Sesudah itu Abram berangkat dan makin jauh ia berjalan ke tanah Negeb (ayat 9).
Syaloom saudara dan sahabatku, minggu ini aku berada di Kejadian 12 : 7 - 9. Di sini aku bertemu Abram, di adalah orang yang dipilih Allah untuk menjalani suatu langkah awal dari rencana Allah yang besar yaitu mengenai maksud Tuhan untuk menebus dan menyelamatkan umat manusia.
Perjalanan Abraham beserta keluarganya di mulai dari Ur Kasdim ke negeri yang ditunjukkan Tuhan. Kemudian mereka tiba di Sikhem dan Bethel lalu masuk ke Kanaan. Ia mengalami musim kelaparan dan pergi ke Mesir melalui Negeb. Mereka mengalami berbagai keadaan yang membuat mereka menempuh perjalanan ke Mambre dekat Hebron. Kemudian kembali ke Negeb dan di usia 175 tahun ia dimakamkan di Makhpela. Itulah sejumlah tempat yang dilalui oleh bapak leluhur Israel. Perjuangan yang sangat melelahkan, jika direnungkan. Kalau kita mungkin akan berhenti di tengah jalan.
Perjalanan ini adalah perjalanan dalam panggilan Allah. suatu perjalanan yang tidak mudah untuk dilalui dari satu tempat ke tempat lain, dari satu daerah ke daerah lain sampai ke tanah yang dijanjikan Allah sebagai orang asing di negeri yang dijanjikan-Nya. Dan itu bukan hal yang mudah bisa saja ia dan keluarganya dimusuhi, tidak diterima dengan baik, kelaparan dan kesukaran sebagai pendatang, di tolak dan lain-lain. Namun, Abraham tetap taat dan setia di jalan panggilan-Nya.
Melangkah dalam kuasa dan perlindungan Tuhan dalam berkat-berkat Allah dan dalam kemampuan menyaksikan nama-Nya. Anda dan saya dapat juga menulisakan perjalanan hidup kita yang kita jalani bersama Tuhan. Seperti sekarang ini, renungan yang saya tulis di blog ini adalah sebagian dari perjalanan kehidupan saya. Di dalamnya saya menemukan perjalanan panjang dalam pergulatan iman dan kepastian bahwa kita hidup dari berkat-berkat Allah yang menyertai dan berdampak positif bagi mereka di sekitar kita;baik dalamhal pengetahuan, ekonomi, kesehatan, dan kerjasama persekutuan yang membangun satu sama lain bagi kemuliaan Tuhan. Akhirnya kita memahami keadaan yang bagaimanapun akan menjadi hal yang manis untuk disyukuri karena Tuhan ada diperjalanan kehidupan kita. Abraham mengalaminya demikian juga anda dan saya.
Doa :
Ya Tuhan, jalan-jalan hidup kami adalah jalan-jalan hidup bersama-Mu. Engkau menuntun kami di jalan-Mu. Terpujilah Tuhan yang adalah jalan hidup dan masa depan kami.
Syaloom saudara dan sahabatku, minggu ini aku berada di Kejadian 12 : 7 - 9. Di sini aku bertemu Abram, di adalah orang yang dipilih Allah untuk menjalani suatu langkah awal dari rencana Allah yang besar yaitu mengenai maksud Tuhan untuk menebus dan menyelamatkan umat manusia.
Perjalanan Abraham beserta keluarganya di mulai dari Ur Kasdim ke negeri yang ditunjukkan Tuhan. Kemudian mereka tiba di Sikhem dan Bethel lalu masuk ke Kanaan. Ia mengalami musim kelaparan dan pergi ke Mesir melalui Negeb. Mereka mengalami berbagai keadaan yang membuat mereka menempuh perjalanan ke Mambre dekat Hebron. Kemudian kembali ke Negeb dan di usia 175 tahun ia dimakamkan di Makhpela. Itulah sejumlah tempat yang dilalui oleh bapak leluhur Israel. Perjuangan yang sangat melelahkan, jika direnungkan. Kalau kita mungkin akan berhenti di tengah jalan.
Perjalanan ini adalah perjalanan dalam panggilan Allah. suatu perjalanan yang tidak mudah untuk dilalui dari satu tempat ke tempat lain, dari satu daerah ke daerah lain sampai ke tanah yang dijanjikan Allah sebagai orang asing di negeri yang dijanjikan-Nya. Dan itu bukan hal yang mudah bisa saja ia dan keluarganya dimusuhi, tidak diterima dengan baik, kelaparan dan kesukaran sebagai pendatang, di tolak dan lain-lain. Namun, Abraham tetap taat dan setia di jalan panggilan-Nya.
Melangkah dalam kuasa dan perlindungan Tuhan dalam berkat-berkat Allah dan dalam kemampuan menyaksikan nama-Nya. Anda dan saya dapat juga menulisakan perjalanan hidup kita yang kita jalani bersama Tuhan. Seperti sekarang ini, renungan yang saya tulis di blog ini adalah sebagian dari perjalanan kehidupan saya. Di dalamnya saya menemukan perjalanan panjang dalam pergulatan iman dan kepastian bahwa kita hidup dari berkat-berkat Allah yang menyertai dan berdampak positif bagi mereka di sekitar kita;baik dalamhal pengetahuan, ekonomi, kesehatan, dan kerjasama persekutuan yang membangun satu sama lain bagi kemuliaan Tuhan. Akhirnya kita memahami keadaan yang bagaimanapun akan menjadi hal yang manis untuk disyukuri karena Tuhan ada diperjalanan kehidupan kita. Abraham mengalaminya demikian juga anda dan saya.
Doa :
Ya Tuhan, jalan-jalan hidup kami adalah jalan-jalan hidup bersama-Mu. Engkau menuntun kami di jalan-Mu. Terpujilah Tuhan yang adalah jalan hidup dan masa depan kami.
No comments:
Post a Comment