpin-pemimpin yang bertanggung jawab dan bersama-Mu kami tenang dan biarlah kami selalu belajar dari-Mu saja. Amin .....


Wednesday, April 13, 2016

Kesetiaan dalam ibadah

Syaloom saudara dan sahabatku; apakabarmu hari ini, semoga Tuhan selalu menjagamu dan memberkatimu ..... Hari ini aku masih membaca 2 Tawarikh 35 : 7 - 12

..... supaya dipersembahkan kepada Tuhan sebagaimana tertulis dalam kitab Musa. Demikian pula dilakukan mereka dengan lembu-lembu (ayat 12b).

          Ibadah atau berdoa kepada Tuhan mengungkapkan penghormatan, kasih, ketundukan kepada Tuhan. Namun ibadah sejati yang dikehendaki Tuhan haruslah timbul dari hati dan dinyatakan dalam perbuatan. Hal-hal lahiriah dari ibadah tidak berarti jika bukan merupakan ekspresi batiniah. Bila ibadah adalah ekspresi batiniah, tak akan timbul pertentangan antara ibadah dan perbuatan sehari-hari. Yang terpenting dalam ibadah bukan korban melainkan orang. Orang yang beribadah menentukan korban yang dipersembahkan, namun korban tidak menggambarkan orang yang beribadah.
       
           Yosia bersukacita melihat sambutan yang baik dari seluruh umat, keluarga dan semua golongan terhadap perintahnya merayakan Paskah. Yosia sendiri menyumbangkan 30.000hewan dan 3.000 ekor ternak. Paskah yang luar biasa! terutama dalam hal persembahan dan penyelenggaraannya yang direncanakan dengan baik. Ada penghormatan, kasih dan taat kepada ketetapan firman Tuhan serta berlangsung dengan tertib (ayat 10 - 12). Yosia selalu mengajak umat Israel untuk setia dalam menyembah Tuhan Allah. Teladan yang diberikan Yosia dalam mempersiapkan ibadah Paskah ini menyatakan bahwa ia setia pada Firman Allah dengan memberikan yang terbaik dan ia mengajak semua ikut mempersiapkannya. Kesungguhan, ketulusan, kemurnian dan persatuan terlihat dalam jalannya acara tersebut.

          Apakah kita termasuk umat Tuhan yang setia kepada firman-Nya dan setia hanya mengikut serta menyembah Tuhan? Menyembah Tuhan haruslah dengan segenap hati dan hidup kita, artinya tulus dan tidak ada suatu pemaksaan itulah ibadah yang  sejati. Kiranya Tuhan menolong kita semua menjadi umat yang setia walau pun tantangan untuk itu besar dan berat. Tuhan akan menyertai kita, dan Dia pasti memberkati kita

Doa :
Berikan hikmat bagi kami untuk selalu setia dalam ibadah kepada-Mu, Tuhan. 

Tuesday, April 12, 2016

Akal Budi dalam melayani

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana kabarmu hari ini ? Semoga semua dalam keadaan yang baik-baik saja. Sebab saya yakin bahwa Yesus ada di tengah-tengah kita senantiasa ..... seperti biasa aku hari ini masih membaca 2 Tawarikh 30 : 21 - 22

Hizkia mengucapkan kata-kata pujian kepada semua orang Lewi yang menunjukkan akal budi yang baik dalam melayani Tuhan (ayat 22a).

          Kualitas hidup kerohanian para imam dan orang-orang Lewi tidak perlu diragukan. Hal ini dibuktikan dengan ketaatan mereka beribadah yang dilakukan "setiap hari (dalam seminggu itu) dengan menyanyikan puji-pujian bagi Tuhan sekuat tenaga" (ayat 21). Melihat kesungguhan orang-orang Lewi, Raja Hizkia pun memuji mereka "yang telah menunjukkan akal budi yang baik dalam melayani Tuhan" (ayat 22).
       
          Pernyataan Hizkia dan teladan dari orang Lewi menegaskan kepada kita bahwa melayani Tuhan itu perlu mengunakan akal budi bukan sekedar emosi atau perasaan. Karena itu firman Tuhan hari ini memanggil kita untuk persembahkan ide-ide, pengertian-pengertian, hikmat-pengetahuan yang Tuhan berikan kepada kita, dan pakai itu semua untuk menciptakan ibadah yang baik. Kehidupan orang Kristen yang normal adalah ketika ia menyadari panggilan Tuhan dalam hidupnya. Salah satu tujuan Tuhan memanggil kita adalah untuk melayani Dia. Jika sampai saat ini kita masih bersikap acuh tak acuh, apatis dan sama sekali tidak terbeban untuk terlibat dalam pelayanan atau mendukung pekerjaan Tuhan, itu artinya kehidupan kekristenan kita "tidak normal". Mengapa? Karena bagi orang percaya pelayanan seharusnya menjadi gaya hidup, bukan sekedar pilihan atau alternatif.

