Translate

Monday, March 21, 2016

Lakukan dengan Hati yang Tulus

Syaloom saudara dan sahabatku, aku masih bersama .....
Markus 12 : 28 -34, yang berkata .....

Kasihlah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu (ayat 30).

          Karena ingin mengetahui banyak hal atau hanya mau menguji Yesus, orang-orang Saduki bertanya dan berani bersoal jawab dengan Yesus. Terlepas dari ingin, menguji Yesus atau ingin mengetahui kebenaran, tetapi mereka kagum bahwa Yesus selalu memberi jawaban yang tepat dan mengandung kebenaran (ayat 28).

          Mungkin bagi orang yang hidupnya mapan dan sejahtera seperti orang-orang Saduki tidak perlu lagi memikirkan keperluannya. Semua sudah dimiliki. Yang penting sudah pergi beribadah secara rutin, memberi korban persembahan sesuai ketentuan agama, ya sudah selesai. Sama dengan saudara-saudara kita yang mapan dan kaya. Mereka rata-rata hanya carmuk alias cari muka, siapa yang lebih banyak memberi pasti akan terkenal, jadi mereka memberi hanya untuk terkenal bukan dengan tulus.

          Pertanyaannya apakah yang dilakukan itu masih kurang? Mungkin kita melakukannya hanya sebagai wujud kewajiban semata. Banyak orang beribadah hanya sebatas setor muka, tetapi tidak sungguh-sungguh memiliki hati yang menyembah dan memuliakan Allah. Yang penting semua kewajiban persembahan sudah dipenuhi. Hendaknya diketahui, bahwa hal ini tidak berkenan kepada Allah. Sesungguhnya Tuhan melihat ketulusan dan kemurnian hati seseorang. Tuhan sangat mementingkan ketaatan dan kasih yang tulus.

          Karena itu, Yesus menjawab ibadah kepada Allah harus dimulai dari hidup mengasihi Allah dengan sungguh-sungguh. Mengasihi Allah dengan cara mengakui kekuasaan-Nya yang memberi hidup dan menjamin dengan berkat. Hukum yang terutama itu juga berarti mengasihi semua orang tanpa batas. Mengasihi semua orang berarti peduli terhadap kesusahan orang lain. Dan kedua-duanya sangat penting dan satu keharusan untuk melakukannya (bandingkan ayat 30-31). Yang mengesankan adalah : Jika dapat melakukan dengan segala pengertian dan kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Hal itu jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan (ayat 33). Maka Yesus berkata kepada orang yang melakukan semua itu "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!"

Doa :
Ya Tuhan, ajarlah kami beribadah dengan tulus hati.

Sunday, March 20, 2016

Upah Mengikuti Yesus

Syaloom saudara dan sahabatku, hari ini aku bertemu dengan .....
Markus 10 : 28 - 31

Jawab Yesus : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapaknya, anak-anaknya atau ladangnya (ayat 29)
   
           Dalam pergaulan di masyarakat ada istilah "tidak ada yang gratis" dalam hidup ini. Memang dalam banyak hal kita hidup dalam budaya pamrih atau balas jasa. Banyak juga diantara saudara kita yang bertanya, apakah jika kita ikut Yesus maka kita akan mendapat upah yang setimpal? Semuanya pasti akan berujung dengan materi. Seperti Yesus mengajak seorang kaya untk mengikuti-Nya, namun orang tersebut menolak ajakan Yesus karena hartanya yang banyak (ayat 22). Jika orang kaya tersebut menolak ajakan Yesus bagaimana dengan para murid yang telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Yesus. Yesus menjawab dengan tegas bahwa jika karena-Nya dan juga Injil, seseorang rela mengorbankan ikatannya dengan orang-orang yang sangat dekat, ia akan menerimanya kembali seratus kali lipat. Istilah seratus kali lipat bermakna bahwa orang tersebut dibawa masuk dalam persekutuan orang-orang percaya. Persekutuan yang disebut juga dengan istilah "keluarga Allah", yang tercermin dalam kehidupan jemaat mula-mula (bandingkan Kisah 2 : 41-47; 4 : 32-35).
   
             Dengan demikian Yesus hendak menegaskan bahwa 'tidak ada yang hilang atau berkurang' ketika kita sungguh-sungguh mengikuti-Nya. Benar bahwa Yesus tidak pernah secara langsung menjanjikan seseorang dengan harta yang berlimpah sebagai upah ketika Ia mengajak : 'ikutlah Aku', tetapi dengan kasih dan kuasa-Nya Ia berjanji menyertai dan memelihara setiap orang yang mengaruniakan hidup yang kekal bagi yang setia sampai akhir.  Mengikuti Yesus itu penuh dengan tantangan tetapi sebesar apapun tantangannya yakinlah bahwa hidup kita tetap berada dalam pemeliharaan-Nya. Yesus ingin kita yang percaya tidak berada dibelakang tetapi di depan dalam hal mengikut-Nya. Karena itu jadikanlah kehidupan kita ini selalu bercerita atau bersaksi bahwa kita adalah pengikut Yesus yang setia melalui kata, sikap, karya dan perbuatan.

