Translate

Wednesday, December 28, 2016

Siapakah Yesus?

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana dengan hari ini? Masih adakah berkat yang kamu terima hari ini? Tentu, Tuhan itu sangat sayang kepada umat-Nya. Lalu, bagaimana dengan kita yang selalu memberontak dan pergi meninggalkan-Nya? Dia, selalu menunggu kita untuk kembali kepada-Nya. Hari ini aku berada di Ibrani 1 : 1 - 14.

Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah, dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan (Ibrani 1 : 3a)
Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata : "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia (Ibrani 1 : 6)

          Setelah perayaan menyambut kelahiran Yesus yang gegap gempita pasti akan menyisakan banyak pertanyaan. Siapakah Yesus, sehingga umat Kristen merayakan kelahiran-Nya dengan begitu semarak dan gegap gempita? Maka akan muncul jawaban yang spekulatif antara lain : "Bukankah Yesus hanya seorang anak manusia?" Kalau Yesus adalah utusan Allah maka Yesus tidak lebih dan sama dengan salah satu malaikat. Di balik jawaban yang spekulatif terdapat dua sikap. Pertama, mereka ingin mendapat penjelasan yang benar tentang Yesus. Kedua, mereka sesungguhnya takut dan gentar terhadap kekuatan yang dimiliki orang percaya karena beriman kepada Yesus. Menghadapi sikap seperti ini, penting bagi kita untuk menjelaskan tentang Yesus agar mereka pun percaya dan diselamatkan.

          Jemaat Kristen abad pertama menghadapi paham atau ajaran sesat yang menekankan bahwa Yesus bukan anak Allah. Yesus sama dengan malaikat, bahkan lebih rendah dari malaikat. Paham dan ajaran sesat tersebut sangat meresahkan dan melemahkan iman orang percaya. Maka kita sebagai orang yang percaya harus dapat memahami "siapa Yesus?" 1. Yesus adalah Putra Allah. 2. Yesus adalah perantara Allah dengan manusia, yang menyampaikan firman Allah kepada manusia. 3. Yesus adalah pencipta alam semesta; Ia dietapkan Allah untuk menerima segala yang ada. 4. Yesus adalah cahaya kemuliaan Allah. 5. Yesus adalah gambar wujud Allah. 6. Yesus adalah penopangsegala yang ada. 7. Yesus adalah penyuci dosa. 8. Yesus bertahta di tempat tinggi melebihi malaikat-malaikat. 9. Nama Yesus lebih indah daripada nama para malaikat. 

          Dan siapa serta bagaimana wujud malaikat? Malaikat  (dalam bahasa Yunani "άγγελος = anggeloi"; Ibrani "מלאך = mal'akim) yang berarti pembawa berita. Dalam dunia ilahi, para malaikat umumnya berwujud seperti manusia, bersayap dan bercahaya bagai terang namun dalam situasi tertentu akan tampak seperti manusia tanpa sayap dan tak bercahaya.

          Para malaikat adalah anggota sidang ilahi dan mahluk sorgawi; pembawa berita atau sabda Allah kepada manusia; pelayan Allah serta menjadi pelaksana kehendak Allah, dan bahkan bertindak atas nama Allah di dalam dunia. Para malaikat tahu tentang semua rencana dan keputusan Allah atas dunia dan manusia sebab mereka sering dilibatkan dalam rencana dan keputusan Allah (bandingkan Kejadian 1 : 26). Kedudukan dan fungsi yang demikian membuat orang-orang tertentu menganggap malaikat lebih tinggi dari Yesus.

          Namun sebenarnya Yesus lebih tinggi dari para malaikat. Sebab, Yesus disebut Anak sementara malaikat adalah pelayan Allah (ayat 5). Yesus tidak pernah menyembah malaikat, tetapi malaikat menyembah Yesus (ayat 6). Malaikat yang membangkang dalam pelayanan kepada Allah bisa dilenyapkan oleh Allah, tetapi Yesus sebagai Anak yang taat akan didudukan di atas takhta sebagai Raja yang memegang tongkat kerajaan dan memerintah dengan keadilan dan kebenaran selama-lamanya.

          Malaikat berperan mulai dari zaman Perjanjian Lama sampai kenaikan Yesus Kristus ke sorga. Selebihnya sampai kedatangan-Nya kembali, Kristus sendiri berperan di dalam dan melalui Roh Kudus-Nya yang diam di dalam hati kita. Marilah tinggikan dan agungkan nama Yesus. Sebab Dia adalah Anak yang ditetapkan Allah menjadi Raja yang memerintah dengan keadilan dan kebenaran serta membawa keselamatan bagi kita yang percaya. Para malaikat akan melayani Dia dan juga kita yang diselamatkan.

Doa :
Ya Yesus, bimbing kami untuk mewartakan tentang Engkau dan ingatkan kami agar selalu meninggikan nama-Mu.