          Sebagai pengikut Kristus seharusnya kita memiliki hati yang terbeban untuk melayani, baik itu melayani sesama, terlebih-lebih melayani Tuhan. Mengapa ? Karena Tuhan Yesus telah memberikan teladan bahwa Ia datang ke dunia untuk melayani dan memberikan hidup-Nya. "..... Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang"(Matius 20 : 28).
       
          Gunakan akal budi dan kesungguhan hati dalam melayani Tuhan Allahmu. Jadi sama seperti saya melihat orang-orang eropa yang menjadi orang Kristen, saya melihatnya mereka rajin beribadah dan taat; tapi ternyata semua sudah berubah. Sebab mereka bukan menjadi seperti yang saya bayangkan. Mengapa? Mungkin mereka memilih jalan kebebasan yang tak tahu tujuannya, mungkin mereka berpikir bahwa bersekutu dengan Tuhan itu tak perlu. Dan banyak gereja yang dijual atau menjadi pasar .......... Kasihan sekali iman kepercayaan mereka sangatlah tipis ......... Sebab mereka tidak mempunyai akal budi untuk saling membantu atau berbagi ..... Apakah kamu seperti masyarakat eropa itu ......


Doa :
Berikanlah hikmat-Mu ya Allah, untuk kami menggunakan akal budi kami dalam melayani-Mu.

Monday, April 11, 2016

Menyuarakan Pertobatan

Syaloom saudara dan sahabatku, apa kabarnya hari ini ? Pagi ini aku sedang membaca surat-surat dari 2 Tawarikh 30 : 10 - 13, dan aku benar-benar sangat menikmatinya .....

Di Yehuda nyata pula tangan Allah yang membulatkan hati mereka untuk melakukan perintah raja dan para pemimpin sesuai dengan firman Tuhan (ayat 12).

          Pengalaman atau fakta dalam hidup sehari-hari bercerita kepada kita bahwa tidak semua orang akan menyambut dengan baik tindakan atau perbuatan baik yang kita lakukan. Terkadang justru kita dicurigai jika kita punya niat dan maksud tertentu. Namun Raja Hizkia mengalami reaksi yang berbeda ketika ia menghendaki semua orang Israel merayakan Paskah secara bersama. Sebagian rakyat, yang menyadari maksud baik Hizkia, memberikan respons positif (ayat 11-13). Namun ada juga yang tidak menghiraukan himbauan itu (ayat 10). Bahkan mengolok-olok berita yang disampaikan pesuruh-pesuruh itu. Mungkin karena mereka sudah tak memiliki iman serta pengharapan kepada Tuhan. Sehingga mereka tidak menghargai undangan itu. Hizkia yang saat itu sedang berjuang memulihkan ibadah di dalam kehidupan umat Allah, tetap fokus pada usahanya itu. Terbukti dengan ditunjukkannya beberapa orang sebagai pesuruh cepat untuk memberitakan pertobatan kepada Tuhan Allah.
       
          Jika pada hari ini saudara masih saja menerima tantangan yang sama ketika menyampaikan pesan pertobatan dan undangan ibadah kepada orang lain, janganlah saudara heran atau gentar, karena itu pun sudah dialami oleh pesuruh cepat/ tukang pos Allah di masa lalu; dan jangan juga berkecil hati. Karena dari antara banyak orang yang mentertawakan dan mengolok saudara, bisa jadi ada "beberapa orang" yang mau "merendahkan diri", sebagaimana juga yang terjadi di ayat 11. Yakinlah bahwa untuk sesuatu yang baik dan benar, Tuhan turut bekerja di dalamnya.

          Sementara di Yehuda sendiri, "nyata pula tangan Allah yang membulatkan hati mereka" untuk menaati pesan dan undangan Tuhan (ayat 12). Jadi, kalau hari ini saudara dapat datang beribadah kepada Tuhan, itu adalah anugerah Tuhan yang telah membulatkan hati saudara. Jangan menyerah untuk menyuarakan pertobatan walau pun banyak tantangan hidup yang merintangi kita.

          Jadi kita sebagai orang percaya dan bertobat harus dapat melakukan segala sesuatu untuk kemuliaan Tuhan Allah, dengan percaya diri, tidak takut dan gentar. Sebab kita tahu bahwa Tuhan selalu menyertai dan membimbing kita.