Doa :
Bapa Pengasih di dalam Kristus, mampukanlah kami menjadi pengikut yang setia dan senantiasa menyaksikan-Mu.

Friday, March 18, 2016

Bukan Usahamu

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana dengan anda semua? Semoga baik dan sehat saja.
Aku masih berada di Efesus 2 : 8 - 10, di kota ini aku semakin mengerti dan paham walau pun masih menyendiri.

itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri (ayat 9).

          Martin Luther, sangat frustasi ketika ia masih seorang rahib dan pengajar umat Tuhan karena tidak mampu menjelaskan segala tradisi gereja yang harus ditaati umat. Tradisi gereja waktu itu mengajarkan banyak soal tentang keselamatan yang tidak tertulis dalam kesaksian Alkitab. Karena itu, ia mereformasi ajaran gereja dengan berpijak pada firman Allah yang tertulis dalam Alkitab.

          Kita harus mengungkapkan dan menyadari bahwa kita menjadi orang yang diselamatkan, bukan karena usaha kita yang hebat, atau pertolongan pejabat gereja, melainkan karena iman yang dianugerahkan Allah. Ini prinsip paling dasar. Keselamatan oleh iman (sole fide) yang diangkat Martin Luther sebagai dasar ajaran gereja. Karena itu, tidak pada tempatnya orang memegahkan diri, sombong rohani dan merendahkan orang yang belum paham hidup kekristenan. Mestinya ia menuntun orang yang belum mengerti supaya dapat memahami anugerah sebagai perbuatan Allah yang menyelamatkan kita. Keselamatan adalah anugerah Allah bagi semua yang beriman dan percaya kepada Yesus Kristus. Setiap usaha dan perbuatan manusia untuk memperoleh keselamatan akan mengalami kegagalan karena semua orang tidak terbebas dari dosa. Tetapi iman karena anugerah semakin menumbuhkan kepastian dalam persekutuan dengan Tuhan.

          Banyak orang mengira bahwa keselamatan oleh iman adalah perbuatan manusia yang sangat luar biasa hebatnya. Pandangan yang keliru. Tak ada satu pun usaha manusia yang mampu menghasilkan keselamatan bagi dirinya. Hanya anugerah Allah yang diterimanya dengan iman. Hanya percaya, menyerahkan diri dan menaati firman Allah sebagai pedoman hidup yang dikehendaki Allah. Dan tidak menambahnya dengan aturan lainyang membuat iman tidak berarti bagi keselamatan. Seperti pesan rasul Paulus dalam Efesus 2 : 10 ini, Allah mau supaya kita hidup dalam kebenaran-Nya itu.

Doa :
Berkati hamba-Mu, ya Allah,untuk hidup dalam kebenaran iman.


Wednesday, March 16, 2016

Kami Utusan Kristus

Syaloom saudara dan sahabatku, semoga hari ini saudara dan sahabatku dalam keadaan sehat dan berbahagia selalu .....
Hari ini aku tiba di kota 2 Korintus 5 : 16 - 21, .....
Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus ..... (ayat-19)
..... dalam nama Kristus kami minta kepadamu berilah dirimu didamaikan dengan Allah (ayat-20b)

          Suatu ketika seorang pejabat Pemda menjadi tersangka korupsi. Kepala Pemerintah Daerah mencopot jabatannya dan berkomentar, "Pantas saja dia tidak mampu membenahi sistim birokrasi yang jelimet di bagiannya, karena dia biang keroknya". Pejabat kehilangan wibawa karena terlibat permainan kotor dan tidak bisa dipercaya lagi dalam tugasnya. Resikonya adalah pemecatan.

       
          Peran pejabat adalah sama sebagai utusan Kristus di tengah persekutuan jemaat Tuhan. Jabatan untuk pekerjaan rohani atau duniawi tidak berbeda; wibawanya akan hilang kalau utusan itu tidak bisa dipercaya. Utusan Kristus bisa saja tidak dipercaya, jika utusan Kristus tidak bersikap rohani dan mengutamakan kepentingan pribadi dari pada pelayanan. Apa lagi bila dengan nyata-nyata hanya fokus melayani orang kaya yang bisa memberi banyak dan mengabaikan orang miskin yang tidak mampu memberi.