Tuesday, December 27, 2016

Bijak menghadapi ancaman

Syaloom saudara dan sahabatku, semoga hari ini masih ada berkat untuk kita semua. Dan kiranya masih ada damai sukacita natal dihati dan hari-hari selanjutnya. Hari ini kita masih bersama Matius 2 : 19 - 23. Kita semakin berat dalam menjalani kehidupan kita dan kiranya kita dapat menjalani dan menyelesaikannya sebab Tuhan memberi kita bahu yang kuat serta Tuhan tetap ada bersama untuk mengiringi langkah dan meringankan beban ini.

Tetapi setelah didengarnya, bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya maka ia takut ke sana. Karena dinasehati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke Galilea (Matius 2 : 22)



          Ancaman atau masalah tidak pernah hengkang dari kehidupan kita. Masalah selalu datang silih berganti, bahkan beruntun menerpa kehidupan kita. Kita tidak bisa menolak atau menghindar ketika ancaman atau masalah datang. Mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita mesti menghadapinya. Seperti kondisi saat ini, kita akan menghadapi di tempat pekerjaan, pemerintahan atau pun lingkungan. Lalu bagaimana menghadapinya? Tentu, tidak mudah. Dibutuhkan strategi atau kebijakan tersendiri. Sehingga kita dapat mengatasi masalah tersebut; dan bukannya disesakkan olehnya.

          Setelah Herodes mati,  Yusuf berangkat ke kembali ke tanah Israel, yaitu Betlehem dengan membawa istri dan bayi Yesus, setelah diperintahkan oleh malaikat Tuhan melalui mimpi. Atas perintah kaisar Roma, wilayah pemerintahan dibagikan kepada ketiga anak Herodes. Arkhelaus memerintah di Selatan, yakni Yudea dan Samaria; Antipas memerintah di Utara, yakni Galilea dan Perea; dan Filipus memerintah wilayah Iturea dan Trakhonitis di Timur Laut kerajaan yang mencakup banyak kota Yunani.

          Pada masa pemerintahan Arkhelaus sama seperti ayahnya, yaitu berusaha melenyapkan orang yang dianggap lawannya. Ia pun bertindak kejam. Oleh karena itu, Yusuf tidak kembali ke Betlehem, Yudea. Dibimbing oleh hikmat Tuhan, Yusuf membawa bayi Yesus dan Maria untuk menetap di wilayah pemerintahan Antipas, yaitu kota Nazareth di Galilea. Antipas tidak sekejam Arkhelaus, namun setelah Arkhelaus mati, Antipas tampil kejam.

          Yesus, sang Penyelamat ada bersama Yusuf dan Maria, sehingga meski ancaman datang silih berganti, tetapi dengan bijak Yusuf mampu menghadapi dan mengatasinya. Jadi, jika Yesus ada di dalam kita dan kita di dalam Yesus maka tantangan dan masalah apa pun yang mengancam kehidupan kita pasti kita akan mampu menghadapi dan mengatasinya.

Doa :
Tuhan, berilah hikmat agar kami mampu menghadapi tantangan hidup.

Monday, December 26, 2016

Yesus lahir, penguasa dunia terancam

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana kabarmu di hari natal ke dua ini? Apakah kalian gelisah dengan keadaan seperti sekarang ini ? Aku harap jangan gelisah sebab Yesus telah lahir. Hari ini aku masih bersama Matius 2 : 16 - 18.

Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdaya oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah ..... (Matius 2 : 16)

          Hari Natal selalu kita rayakan dengan gembira, sukacita dan bahagia. Diwarnai dengan hiasan lampu kelap kelip dan pernak-pernik yang indah kemilau. Rumah, gedung gereja, pertokoan, mall bahkan kampung dihiasi sedemikian rupa sehingga berubah dan terlihat indah dan terang benderang; menimbulkan rasa senang, nyaman, damai dan tentram di hati setiap orang; terlebih orang-orang percaya yang sungguh-sungguh memahami arti kelahiran Yesus sebagai Penyelamat. Kesusahan, pergumulan dan masalah-masalah kehidupan sepanjang tahun seolah sirna dalam sekejap. Setiap orang larut dalam euforia Hari Natal yang gegap gempita, sehingga lupa bahwa kelahiran Yesus ternyata juga berdampak pada peristiwa mencekam.

          Mengapa mencekam? Sebab Herodes yang merasa tertipu atau diperdaya oleh para majus menjadi marah. Sehingga untuk melenyapkan bayi Yesus, Herodes memerintahkan para algojo untuk membunuh semua anak di Betlehem yang berumur 0 - 2 tahun. Tidak disebutkan, berapa anak yang dibunuh. Yang pasti peristiwa tersebut menimbulkan tangisan dan kesedihan yang sangat memilukan hati para ibu, bapak dan keluarga dari anak-anak yang dibunuh. Seperti kepedihan hati Rahel yang menangisi anak-anaknya. Sama seperti sekarang ini, banyak pejabat dan pemimpin yang sewenang-wenang dan menuntut terhadap bawahan dan rakyatnya. Tanpa memikirkan kondisi dan kesejahteraan bawahan atau rakyatnya, mereka hanya berpikir yang penting untuk saat ini mereka berkuasa.

