Translate

Thursday, July 14, 2016

Kuasa untuk menikmati kekayaan

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana dengan siang ini. Kebetulan aku siang ini tak begitu banyak pekerjaan jadi boleh dong,jika aku menulis kembali tentang pengalaman dan pengamatanku. Aku masih berdiri di Pengkhotbah 6 : 1 - 9, sudah pasti kita akan tahu bahasan apa yang ditulis jika kita membaca judul diatas.

..... melainkan orang lain yang menikmatinya (Pengkhotbah 6 : 2)


          Siapa sech!!! yang tidak ingin terkenal dan kaya raya. Sudah pasti kita ingin untuk itu semua. Mari kita bahas bersama. Kekayaan, harta benda dan kemuliaan, ketiganya adalah karunia Allah yang lengkap bagi manusia yang mau menikmati hidup dan karunia Allah itu secara penuh. Tetapi sayang, ada orang yang tidak beroleh karunia untuk menikmatinya. Ada banyak orang bekerja keras untuk membuat hidupnya lebih lama, lebih panjang. Tapi, ia tidak berada dalam kesehatan yang sempurna, sakit-sakitan dan kemudian meninggal. Artinya orang-orang tersebut bekerja dari pagi hingga larut malam dan lupa dengan kesehatannya dan lupa pula untuk mendekat pada Tuhan, sehingga pada saat harta benda, kekayaan dan kemuliaan itu datang, mereka tak dapat menikmatinya sebab mereka terlanjur menghadap yang kuasa. Justru kekayaan, harta benda dan kemuliaan akan menjadi milik orang lain atau keturunannya (anak). Kalau pun orang tersebut mempunyai umur panjang dan mempunyai banyak anak, itu bukan berarti jaminan bisa menikmati hidup ini. Jadi semua upaya membangun kekayaan berlipat tiga, itu adalah sia-sia. Semua akan masuk dalam kubur, Kata Pengkhotbah.

          Kita memang membutuhkan kekuatan untuk menikmati apa yang ada pada kita. Kesehatan kita perlu untuk bekerja dan berkarya, lalu menerima hasil untuk menjawab kebutuhan hidup. Semuanya sia-sia kalau Tuhan tidak memberikan kuasa untuk menikmatinya! Karenanya, kita harus menjaga kesehatan. Terutama kesehatan spiritual atau rohani kita.

          Marilah memelihara iman percaya kita dalam kesetiaan dan ketaatan kepada Allah, Sumber Hidup. Berkat berbentuk fisik kesehatan bahkan kesempatan menjalani hidup, telah Tuhan sedikan bagi kita, dan biarlah yang kita hasilkan berguna bagi sesama. Demikianlah kita membawa persembahan yang hidup kudus berkenan kepada Allah.

          Banyak atau sedikit tidak masalah, yang penting kita bisa bersukacita dan bersyukur saat menikmati setiap berkat yang dikaruniakan Tuhan. Tetaplah kita menjadi orang berhikmat dan memiliki pengertian, dari pada hidup tanpa hikmat.

Doa :
Ya Tuhan, berkatilah waktu dan tahun-tahun kehidupanku bukan dengan kesia-siaan, tapi untuk memuliakan-Mu.

No comments:

Post a Comment