Syaloom saudara dan sahabatku, aku harap semua baik-baik saja. Apa rencana untuk akhir minggumu, walau pun kamu sudah libur nasional selama 2 hari. Mungkin ada yang melanjutkan liburannya atau mungkin sudah mulai bekerja kembali. Hari ini aku masih bersama Lukas 24 : 33 - 35. Kami banyak berbicara tentang kesaksian.
Lalu kedua orang itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan ..... " (ayat 35).
Kamis, tanggal 14 Januari 2016 lalu, telah terjadi peristiwa teror bom serta penembakan kepada anggota POLRI dan warga sipil di jalan Thamrin Jakarta Pusat. Kejadiannya berlangsung begitu cepat dan menimbulkan korban jiwa serta luka-luka. Tidak lama kemudian tampillah beberapa orang yang diwawancarai oleh berbagai stasiun televisi dan berbicara sebagai saksi. Mereka menceritakan apa yang mereka alami dan lihat tentang peristiwa tersebut. Mereka pantas dikatakan sebagai saksi karena mereka menjadi bagian dari peristiwa tersebut.
Begitu juga dengan kedua murid Yesus yang dari Emaus. Di tengah gemparnya cerita tentang telah bangkitnya Yesus, mereka juga menceritakan atau menyaksikan kepada murid-murid lain tentang apa yang terjadi di sepanjang perjalanan mereka dan ternyata ada Yesus bersama mereka. Bagaimana mereka pada akhirnya mengenal Yesus saat sedang memecahkan roti. Kesaksian itu mereka sampaikan berdasarkan apa yang mereka alami dan lihat.
Sebagai anak Tuhan yang diberikan kuasa Roh Kudus, kita juga dipanggil oleh Yesus untuk menjadi saksi bagi-Nya (lihat Kisah 22 : 15). Bersaksi atas segala kasih dan penyertaan yang Tuhan telah beri di sepanjang kehidupan kita. Dengan demikian syarat utama yang harus kita miliki adalah mengalami, merasakan serta melihat segala apa yang hendak kita saksikan itu. Saat ini mari kita menghitung usia kita. Hitung juga setiap berkat, penyertaan, perlindungan, kasih dan kesetiaan yang telah ditunjukkan-Nya kepada kita. Pasti kita akan takjub dan mengerti bahwa sebenarnya kita adalah orang yang sangat diberkati oleh-Nya. Selagi masih ada kesempatan, mari saksikanlah itu kepada orang lain sebagai ungkapan syukur kita kepada-Nya. Melaluinya kemudian akan semakin banyak orang yang percaya dan dimenangkan. Awal kesaksian itu melalui sikap hidup kita yang benar, tutur kata dan perilaku yang memuliakan Dia. Biarlah orang lain juga dapat mengenal Tuhan dengan mengalami kehidupan bersama kita.
Doa :
Pakailah hamba ya Tuhan sebagai alat yang memuliakan Engkau.
Lalu kedua orang itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan ..... " (ayat 35).
Kamis, tanggal 14 Januari 2016 lalu, telah terjadi peristiwa teror bom serta penembakan kepada anggota POLRI dan warga sipil di jalan Thamrin Jakarta Pusat. Kejadiannya berlangsung begitu cepat dan menimbulkan korban jiwa serta luka-luka. Tidak lama kemudian tampillah beberapa orang yang diwawancarai oleh berbagai stasiun televisi dan berbicara sebagai saksi. Mereka menceritakan apa yang mereka alami dan lihat tentang peristiwa tersebut. Mereka pantas dikatakan sebagai saksi karena mereka menjadi bagian dari peristiwa tersebut.
Begitu juga dengan kedua murid Yesus yang dari Emaus. Di tengah gemparnya cerita tentang telah bangkitnya Yesus, mereka juga menceritakan atau menyaksikan kepada murid-murid lain tentang apa yang terjadi di sepanjang perjalanan mereka dan ternyata ada Yesus bersama mereka. Bagaimana mereka pada akhirnya mengenal Yesus saat sedang memecahkan roti. Kesaksian itu mereka sampaikan berdasarkan apa yang mereka alami dan lihat.
Sebagai anak Tuhan yang diberikan kuasa Roh Kudus, kita juga dipanggil oleh Yesus untuk menjadi saksi bagi-Nya (lihat Kisah 22 : 15). Bersaksi atas segala kasih dan penyertaan yang Tuhan telah beri di sepanjang kehidupan kita. Dengan demikian syarat utama yang harus kita miliki adalah mengalami, merasakan serta melihat segala apa yang hendak kita saksikan itu. Saat ini mari kita menghitung usia kita. Hitung juga setiap berkat, penyertaan, perlindungan, kasih dan kesetiaan yang telah ditunjukkan-Nya kepada kita. Pasti kita akan takjub dan mengerti bahwa sebenarnya kita adalah orang yang sangat diberkati oleh-Nya. Selagi masih ada kesempatan, mari saksikanlah itu kepada orang lain sebagai ungkapan syukur kita kepada-Nya. Melaluinya kemudian akan semakin banyak orang yang percaya dan dimenangkan. Awal kesaksian itu melalui sikap hidup kita yang benar, tutur kata dan perilaku yang memuliakan Dia. Biarlah orang lain juga dapat mengenal Tuhan dengan mengalami kehidupan bersama kita.
Doa :
Pakailah hamba ya Tuhan sebagai alat yang memuliakan Engkau.
No comments:
Post a Comment