          Jika kita lihat kembali beberapa peristiwa yang terjadi belakangan ini atau beberapa tahun yang lalu, pasti kita akan mengingat peristiwa pesawat Adam Air tujuan Manado jatuh; juga tsunami menghantam Aceh, artinya setiap Hari Natal tiba, seolah-olah kekuasaan dunia terancam dan gelisah; secara politik, ekonomi, juga sosial budaya. Para penguasa dunia berusaha mengatasi berbagai ancaman dan kegelisahan dengan kebijakan-kebijakan baru yang terkadang mengancam hidup, usaha dan karya layan kita. Dan kita yakin bahwa Yesus sebagai penguasa semesta akan menyelamatkan kita. Tetapi, kita juga mesti peka dan melakukan antisipasi agar sesudah Hari Natal, kita tidak menjadi korban dari kegelisahan dan kemarahan penguasa dunia.

Doa :
Ya Yesus, ingatkan kami untuk peka dalam perayaan kami.

Sunday, December 25, 2016

Terpujilah Yesus Sang Juruselamat dunia

Syaloom saudara dan sahabatku, hari ini kita sebagai umat yang ber-agama nasrani merayakan kelahiran Sang Juruselamat dunia, ya Yesus sebagai putera tunggal Allah. Dan saya sekeluarga mengucapkan Selamat Natal dan kiranya berkat keselamatan dari Tuhan tidak pernah berhenti mengalir kepada umat-Nya. Hari ini aku bersama Matius 2 : 7 - 12, sangat bahagia sebab kedatangan Sang Juruselamat yang sangat dinantikan telah tiba.

Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia ....." (Matius 2 : 11)

          Saudara dan sahabatku, keinginan dan motivasi para majusi untuk datang dan menyembah Yesus sebagai Juruselamat dunia berbeda dengan keinginan raja Herodes. Para majusi menyembah Yesus dengan motivasi yang tulus dan murni karena mengetahui dari bintang-Nya dan mengakui bahwa Yesus adalah raja. Itu sebabnya mereka rela menempuh perjalanan jauh, tanpa lelah agar dapat bertemu Yesus. Sementara Herodes ingin bertemu Yesus dengan motivasi tidak tulus, yaitu mau membunuh Yesus. Herodes ingin membunuh Yesus karena ia tidak igin ada raja lain selain dirinya. Ia pun ingin melibatkan para majusi dalam rencana jahatnya dengan meminta mereka pergi ke Betlehem untuk menyelidiki semua hal ihwal tentang bayi Yesus dan segera kembali melaporkan kepadanya. Apakah rencana tersebut berhasil? Tentu saja tidak!!!
       
          Para majusi meninggalkan Yerusalem. Mereka terus melangkah dalam sukacita karena dituntun oleh bintang sampai tiba di tempat Yesus dilahirkan. Motivasi untuk menyembah Yesus membuat mereka tidak mau berada di luar, tetapi masuk ke dalam rumah dan mewujudkan persekutuan baru dengan Yesus. Mereka melihat Yesus, lalu sujud menyembah Dia. Kemuliaan yang tampak dari wajah Yesus serta kedamaian mengalir di hati, membuat mereka membuka tempat harta benda dan mengambil emas, kemnyan dan mur untuk dipersembahkan kepada Yesus. Perjumpaan dengan Yesus juga telah merubah hati; pandangan dan jalan hidup para majusi, sehingga mereka tidak kembali kepada Herodes.

          Di hari Natal ini, masih ada orang yang memiliki rencana jahat kepada sesama. Ada juga orang yang masih berdiri di luar dan tidak mau masuk ke dalam persekutuan baru dengan Yesus. Mereka enggan menyembah-Nya sehingga mereka tidak dapat melihat kemuliaan-Nya; tidak merasakan kedamaian hati. Dan kita sangat berharap agar di hari-hari selanjutnya mereka mau datang dan sujud menyembah-Nya.

Doa :
Ya Yesus, pimpin dan bimbing kami agar kami selalu dapat sujud menyembah dan berdoa kepada-Mu

Thursday, December 1, 2016

Takutlah akan Tuhan

Syaloom saudara dan sahabatku, semoga hari ini masih ada berkat-berkat Tuhan untuk kita semua. Hari ini bertepatan kita memperingati hari AIDS Sedunia. Beberapa tahun yang lalu kita dikejutkan oleh suatu penyakit yaitu AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Suatu penyakit yang ditularkan melalui pergaulan sex bebas (berganti-ganti pasangan), jarum suntik yang sudah terpakai. Oleh sebab itu aku bersama Yesaya 8 : 11 - 22, pada hari ini berbicara tentang "Takutlah akan Tuhan". Dengan sikap kita akan takut pada Tuhan, kita akan berjalan di jalan yang benar dan lurus.

