Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana kabarnya untuk hari ini? Semoga Kasih Allah selalu menyertai kita semua. Hari ini aku masih berada di Pengkhotbah 9 : 13 - 15, dari sini aku banyak belajar berhikmat dengan benar. Aku banyak belajar memahami setiap kehidupan dan belajar untuk berpikir dan bertindak dengan bijak dan benar.
di situ terdapat seorang miskin yang berhikmat, dengan hikmatnya ia menyelamatkan kota itu, tetapi tak ada orang yang mengingat orang yang miskin itu (Pengkhotbah 9 : 15).
Pernahkah kita menolong seseorang dan kita dilupakan oleh orang yang ditolong? Atau kita menolong orang hanya berdasarkan ras, suku, dan agama? Aku harap saudara dapat bertindak dengan bijak, yaitu jika kita menolong hendaknya jangan karena suku, ras atau agama, sebab semua adalah sama yaitu mahluk Tuhan. Dan jika kita menolong jangan meminta balasan berupa apa pun atau minta bayaran. Masih ingatkah waktu Yesus menyembuhkan 10 orang kusta, hanya satu orang yang kembali pada Yesus dan mengucap terima kasih sedangkan yang sembilan orang langsung kabur tak mengucapkan sepatah kata pun.
Dan untuk saat ini pun sama, orang sering mengatakan bahwa mereka yang ditolong oleh orang lain dan melupakan orang yang menolongnya itu dengan peribahasa habis manis sepah dibuang. Sakit rasanya apabila kita dilupakan dalam sekejap oleh mereka yang pernah kita tolong, apalagi orang tersebut memohon dan memelas dengan sangat. Dan setelah mereka - kita tolong, kita bantu sedemikian rupa - keluar dari masalah atau mendapat apa yang dia harapkan, mereka melupakan kebaikan kita. Padahal pada saat itu kita juga ada dalam keadaan yang perlu dibantu, namun dengan rela dan susah payah kita menolong atau membantu mereka itu di dalam pergumulannya yang berat. Apakah saudara pernah mengalaminya? Pasti sakit. Semoga hal itu tidak terulang lagi dan semoga yang pernah ditolong tidak melakukannya lagi.
Begitu pula yang disampaikan oleh Pengkhotbah dalam ayat 14 - 15. Penduduk kota yang telah berhasil diselamatkan -dari kepungan persenjataan militer seorang raja - oleh orang miskin namun berhikmat.Si miskin telah bertindak sebagai pahlawan, menyelamatkan kota. Karena keadaan kota sudah aman dan bahaya sudah lewat, tidak ada yang mau berterima kasih padanya. Orang miskin walau berhikmat tidak pernah mendapat tempat dan perhatian dari orang lain. Sangat berbeda dengan orang kaya yang menolong walau punya maksud tertentu atau terselubung, sudah pasti akan di sanjung dan di puja-puji serta di elu-elukan.
Menolong sesama yang berada di dalam pergumulan berat adalah wujud Kasih yang diajarkan Tuhan Yesus. Memang membantu atau menolong sesama itu harus tanpa pamrih dan tulus ikhlas. Akan tetapi sengaja melupakan atau tidak berterimakasih atas pertolongan dan bantuan orang lain, merupakan tindakan yang tak terpuji. Tidak ada manusia yang hidup bebas dari masalah. Setiap orang atau keluarga pasti punya masalah dan memohon pertolongan dan bantuan orang lain juga bukan sesuatu yang salah. Yang keliru adalah jika kita mampu menolong dan kita tidak melakukannya atai jika kita sudah di tolong,kita melupakan orang yang menolong kita. Seperti Rasul Paulus yang menasihati Jemaatnya di Galatia, agar mereka bertolong-tolongan dalam menanggung beban kehidupan. Yesus Kristus dalam kehidupan-Nya selalu menolong sesama. Dialah teladan kita.
Doa :
Ya Bapa, berikan kami kekuatan dan kemauan untuk menolong sesama kami.
di situ terdapat seorang miskin yang berhikmat, dengan hikmatnya ia menyelamatkan kota itu, tetapi tak ada orang yang mengingat orang yang miskin itu (Pengkhotbah 9 : 15).
Pernahkah kita menolong seseorang dan kita dilupakan oleh orang yang ditolong? Atau kita menolong orang hanya berdasarkan ras, suku, dan agama? Aku harap saudara dapat bertindak dengan bijak, yaitu jika kita menolong hendaknya jangan karena suku, ras atau agama, sebab semua adalah sama yaitu mahluk Tuhan. Dan jika kita menolong jangan meminta balasan berupa apa pun atau minta bayaran. Masih ingatkah waktu Yesus menyembuhkan 10 orang kusta, hanya satu orang yang kembali pada Yesus dan mengucap terima kasih sedangkan yang sembilan orang langsung kabur tak mengucapkan sepatah kata pun.
Dan untuk saat ini pun sama, orang sering mengatakan bahwa mereka yang ditolong oleh orang lain dan melupakan orang yang menolongnya itu dengan peribahasa habis manis sepah dibuang. Sakit rasanya apabila kita dilupakan dalam sekejap oleh mereka yang pernah kita tolong, apalagi orang tersebut memohon dan memelas dengan sangat. Dan setelah mereka - kita tolong, kita bantu sedemikian rupa - keluar dari masalah atau mendapat apa yang dia harapkan, mereka melupakan kebaikan kita. Padahal pada saat itu kita juga ada dalam keadaan yang perlu dibantu, namun dengan rela dan susah payah kita menolong atau membantu mereka itu di dalam pergumulannya yang berat. Apakah saudara pernah mengalaminya? Pasti sakit. Semoga hal itu tidak terulang lagi dan semoga yang pernah ditolong tidak melakukannya lagi.
Begitu pula yang disampaikan oleh Pengkhotbah dalam ayat 14 - 15. Penduduk kota yang telah berhasil diselamatkan -dari kepungan persenjataan militer seorang raja - oleh orang miskin namun berhikmat.Si miskin telah bertindak sebagai pahlawan, menyelamatkan kota. Karena keadaan kota sudah aman dan bahaya sudah lewat, tidak ada yang mau berterima kasih padanya. Orang miskin walau berhikmat tidak pernah mendapat tempat dan perhatian dari orang lain. Sangat berbeda dengan orang kaya yang menolong walau punya maksud tertentu atau terselubung, sudah pasti akan di sanjung dan di puja-puji serta di elu-elukan.
Menolong sesama yang berada di dalam pergumulan berat adalah wujud Kasih yang diajarkan Tuhan Yesus. Memang membantu atau menolong sesama itu harus tanpa pamrih dan tulus ikhlas. Akan tetapi sengaja melupakan atau tidak berterimakasih atas pertolongan dan bantuan orang lain, merupakan tindakan yang tak terpuji. Tidak ada manusia yang hidup bebas dari masalah. Setiap orang atau keluarga pasti punya masalah dan memohon pertolongan dan bantuan orang lain juga bukan sesuatu yang salah. Yang keliru adalah jika kita mampu menolong dan kita tidak melakukannya atai jika kita sudah di tolong,kita melupakan orang yang menolong kita. Seperti Rasul Paulus yang menasihati Jemaatnya di Galatia, agar mereka bertolong-tolongan dalam menanggung beban kehidupan. Yesus Kristus dalam kehidupan-Nya selalu menolong sesama. Dialah teladan kita.
Doa :
Ya Bapa, berikan kami kekuatan dan kemauan untuk menolong sesama kami.
No comments:
Post a Comment