Translate

Friday, May 6, 2016

Yesus tepat di sisimu

Syaloom saudara dan sahabatku, selamat pagi dan beraktifitas. Walaupun di Indonesia ini sedang libur karena memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, tapi kita tetap harus bersemangat, ya.
Saudara dan sahabatku, hari ini aku bersama Lukas 24 : 20 - 27, kita bicara tentang masalah kehidupan sehari-hari.

..... "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, ....." (ayat 25).

          Pagi ini aku diperhadapkan sebuah masalah baru, sementara masalah yang kemarin belum selesai. Dan aku sebagai anak yatim piatu, orang tua tunggal sepertinya tak pernah lepas dari sebuah masalah, selalu saja ada masalah. Dan aku selalu berusaha untuk tenang dan berpikir jernih walau terkadang wajah panik dan stress terlihat. Tapi aku percaya bahwa semua ini akan berlalu dan selesai, karena Yesus ada didekatku.
       
          Bagaimana dengan sebagian orang yang panik ketika diperhadapkan sebuah masalah. Orang ini akan sulit untuk fokus dan pada akhirnya dapat merugikan diri sendiri atau orang lain. Hal ini terjadi karena mereka terlalu tenggelam di dalam masalahnya. Sebagai contoh, jika seorang murid menghadapi ujian dengan kepanikan, ia tidak akan fokus dan apa yang telah ia pelajari menjadi sia-sia.

          Sebaliknya ada juga sebagian orang yang mampu untuk tidak panik dalam menghadapi masalah. Mereka tetap tenang, fokus dan berpikir jernih di dalamnya. Orang seperti ini biasanya lebih berorientasi kepada pencapaian solusi terbaik.
       
          Kleopas dan kawannya, yang adalah murid Yesus, termasuk orang-orang panik saat ada masalah. Di dalam perjalanan pulang kampung mereka - yang disebabkan kematian Yesus - ke Emaus, mereka tidak dapat menyadari bahwa Yesus disisi mereka. Pada ayat 16 disebutkan ada sesuatu yang menyelubungi mata mareka sehingga tidak dapat mengenali Yesus. Selubung itu ada karena mereka terlalu tenggelam di dalam masalah, yaitu kabung atas kematian Yesus yang mengenaskan. Dalam kebingungan, mereka tidak mampu mengenali Yesus yang ada di sisi mereka.
       
          Di dalam hidup ini tentu kita memiliki permasalahan masing-masing dan itu unik adanya. Tuhan mau supaya kita dapat menanggapinya dengan benar dan secara cerdas. Jangan kita tenggelam di dalam masalah itu sendiri sebab hal itulah yang akan menjadi selubung di mata kita dan membuat hilangnya kemampuan untuk melihat kebaikan-Nya. Ingat, jangan sampai kita yang dipanggil oleh Yesus sebagai si bodoh atau si lamban karena ketidakpercayaan kita.

          Saudaraku, seringkali masalah yang kita hadapi menyita sebagian besar perhatian kita sehingga tidak dapat fokus kepada Yesus. Mari, teguhkanlah iman percaya kepada-Nya. Masalah apapun yang sedang kita hadapai dan alami jangan sekali-kali membuat kita lupa akan Dia. Percayalah, Yesus selalu di sisi kita.

Doa :
Sertailah hambamu ini ya Tuhan dalam menghadapi berbagai pergumulan kehidupan.

Thursday, May 5, 2016

Perbedaan yang menguatkan

Syaloom saudara dan sahabatku, pada hari ini adalah kenaikan Tuhan kita Yesus Kristus. Hari adalah hari yang istimewa. Dimana Tuhan Yesus terangkat ke surga. Dan hari ini aku berada di Efesus 4 : 1 - 16. 

..... yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya ..... (ayat 16).

          Sejenak mari kita membayangkan sebuah gedung yang berdiri kokoh dan megah di hadapan kita. Bayangkan sebelum ia menjadi seperti itu, proses apa yang dialaminya? Tentu pada awalnya hanya terdiri dari berbagai bahan material bangunan yang kemudian diolah sedemikian rupa sehingga dapat menjadi sebuah sebuah gedung yang kokoh. Bayangkan jika gedung tersebut dibuat dengan menggunakan satu macam bahan bangunan saja, mungkinkah ia dapat menjadi kokoh? Misalnya hanya terdiri pasir, atau semen saja. Yang pasti tidak akan jadi seperti apa yang diharapkan.
     
          Di dalam persekutuan umat, Tuhan sendirilah yang menganugerahkan perbedaan karunia bagi setiap anggotanya. Perbedaan yang ada bukan untuk dijadikan alasan terjadinya perpecahan, justru sebaliknya, menjadi kuat. Perbedaan yang ada Tuhan persatukan di dalam kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera.

          Apa jadinya jika sebuah lagu hanya terdiri dari satu not saja? Tentu akan terdengar aneh di telinga kita. Begitu juga di dalam kehidupan ini, ternyata selain menciptakan kekuatan, perbedaan juga menciptakan keindahan.
   