Tetap Tuhan ..... Dia lah yang harus kamu akui ..... kepada-Nyalah kamu harus takut ..... dan gentar (ayat 13).

          Tuhan mengingatkan nabi Yesaya untuk tidak mengikuti tingkah laku raja Ahas dan umat Yehuda. Ia juga mengingatkan nabi Yesaya untuk tidak merestui kesepakatan yang dibuat oleh raja, untuk tidak takut dan gentar terhadap apa yang mereka takuti (yaitu raja Pekah dan raja Rezin) dan janganlah gentar melihatnya. Sebaliknya Tuhan berfirman kepada nabi Yesaya untuk menganjurkan umat supaya mengakui serta takut dan gentar akan Tuhan semesta alam, Yang Kudus, sebab Ia akan menjadi tempat kudus (perlindungan yang aman), juga batu sentuhan dan batu sandungan bagi kedua kaum Israel (Yehuda dan Israel Utara), dan jerat dan perangkap bagi penduduk Yerusalem.

          Firman ini harus disimpan, dalam arti Tuhan menyembunyikan diri-Nya bagi bangsa Yehuda. Tuhan mengingatkan Yesaya untuk tidak mengabulkan permintaan bangsa Yehuda mencari petunjuk kepada arwah-arwah dan roh peramal. Sebaliknya, Tuhan meminta agar umat mencari pengajaran dan kesaksian. Siapa saja yang bersaksi, tetapi jika kesaksiannya berbeda dengan firman ini, maka mereka mengalami masa depan yang gelap.

          Secara teologis dapat dikatakan bahwa masa depan seseorang itu ditentukan oleh Tuhan sesuai dengan apa yang dilakukannya di masa kini. Karena itu muncullah ungkapan ini : "Roh Kudus hanya menolong orang yang menolong dirinya sendiri". Sebab itu kita sebagai umat Tuhan harus dapat mengikuti dan taat kepada Tuhan serta firman-Nya menjadi sangat penting bagi kita. Jadi jika kita terkena AIDS bukan semata-mata masalah medis tapi juga merupakan kaitan dengan masalah moral. Karena itu, takutlah akan Tuhan dan menjadi manusia secara moral taat kepada Tuhan.

Doa :
Ya Tuhan, jadikanlah kami taat dan gentar kepada-Mu.

Ingin tahu lebih banyak tentang AIDS/ HIV lihat disini saja ya, http://www.alodokter.com/hiv-and-aids

Sunday, November 27, 2016

Menanti dan berharap akan Tuhan

Syaloom saudara dan sahabatku, semoga kalian dalam keadaan baik dan sehat selalu. Senang rasanya dapat menemui kalian kembali dalam blog Love_Life. Yap, minggu ini atau tepatnya pada minggu advent kita dihadapkan untuk bersiap dalam kelahiran Yesus. Seperti biasa aku bersama Daud sang Mazmur 130 : 1 - 8. Di sini aku diajarkan kesetiaan, dan harapan akan Tuhan saja.

Berharap kepada Tuhan .....! Sebab pada Tuhan ada kasih setia .....(ayat 7)

          Aku untuk saat ini seperti pemazmur yang berada di dalam jurang yang dalam, yaitu berada dalam kesusahan teramat berat tanpa pengharapan. Dari sana pemazmur berseru atau berdoa kepada Tuhan dan ia berharap bahwa Tuhan mendengar doa dan permohonannya, seperti aku juga melakukan seruan dan berdoa kepada Tuhan.

          Di dalam seruan itu pemazmur mengungkapkan bahwa tak seorang pun yang dapat tahan terhadap penghakiman Tuhan. Jadi, ia sadar bahwa ia berdosa. Dosa-dosanya itulah yang memisahkan dia baik dengan Tuhan maupun dengan sesama manusia. Namun, ia yakin bahwa Tuhan ada pengampunan. Karena itu, ia menanti-nantikan dan mengharapkan Tuhan dan firman-Nya. Lalu, ia mengajak umat agar juga berharap kepada Tuhan, karena Tuhan itu kasih setia adanya dan membebaskan umat-Nya. Ia yakin bahwa Tuhan akan membebaskan umat-Nya dari penderitaan akibat dosa-dosanya. Seperti aku juga yakin akan hal tersebut, bahwa Tuhan akan membebaskan umat-Nya dari penderitaan dosa-dosanya.

