Syaloom saudara dan sahabatku, selamat pagi dan beraktifitas. Walaupun di Indonesia ini sedang libur karena memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, tapi kita tetap harus bersemangat, ya.
Saudara dan sahabatku, hari ini aku bersama Lukas 24 : 20 - 27, kita bicara tentang masalah kehidupan sehari-hari.
..... "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, ....." (ayat 25).
Pagi ini aku diperhadapkan sebuah masalah baru, sementara masalah yang kemarin belum selesai. Dan aku sebagai anak yatim piatu, orang tua tunggal sepertinya tak pernah lepas dari sebuah masalah, selalu saja ada masalah. Dan aku selalu berusaha untuk tenang dan berpikir jernih walau terkadang wajah panik dan stress terlihat. Tapi aku percaya bahwa semua ini akan berlalu dan selesai, karena Yesus ada didekatku.
Bagaimana dengan sebagian orang yang panik ketika diperhadapkan sebuah masalah. Orang ini akan sulit untuk fokus dan pada akhirnya dapat merugikan diri sendiri atau orang lain. Hal ini terjadi karena mereka terlalu tenggelam di dalam masalahnya. Sebagai contoh, jika seorang murid menghadapi ujian dengan kepanikan, ia tidak akan fokus dan apa yang telah ia pelajari menjadi sia-sia.
Sebaliknya ada juga sebagian orang yang mampu untuk tidak panik dalam menghadapi masalah. Mereka tetap tenang, fokus dan berpikir jernih di dalamnya. Orang seperti ini biasanya lebih berorientasi kepada pencapaian solusi terbaik.
Kleopas dan kawannya, yang adalah murid Yesus, termasuk orang-orang panik saat ada masalah. Di dalam perjalanan pulang kampung mereka - yang disebabkan kematian Yesus - ke Emaus, mereka tidak dapat menyadari bahwa Yesus disisi mereka. Pada ayat 16 disebutkan ada sesuatu yang menyelubungi mata mareka sehingga tidak dapat mengenali Yesus. Selubung itu ada karena mereka terlalu tenggelam di dalam masalah, yaitu kabung atas kematian Yesus yang mengenaskan. Dalam kebingungan, mereka tidak mampu mengenali Yesus yang ada di sisi mereka.
Di dalam hidup ini tentu kita memiliki permasalahan masing-masing dan itu unik adanya. Tuhan mau supaya kita dapat menanggapinya dengan benar dan secara cerdas. Jangan kita tenggelam di dalam masalah itu sendiri sebab hal itulah yang akan menjadi selubung di mata kita dan membuat hilangnya kemampuan untuk melihat kebaikan-Nya. Ingat, jangan sampai kita yang dipanggil oleh Yesus sebagai si bodoh atau si lamban karena ketidakpercayaan kita.
Saudaraku, seringkali masalah yang kita hadapi menyita sebagian besar perhatian kita sehingga tidak dapat fokus kepada Yesus. Mari, teguhkanlah iman percaya kepada-Nya. Masalah apapun yang sedang kita hadapai dan alami jangan sekali-kali membuat kita lupa akan Dia. Percayalah, Yesus selalu di sisi kita.
Doa :
Sertailah hambamu ini ya Tuhan dalam menghadapi berbagai pergumulan kehidupan.
Saudara dan sahabatku, hari ini aku bersama Lukas 24 : 20 - 27, kita bicara tentang masalah kehidupan sehari-hari.
..... "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, ....." (ayat 25).
Pagi ini aku diperhadapkan sebuah masalah baru, sementara masalah yang kemarin belum selesai. Dan aku sebagai anak yatim piatu, orang tua tunggal sepertinya tak pernah lepas dari sebuah masalah, selalu saja ada masalah. Dan aku selalu berusaha untuk tenang dan berpikir jernih walau terkadang wajah panik dan stress terlihat. Tapi aku percaya bahwa semua ini akan berlalu dan selesai, karena Yesus ada didekatku.
Bagaimana dengan sebagian orang yang panik ketika diperhadapkan sebuah masalah. Orang ini akan sulit untuk fokus dan pada akhirnya dapat merugikan diri sendiri atau orang lain. Hal ini terjadi karena mereka terlalu tenggelam di dalam masalahnya. Sebagai contoh, jika seorang murid menghadapi ujian dengan kepanikan, ia tidak akan fokus dan apa yang telah ia pelajari menjadi sia-sia.
Sebaliknya ada juga sebagian orang yang mampu untuk tidak panik dalam menghadapi masalah. Mereka tetap tenang, fokus dan berpikir jernih di dalamnya. Orang seperti ini biasanya lebih berorientasi kepada pencapaian solusi terbaik.
Kleopas dan kawannya, yang adalah murid Yesus, termasuk orang-orang panik saat ada masalah. Di dalam perjalanan pulang kampung mereka - yang disebabkan kematian Yesus - ke Emaus, mereka tidak dapat menyadari bahwa Yesus disisi mereka. Pada ayat 16 disebutkan ada sesuatu yang menyelubungi mata mareka sehingga tidak dapat mengenali Yesus. Selubung itu ada karena mereka terlalu tenggelam di dalam masalah, yaitu kabung atas kematian Yesus yang mengenaskan. Dalam kebingungan, mereka tidak mampu mengenali Yesus yang ada di sisi mereka.
Di dalam hidup ini tentu kita memiliki permasalahan masing-masing dan itu unik adanya. Tuhan mau supaya kita dapat menanggapinya dengan benar dan secara cerdas. Jangan kita tenggelam di dalam masalah itu sendiri sebab hal itulah yang akan menjadi selubung di mata kita dan membuat hilangnya kemampuan untuk melihat kebaikan-Nya. Ingat, jangan sampai kita yang dipanggil oleh Yesus sebagai si bodoh atau si lamban karena ketidakpercayaan kita.
Saudaraku, seringkali masalah yang kita hadapi menyita sebagian besar perhatian kita sehingga tidak dapat fokus kepada Yesus. Mari, teguhkanlah iman percaya kepada-Nya. Masalah apapun yang sedang kita hadapai dan alami jangan sekali-kali membuat kita lupa akan Dia. Percayalah, Yesus selalu di sisi kita.
Doa :
Sertailah hambamu ini ya Tuhan dalam menghadapi berbagai pergumulan kehidupan.