          Sebagai bagian dari persekutuan, mungkin saja saat ini kita masih beranggapan bahwa sesama adalah mereka yang memiliki banyak kesamaan dengan kita. Misalnya, domisili, sekolah, minat, hobi, usaha atau lainnya yang pada akhirnya kita sendiri yang membuat sekat dengan orang lain. Bahkan kemudian kita cenderung kurang menghargai mereka yang berbeda. Tidak, bukan itu yang Tuhan mau. Milikilah roh kerendahan hati sehingga kita dapat menghargai orang lain meski berbeda. Sama seperti tubuh, kita adalah satu dan memiliki organ yang berbeda, demikian juga persekutuan umat yang adalah tubuh Kristus dengan karunia berbeda. Kita ada untuk melengkapi orang lain, begitu juga mereka ada di sekitar kita untuk hal yang serupa.

Doa :
Ajari terus kami ya Tuhan untuk dapat menghargai perbedaan di dalam persekutuan.

Monday, May 2, 2016

Nyanyianku bagi-Nya

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana keadaanmu hari ini ? semoga baik-baik saja, ya. Hari ini aku masih berada di perjanjian lama yaitu kitab Keluaran 15 : 1 - 3, di kitab ini kita bicara tentang Nyanyian Musa dan Israel.

"..... Baiklah aku bernyanyi bagi Tuhan ..... (ayat 1).

          Siapa yang tidak suka bernyanyi? pasti semua suka bernyanyi. Atau hanya mendengarkan orang yang bernyanyi? Atau kedua-duanya, bernyanyi dan mendengarkan nyanyian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bernyanyi adalah mengeluarkan suara bernada dan tentunya nada yang keluar bukan dibuat sembarangan melainkan melibatkan tehnik, perasaan dan emosi dari hati. Dengan bernyanyi orang dapat mencurahkan perasaannya, baik itu senang atau sebaliknya. Sudah sejak dahulu nyanyian juga dipakai sebagai sarana atau alat dalam mensyukuri kasih dan karunia Tuhan.
       
          Musa mengajak bangsa Israel untuk bernyanyi bagi Tuhan. Ajakan itu bukan tanpa sebab, melainkan karena hendak memuji dan meluhurkan Sang Tuhan. Musa mengungkapkan rasa syukurnya atas segala perbuatan Tuhan yang ajaib, terutama saat berhadapan dengan Firaun. Musa mengakui bahwa Tuhanlah kekuatan dan pahlawan bagi mereka. Nyanyian mereka merupakan sebuah kesaksian.

          Dalam perjalanan kehidupan, kita adalah pribadi yang tidak dapat lepas dari perjuangan. Ada suka dan ada duka yang bergantian Tuhan ijinkan kita alami. Kita berjuang di dalamnya. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa Tuhan selalu ada untuk menopang kita. Ia selalu setia meski sering kita tidak setia.

          Lalu apa yang akan kita ungkapkan kepada Tuhan sebagai bagian dari syukur? Belajarlah dari Musa. Akan tetapi nyanyian itu bukan harus dalam bentuk suara bernada yang kita keluarkan, melainkan juga lewat sikap hidup yang memuliakan Dia. Sikap hidup yang benar, jujur dan tulus. Saat orang lain dapat melihat kemuliaan Tuhan melalui kehidupan kita, disitulah berarti kita juga telah menjadi saksi atas kebaikan Tuhan. Di tengah keluarga, tempat kerja, kampus, sekolah atau lingkungan masyarakat, Tuhan selalu sabar menunggu kita menjadi saksi-Nya. Ungkapkanlah syukur kita! Nyanyikanlah nyanyian baru bagi-Nya dan biarlah kehidupan kita selalu menjadi nyanyian yang merdu dan indah bagi-Nya.

Doa :
Terimalah ya Tuhan nyanyian hidupku sebagai ungkapan syukurku.

Sunday, May 1, 2016

Disertai dan diutus

Syaloom saudara dan sahabatku, selamat hari minggu, semoga Tuhan memberkati kita semua dalam kehidupan di dunia ini .....
Hari ini aku membaca kitab dari perjanjian lama yaitu Keluaran 3 : 1 - 10, disana Musa diutus oleh Allah untuk membebaskan umat-Nya yaitu Israel keluar dari tanah Mesir.

Jadi sekarang, pergilah. Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel keluar dari Mesir (ayat 10).

          Hari ini, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, masyarakat dunia memperingati hari buruh. Dan biasanya, peringatan hari buruh ini menjadi kesempatan untuk menyampaikan segala aspirasi para buruh kepada para pemimpin. Ada banyak yang disampaikan dan didengar aspirasinya, tetapi sedikit yang dipenuhi. 
       

          Hidup orang Ibrani di Gosyen di Mesir ternyata tidak mulus; mereka mengalami fase kehidupan yang sulit. Mereka menjalani kerja paksa, bahkan bayi laki-laki mereka yang baru lahir harus dibunuh. Tidak ada tempat bagi orang Ibrani untuk mengadu, kecuali kepada Tuhan Allah yang Mahakuasa, Allah nenek moyang mereka (2 : 23 - 24). Allah menolong orang Ibrani melalui seorang Musa; seorang laki-laki Ibrani, seorang yang dibentuk dalam lingkungan istana Mesir namun tidak pernah kehilangan 'darah' Ibraninya. Musa membela yang diperlakukan tidak adil. Namun orang Mesir maupun orang Ibrani tidak menerima Musa. Musa mengasingkan diri. Tuhan menjumpai Musa secara pribadi; Tuhan yang menyapa Musa dan menjelaskan siapa diri-Nya. (3 - 6), yaitu Allah yang memperhatikan umat-Nya. Musa dijumpai Allah dan diutus Allah untuk menjadi pemimpin umat-Nya, membebaskan mereka dari tanah perbudakan di Mesir (3 : 10).