          Kita hidup di dunia yang fana ini, dimana kita kadang berada di dalam jurang yang dalam, entah itu karena dosa kita atau karena dosa orang lain atau karena bencana alam dan penyakit. Ya benar bahwa penderitaan tidak selalu akibat dosa (ingat kisah Ayub). Namun jika kita menderita, maka sudah seyogianya pertama-tama kita introspeksi diri bukan menyalahkan orang lain atau keadaan, mungkin tanpa sadar kita telah berbuat dosa kepada Tuhan dan sesama.

          Mengapa kita harus introspeksi diri? Sebab kita selalu berharap setiap hasil pekerjaan kita memberi hasil yang memuaskan. Dengan hasil yang memuaskan tersebut segala proses yang dilalui terasa lenyap seiring sukacita kepuasan pekerjaan yang dihasilkan. Namun pernahkan kita merenungkan setiap proses yang dilalui dan dihadapi dalam mencapai hasil yang memuaskan tersebut. Adakah tantangan, kesulitan bahkan linangan air mata harus dijalani.

          Sebab itu ditengah penderitaan hidup ada Allah yang tetap bekerja dan berkarya dalam hidup kita. Walau tidak mungkin, namun di dalam Allah membuka pengharapan iman percaya. Iman percaya yang akan terus dinyatakan dalam kesetiaan kita kepada-Nya. Yang memberikan kekuatan dan optimis menghadapi segala sesuatu dalam kehidupan kita ini.

          Sudahkah kita merenungkan "apakah diri kita sudah menjalani setiap kehidupan dengan kestiaan kepada Sang Khalik? Kesetiaan kita akan memberikan kebahagiaan sejati dengan sorak-sorai dan berbahagialah orang yang menanti-nantikan Tuhan.

Doa :
Tuhan yakinkan kami bahwa perjuangan hidup yang kami jalani dengan mengandalkan Engkau akan berujung pada kebahagiaan dan berkati kami dalam menyongsong kedatangan-Mu ke dunia.

Sunday, November 20, 2016

Tindakan nyata dan benar

Syaloom saudara dan sahabatku, ..... hari ini aku berada di Filipi 1 : 1 - 11. Bagaimana tindakan kita terhadap orang lain? Sudah tentu tindakan apa, sehingga berdampak pada orang lain?

Sebab Allah adalah saksiku, betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian (ayat 8)

          Tindakan atau perbuatan yang kita lakukan bisa berdampak bagi orang lain; bisa berdampak baik atau buruk. Dampak baik yang diberikan akan memberikan kesan baik bagi yang merasakannya. Begitu pula sebaliknya, dampak buruk akan memberikan kesan yang buruk pula.

          Seperti jemaat di Filipi, bagi Paulus merupakan jemaat yang selalu memberikan dampak baik melalui pemberian kasih yang diberikan (lihat Filipi 1 : 5; 4 : 10 -19). Walau mengalami penganiayaan dan kesusahan, jemaat hidup dalam kesukacitaan memberi. Artinya ditengah kondisi yang sulit, jemaat di Filipi tetap melakukan tindakan nyata yang benar dalam menopang pelayanan bagi Paulus. Mereka tidak berada pada posisi yang harus di"beri" karena kondisi situasi yang dihadapi. Namun mereka justru menyatakan pemberian ditengah situasi yang sulit. Hal inilah bagi Paulus merupakan wujud hasil buah kebenaran nyata dalam memuliakan dan memuji Allah (ayat 11). Tindakan nyata ini memberikan rasa syukur bagi Paulus yang merasakan topangan yang diberikan. Paulus bersyukur ditengah situasi yang dihadapi, jemaat di Filipi tetap setia dalam menyatakan tindakan benar melalui pemberian kasih mereka.

          Bagi kita saat ini, melakukan sesuatu yang berdampak baik bagi orang lain dirasakan sangat sulit. Banyak faktor yang mempengaruhi, misalnya apa yang kita lakukan belum tentu berkenan dengan orang lain. Atau tindakan yang kita lakukan tidak didasari ketulusan dan kerelaan. Kita mengharapkan imbalan dan hasil yang akan diperoleh dari tindakan kita tersebut. Oleh karena itu, kita dituntut untuk bertindak dan berbuat yang benar seturut kehendak-Nya. Setiap orang bisa bertindak atau melakukan apa pun namun apakah sesuai kebenaran yang dikehendaki-Nya? Biarlah tindakan kita memberikan dampakbaik bagi sekitar kita bagi hormat dan kemuliaan nama-Nya.

Doa :
Ya Yesus, kiranya hidup kami yang telah Engkau selamatkan ini berdampak positif bagi sesama kami. 

Setia

Syaloom saudara dan sahabatku, semoga pada akhir pekan ini saudara dan sahabat masih mendapat berkat dan rahmat dari Tuhan Allah Bapa. Hari ini aku masih bersama Yehezkiel 37 : 24 - 28. Kami banyak membicarakan tentang kesetiaan umat manusia.