           Jika seorang mengaku dirinya sebagai utusan Kristus, ia wajib mengutamakan pelayanan dengan adil dan penuh kasih terhadap umat. Ia harus memperhatikan yang miskin dan mereka yang berada dalam berbagai pergumulan hidup. Seorang utusan Kristus dihadirkan di tengah persekutuan untuk menggembalakan, mendampingi dan memberi kekuatan dalam pergumulan hidup umat-Nya. Ia harus aktif dalam perkunjungan, pastoral dan mendoakan umat Tuhan. Utusan Kristus dipercayakan untuk memeliharaumat Tuhan di tengah perkembangan dunia yang bisa mempengaruhi hidup dalam dosa dan penyesatan. Ia harus mencintai umat Tuhan dan memberi diri melayani mereka dengan tulus. Ketulusan adalah kesediaan berkorban bagi Kristus dalam pelayanan yang dihina dan dicaci maki. Popularitasnya adalah kemampuan mendamaikan umat dengan Penebusnya dan kebanggaannya ialah penderitaannya.

Doa :
Ya Tuhan, pimpinlah utusan-Mu agar bekerja menurut maksud-Mu.

Tuesday, March 15, 2016

Hidup Baru Anugerah Tuhan

Syaloom saudara dan sahabatku, hari ini aku bertemu sahabatku .....
Lukas 15 : 11 - 32, yang mengatakan .....
..... Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebut anak bapa (ayat 21).

       
          Pengaruh perkembangan hidup duniawi sekarang ini banyak mengikis iman umat Tuhan. Dan akibatnya menyebabkan banyak umat Tuhan yang menyimpang dari kehidupan iman dan itu terjadi di seluruh dunia. Hanya karena belum mendapat pekerjaan, pacar atau jodoh mereka rela menyimpang dari kehidupan iman kita. Dan anehnya mereka tidak merasa bersalah atau berdosa berbuat hal yang tidak baik. Melawan orangtua, bersikap tidak hormat, dan hidup dalam kesenangan tanpa pikir malapetaka yang akan datang. Masa depan mereka semakin mengerikan.
 
          Lukas sahabatku mengisahkan tentang Yesus yang bercerita mengenai perumpamaan "anak yang hilang". Sesungguhnya perumpamaan ini bertujuan mengungkapkan tentang "kasih Allah" yang melampaui pikiran manusia. Bahwa Allah mengasihi semua orang dan memperhatikan mereka yang tidak mampu hidup menurut kebenaran dan sesat dalam dosa. Allah akan selalu mengampuni yang mau bertobat. Prinsip pengampunan Allah yaitu orang berdosa mesti sadar dan menyesali kesalahannya, mengaku dosa dan mohon pengampunan-Nya. Allah tidak pernah menolak orang berdosa yang hendak mencari-Nya. Allah selalu membuka tangan untuk menyambut dan membari kehidupan baru bagi semua orang yang bertobat.

          Tuhan Allah tidak berubah kasih setia-Nya kepada orang yang bertobat. Di samping haknya (ayat 2), juga Ia menetapkan kuasa atas seluruh kekayaan-Nya (ayat 31). Allah adalah Maha bijaksana, pengasih dan adil kepada setiap orang yang mau hidup baru dengan-Nya. Mampukah kita yang telah sesat dan hidup jauh dari Tuhan "bertobat"? Penginjil Lukas telah memberitakan bahwa Allah itu pengasih dan pengampun, sambutlah kesempatan untuk hidup baru kembali bersama-Nya.

          Simaklah kesaksian Alkitab mengenai dosa dan pengampunan. Lihatlah kepada Daud, ia berdosa dan bertobat (2 Samuel 11 dan Mazmur 52). Pelacur yang harus dirajam sampai mati (Yohanes 8 : 11), Yesus mengampuninya. Mereka itu memperoleh hidup baru anugerah Tuhan. Jika kita bertobat, kitapun akan memperoleh anugerah hidup baru.

Doa :
Tuhan ampuni dosaku dan berilah hambamu hidup baru.