          Sebagaimana Musa, dijumpai dan diutus oleh Allah untuk menjadi alat-Nya, demikian juga kita yang secara pribadi dan persekutuan dipakai oleh Allah menjadi alat-Nya untuk melakukan karya-karya pembebasan bagi umat Allah dan bagi sesama kita. Pembebasan dari dosa oleh Penebusan Kristus semestinya menjadikan kita sebagai pribadi dan persekutuan yang siap diutus, disertai dan melakukan karya-karya Allah bagi sesama dan dunia.

Doa :
Kristus, pakailah dan utuslah kami untuk menjadi pewarta kasih-Mu. Amin

Saturday, April 30, 2016

Kesabaran dan Kebesaran Allah

Syaloom saudara dan sahabatku, mau buat rencana apa pada akhir minggu ini? Pasti sudah ada rencana, bukan? Tapi sebelum melaksanakan rencana akhir minggu ini sebaiknya kita lakukan renungan harian dulu, ya. Aku hari ini bertemu dengan sahabatku Yesaya 12 : 1 - 3, dia mengatakan bahwa aku harus selalu kuat dan bermazmur dalam hidup ini. Sebab Allah selalu memberi kekuatan kepada umat-Nya.


sebab Tuhan Allah itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. (ayat 2b).
   

          Kita pasti masih ingat masa kecil dulu, jika kita nakal dan tidak mendengar nasihat orang tua kita, pasti mereka akan marah kepada kita. Bagi kami itu menakutkan. Tetapi lebih takut lagi kalau dimarahi dan didiamkan alias tak dihiraukan. Akan tetapi bagi anak sekarang, jika orang tua marah mereka akan kabur dari rumah dan menginap dirumah temannya dengan alasan orang tua tidak ada dirumah. Dan anehnya terkadang orang tua tidak tanggap dengan keberadaan si anak. Tetapi bagi anak yang sadar dengan kesalahannya mereka akan segera meminta maaf. Itu sebabnya jika amarah orang tua sudah mereda dan mereka mau berbicara kembali apalagi dengan nada yang tenang, kami sebagai anaknya merasa senang. Sebenarnya bukan hanya karena kemarahan mereka yang mereda, tetapi rasa senang itu muncul karena kami tahu bahwa sesungguhnya mereka tetap sayang pada kami. Sejuk sekali hati kami karena mengetahui hal itu.
Dalam kesabaran Allah tergambar kebesaran-Nya. 

          Allah, juga bisa menunjukkan amarahnya tatkala umat-Nya sudah melenceng dari jalan-Nya dan berulangkali diperingatkan tetapi tidak diindahkan. Artinya Allah bisa memberikan teguran dan hukuman. Sebenarnya pendekatan Allah dalam relasi dengan umat-Nya adalah pendekatan kasih.Namun dalam kasih yang sejati, teguran dan hukuman diperlukan agar kasih tetap dihargai dan terutama penghormatan pada Allah tetap dijunjung tinggi. Walau demikian, Allah adalah Allah yang memberikan kesempatan bagi umat-Nya untuk mau bertobat dan menyesali perbuatannya. Allah menunjukkan perkenanan-Nya dengan menyediakan penghiburan, pemulihan dan pembaruan bagi umat-Nya sehingga umat-Nya kembali dipenuhi dengan kegirangan.
         
          Dalam Kristus, kita melihat kesabaran dan kebesaran Allah yang datang untuk menebus dan menyelamatkan manusia. Di sini kita hendak diingatkan bahwa Allah melalui tindakan-Nya itu Ia menempatkan mata air keselamatan di dalam hati kita agar hidup kita selalu merasakan aliran limpahan kasih ilahi dankebesaran hikmat-Nya. Di situlah letak pengharapan kita bahwa Allah yang Mahatinggi berkenan menyatakan kasih-Nya kepada kita yang sebenarnya layak dihukum. Karenanya kepada Allah saja, puji-pujian, hormat serta syukur patut dan layak untuk kita persembahkan kepada-Nya dalam hidup ini.

Doa :
Ya Tuhan ajarkan kami untuk selalu memuji kebesaran kasih dan kuasa-Mu dalam kehidupan kami. 

Wednesday, April 27, 2016

Menjadi batu hidup

Syaloom saudara dan sahabatku, hari ini aku merasa menjadi batu yang hidup, bukan artinya aku menjadi seperti robot atau patung yang bergerak. Tapi aku merasa Tuhan Allah membentuk kehidupan rohaniku. Seperti biasa aku hari ini bersama sahabatku 1 Petrus 2 : 4 - 8. Dia banyak berbicara tentang kehidupan rohani yang membentuk kita.
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. (ayat 5).