Mereka akan hidup menurut peraturan-perauranku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. (ayat 24)   
         
          Patung Hachiko di Jepang, melambangkan kesetiaan seekor anjing kepada tuannya. Sang tuan telah mati namun Hachiko tetap setia menunggu sang tuan di stasiun kereta api. Kisah-kisah anjing yang setia di berbagai negara sering juga kita dengar. Tak heran anjing dianggap sebagai hewan peliharaan yang setia.

          Umat Allah yang dipulihkan hidup dalam kesetiaan kepada Allah dan tinggal di tanah pusaka milik  Israel, akan diperintah oleh seorang raja yang digambarkan seperti raja Daud yang memimpin sebagai gembala (ayat 24-25). Allah berjanji untuk tinggal di antara umat dan membuat perjanjian damai dan kekal dengan mereka (ayat 26-27).
          Bait suci akan dibangun kembali sebagai simbol kehadiran umat Allah ditengah-tengah umat-Nya, Israel dan Tuhan hadir kembali di dalam kemuliaan-Nya. Bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Tuhanlah yang menguduskan Israel (ayat 28). Pemulihan Israel menjadi satu bangsa yang utuh bertujuan agar umat Israel hidup dalam kesetiaan dan kekudusan dengan sepenuh hati serta nama Tuhan selalu diagungkan di antara bangsa-bangsa.

          Saudara dan sahabatku terkasih, setia berarti berpegang teguh (misal : pada janji atau pendirian); patuh dan taat; tetap dan teguh hati (misal : persahabatan). Sebagai umat Allah yang kudus, Israel dipulihkan untuk hidup dalam kesetiaan kepada Allah. Sebagai umat Allah yang telah diselamatkan-Nya di dalam kematian dan kebangkitan Kristus, kita juga dipanggil untuk hidup setia bagi Allah. Dalam kesetiaan kepada Tuhan. kita akan tetap memelihara dan mempertahankan kekudusan hidup sebagai umat Tuhan, supaya nama-Nya selalu diagungkan dan dimuliakan.

Doa :
Ya Roh Kudus bimbinglah kami untuk selalu setia kepada-Mu sampai pada akhirnya.

Sunday, November 13, 2016

Bertobat pasti hidup

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana dengan akhir pekannya? Semoga masih ada berkat dan karunia bagi kita semua, dan jangan lupa untuk ibadah minggu, ya. Di minggu ini aku bersama Yehezkiel 33 : 12 - 20. 

Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup karena itu ( ayat 19).

          Menyadari dan mengakui perbuatan yang salah adalah hal yang sungguh baik. Mengapa? Karena kita sulit untuk mengakui dan meminta maaf atas perbuatan salah yang kita lakukan. Kita sering menyalahkan dan menuding orang lain atas kesalahan yang kita perbuat. Sebab itu kita memerlukan pertobatan yang sungguh-sungguh dan perubahan total  serta tidak kembali kepada perbuatan dosa lagi.

          Kita sering diingatkan dan ditegur berkaitan dengan perbuatan salah yang mungkin pernah dilakukan. Namun tanpa disadari kita menolak bahkan tidak jujur atas teguran tersebut. Kita masih berdalih atas setiap pebuatan yang kita lakukan. Seharusnya kita bersyukur dan berterimakasih atas peringatan dan teguran yang disampaikan. Ini berarti masih ada orang yang mau peduli atas kehidupan kita. Melalui teguran inilah hendaknya kita memperbaharui perbuatan kita agar berkenan dihadapan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama ketika kita berinteraksi dengan sesama.

          Seperti kalimat bijak yang sering kita dengar, "Jika engkau tidak meninggalkan masa gelapmu dimasa lalu, itu akan menghancurkan masa depanmu". Kalimat ini ingin mengajarkan kita bahwa masa gelap mesti ditinggalkan, supaya tidak mempersulit kita melangkah ke masa depan yang lebih baik.

          Dalam keputusasaan akan penderitaan karena hukuman Allah dan pandangan bahwa Allah menghukum Israel dengan tidak adil (ayat19), Yehezkiel mengingatkan bahwa Allah mau mengampuni orang fasik yang sungguh-sungguh bertobat dari perbuatan dosanya. Ini adalah kehendak Allah dan keadilan-Nya yang sempurna. Yehezkiel juga menjelaskan bahwa orang yang mengandalkan kebenarannya sendiri dan berbuat jahat tak dapat menyelamatkan dirinya. Orang itu harus mati karena kebenaran manusia tak dapat menyelamatkan dirinya (ayat 12 - 13). Dan orang benar yang meninggalkan kebenarannya dan melakukan kejahatan akan mati dalam kejahatannya (ayat 18). Sebaliknya, orang fasik yang bertobat atau berbalik dari kejahatannya dan melakukan keadilan dan kebenaran akan hidup. (ayat 14 - 16, 19). Allah akan menuntut pertanggungjawaban kita masing-masing, karena Allah menghakimi kita menurut kelakuan masing-masing. Masing-masing orang bertanggung jawab atas hidupnya dan tindakan yang dilakukannya (ayat 20).