Doa :
Tuhan, teguhkan dan kuatkan kami dalam tugas dan panggilan kami.

Friday, April 8, 2016

Di ingat dan di lakukan

Syaloom saudara dan sahabatku, hari ini banyak perkara yang menghadangku tapi aku yakin dan percaya bahwa Tuhan Yesus pasti akan menolongku dalam situasi apa pun. Saat ini aku berada di Keluaran 13 : 8 - 10, .....

Hal itu bagimu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi peringatan di dahimu, supaya hukumTuhan ada di bibirmu! (ayat 9).
   
          Umumnya, memiliki barang-barang berharga seprti emas merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Aktualisasi diri yang di dalamnya secara tidak langsung seseorang menginginkan pengakuan dari orang lain bahwa ia memiliki sesuatu yang berharga. Karena itu barang berharga seperti emas selalu di tempatkan pada posisi yang menonjol pada tubuh seseorang, entah di kepala atau di tangan, agar dilihat orang lain bak mercusuar.

          Bagi kebanyakan orang Yahudi sampai saat ini, bentuk aktualisasi diri mereka adalah menaruh bagian firman Tuhan dalam kantung-kantung kulit yang kecil disebut Filakteria. Filakteria diikatkan pada lengan dan dahi mereka. Bahkan juga bagian firman Allah di taruh dalam kotak kecil lalu di tempelkan di tiang pintu rumah, disebut Mezuza.
       
          Makna filosofi mengikatkan kantung-kantung kecil pada dahi dan lengan adalah menunjukkan bahwa firman Tuhan itu harus terus menerus diingat (arti : diikat di dahi) karena itu mereka harus menghafalkannya; dan dilakukan (diikat di tangan). Jadi perintah-perintah Tuhan itu bukan hanya sekedar diingat tetapi dilakukan. Hal inilah menjadi ketetapan tentang perayaan RotiTidak Beragi. Ketetapan ini harus menjadi tanda di tangan dan menjadi peringatan di dahi mereka. Artinya, bangsa Israel tetap mengingat dan melakukan perayaan Roti Tidak Beragi dari tahun ke tahun. Agar generasi berikutnya juga tetap mengingat dan melakukan perayaan ini supaya firman Tuhan menjadi buah bibir yang terus menerus dibicarakan.

          Bagi anak Tuhan bentuk aktualisasi diri bukan memiliki sebanyak-banyak barang berharga lalu dipamerkan ke mana-mana. Hal itu akan menghantar seseorang ke ngarai kesombongan. Bentuk aktualisasi diri yang benar adalah selalu mengingat kasih setia Tuhan, mempercakapkan firman Tuhan dan melakukan setiap kehendak-Nya. Sehingga baik pikiran mau pun tindakan selalu berada dalam bingkai firman Tuhan.

Doa :
Bapa, mampukan kami mengingat dan melakukan setiap kehendak-Mu. Amin.

Thursday, April 7, 2016

Bersihkan diri

Syaloom saudara dan sahabatku, semoga hari ini anda akan baik-baik selalu dan bahagia selalu ..... Tuhan berkati. Hari ini aku masih berada di Keluaran 12 : 16 - 20, jadi sudah tentu masih bersama Musa .....

Tujuh hari lamanya tidak boleh ada ragi dalam rumahmu, sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, orang itu harus dilenyapkan dari antara jemaah Israel ..... (ayat 19).

          Jika seseorang membuat kue maka ia harus membubuhi ragi di dalam adonannya supaya mengembang, empuk dan lentur. Tetapi persoalannya bagaimana proses pembuatan ragi? Pada zaman bangsa Israel di Mesir ketika seorang tukang masak mempersiapkan adonan, ia menyimpan sebagian adonan dan membiarkannya menjadi busuk. Adonan yang busuk itu dipakai sebagai ragi ketika ia hendak memasak lagi.

          Salah satu ketetapan yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel ketika Tuhan hendak membebaskan mereka dari Mesir adalah mereka membuang semua ragi dalam rumah selama tujuh hari. Bangsa Israel tidak boleh memakan sesuatu yang beragi, baik orang asing yang ada bersama mereka maupun mereka sendiri.
   
          Bangsa Israel di hari-hari pembebasan itu harus makan roti yang tidak beragi selama tujuh hari. Jika ada di antara mereka yang makan roti beragi di hari-hari yang ditetapkan itu maka orang itu harus dilenyapkan. Dalam konteks ini ragi adalah simbol dari kebusukan, kejahatan, dan korupsi.