          Biasanya orang tua kita selalu mempunyai tujuan untuk anak-anaknya agar mereka kelak dapat bahagia dan sukses selalu. Begitu pula tujuan Kristus kepada umatnya, yaitu menganugerahkan keselamatan bagi setiap orang yang percaya agar hidup umat-Nya dipakai untuk tujuan dan kehendak-Nya. Dengan demikian kehidupan umat-Nya memiliki tujuan yang jelas yakni memuliakan nama Tuhan danmenjadi berkat bagi sesama. Orang yang menghayati penyelamatan Kristus dalam hidupnya akan memberikan dirinya untuk dipakai oleh Kristus seluasnya. Namun sungguh mengherankan jika ada orang Kristen yang egois dan memaknai keselamatan dalam Kristus secara eksklusif.

          Menjadi orang percaya pada Kristus berarti memberi diri menjadi batu hidup yang dipergunakan oleh Allah untuk dipakai dalam membangun rumah rohani atau menjadi bait Allah masa kini. Dengan kata lain bersedia untuk ditata dan dibangun atas dasar batu penjuru yakni Kristus yang memberi kehidupan kekal. Peranan orang percaya tidak hanya sampai menjadi batu hidup dalam pembangunan bait-Nya tetapi sekaligus juga menjadi pelayan yang melayani di dalam rumah rohani yang Allah bangun. Hal yang dilakukan adalah semata-mata pelayanan kepada Allah dan kasih kepada sesama sebagai bentuk persembahan yang berkenan kepada Allah. Bagi setiap mereka yang sedia, tidak akan pernah dipermalukan.
       

          Memberi diri menjadi batu hidup dalam pembangunan rumah rohani bagi kemuliaan Allah sejatinya adalah panggilan setiap kita sebagai orang percaya. Untuk itu dibutuhkan kesediaan penyangkalan diri dan membuang ke-aku-an. Tidak jarang batu-batu itu perlu dipotong, disesuaikan dengan maksud pembangunan. Dengan demikian mereka yang sedia menjadi batu hidup siap memberikan hidup mereka untuk dibentuk dan dipakai dalam rumah rohani tadi seluas-luasnya bagi kemuliaan Allah. Bagi dunia, hal tersebut adalah suatu kerendahan yang tidak prestisius dan terlihat memalukan. Tapi di dalam Kristus, justru di situlah terletak kemuliaan orang percaya.

Doa :
Bapa, kami mau memberikan diri kami sebagai batu hidup untuk pembangunan rumah rohani bagi kemuliaan nama-Mu dan menjadi berkat bagi banyak orang.

Sunday, April 24, 2016

Bukan sembarang rancangan

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana dengan akhir minggu anda? Apakah semua sesuai rencana anda. Semoga saja semua menjadi indahya. Hari ini aku bersama 1 Petrus 1 : 10 -12. Dia berkata bahwa kita harus menjadi saksi Kristus dalam suka dan duka sebab dibalik semua itu ada kemuliaan yang terindah.


Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka,yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu (ayat 11).
         
           Jaman sekarang ini sudah marak budaya asuransi. Entah itu asuransi kesehatan, jiwa, pendidikan atau masa pensiun. Banyak orang tua yang menginginkan agar anak mereka mendapatkan kepastian dan jaminan untuk studi dan masa depan mereka sehingga membeli produk asuransi tertentu. Hal ini mereka lakukan karena begitu mengasihi mereka dan menginginkan yang terbaik bagi mereka. Mungkin benar, sesuatu yang dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya akan menghasilkan sesuatu yang matang. Segala yang dirancangkan dengan sungguh seringkali menunujukkan betapa pentingnya hal yang dipersiapkan dan betapa berharganya si penerima hal yang dipersiapkan tersebut.

          Penulis Petrus menegaskan bahwa keselamatan merupakan rancangan dan rencana Allah bagi dunia. Hal itu dipersiapkan dan dinubuatkan jauh hari sebelumnya kepada para nabi untuk disampaikan kepada umat Allah. Bahwa keselamatan dari Allah dianugerahkan melalui Anak-Nya yang tunggal dengan cara penderitaan, kematian, kebangkitan dan kemuliaan-Nya untuk mematahkan ikatan kuasa dosa dan maut. Berita tentang penyelamatan Allah merupakan berita yang menakjubkan. Itu bukan sembarang keselamatan karena Allah yang merancangkan semua itu dengan dasar kasih-Nya yang besar. Roh Kudus-Nya diutus membawa berita itu, baik di masa lalu, masa kini, juga dimasa yang akan datang. Bagi Allah, manusia begitu berharga. Ia ingin agar berita tersebut terus disampaikan kepada dunia sehingga banyak orang mengalami kasih-Nya yang besar.
       
          Oleh karena Allah memberikan kepada kita bukan sembarang rancangan dan bukan sembarang keselamatan, pertanyaanya bagaimanakah kehidupan yang kita persembahkan bagi-Nya? Tentu yang layak bagi-Nya bukanlah hati, jiwa dan roh yang sembarangan, bukan pikiran, perkataan dan perbuatan yang sembarangan. Melainkan kehidupan yang menyenangkan hati Allah. Kehidupan yang berubah dan berbuah bagi kemuliaan nama-Nya.