Wednesday, March 9, 2016

Jadilah murid Kristus yang sejati

Syaloom saudara dan sahabatku, apakabarmu semuanya ?
Hari ini aku sedang berkunjung ke saudaraku Yohanes 2 : 23 - 25
Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka ..... (ayat 24)

          Sebuah kalimat bijak berbunyi, "Great power comes with great responsibility". Kekuasaan dan tanggungjawab adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan, kekuasaan akan datang seiring dengan tingginya tanggung jawab yang dimiliki. Seorang pimpinan pasti akan mempertimbangkan untuk memberikan posisi atau kedudukan yang lebih besar terhadap karyawannya yang bertanggung jawab atas pekerjaannya. Sayangnya, dalam hidup ini banyak orang hanya ingin kuasanya, tetapi tidak ingin tanggung jawabnya. Begitu juga keberadaan pengikut Kristus, banyak yang hanya menghendaki kuasa Kristus hadir dalam hidupnya namun enggan untuk memikul tugas tanggung jawab dari Kristus.
          Kristus mengenal hakekat manusia dengan baik. Ia mengetahui bahwa orang-orang hanya tertarik pada hal-hal sensasional yang Ia lakukan, dalam arti orang hanya mengikuti-Nya selama Ia melakukan mujizat dan tanda-tanda ajaib lainnya. Apabila Ia mulai berbicara mengenai pelayanan, penyangkalan diri, penyerahan diri kepada kehendak Allah, tentang salib dan entang memikul salib maka orang-orang itu akan meninggalkan-Nya. Ia mengetahui bahwa tidak ada orang yang mengerti jalan yang ditempuh-Nya.

          Yesus tidak menghendaki adanya pengikut, kecuali kalau para pengikutnya mengerti dengan jelas dan menerima dengan pasti hal-hal yang bersangkutan dengan tindakan mengikuti Yesus itu. Dengan kata-kata lain, Yesus menolak adanya murid-murid yang murahan. Seandainya Yesus mempercayakan diri-Nya kepada massa yang berkumpul di Yerusalem, maka mereka akan menyatakan Yesus sebagai Mesias, lalu menantikan tindakan lahiriah atau mujizat yang mereka harapkan dilakukan oleh seorang Mesias. Yesus adalah seorang pemimpin yang tidak mau menerima pengikut kecuali kalau orang mengerti apa arti mengikut Yesus. Yesus tidak ingin diterima oleh orang yang tidak mengerti  apa arti menerima Yesus. Yesus sangat menekankan bahwa orang harus tahu apa yang ia lakukan.

          Yesus berbicara mengenai iman permulaan dari mereka yang hanya melihat tanda. Bukan mereka yang hanya melihat, yang akan menjadi murid sejati, melainkan mereka yang mengerti.

Catatan :
Untuk saat ini keadaan murid Kristus pun sedang menghadapi ujian, banyak yang tidak setia dan pergi meninggalkan Yesus hanya perkara belum mendapat jodoh atau pasangan hidup, belum mendapat pekerjaan dan masih banyak yang lain. Sehingga mereka putus asa dan melakukan ketidak setiaan pada Kristus Yesus. Bagaimana dengan anda? Apakah anda juga merupakan murid yang sejati atau tidak sejati ?. Siapkah menerima tugas dan tanggung jawab-Nya agar kuasa-Nya nyata dalam hidup anda.

Doa :
Tuhan Yesus, siapkan hati pikiran kami untuk menjalankan amanat-Mu.

Tuesday, March 1, 2016

Kita tidak bergumul sendiri

Syaloom saudara dan sahabatku, maaf jika aku cukup lama untuk tidak menyapa kalian semua. Aku banyak mengalami pergumulan sejak ibuku meninggal dunia, 31 Januari 2016 yang lalu. Merasa sepi dan sakit hingga aku tak berdaya. Tapi aku merasa terhibur dan punya banyak saudara dan sahabat yang selalu datang menghibur dan mendoakan diriku dan keluargaku.

Seperti seorang sahabatku Lukas 20 : 41 - 44
sampai Ku-buat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu (ayat 43)

          Yesus menjelaskan bahwa pemahaman tentang Mesias sebagai keturunan Daud tidak bisa dilihat dari sudut jasmaniah saja. Kalau Daud sendiri menyebutkan Mesias sebagai Tuannya maka mestinya kita membaca garis keturunan itu dari horizon spiritual. Misalnya dengan mengatakan bahwa kita adalah anak-anak Abraham, itu berarti bahwa kita merupakan pewaris-pewaris iman Abraham. Jadi kita tidak sendirian menghadapai problema masyarakat, bangsa bahkan dunia kita. Kita ada dalam persekutuan Gereja dimana nama kita disebut dan dimana kita saling mendoakan. Ini adalah persekutuan Gereja-Gereja dalam hubungan dengan orang percaya dari segala abad dan tempat. Dalam persekutuan inilah kita menghadapi seluruh tantangan pelayanan Gereja di negeri ini.

