Translate

Monday, March 28, 2016

Bersedia untuk diutus

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana dengan hari ini?. Bagaimana dengan pekerjaan anda semua ? Hari ini aku masih bersama sahabatku Yohanes 20 : 21 - 23, dan masih berbicara tentang kebangkitan Yesus Juruselamat kita.

Maka kata Yesus sekali lagi : "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." (ayat 21).

          Mari renungkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini : Bersediakah saudara diutus oleh Tuhan Yesus? Pada umumnya sebagai orang percaya, pasti akan menjawab : Ya dengan segenap hatiku. Pertanyaan lanjutannya adalah apakah kesediaan diri diutus dengan segenap hati sudah terlihat melalui sikap hidup dan perilaku kita sehari-hari ?

          Yesus berkata bahwa Ia diutus oleh Sang Bapa "Sama seperti Bapa mengutus Aku ....." Perkataan ini seiring dengan perkataan Sang Bapa : "Inilah Anak-Ku yang Ku-pilih, dengarkanlah Dia". (Injil Lukas 9 : 35).. Tujuan pengutusan diberlakukan Sang Bapa kepada Anak-Nya, Yesus, untuk menyelamatkan manusia. Puncak pengutusan terwujud melalui pengorbanan di atas kayu salib, agar manusia ditebus dari dosa, diselamatkan, dan agar manusia hidup dalam damai sejahtera Tuhan. (bandingkan Injil Yohanes 3 : 16 dan 17).
     
          Pengutusan kepada para murid bertujuan agar segala sesuatu yang mereka dengar tentang berita Injil keselamatan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, serta kematian dan kebangkitan-Nya dapat sampai kepada segala bangsa di dunia. Pengutusan ini bukan saja diberlakukan kepada para murid, tetapi juga diberlakukan kepada semua orang yang percaya.

          Melalui firman Tuhan hari ini, kita diajak untuk merenungkan arti kesediaan diri untuk diutus oleh Tuhan Yesus. Jika kita bersedia, maka pengutusan itu sudah semestinya dilaksanakan secara total melalui sikap dan perilaku hidup yang mencerminkan kehadiran Tuhan Yesus dalam hidup kita, yang mendatangkan damai sejahtera dan rasa sukacita bagi sesama kita manusia, termasuk keluarga, jemaat, masyarakat luas.

          Saudaraku, mari renungkan perjalanan satu hari ini, sudahkah pengutusan itu kita lakukan? Jika masih ada yang belum, maka sediakan dirimu untuk esok hari dan lakukan pengutusan yang Tuhan Yesus percayakan kepadamu.

Doa :
Tuhan, mampukan kami melakukan tugas pengutusan ini agar kami dapat bekerja dengan baik dan benar karena Engkau yang mengutus kami. Amin

No comments:

Post a Comment