Doa :
Tuhan, kami bersyukur rancangan-Mu sempurna dan keselamatan-Mu menyelamatkan kami.

Saturday, April 23, 2016

Rambu-rambu iman

Syaloom saudara dan sahabatku, semoga akhir minggu ini menjadi akhir minggu yang ceria dan penuh berkat. Hari ini aku masih ber Mazmur 81 : 14 - 15. Aku selalu bersukacita di dalam kehidupanku, sebab Tuhan selalu bersertaku.

Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! ..... (ayat 14a)

          Temanku bercerita bahwa berada di lingkungan pemukiman dan perkantoran perusahaan pengolahan minyak bumi pada awalnya agak aneh. Ada banyak peraturan yang harus dipatuhi, di antaranya tanda kecepatan maksimal di jalan yang dilalui, tanda stop berarti semua roda harus berhenti dulu baru boleh jalan lagi, hanya boleh merokok diluar dengan jarak 2 meter dari bangunan, dan lain-lain. Tentu ribet jika harus jadi penghuninya, namun ternyata semua peraturan itu diberlakukan untuk keselamatan dan kenyamanan semua yang berada disitu. Kedekatan dengan sumber dan pengolahan bahan bakar minyak bumi ditambah dengan suhu udara yang kerap panas disitu, mudah memicu kebakaran sehingga kemungkinan terkecil sekalipun untuk menimbulkan api harus dicegah. Aturan/ Hukum sebenarnya membuat nyaman namun orang sering tidak nyaman dengan aturan yang dibuat, sebab itu banyak yang melanggarnya (ada istilah peraturan itu dibuat untuk dilanggar). Apakah hal itu baik? Sudah tentu tidak baik.
     
          Bangsa Israel contohnya, mereka tidak suka saat Tuhan memerintahkan, mengingatkan dan melarang. Setiap peraturan yang dibuat Tuhan menjadi kesepakatan perjanjian dengan bangsa Israel dan selalu mereka langgar. Bangsa Israel hanya ingin nyaman tapi tidak mau diatur. Tiap generasi hidup melawan Tuhan, akibatnya mereka menimbulkan api kehancuran. Melalui Pemazmur, Tuhan mengingatkan bangsa Israel bahwa kunci keselamatan mereka adalah pada pendengaran akan Firman (Hukum) Tuhan. Tuhanlah pembebas mereka asal mereka mau mendengarkan-Nya dan berjalan di jalan yang ditunjukkan-Nya.

          Sadarkah kita bahwa banyak kesulitan yang kita alami berasal  dari pelanggaran kita? Ketidaknyamanan kita terhadap peraturan yang mengikat membuat kita mengalami ketidaknyamanan yang lebih besar lagi. Andai saja semua manusia menyukai peraturan, hukum dan semua tatanan kehidupan itu, pasti kita akan hidup aman dan tentram. Kalau begitu, mari kita mulai mendengarkan Tuhan, mulai mematuhi segala peraturan-Nya, mulai tunduk terhadap semua perintah-Nya. Hukum-Nya-lah rambu-rambu rohani kita agar kita tidak salah lalu binasa.

Doa :
Ya Tuhan, ajarlah kami menyukai hukum-Mu,mendegarkan perintah-Mu dan melakukannya dalam hidup kami.

Friday, April 22, 2016

Bermadah bagi Tuhan itu wajib hukumnya

Syaloom dan selamat pagi saudara serta sahabatku, bagaimana kabarmu hari ini? Adakah anda selalu bernyanyi dan memuji nama Allah senantiasa.
Hari ini aku akan ber Mazmur 81 : 1 - 8, aku akan berteriak agar suaraku terdengar sampai ujung dunia bahwa aku selalu memuji nama Tuhan Allahku dan berteriak bahwa Yesus Juruselamatku ....


Sebab hal itu adalah suatu ketetapan bagi Israel, suatu hukum dari Allah Yakub (ayat  5).

          Semasa aku SMA atau sekolah menengah atas aku akan sangat antusias jika penyanyi atau kelompok penyanyi (boy band) terkenal akan konser. Dan aku akan berusaha untuk mendapatkan tiket paling depan. Ketika menghadiri sebuah konser terkenal, maka suasananya riuh sekali. Penonton akan berteriak penuh semangat, ikut bernyanyi dan bahkan menari. Gerakan ataupun bagian lagu yang diminta untuk dilakukan oleh penonton akan mereka lakukan tanpa ragu. Mereka meluapkan kegembiraan mereka dengan antusias karena yang di atas panggung itu adalah idola mereka. Walaupun setelah itu kaki mereka pegal-pegal atau demam karena kehujanan atau bahkan terinjak-injak, idola mereka itu tidak akan tahu bahkan tidak akan mau tahu, toh mereka tetap dengan sikap kegirangan melakukannya.
   
