Syaloom saudara dan para sahabatku, bagaimana kabar untuk hari ini? Adakah kamu rasa berkat Tuhan selalu diberikan kepadamu? Pasti jawabannya akan beragam. Hari ini aku berada di Pengkhotbah 1 : 8 - 11.
..... mata tidak kenyang melihat, telinga tidak puas mendengar (Pengkhotbah 1 : 8)
Pertama-tama, memang nama Salomo tidak pernah dikatakan secara eksplisit dalam seluruh kitab Pengkhotbah dan juga dalam pasal 1 : 16 dikatakan bahwa ada orang-orang yang memerintah Yerusalem sebelum Pengkhotbah, padahal hanya ada satu orang yang pernah memerintah Yerusalem sebelum Salomo, yaitu Daud.
Kitab Pengkhotbah berisi buah pikiran dari 'Sang Pimikir'. Ia merenungkan secara mendalam betapa singkatnya hidup manusia ini, yang penuh pertentangan, ketidak-adilan dan hal-hal yang sulit dimengerti. Maka disimpulkannya bahwa "hidup itu sia-sia". Ia tidak dapat memahami tindakan Tuhan dalam menentukan nasib manusia. Tetapi meskipun demikian, dinasehatinya orang-orang untuk bekerja dengan giat, dan untuk sebanyak mungkin dan selama mungkin menikmati pemberian-pemberian Tuhan.
Jika kita membaca pengajaran Pengkhotbah kesannya amat pesimis! Artinya saat kita berhenti memperhatikan kehidupan manusia dalam bekerja, segala pergerakan alam, nampaknya semua tidak mempunyai tujuan. Proses alam nampak menjemukan dan meletihkan; mata dan telinga tak dapat memahaminya, bahkan roh manusia juga menjadi lelah sebab mengalami pergerakan yang monoton dari alam ini. Padahal, bukankah waktu terus berganti dan perubahannya terjadi secara berkala? Sementara, kita senang Allah menghadirkan masa dan waktu, sehingga manusia dapat bertani dan melakukan kegiatan dalam hidup. Kita dapat menanam, serta menghasilkan buah dengan tehnik rumah kaca atau green house,kita bisa merekayasa atas alam dan lingkungan.
Seperti Pengkhotbah sampaikan, apa yang pernah ada dan terulang, jawaban manusia tidak memuaskan. Hal ini bukan saja sekedar kesia-siaan yang melelahkan, tetapi lebih dari itu. Terdapat keinginan manusia untuk selalu mencari perbatasan-perbatasan baru dalam memahami ilmu pengetahuan. Manusia menemukan tehnologi baru guna meningkatkan kualitas hidup manusia dengan temuan-temuan terbaru. Jika jiwa manusia mencari hal-hal yang tidak terlibat, dan mendengar suara-suara yang sebelumnya tidak terdengar, adakah hal baru yang diciptakan Allah setelah penciptaan langit dan bumi? (Pengkhotbah 1 : 9 -10).
Sikap pesimis Pengkhotbah harus membuat kita yakin bahwa berkat Tuhan selalu baru. Tugas kita adalah menemukannya sehingga mampu membangun suatu masa depan bagi manusia. Dalam alam terdapat potensi untuk mengembangkan dan memajukan hidup manusia, namun ada juga yang dapat membahayakan kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu kita harus dapat berpikir dan bertindak secara bijak.
Marilah membangun perspektif baru yang memajukan kehidupan dan peradaban dunia.
Doa :
Saat kami bisa menemukan hal-hal baru yang membebaskan bagi sesama, berkatilah kami, ya Allah.