Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana rencana hari akhir pekan ini? Apakah akan pergi keluar atau di rumah saja? Aku tidak punya rencana satu pun sebab aku membawa pekerjaan sekolah ke rumah, wow ..... betapa banyak yang harus aku koreksi. Yach .... aku harus mengoreksi hasil ujian para siswaku. Memang agak membosankan tapi itulah pekerjaan salah satu seorang guru. Dan aku pun teringat pada saat aku menjadi seorang anak dan siswa. Aku selalu berkumpul bersama keluarga dan teman-temanku. Dan semua itu telah berlalu beberapa tahun yang lalu. Dan aku merindukan itu semua. Seperti perjumpaanku dengan Paulus di 1 Tesalonika 2 : 17 - 20, di sana aku dan Paulus membicarakan tentang kerinduan terhadap keluarga, saudara, teman.
Tetapi kami, saudara-saudara, yang seketika terpisah dari kamu, jauh di mata, tetapi tidak jauh di hati, sungguh-sungguh, dengan rindu yang besar, telah berusaha untk datang menjenguk kamu (ayat 17).
"Jauh di mata dekat di hati", adalah peribahasa yang berarti walaupun rumah tidak berdekatan tetapi jiwa (hati) selalu dekat. Ketika hari raya keagamaan atau libur panjang tiba, sarana transportasi dipadati penumpang yang ingin mudik berkumpul dengan sanak saudara. Biaya perjalanan yang besar kadang bukan halangan. Tujuan utama melepas rindu dan bersukacita bersama keluarga yang tercinta.
Rasul Paulus juga berbicara tentang kerinduan besar berjumpa dengan jemaat di Tesalonika. Kerinduan yang lama tetapi masih belum terealisasi karena banyak halangan. Meski pun demikian Paulus tetap bersyukur sebab komunikasi antara Paulus dan jemaat tetap terjalin melalui surat menyurat, sehingga mereka menjadi dekat di hati, karena itu Paulus selalu mendoakan mereka. Rasul Paulus menggunakan beberapa cara dalam berkomunikasi : menggunakan utusan yang menyampaikan pesan secara lisan (1 Tesalonika 3 : 2, 5) atau mengirim surat melalui jasa pengantar (1 Tesalonika 5 : 27). Namun untuk saat sekarang dengan kecanggihan tehnologi kita dapat berkomunikasi melalui telepon dan panggilan video (video call). Sehingga dengan menggunakan alat-alat komunikasi yang canggih tersebut kita dapat menjalin komunikasi yang erat dan harmonis. Selain itu kita perlu menyertakan orang tua, keluarga dan sanak saudara di dalam doa (1 Tesalonika 1 : 2).
Bersukacitalah meski pun belum terealisasi rencana berjumpa dengan orang tua dan sanak saudara. Yakinlah bahwa selalu ada waktu yang Tuhan sediakan bagi kita berkumpul dengan orang-orang yang kita kasihi dan mengasihi kita. Jarak bisa memisahkan tetapi dalam kasih Yesus Kristus menjadi dekat di hati.
Doa :
Ya Allah Bapa yang baik, berkati kami dengan Roh Kudus-Mu supaya tetap sukacita dan selalu mendoakan orang-orang yang kami kasihi meskipun tempat tinggal kami berjauhan. Karena kami yakin di dalam tangan kasih-Mu kami selalu dekat.
Tetapi kami, saudara-saudara, yang seketika terpisah dari kamu, jauh di mata, tetapi tidak jauh di hati, sungguh-sungguh, dengan rindu yang besar, telah berusaha untk datang menjenguk kamu (ayat 17).
"Jauh di mata dekat di hati", adalah peribahasa yang berarti walaupun rumah tidak berdekatan tetapi jiwa (hati) selalu dekat. Ketika hari raya keagamaan atau libur panjang tiba, sarana transportasi dipadati penumpang yang ingin mudik berkumpul dengan sanak saudara. Biaya perjalanan yang besar kadang bukan halangan. Tujuan utama melepas rindu dan bersukacita bersama keluarga yang tercinta.
Rasul Paulus juga berbicara tentang kerinduan besar berjumpa dengan jemaat di Tesalonika. Kerinduan yang lama tetapi masih belum terealisasi karena banyak halangan. Meski pun demikian Paulus tetap bersyukur sebab komunikasi antara Paulus dan jemaat tetap terjalin melalui surat menyurat, sehingga mereka menjadi dekat di hati, karena itu Paulus selalu mendoakan mereka. Rasul Paulus menggunakan beberapa cara dalam berkomunikasi : menggunakan utusan yang menyampaikan pesan secara lisan (1 Tesalonika 3 : 2, 5) atau mengirim surat melalui jasa pengantar (1 Tesalonika 5 : 27). Namun untuk saat sekarang dengan kecanggihan tehnologi kita dapat berkomunikasi melalui telepon dan panggilan video (video call). Sehingga dengan menggunakan alat-alat komunikasi yang canggih tersebut kita dapat menjalin komunikasi yang erat dan harmonis. Selain itu kita perlu menyertakan orang tua, keluarga dan sanak saudara di dalam doa (1 Tesalonika 1 : 2).
Bersukacitalah meski pun belum terealisasi rencana berjumpa dengan orang tua dan sanak saudara. Yakinlah bahwa selalu ada waktu yang Tuhan sediakan bagi kita berkumpul dengan orang-orang yang kita kasihi dan mengasihi kita. Jarak bisa memisahkan tetapi dalam kasih Yesus Kristus menjadi dekat di hati.
Doa :
Ya Allah Bapa yang baik, berkati kami dengan Roh Kudus-Mu supaya tetap sukacita dan selalu mendoakan orang-orang yang kami kasihi meskipun tempat tinggal kami berjauhan. Karena kami yakin di dalam tangan kasih-Mu kami selalu dekat.
No comments:
Post a Comment