          Ketetapan itu penting. Karena itu harus dijadikan sebagai "Perayaan" yang turun-temurun dilakukan. Ketetapan dimaksudkan untuk menguduskan umat Israel dari segala sesuatu yang busuk. Ragi itu adalah simbol kebusukan dan kejahatan.
   
          Sebelum Tuhan menyatakan kekudusan-Nya melalui peristiwa akbar itu, bangsa Israel harus meresponsnya dengan hati dan perbuatan supaya mereka layak berada dalam peristiwa kudus itu. Peristiwa pembebasan dari Mesir itu juga dimaknai sebagai permulaan terbentuknya secara nyata umat kudus dari keturunan Yakub.

          Tatkala kita rayakan Paskah, momentum ini kita jadikan kesempatan melihat ke dalam diri kita. Adakah sesuatu yang busuk dan jahat masih tersimpan dalam diri kita sebagai tubuh Kristus yang kudus? Jika ada, mari bersihkan diri. Mulailah beraktivitas di hari ini dengan diri yang besih agar seluruh karya kita berada dalam bingkai kekudusan.

Doa :
Bapa, mampukan kami untuk membersihkan diri dari yang jahat. Amin .....

Wednesday, April 6, 2016

Di atas langit masih ada langit

Syaloom saudara dan sahabatku, jika melihat judul di atas pasti kita akan berpikir seperti suatu cerita dunia persilatan. Oya ..... bagaimana kabarnya semua, pasti baik-baik saja, ya. Sebab Tuhan selalu menjaga kita dari awal hingga akhir. Hari ini aku masih berada di Keluaran 12 : 31 - 33, .....

Lalu pada malam itu dipanggilnyalah Musa dan Harun, katanya : "Bangunlah keluarlah dari tengah-tengah bangsaku, baik kamu maupun bangsa Israel; pergilah, beribadahlah kepada Tuhan ..... (ayat 32)

          Biasanya orang akan menjadi pongah (sombong, angkuh) tatkala ia memiliki sesuatu yang dibanggakan dan diandalkan. Artinya dia punya pelindung atau protektor. Entah berupa harta, jabatan dan kekuasaan, kepintaran dan sebagainya. Orang seperti ini terbuka peluang untuk menganggap remeh orang yang tidak sepadan dengannya atau tidak level. Bahkan mungkin akan melakukan tindakan-tindakan yang menyebabkan orang lain menderita. Tetapi bukan berarti orang seperti ini akan pongah selamanya, ada pepatah yang mengatakan : "Di atas langit masih ada langit". Artinya, setinggi atau sebesar apapun kehebatan seseorang, masih ada orang lain lebih hebat darinya.
       
          Firaun adalah raja yang pongah atau sombong. Ia angkuh karena ia memiliki segala sesuatunya. Terutama memiliki banyak dewa yang melindunginya. Disaat Tuhan hendak membebaskan Israel dari Mesir, Musa dan Harun diutus-Nya kepada Firaun meminta agar Israel di bebaskan dari Mesir untuk beribadah kepada-Nya di padang gurun (Keluaran 5 : 1), dengan pongah ia berkata ; "Siapakah Tuhan itu yang harus kudengarkan firman-Nya .....? Tidak kenal aku Tuhan itu ....."(Keluaran 5 : 2). Boro-boro melepaskan, malah ia semakin menindas orang Israel. Keangkuhannya menyebabkan Allah menunjukkan kuasa-Nya kepadanya melalui tulah. Tulah terakhir, kematian semua anak sulung di Mesir, termasuk anaknya, membuat Firaun tidak berdaya. Ia sadar masih ada kuasa lebih tinggi dari kekuasaannya. Akhirnya ia dan orang Mesir melepaskan orang Israel pergi meninggalkan Mesir.
 
          Sudah pasti benar, "di atas langit masih ada langit". Jadi jangan merasa hebat sendiri ketika ada kelebihan dalam diri. Kelebihan itu milik Allah dan anugerah Allah bagi kita. Jika kita tidak menggunakan kelebihan itu untuk memuliakan Dia, malah menindas orang lain maka Tuhan berhadapan dengan kita. Ia menaklukkan kita. Karena di atas kehebatan kita masih ada Allah yang hebat. Jadi, jangan pongah. Supaya Allah tidak mengeraskan hati kita dan menggiring kita ke jurang kebinasaan seperti Firaun.

Doa :
Bapa jauhkan kami dari kesombongan dan keangkuhan, ajar kami hidup rendah hati dan setia kepada-Mu. Amin.