Syaloom saudara dan sahabatku, apa kabarnya hari ini? Masih adakah berkat yang kamu rasakan hari ini? Aku masih merasakan berkat dan semakin bertambah dari hari ke hari. Sungguh besar dan ajaib kuasa Tuhan kita. Hari ini aku merenungkan suatu ayat dari Pengkhotbah 9 : 3 - 6, dan aku terfokus pada .....
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pengkhotbah 9 : 4).
Akhir hidup (nasib) semua orang adalah sama yaitu menuju kematian, mau orang kaya, miskin, pejabat, atau pengangguran. Yang pasti mereka semua akan menuju kematian. Walau pun sekarang banyak orang berlomba-lomba untuk memperpanjang umur dengan berbagai ramuan tradisional atau obat-obatan modern tetapi tetap sama yaitu mati, sebab masa hidup mereka sudah habis atau istilahnya kontrak hidup mereka sudah tidak diperpanjang lagi.
Akan tetapi, Pengkhotbah merenungkan kembali bahwa hidup lebih baik daripada mati, yang dia ungkapkan dengan memakai perbandingan dari dunia binatang bahwa anjing yang hidup masih lebih baik daripada singa yang mati. Meskipun singa lebih gagah dan lebih hebat daripada anjing, akan tetapi kalau singa itu sudah mati tidak ada lagi gunanya. Hidup itu tetap jauh lebih baik daripada mati.
Orang yang hidup masih punya pengharapan di dalam Tuhan (ayat 4), karenanya kita masih punya alasan yang kuat untuk selalu bersyukur dalam hidup dan kehidupan kita. Tuhan Yesus tidak mengingkari kenyataan kematian itu, bahkan Ia begitu mengenalnya dan pernah memasukinya. Tapi toh, Ia menolaknya bahwa kematian adalah akhir segala-galanya. Seolah-olah tidak ada lagi kuasa yang dapat menaklukan kematian. Tuhan Yesus telah mengalahkan kematian itu. Tiada kuasa yang tidak Ia taklukan. Ada kehidupan setelah kematian. Semua ini menjadi pasti dan hanya terjadi di dalam Yesus Kristus. Ia adalah kehidupan itu sendiri. "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup ....." (Yohanes 14 : 6). " ..... Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan" (Yohanes 10 : 10).
Kini bagaimana kita melihatnya? Tak ada kemungkinan lain. Kita mesti memilih hidup dalam Tuhan Yesus sebab ada kehidupan setelah kematian itu. Memilih hidup dalam Tuhan Yesus, tentu akan tahu segala konsekuensinya. Tuhan Yesus berkata, "Barang siapa mencintai nyawanya dia akan kehilangan nyawanya, tetapi barang siapa tidak mencintai nyawa di dunia ini (karena Yesus), ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal (Yohanes 12 : 25). Hari-hari yang indah sudah hadir dalam kehidupan kita dan Tuhan Yesus mengajak kita untuk bersyukur kepadanya atas penegasan kembali bagi kita bahwa Ia selalu ingin kita mendapatkan kelimpahan di dalam Dia.
Doa :
Ya Bapa, kami bersyukur atas penyertaan dan perlindungan-Mu kepada kami sepanjang hari ini, sehingga kami boleh memasuki malam yang Engkau sediakan.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pengkhotbah 9 : 4).
Akhir hidup (nasib) semua orang adalah sama yaitu menuju kematian, mau orang kaya, miskin, pejabat, atau pengangguran. Yang pasti mereka semua akan menuju kematian. Walau pun sekarang banyak orang berlomba-lomba untuk memperpanjang umur dengan berbagai ramuan tradisional atau obat-obatan modern tetapi tetap sama yaitu mati, sebab masa hidup mereka sudah habis atau istilahnya kontrak hidup mereka sudah tidak diperpanjang lagi.
Akan tetapi, Pengkhotbah merenungkan kembali bahwa hidup lebih baik daripada mati, yang dia ungkapkan dengan memakai perbandingan dari dunia binatang bahwa anjing yang hidup masih lebih baik daripada singa yang mati. Meskipun singa lebih gagah dan lebih hebat daripada anjing, akan tetapi kalau singa itu sudah mati tidak ada lagi gunanya. Hidup itu tetap jauh lebih baik daripada mati.
Orang yang hidup masih punya pengharapan di dalam Tuhan (ayat 4), karenanya kita masih punya alasan yang kuat untuk selalu bersyukur dalam hidup dan kehidupan kita. Tuhan Yesus tidak mengingkari kenyataan kematian itu, bahkan Ia begitu mengenalnya dan pernah memasukinya. Tapi toh, Ia menolaknya bahwa kematian adalah akhir segala-galanya. Seolah-olah tidak ada lagi kuasa yang dapat menaklukan kematian. Tuhan Yesus telah mengalahkan kematian itu. Tiada kuasa yang tidak Ia taklukan. Ada kehidupan setelah kematian. Semua ini menjadi pasti dan hanya terjadi di dalam Yesus Kristus. Ia adalah kehidupan itu sendiri. "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup ....." (Yohanes 14 : 6). " ..... Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan" (Yohanes 10 : 10).
Kini bagaimana kita melihatnya? Tak ada kemungkinan lain. Kita mesti memilih hidup dalam Tuhan Yesus sebab ada kehidupan setelah kematian itu. Memilih hidup dalam Tuhan Yesus, tentu akan tahu segala konsekuensinya. Tuhan Yesus berkata, "Barang siapa mencintai nyawanya dia akan kehilangan nyawanya, tetapi barang siapa tidak mencintai nyawa di dunia ini (karena Yesus), ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal (Yohanes 12 : 25). Hari-hari yang indah sudah hadir dalam kehidupan kita dan Tuhan Yesus mengajak kita untuk bersyukur kepadanya atas penegasan kembali bagi kita bahwa Ia selalu ingin kita mendapatkan kelimpahan di dalam Dia.
Doa :
Ya Bapa, kami bersyukur atas penyertaan dan perlindungan-Mu kepada kami sepanjang hari ini, sehingga kami boleh memasuki malam yang Engkau sediakan.
No comments:
Post a Comment