          Sikap antusias yang sama sebenarnya diminta Tuhan dalam setiap ibadah. Memang sih, Tuhan tidak meminta kita untuk jingkrak-jingkrak mengikuti lagu atau berteriak tidak jelas dan asal-asalan, tetapi semangat untuk memuji dengan kegirangan yang meluap-luap itu sangat diharapkan Tuhan. Dalam keagamaan bangsa Israel, sorak-sorak bagi Allah,bunyi-bunyian alat-alat musik dan tari-tarian yang gembira adalah keharusan dan diatur dalam tatanan Hukum bangsa Israel. Setiap Hari Raya Pondok Daun, sukacita bermadah bagi Tuhan itu harus dilakukan selama 15 hari, sejak hari pertama dalam bulan ketujuh. Tuntutan akan ritual ini tentu saja sangat wajar, karena Tuhan telah mengangkat beban, membebaskan dan meluputkan bangsa Israel dari sejak pertama bangsa itu dibentuk (peristiwa keluaran dari Mesir) dan seterusnya selama bangsa Israel ada.
     
          Sama seperti kepada bangsa Israel, kasih setia Tuhan yang besar juga selalu ada untuk kita, umat-Nya. Tuhan tidak pernah lalai memelihara kita, tiap-tiap pribadi kita dikenal dan diawasi-Nya. Dibawa-Nya kita pada rancangan damai sejahtera-Nya dan dilakukan-Nya kepada kita segala kebaikan-Nya, sehingga bermadah bagi Tuhan itu juga wajib hukumnya untuk kita.         Perlihatkanlah puji-pujian kita yang antusias kepada Tuhan dalam buah kerja hari ini, yakni berperilaku jujur, tidak serakah, sopan-santun, disiplin dan sepenuh hati berkerja dan berkarya.

Doa :
Ya Tuhan, buatlah kami terus memuji-Mu dengan karya indah bagi Tuhan di hari ini dan seterusnya. 

Monday, April 18, 2016

Tuhanku itu Juruselamat

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana akhir pekannya? Semoga sangat menikmati. Dan sudah tentu hari ini akan tetap semangat dalam pekerjaan anda. Tuhan berkati.
Pagi ini aku masih bersama Yesaya 43 : 8 - 13, dan kami banyak berbincang tentang pekerjaan Tuhan yang sangat ajaib, dan kita selalu meminta Tuhan agar mau membimbing umatnya yang percaya dan memerlukan-Nya.

..... Aku, Akulah Tuhan dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku (ayat 11).

          Dari semua jabatan yang pernah diketahui bangsa Israel, Tuhan memilih jabatan yang tidak akan pernah dipikirkan mereka. Tuhan tidak memilih jadi Raja, Kaisar, Presiden, Direktur, tapi memilih jadi juruselamat. Tidak seperti kita yang berlomba-lomba untuk menjadi pejabat penting agar dapat berkuasa dengan caranya sendiri. Sehingga banyak yang jatuh karena ulahnya, sebab mereka berkuasa untuk kepentingannya sendiri. Tidak memikirkan kepentingan orang banyak.
     
          Sebab itu akan sangat aneh jika Tuhan memilih jabatan menjadi juruselamat. Betapa tidak, menjadi juruselamat itu pekerjaan yang sangat berat dan menuntut pengorbanan yang maha besar. Tapi, kok Tuhan memilih jadi Juruselamat?

          Penyebabnya adalah karena Dia Tuhan. Dia yang membentuk bangsa Israel dan menjanjikan kepada bangsa itu berkat sebagai umat pilihan yang dikasihi-Nya. Ketika bangsa Israel gagal memenuhi kriteria sebagai umat pilihan yang dikasihi-Nya, Ia tidak membatalkan janji-Nya, melainkan membawa Tuhan pada rancangan keselamatan-Nya. Oleh karena umat-Nya sedang tidak selamat dan yang dibutuhkan adalah Juruselamat, maka tampillah Tuhan sebagai Juruselamat. Bukankah ini luar biasa?
       
          Lebih luar biasa lagi adalah bahwa untuk menjadi Juruselamat, Tuhan harus berperang dan mengalahkan maut. Itulah yang dilakukan-Nya dalam Yesus Kristus : turun ke alam maut, namun bangkit dari antara orang mati sebagai bukti kemenangan-Nya atas maut lalu memiliki kuasa untuk menyelamatkan semua orang yang datang dan percaya kepada-Nya. Ini sungguh luar biasa! Kasih Tuhan yang besar membuat-Nya menjadi Juruselamat! Lalu, kenapa kita hanya berdiam diri? Bukankah berita ini harus diketahui oleh semua orang supaya mereka menjadi percaya dan ikut diselamatkan? Ayo, kita saksikan kasih Tuhan yang menyelamatkan ini dengan karya layan yang mendatangkan sejahtera bagi semua orang tanpa mengeluh dan tanpa rasa takut melainkan dengan keberanian dan penuh semangat. Dan untuk saat ini sudah terjadi di Jakarta, yaitu Gubernur Basuki Tjahya Purnama (Ahok), dia merupakan sosok manusia yang menjadi pemimpin dan memperhatikan masyarakatnya, walaupun dia mendapat tantangan dari segala penjuru, tapi dia tidak takut dan gentar. Sebab yang dia lakukan untuk kepentingan orang banyak, dan dia merupakan sosok manusia yang jujur dan bersih. 

