Syaloom saudara dan sahabatku, semoga di akhir minggu ini selalu ada damai dalam hatimu. Hari sabtu ini aku masih bersama Yesaya 40 : 27 - 31, sebagai saudara dan sahabatku. Sebenarnya aku hari ini merasa putus asa dan takut, untuk melanjutkan perjalanan hidupku. Sebab beban ku semakin berat setelah kepergian ibuku tercinta ke rumah Bapa di surga. Tapi jika aku tidak melanjutkan perjalananku bagaimana dengan kehidupan anak-anakku nanti. Tapi berkat bantuan Yesaya aku bangkit kembali walau tertatih-tatih.
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya (ayat 29).
Nabi Yesaya menyapa bangsa Israel dengan sebutan "hai Yakub, hai Israel". Dua nama itu mempunyai arti yang sama dan ditulis sejajr. Yakub adalah nama leluhur Israel yang sejak peristiwa di Yabok, diganti namanya menjadi Israel (Kejadian 32 : 28). Yesaya mengkritisi anggapan orang Israel yang mengganggap seolah-olah Allah telah melupakan mereka dan tidak peduli lagi dengan hidup mereka (baca kembali ayat 27).
Allah itu kekal, Dialah pencipta langit bumi dan segala isinya. Dia tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya yaitu seluruh ciptaan-Nya, terlebih lagi manusia. Jangan pernah menganggap Allah sudah lelah dan lesu sehingga tidak mau lagi menuntun langkah hidup mereka. Betapa pun manusia itu lemah dan berdosa, Allah sangat mengerti keberadaan kita karena Dialah juga yang menciptakan kita (ayat 28). Sebagaimana kasih orang tua kepada anaknya, bagaimana pun sifat si anak - entah baik atau pun bebal, bila anak sudah menderita atau salah jalan, orang tua tidak akan tega membiarkan anaknya begitu saja.
Allah akan memberikan kekuatan baru bagi bangsa Israel yang lelah dan tidak berdaya menghadapi kemelut hidupnya yang berat. Termasuk orang-orang muda, para teruna yang telah lesu, dibangunkan kembali semangatnya.
Seumpama burung rajawali terkenal tangguh. Sayapnya kuat sehingga ia dapat terbang jauh, tinggi dan cepat. Bangsa Israel akan ditopang oleh Allah sehingga dapat berlari dan tidak menjadi lesu, berjalan dan tidak menjadi lelah (ayat 29 - 31).
Jadi kita harus belajar untuk tidak mudah menyerah atau putus asa dengan segala keadaan yang menekan hidup kita. Yakinlah bahwa di setiap kemalangan pun Tuhan sedang merancangkan sesuatu yang indah bagi kita, karena Ia mengasihi kita lebih dari apa pun. Oleh sebab itu, mari bangkit dan jadilah orang yang tegar menghadapi hidup ini!
Begitu pun dengan kehidupanku yang terkadang aku sangat takut menghadapinya namun aku harus yakin bahwa Tuhan sudah punya rencana yang indah dan lebih baik dari sekarang.
Doa :
Ya Bapa, ajar kami bersyukur dalam segala hal sehingga kami menjadi anak-anak yang tangguh menghadapi berbagai situasi hidup ini.
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya (ayat 29).
Nabi Yesaya menyapa bangsa Israel dengan sebutan "hai Yakub, hai Israel". Dua nama itu mempunyai arti yang sama dan ditulis sejajr. Yakub adalah nama leluhur Israel yang sejak peristiwa di Yabok, diganti namanya menjadi Israel (Kejadian 32 : 28). Yesaya mengkritisi anggapan orang Israel yang mengganggap seolah-olah Allah telah melupakan mereka dan tidak peduli lagi dengan hidup mereka (baca kembali ayat 27).
Allah itu kekal, Dialah pencipta langit bumi dan segala isinya. Dia tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya yaitu seluruh ciptaan-Nya, terlebih lagi manusia. Jangan pernah menganggap Allah sudah lelah dan lesu sehingga tidak mau lagi menuntun langkah hidup mereka. Betapa pun manusia itu lemah dan berdosa, Allah sangat mengerti keberadaan kita karena Dialah juga yang menciptakan kita (ayat 28). Sebagaimana kasih orang tua kepada anaknya, bagaimana pun sifat si anak - entah baik atau pun bebal, bila anak sudah menderita atau salah jalan, orang tua tidak akan tega membiarkan anaknya begitu saja.
Allah akan memberikan kekuatan baru bagi bangsa Israel yang lelah dan tidak berdaya menghadapi kemelut hidupnya yang berat. Termasuk orang-orang muda, para teruna yang telah lesu, dibangunkan kembali semangatnya.
Seumpama burung rajawali terkenal tangguh. Sayapnya kuat sehingga ia dapat terbang jauh, tinggi dan cepat. Bangsa Israel akan ditopang oleh Allah sehingga dapat berlari dan tidak menjadi lesu, berjalan dan tidak menjadi lelah (ayat 29 - 31).
Jadi kita harus belajar untuk tidak mudah menyerah atau putus asa dengan segala keadaan yang menekan hidup kita. Yakinlah bahwa di setiap kemalangan pun Tuhan sedang merancangkan sesuatu yang indah bagi kita, karena Ia mengasihi kita lebih dari apa pun. Oleh sebab itu, mari bangkit dan jadilah orang yang tegar menghadapi hidup ini!
Begitu pun dengan kehidupanku yang terkadang aku sangat takut menghadapinya namun aku harus yakin bahwa Tuhan sudah punya rencana yang indah dan lebih baik dari sekarang.
Doa :
Ya Bapa, ajar kami bersyukur dalam segala hal sehingga kami menjadi anak-anak yang tangguh menghadapi berbagai situasi hidup ini.
No comments:
Post a Comment