          Saudara dan sahabatku yang terkasih, Allah tidak berkenan kepada kematian orang berdosa, tetapi menginginkan pertobatan orang berdosa dari kelakuannya supaya ia hidup bersama Yesus. Jika kita gagal, Allah bersedia mengampuni. Jika kita adalah pendosa, Allah bersedia menjadi Juruselamat. Jika kita rusak, Allah sanggup memulihkan. Masa lalu yang gelap bisa diubah, asal kita mau bertobat dan hidup setia melakukan kehendak Allah. Sebab itu jangan pernah mengeraskan hati kita untuk setiap hal yang baik bagi kita. Karena sesungguhnya Allah menyelamatkan semua orang yang percaya dan mengasihi Tuhan Yesus.

Doa :
Terima kasih atas setiap teguran dan nasihat yang mengingatkan kami untuk memperbaharui diri sesuai kehendak-Mu dan tolonglah kami untuk hidup dalam pertobatan yang sungguh dan berbuah bagi kemuliaan Kristus.

Saturday, November 12, 2016

Tuhan akan melindungi milik-Nya karena seruan kita

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana kabar kalian semuanya? Semoga damai sejahtera akan melindungi kita sebagai umat-Nya. Hari ini Yohanes menceritakan penglihatannya kepada aku melalui kitab Wahyu 6 : 1 - 17 dan Wahyu 7 : 1- 17.

katanya : "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memateraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka"


          Melindungi apa yang telah menjadi milik kita itulah yang akan kita pertahankan terutama jika ada kekuatan yang berusaha merampas atau mengancam apa yang telah menjadi milik kita. Dan Kristus berkenan untuk melindungi umat kepunyaan-Nya.

          Pada zaman dulu, umumnya dilakukan pemberian tanda pada tubuh para budak untuk menyatakan siapa yang menjadi pemilik dari budak tersebut. Sama seperti kita yang percaya pada Kristus, kita pun telah diberi tanda dengan materai sebagai milik Kristus, hanya saja kita bukan budak melainkan kita telah dilepaskan dari perbudakan dosa. Dan sudah tentu kita akan dijamin selamat ditengah-tengah kehidupan yang sarat dengan pergumulan sebab kita tidak sendiri. Kristus senantiasa hadir bersama kita dan bahkan berkenan melindungi. Kristus pasti memberi kekuatan rohani kepada setiap umat-Nya yang sungguh-sungguh percaya, sehingga ketika kita berhadapan dengan tantangan, pergumulan bahkan ancaman, kita tidak menjadi lemah dan putus asa.

         Banyak peristiwa dalam kehidupan ini yang membuat kita sedih dan prihatin. Diantaranya adalah peristiwa bencana alam dan peperangan yang terjadi disebagian wilayah di dunia ini. Materai pertama dan kedua yang dibuka memperlihatkan binatang kuda berwarna putih dan merah padam yang mengungkapkan adanya peperangan. Manusia atas nama ambisi, keserakahan terlibat peperangan sebagai satu-satunya cara meraih kemenangan. Tidak ada damai sejahtera di bumi, yang ada adalah tangisan, ketakutan dan kecemasan. Kondisi ini semakin mencekam karena materai ketiga dan keempat menampilkan kuda berwarna hitam dan hijau kuning, yang menunjuk adanya kelaparan dan kematian akibat penyakit. Begitu juga ketika materai kelima dan keenam dibuka yang menunjuk pada adanya peristiwa gempa bumi.

          Tidak sedikit yang menjadi korban termasuk mereka yang menjadi korban karena iman dan firmanTuhan. Seruan mereka agar Tuhan segera bertindak mengungkapkan suatu realitas iman bahwa Kristus dalam kemuliaan-Nya berkuasa atas hidup dan kehidupan manusia. Kita percaya bahwa semua peristiwa dalam sejarah manusia tidak terlepas dari kendali dan kuasa Kristus. Dengan seruan ini memotivasi kita untuk tidak berdiam diri dalam keprihatinan dan kesedihan tetapi terus tekun berseru kepada Kristus. Artinya kita menyerahkan kesedihan dan keprihatinan kita kepada-Nya sekaligus mengundang Kristus bertindak sesuai waktu dan kehendak-Nya.
       
          Perlindungan Kristus tentu saja berlaku bagi kita yang setia sampai akhir. Kristus tidak saja hadir memberi kekuatan tetapi juga mahkota kemenangan bagi yang setia dan sungguh-sungguh percaya kapada-Nya sekalipun badai kehidupan mengancam kita. Kristus pasti melindungi dan menggembalakan kepunyaan-Nya kini dan selamanya.