          Sangat menyejukkan kalau kita memulai hari dengan menyadari bahwa kita berada dalam hubungan-hubungan yang saling menopang dan mendoakan. Seperti yang aku alami dalam pergumulan hidup ini. Hal saling menopang dan mendoakan itu mengatasi jarak antara kita, mengatasi batas wilayah bahkan mengatasi batas Gereja. Suatu kekuatan besar ketika kita menyadari bahwa diri kita, keluarga kita bahkan persekutuan Gereja kita ditopang dan didoakan oleh orang, oleh keluarga bahkan oleh persekutuan Gereja yang lain. Inilah praktek kebersamaan yang berbasis iman. Maka masukilah kegiatan hari ini dalam keyakinan bahwa apapun pergumulan yang dihadapi akan mampu kita selesaikan. Sebab ada orang-orang terkasih, baik dalam silsilah jasmani, maupun dalam garis keturunan rohani yang menyebut nama dan memohon berkat bagi kita ke takhta anugerah Tuhan.


Doa :
Bapa, sadarkan kami untuk juga mendoakan orang lain karena mereka juga mendoakan kami. 

Monday, February 15, 2016

Kekuatan karakter menilai zaman ini

Syaloom saudara dan sahabatku,
Hari ini aku masih bersama Lukas 12 : 54 - 59,
Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? (ayat 56).

          Untuk menilai seluruh aspek kehidupan di dunia ini diperlukan karakter yang tepat, sebab kita tidak mungkin menilainya dari satu sisi saja entah dari sisi utara, selatan, timur atau barat. Tuhan Yesus minta kita untuk memiliki faham yang jauh lebih besar dan luas untuk menilai apa yang sedang kita hadapi saat ini, didunia kita ini. Krisis sebagai akibat pelayanan itulah waktu (masa) dimana mereka harus memutuskan apakah mereka mempercayai Yesus atau tidak sebagai Tuhan. Sebab menyambut pelayanan-Nya berarti menyambut kedatangan-Nya dan seperti apa kedatangan-Nya itu? Seperti api yang membakar. Perlawanan bisa terjadi, perpisahan bisa terjadi bahkan didalam keluarga sendiri dan istilah apai disini (ayat 49) menggambarkan kekuatan Roh Suci yang menyebarkan injilnya sampai kepelosok dunia.

          Tersebarnya injil itu harus segera disambut dengan karakter yang tepat. Orang tidak boleh bersifat munafik lagi. Orang harus benar-benar jujur terhadap diri sendiri dan terhadap Yesus yang datang ke dunia. Sebab menerima Yesus berarti juga menerima berita injil-Nya, berita sukacita yang menyelamatkan orang-orang yang masih perlu diselamatkan. Memerlukan hati dan jiwa yang bersih untuk mengenal siapa Tuhan Yesus Kristus yang sedang datang. Kesempatan ini terbatas dan waktunya singkat. Untuk itu diperlukan keyakinan dan iman sebagai sumber kekuatan. Aspek keyakinan (kepercayaan) menyangkut pula aspek karakter harus diwujudkan dalam tindakan yang nyata dan itu akan menghasilkan percaya yang sungguh berakar dalam Tuhan Yesus Kristus. Bagaimana dan sampai sejauh mana segala bentuk pelayanan kita selama ini? apakah berkenan kepada Dia? Ini semua menjadi tanggungjawab kita untuk mengalami sentuhan anugerah-Nya yang pasti penuh syukur. Karena kita terbebas dari malapetaka tetapi masuk dan memperoleh keselamatan. Hanya dengan menerima kehadiran Tuhan Yesus Kristus dalam hidup, kita akan selamat.


Doa :
Ya Tuhan Yesus Kristus selamatkan kami dari api neraka yang kekal dan bawalah kami masuk ke dalama kerajaan-Mu yang penuh sejahtera. Amin. 

Saturday, February 13, 2016

Cari yang perlu dicari

Syaloom saudara dan sahabatku, .....
Ibuku pernah berkata dan bertanya kepadaku, bagaimana jika ibu meninggal? Bagaimana dengan kamu dan anak-anakmu? Lalu aku berkata, mengapa mom bertanya seperti itu? Sebab kamu sebagai orang tua tunggal tanpa suami, bagaimana kamu dapat menghidupi dirimu dan anak-anakmu? Aku peluk mom dan ku cium dia. Aku tersenyum dan berkata, mengapa harus takut mom. Aku punya Yesus. Dia adalah sahabatku, tempat bersandar aku dan meminta. Mom tak perlu takut dan cemas. Ibuku hanya dapat terisak mendengar jawabanku. Setelah kepergian ibuku tercinta untuk ke rumah Bapa, ternyata sampai saat ini aku masih tetap setia pada Yesus dan semoga sampai akhir.
Sebab sahabatku Lukas 12 : 22 - 34, berkata :
Tetapi carilah kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu (ayat 31).

