Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita (2 Korintus 9 : 7).
Syaloom saudara dan sahabatku, ayat di atas tersebut sering kita dengar pada saat kita akan memberikan persembahan atau ucapan syukur. Dan setelah itu kantong-kantong persembahan akan diedarkan kepada jemaat yang datang beribadah atau kita akan maju ke depan untuk memberikan persembahan syukur kita. Dan hari ini aku masih berada di kota 2 Korintus 9 : 6 - 14.
Terkadang kita sebagai manusia tidak pernah merasa cukup, tapi kita selalu merasa kurang; yang kaya akan selalu merasa kurang, terlebih lagi yang miskin sudah tentu selalu kurang. Begitu kita memperoleh sesuatu kita akan saling berebut untuk mendapatkannya. Tak peduli dengan cara apa yang pasti kita harus mendapatkannya. Itulah sifat bawaan manusia sejak lahir. Jika kita tidak waspada dan membiarkannya maka akan sangat membahayakan.
Paulus menyadari kecenderungan ini. Sulit untuk berbagi dapat mengancam keutuhan jemaat. Oleh sebab itu, Paulus hendak menyampaikan bahwa memberi itu bukan berarti kehilangan, melainkan justru menghasilkan keuntungan besar bagi mereka yang memberi, dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam perlbagai kebajikan (ayat 8) serta memuliakan Allah (ayat 13). Jadi sebetulnya saat kita berbagi, yang penting bukan soal isi melainkan hati. Dalam berbagi, Paulus tidak pernah berbicara tentang jumlah pemberian itu, tetapi mengenai mutu dari kerinduan hati dan motivasi kita. Hanya sayangnya, untuk saat ini masih banyak orang yang berbagi supaya namanya menjadi terkenal dan di lihat orang banyak.
Sebab itu pada saat hendak berbagi, jangan pikir untung-rugi, jangan juga merasa terlalu berjasa sehingga ingin dianggap sebagai yang paling berkuasa. Tetaplah hidup bersahaja dan demikian, pemberian kita akan menjadi berkat dan pastinya memuliakan Tuhan sepanjang masa.
Doa :
Ya Tuhan Yesus, biarlah kami terus bersemangat untuk menjadi pribadi yang mau memberi dan berbagi berkat.
Syaloom saudara dan sahabatku, ayat di atas tersebut sering kita dengar pada saat kita akan memberikan persembahan atau ucapan syukur. Dan setelah itu kantong-kantong persembahan akan diedarkan kepada jemaat yang datang beribadah atau kita akan maju ke depan untuk memberikan persembahan syukur kita. Dan hari ini aku masih berada di kota 2 Korintus 9 : 6 - 14.
Terkadang kita sebagai manusia tidak pernah merasa cukup, tapi kita selalu merasa kurang; yang kaya akan selalu merasa kurang, terlebih lagi yang miskin sudah tentu selalu kurang. Begitu kita memperoleh sesuatu kita akan saling berebut untuk mendapatkannya. Tak peduli dengan cara apa yang pasti kita harus mendapatkannya. Itulah sifat bawaan manusia sejak lahir. Jika kita tidak waspada dan membiarkannya maka akan sangat membahayakan.
Sebab itu pada saat hendak berbagi, jangan pikir untung-rugi, jangan juga merasa terlalu berjasa sehingga ingin dianggap sebagai yang paling berkuasa. Tetaplah hidup bersahaja dan demikian, pemberian kita akan menjadi berkat dan pastinya memuliakan Tuhan sepanjang masa.
Doa :
Ya Tuhan Yesus, biarlah kami terus bersemangat untuk menjadi pribadi yang mau memberi dan berbagi berkat.