          Muliakanlah Tuhan dengan segenap pribadi kita, agar semua orang pada akhirnya mengakui bahwa hanya Tuhan kita yang adalah Tuhan sesungguhnya. Dia-lah Tuhan yang mau dan sanggup menjadi Juruselamat.

Doa :
Ya Tuhan, jadikanlah kami saksi yang senantiasa memberitakan bahwa Engkaulah Tuhan dan Juruselamat dunia, melalui hidup dan kerja kami. 

Sunday, April 17, 2016

Berharga di mata Tuhan

Syaloom saudara dan sahabatku yang aku kasihi dalam Yesus Kristus, apakabarmu hari ini, diminggu paskah ke IV? Semoga dalam keadaan baik dan sejahtera selalu,ya .....
Hari ini aku menemui Yesaya 43 : 1 - 4, dia bercerita bahwa kita sebagai umat-Nya sangatlah berharga di mata Tuhan, sebab Dia-lah yang menciptakan kita.

Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau ..... (ayat 4a).
     
          Seekor induk burung bersama lima ekor anaknya tinggal di sebuah hutan pinus yang indah, di pinggir sebuah desa. Sang induk sangat mengasihi anak-anaknya. Setiap hari ia sibuk mencari makanan, terbang ke sana ke sini untuk mendapatkan cacing bagi anak-anaknya. Pada suatu hari hutan pinus terbakar. Setiap orang di desa menyelamatkan diri. Dari jauh, mereka mendengar teriakan anak-anak burung yang sedang ketakutan dan panik. Si induk yang sedang mencari cacing juga mendengar teriakan anak-anaknya.

Ia langsung melejit terbang ke sarangnya dan menerobos api yang berkobar ke mana-mana. Lalu merentangkan sayapnya ke atas sarang untuk menudungi anak-anak yang sangat berharga itu. Tak lama kemudian api membakar habis pohon pinus sampai tumbang. Ketika api telah padam orang-orang desa bergegas melihat keadaan burung-burung itu. Mereka terkejut melihat kelima anak burung masih hidup di tengah kedasyatan api. Tetapi induk burung hangus terbakar menjadi debu. Ia memberikan nyawanya untuk anak-anak yang sangat berharga baginya.

          Nabi Deutero-Yesaya mengungkapkan bahwa Israel sangat berharga di mata Tuhan karena Ia yang menciptakan, membentuk, menjadikan mereka. Sekali pun mereka acapkali memberontak namun kasih Tuhan lebih besar dari pemberontakan umat-Nya. Dalam pergumulan berat di Babel, nabi memberitakan agar mereka tidak takut sebab Allah menudungi mereka dengan kuasa-Nya sehingga marabahaya tidak akan mengancam mereka. Kasih Allah akan nyata bagi mereka melalui janji-Nya yaitu : Allah akan menebus Israel dari Babel (ayat 1 - 4), dan Ia akan membawa mereka pulang ke negerinya (ayat 5 - 7).

          Kita sangat berharga di mata Tuhan. Ia telah menebus kita melalui pengorbanan Kristus. Kebangkitan Kristus mengisyaratkan agar kita tidak perlu takut menjalani hidup karena Ia menudungi, melindungi kita. Respon kita atas penebusan Tuhan adalah mari muliakan Tuhan dengan tubuh kita (bandingkan 1 Korintus 6 : 20). Artinya kita sebagai umat-Nya yang percaya harus dapat melakukan perbuatan yang baik seperti Dia yang sudah ajarkan. Oleh sebab itu tubuh kita yang merupakan bait Allah dan sudah dibentuk serta diberikan oleh Allah hendaknya selalu kita jaga agar selalu bersih.

Doa :
Terima kasih Tuhan, Engkau menjadikan kami orang yang berharga di mata-Mu.

Saturday, April 16, 2016

Jangan berlaku serakah

Syaloom saudara dan sahabatku, apa rencana akhir minggu ini? Jika aku masih bersama Paman Yehezkiel 34 : 17 - 19. Aku masih berbincang dan berbagi cerita bersama Paman Yehezkiel.

Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik? (ayat 18a)

          Dikisahkan suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan empat anak. Mereka hidup mewah karena mempunyai uang, dan harta dalam bentuk tanah yang banyak. Dari ke empat anak yang paling berhasil adalah anak tertua karena mempunyai kedudukan tinggi di pemerintahan. Selagi kedua orang tua masih hidup, telah di atur pembagian harta dengan adil. Masing-masing sesuai bagiannya. Singkat cerita, kedua orang tua yang bijak itu meninggal. Waktu terus berjalan dan mulai timbul persoalan pada keempat saudara tersebut. Persoalan tentang harta. Saudara yang paling tua karena merasa memiliki jabatan dan kuasa berupaya untuk menguasai harta kekayaan peninggalan orang tua.

          Dia tidak mau membagi untuk saudara-saudaranya yang lain walaupun sebenarnya hidupnya lebih baik dibandingkan dengan saudaranya. Saudara yang paling tua berlaku sok kuasa, ingin memiliki sendiri harta kekayaan, dia tidak peduli dengan saudaranya yang lain.
   