         
          Bagi orang pada umumnya, harta merupakan impian dan jawaban atas kesusahan hidup. Namun Yesus melihat akan adanya hal-hal yang tidak baik jika mereka terus berpikir dan beranggapan demikian. Salah satunya : hidup kita tidak akan pernah tenang karena selalu takut hartanya rusak dan hilang. Ketakutan ini pada gilirannya membuat kita bertingkah aneh, antara lain : cepat curiga terhadap orang lain, tidak berani ambil resiko (pindah tempat tinggal/ pindah tempat kerja, bepergian), selalu berpatokan pada perhitungan untung - rugi. Melalui perkataan ini, Yesus sebenarnya sedang mengatasi kekhwatiran kita dan kemudian memberikan harta yang sebenarnya yaitu kerajaan sorga/ keselamatan. Perhatikan : Yesus tidak mengambil harta kita melainkan kekhwatiran kerena itu jangan pernah kita berpikir bahwa aktif di gereja akan menguras harta (Amsal 11 : 24). Sekali pun di gereja banyak jenis persembahan (belum termasuk 'iuran'/ swadaya jemaat) tetapi hanya kepada Tuhan.

          Selanjutnya Yesus menekankan bahwa kita pasti diberi makan, kita pasti 'didandani' oleh Tuhan. Oleh karena itu tidak perlu lagi kita mencari apa yang sudah pasti diberi Tuhan tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Dalam hal inilah Yesus mempertemukan kita dengan apa yang seharusnya kita cari. Sekarang, tetapkan dengan tegas pilihan kita untuk mengabdi kepada Allah dan kebenaran-Nya bukan kepada harta dunia.

Doa :
Bimbing kami dengan Firman dan Roh-Mu untuk mempercayai kuasa Tuhan di saat kami dalam kesukaran dan saat kami dalam keadaan baik-baik saja sebab janji-Mu selalu benar. Amin

Friday, February 12, 2016

Jangan lakukan tiga hal ini

Syaloom saudara dan sahabatku, ......
Sahabatku Lukas 11: 45-54,
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kau sendri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halamg-halangi (ayat 52).

       

            Akibat kecaman Yesus pada orang Farisi seorang ahli Taurat ikut tersinggung (ayat 45). Karena ketersinggunganya itu membuka semua 'aib' berkedok rohani yang selama ini dipraktekkan oleh para ahli Taurat. Yesus membongkar kemunafikan mereka sebab acapkali mereka membebani umat dengan kewajiban yang berat, sementara para tokoh agama saja tidak membantu (ayat 46).; mereka sangat bangga dengan perbuatan nenek moyang Israel, padahal nenek moyang mereka itulah yang membunuh nabi-nabi dan rasul-rasul Allah (ayat 47-51); mereka menimba ilmu banyak namun tidak mempraktekannya dalam hidup se-hari hari. Parahnya lagi, mereka mempersulit orang lain yang juga ingin belajar.

          Dari ketiga hal kita mendapat 'bekal' untuk melanjutkan hidup sehari-hari, antara lain:
Pertama : hari ini kita akan mendapati diri kita dan orang lain melakukan pekerjaan masing-masing secara bersamaan. Yesus mengingatkan kita untuk tidak saling menambah beban satu sama lain jika kita sendiri enggan membantu.
Kedua : hasil dari cara kerja yang curang, licik, tidak jujur dan tidak bertanggung jawab itu tidak layak untuk dijadikan kebanggaan. Jangan bangga jika hari ini kita kembali memakan 'gaji buta' (tetap digaji namun tidak bekerja) ataupun pulang dengan membawa hasil 'jarahan'.
Ketiga : semoga mulai hari ini kita tidak menjadi penghalang berkat bagi orang lain. Selain kita, ada banyak orang yang berusaha hidup benar dan baik di hadapan Tuhan. Akan tetapi, entah sadar atau tidak, kita seringkali malah berusaha menghalang-halangi niat baik orang itu hanya karena kita tidak suka ada orang lain yang lebih baik atau lebih dikerkati dari kita. Mulai pagi ini: jangan lakukan hal-hal seperti itu lagi! Tuhan memberkati ......

Doa :
Pakai kami menjadi saluran berkat bagi sesama sehingga banyak orang hidupnya bersukacita dan menikmati berkat Tuhan hari ini. Amin ....


Waspadalah terhadap kemunafikan

Syaloom saudara dan sahabatku,
hari ini aku masih bersama sahabatku Lukas 12 : 1 - 3,
Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya :"Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafian orang Farisi (ayat 1)

          Apa sih susahnya berbuat dan berbicara apa adanya? Kalau memang kita menginginkan sesuatu dari seseorang, mita saja baik-baik. Tidak perlu memaksakan dengan bersikap manis ataupun memuji-muji berlebihan. Kalau memang kita punya niat jahat atau pun pikiran yang tidak baik, daripada nanti kedapatan orang dan kita lah juga yang akan dipermalukan, lebih baik, buang saja niat jahat dan pikiran kotor itu jauh-jauh. Tidak perlu menjadi munafik !!!!

          Orang Farisi ditampilkan Yesus sebagai orang yang munafik. (Baca jangan lakukan tiga hal ini). Mereka giat menghakimi oramg berdasarkan kewajiban agama padahal supaya mereka diuntungkan baik dalam hal materi (persembahan) maupun status (dihormati orang). Oleh karena itu, demi mengeruk keuntungan, orang Farisi harus bersikap 'seolah-olah' saleh dan terhormat. Yesus katakan : akan ada waktunya semua yang ditutupi itu disingkapkan (ayat 2-3). Seperti ragi yang seolah hilang karena tercampur tepung, namun hasil fermentasinya terhadap tepung tidak dapat disembunyikan. Ragi akan membuat adonan menjadi berkembang.

          Pesan Yesus kepada kita adalah waspadalah terhadap kemunafikan orang yang tersembunyi dibalik segala sikap baiknya. Tentu kita merasa nyaman ketika diperlakukan dengan sopan dan manis oleh seseorang. Kita juga senang jika diberi hadiah oleh orang lain. Kita seringkali kagum terhadap orang-orang yang aktif dalam pelayanan dan saleh dalam peribadahan. Akan tetapi ketika kita tahu bahwa di balik sikapnya itu ternyata ia sangat membenci dan berusaha menyakiti kita. Atau jika ada maksud tertentu, kita akan sangat kecewa. Itulah mengapa Yesus memperingatkan kita untuk tidak cepat terkecoh oleh kemunafikan orang. Dengan demikian, Yesus sedang menjaga kita dari dikecewakan bahkan dirugikan orang. Pada kenyataannya, kita tidak selalu bisa menegur orang yang munafik. Sebaliknya kalau sampai  kita kecewa atau dirugikan oleh kemunafikannya, itu karena kita yang tidak waspada. Yesus sudah memperingatkan kita waspada akan hal itu.


Doa:
Tolonglah kami agar hidupdalam kejujuran dengan pimpinan Roh Kudus sehingga kami dapat berbuat baik tanpa ada maksud jahat aedikitpun. Amin.

Tuesday, February 9, 2016

Keselamatan mereka dan Kebahagiaanku

Syaloom saudara dan sahabatku, .....
Tidak terasa sudah 9 hari ibuku meninggalkanku untuk selamanya, kenangan yang melekat tidak akan terhapus dan aku sudah tidak menangis seperti kemarin. Hidupku memang terasa berbeda tapi aku harus tetap maju dan berjalan demi anak-anakku.
Terlebih lagi sahabatku Lukas 11 : 27 - 28, selalu menyapaku ......
Tetapi Ia berkata : "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Firman Allah dan yang memeliharanya" (ayat 28)

          Dari pernyataan perempuan itu, tersirat bahwa ketika ia menyimak pengajaran Yesus, ia sedang menghayati setiap perkataan dan tingkah laku Yesus kepada dirinya secara pribadi. Bisa jadi, ia sebenarnya sedang membayangkan : andai dirinya mempunyai anak kandung seperti Yesus, pastilah ia merasa sangat bangga dan berbahagia.

          Sekarang gantian (dengan perempuan itu) : mari kitalah yang berandai-andai : jika kita memiliki anak kandung seperti Yesus, kira-kira apa yang akan kita lakukan ? Akankah kita sibuk memberitahu setiap orang kian kemari bahwa orang yang terkenal itu adalah anak kandung kita? Akankah kita tergoda untuk memperlihatkan kepada semua orang bahwa orang 'yang berpengaruh' seperti itu tetap saja 'tunduk' kepada kita, ibu kandungnya? Jika andai-andai ini kita teruskan, yang muncul malah hal-hal yang tidak baik, seperti kesombongan dan ego sentris. Itulah mengapa Yesus mengatakan bahwa yang seharusnya berbahagia bukan hanya ibu kandung-Nya saja tetapi setiap orang yang mendengar ajaran-Nya lalu melakukannya.