          Tuhan tidak suka dengan perilaku yang demikian. Hal ini nyata dalam ayat 19 "Apakah domba-domba-Ku seharusnya memakan rumput yang sudah di injak-injak kakimu danmeminum air yang sudah dikeruhkan kakimu?" Karena itu Firman Tuhan berbicara : Tuhan akan menjadi hakim "di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan". Tuhan akan mengadili siapa-siapa yang berlaku jahat. Tuhan akan menegurnya dengan keras orang yang berlaku jahat terhadap sesamanya.

          Sebagai umat percaya yang mengenal Tuhan dengan baik dan memahami kehendak Tuhan janganlah kita berlaku curang/ jahat/ egois terhadap sesama. Berusahalah untuk saling menghormati bahkan saling mengasihi sesama dan jangalah hidup ini dikuasai oleh keserakahan sebab Tuhan tidak menghendaki adanya keserakahan.

Doa :
Tuhan biarlah kami tidak berlaku jahat kepada sesama, tapi ajarlah kami dengan kasih sayang-Mu. 

Friday, April 15, 2016

Gembala yang egois dan Gembala yang baik

Syaloom saudara dan sahabatku, selamat sore untuk semuanya ..... Bagaimana kabarnya untuk saudaraku dan sahabatku di seluruh belahan dunia ? Hari ini aku sedang berbicara dengan Paman Yehezkiel 34 : 1 - 16. Tapi sebelum mendengar Paman Yehezkiel bercerita sebaiknya dengarkan dari Mazmur 23 ....


Beginilah firman Tuhan Allah : Celakalah gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri (ayat 2b)

          Akhir tahun 2015 ada peristiwa yang menghebohkan negeri ini, yaitu skandal "papa minta pulsa". Hal ini tentang seorang petinggi negeri dengan inisial S.N salah satu pimpinan DPR yang mengadakan beberapa kali pertemuan dengan pemimpin salah satu perusahaan besar. Isi dari pertemuan itu antara lain ia meminta saham dari perusahaan besar tersebut. Jelas hal ini bertentangan dengan jabatannya, yang seharusnya memikirkan kesejahteraan rakyat. Perilaku pemimpin demikianlah yang ditegur keras sebab sangat tidak benar (Yehezkiel 34 : 1 - 10).
   
          Tuhan berfirman melalui nabi Yehezkiel untuk menegur dengan keras pemimpin Israel. Pemimpin-pemimpin ini di sapa dengan istilah gembala-gembala Israel. Sebagai gembala, seharusnya mereka menggembalakan domba-domba dengan baik. Memberi makanan/ minuman yang baik, menjaga supaya domba-dombanya terhindar dari binatang buas, dan melindungi dari ancaman pencuri. Tetapi kenyataannya para gembala justru menikmati domba-dombanya seperti dilukiskan dalam ayat 3. Para gembala tidak hadir untuk kepentingan domba-dombanya, tidak membawa sukacita, tidak untuk menciptakan damai sejahtera tetapi sebaliknya, memeras dan hanya membuat hidup domba-dombanya sengsara. Untuk itu Tuhan menegur dengan keras. Kalau para gembala tidak sanggup untuk menjalankan perannya maka Tuhan akan mencabut mereka dari tengah umat dan Tuhan sendiri yang akan menggantikan peran mereka.
       
          Jika Tuhan sendiri yang berperan menjalankan tugas-tugas pengembalaannya, maka domba-domba akan merasakan suatu suasana yang lain, yaitu suasana yang aman, nyaman dan tentram. Mengapa ? Karena Tuhan itu adalah gembala yang baik. Sebagai Gembala yang baik Tuhan bertindak dengan mencari kawanan domba yang telah tercerai-berai karena salah asuh alias tidak dirawat oleh para gembala. Gembala yang baik, mengambil tindakan menyelamatkan dari berbagai ancaman yang dihadapi oleh domba-dombanya.
     
          Lebih dari itu gembala yang baik akan memberikan suasana yang baik, suasana yang baru, yang lebih menjamin masa depan domba-dombanya. Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu, di padang rumput yang baik akan Ku-gembalakan mereka. Inilah gambaran yang tepat dari peran penggembalaan yang Tuhan jalankan. Bahkan dalam ayat 16 menggambarkan perlindungan yang utuh dari Tuhan sebagai gembala yang baik.
          Ada 2 hal yang dapat kita pahami dari renungan hari ini :
1. Bersama dengan Tuhan maka kehidupan kita pasti terjamin walau kita harus liku-liku kehidupan tetapi Tuhan adalah gembala yang baik pasti menjalankan peran penggembalaan yang menjamin masa depan.
2. Marilah kita belajar kepada Tuhan sang gembala yang baik, bagaimana menjalankan peran sebagai gembala di tengah kehidupan dan dalam tugas panggilan-Nya.
      
          Jadi kalau Tuhan mempercayakan kepada kita suatu jabatan untuk kepentingan orang banyak, marilah kita lakukan dengan penuh tanggung jawab, kita lakukan dengan sungguh-sungguh agar melalui jabatan itu kita menjadi berkat bagi banyak orang.

Doa :
Tuhan Yesus jadikanlah kami pemimpin-pemimpin yang bertanggung jawab dan bersama-Mu kami tenang dan biarlah kami selalu belajar dari-Mu saja. Amin .....