          Dalam bergereja, tak sedikit orang bertingkah seperti perempuan ini : mengagumi dan memuji sang pelayan Firman; pelayanannya disanjung-sanjung karena melayani dengan penuh perhatian, namun si pemuji sendiri tidak melakukan apa yang diajarkan kepadanya. Hidupnya tetap dalam dosa dan enggan bertobat. Bukankah hal ini sangat janggal; ajaran sang pelayan firman tidak dilakukan justru oleh orang-orang yang katanya mengagumi dan melayaninya. Sungguh, kenyataan ini bukanlah sesuatu yang membahagiakan apalagi menjadi kebanggaan  bagi si pelayan Firman. Yesus membangunkan kita : kekaguman saja tak cukup!' Tetapi melakukan Firman, itulah yang paling utama. Letak kebahagian yang sesungguhnya dari seorang pelayan Firman, adalah ketika ajarannya dapat memperbaharui diri dan hidup banyak orang.

Doa :
Kami bersyukur sebab Firman yang diberitakan hamba-Mu mengajarkan kami berlakukan benar dalam kata dan tindakan serta bersyukur senantiasa hari demi hari.

Thursday, February 4, 2016

Kunci kebahagiaan sejati

Syaloom saudara dan sahabatku,

       
          Banyak yang aku hadapi dalam hidup ini, aku seorang diri dan aku merasa sendiri sejak ibuku tercinta, terkasih telah pulang kembali ke pangkuan Bapa di surga. Tangis, kesedihan begitu melekat di diriku, canda, tawa dan semua kegiatanku selalu terkait dengan ibuku terkasih. Aku tak dapat menerima kenyataan itu, tapi semua itu nyata. Minggu pagi, 31 Januari 2016 adalah minggu yang cerah dan damai. Aku bangun dengan senyum di wajahku, ibuku juga sudah bangun dan sudah membuat minuman kesukaannya, white kopi. Lalu kami bercerita banyak tentang kesaksian Yesus yang terjadi dalam kehidupan setiap manusia. Tapi ternyata itu adalah berbincangan terakhir kami. Sebab pada saat aku ke toilet, ibuku tersedak dan tidak dapat bernafas karena penyakit asmanya. Dokter pun gagal untuk menolongnya dan aku hanya dapat menangis karena menanti mujizat.

          Saudara dan sahabatku, aku tersedu dan meratap karena ibuku sudah tiada, tapi aku harus maju dan percaya bahwa kita akan bertemu kembali di sana, di tempat Allah Bapa yang Maha Kuasa. Sebab di sana ada kebahagiaan sejati. Dan saudaraku Matius 5 : 1 - 12 pun berbisik kepadaku :
Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya : (ayat 2)

          Siapakah yang tidak ingin bahagia? Setiap orang pasti ingin bahagia dan mereka akan mengupayakan berbagai hal untuk mencapai kebahagiaan dalam hidup. Bagaimana kunci bahagia menurut Tuhan Yesus? Penulis Injil Matius memaparkan kepada pembacanya dan juga kepada umat percaya saat ini, bagaimana kunci menikmati kebahagiaan yang sejati.

          Dalam khotbah perdana diawal pelayanan-Nya, Tuhan Yesus mengungkapkan 3 kunci kebahagiaan sejati, yaitu :
1. Kebahagiaan dapat dinikmati dalam berbagai situasi termasuk yang tidak menyenangkan bahkan      menyakitkan/ membuat menderita asalkan terus mempercayai Allah, berserah dan bersandar pada    Allah (ayat 2, 4, -6, 10-11).
2. Sikap lemah lembut, selalu berbagi kasih dengan sesama, suci hati (tidak merancang hal-hal jahat  kepada sesama atau menyimpan hal-hal buruk dalam hati), senantiasa mengupayakan kedamaian  adalah sikap dan perilaku yang akan membuat mereka yang memiliki dan melakukannya berbahagia  dan mereka layak disebut sebagai anak-anak Allah (ayat 5, 7 - 9).
3. Sikap dalam menghadapi pergumulan/ penderitaan karena iman adalah bersuka cita, bergembira  atau dengan kata lain bersyukur karena mereka adalah yang memiliki Kerajaan Sorga. Ini berarti  bahwa mereka akan menang dan akan menjadi warga Kerajaan Allah (ayat 10 - 12).

           Mau berbahagia dalam hidup ? Percaya pada Allah, berserah pada tuntunan-Nya, taat akan firman-Nya dan bersyukur untuk setiap hal yang dialami dalam hidup, baik senang mau pun susah.
 Selamat menjalani hari dalam kasih Tuhan.

Doa :
Ya Tuhan, kami rindu menikmati kebahagiaan yang sejati. Mampukan kami mengerti dan melakukan firman-Mu agar kami dapat merasakan kebahagiaan itu dan membaginya kepada siapa pun yang berada bersama dengan kami. Amin.