Doa :
Kristus Maha-kasih hidup ini penuh dengan pertikaian bahkan kebencian, hadirlah dan nyatakanlah kuasa-Mu agar damai sejahtera-Mu mewarnai kehidupan kami sebab kami adalah milik-Mu serta bimbing kami untuk hidup setia dan taat kepada-Mu.

Saturday, October 29, 2016

Revolusi Mental

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana kabarnya setelah sekian lama aku absen dari blog Love_Life? Maaf jika baru sekarang aku hadir kembali, dan aku bahagia sudah dapat berkumpul kembali dengan saudara dan sahabatku di blog Love_Life. Hari ini aku bersama Musa ada di kitab Keluaran 33 : 1 - 6. 

Ketika bangsa itu mendengar ancaman yang mengerikan ini, berkabunglah mereka dan seorang pun tidak ada yang memakai perhiasannya ( ayat 4).

          Pemulihan dapat terjadi jika kita menyadari adanya kesalahan dalam pola pikir dan tindakan, kemudian bersedia memberikan diri untuk mematuhi peraturan yang ditetapkan. Tentunya ini bukan soal perubahan aturan, tetapi yang terpenting adalah perubahan mental yaitu : Revolusi Mental yang sejalan dengan penghargaan terhadap keselamatan yang telah dianugerahkan Tuhan. Keselamatan membaharui status. Sebelumnya berdosa dan tidak layak, berubah menjadi diselamatkan dan layak, sehingga disebut umat Tuhan; anak-anak Tuhan.

          Perubahan diri tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perubahan memerlukan proses waktu dan memerlukan perjuangan keras serta kesetiaan pada komitmen. Revolusi Mental adalah perubahan yang nampak secara jelas dan cepat dalam diri kita sebagai umat. Karakter negatif harus diganti dengan karakter positif. Seorang yang suka telat harus berubah menjadi tepat waktu; seorang yang malas harus berubah menjadi rajin; seorang yang suka menipu berubah menjadi orang yang jujur; seorang yang beribadah di gereja sebulan sekali harus berubah menjadi setiap minggu; seorang yang tidak mempunyai waktu untuk berdoa, harus berubah dengan mempunyai waktu untuk bersaat teduh setiap hari; seorang yang suka mengeluh tentang hidupnya, berubah menjadi selalu bersyukur untuk semua yang dimiliki dalam hidupnya.

          Revolusi mental harus bermula dari pemahaman iman bahwa Tuhan telah memberikan kehidupan dan anugerah keselamatan, sehingga kita bertanggungjawab untuk melakukan yang baik dan benar. "Hidupku bukannya aku lagi, tetapi Kristus di dalamku. Kristus hidup, Kristus hidup dalam ku" Kita harus melakukan pembaharuan dalam hidup ini menuju arah yang semakin baik karena Kristus hidup di dalam kita. Mari tanggalkan sikap pura-pura, hati yang tidak tulus, kasih dan kebaikan yang semu. Biarkanlah Tuhan memulihkan diri kita serta menyertai kita. Sehingga Ia memberikan kehidupan yang baik, pekerjaan yang tetap, usaha yang sukses, anak-anak berhasil, kekuatan, kesehatan dan semangat. Dengan Revolusi Mental kita dapat membangun dan membentuk diri kita sebagai orang yang menghargai keselamatan Tuhan kepada kita. Marilah berusaha dan berjuang melakukan kebaikan dan membagikan kasih kepada sesama. Sebab itu biarkanlah Tuhan memulihkan diri kita.

Doa :
Sentuhlah hati kami, bukalah mata kami untuk merasakan serta menyaksikan kasih dan kebaikan-Mu, ya Tuhan. Jadikanlah kami umat yang tahu menghargai keselamatan yang kami terima. Dan berikanlah kepada kami hati yang berani, jiwa yang kuat, ya Tuhan, sehingga kami setia kepada-Mu.

Saturday, October 15, 2016

Terampil menggunakan senjata Allah dan yakin akan pertolongan-Nya

Syaloom saudara dan sahabatku, semoga di akhir minggu ini kita mendapat berkat yang berkelimpahan ..... Hari ini aku masih bersama Daud sang pemazmur Mazmur 140 : 1 - 14. Daud banyak menceritakan pengalamannya sewaktu dia dikejar-kejar oleh raja Saul.

Ya Allah, Tuhanku, kekuatan keselamatanku, Engkau melindungi kepalaku pada hari pertarungan senjata (Mazmur 140 : 8)

          Safety belt adalah sabuk pengaman bagi penguna mobil maupun pesawat. Demikian juga dengan pemakaian helm bagi pengendara sepeda motor dan topi baja bagi tentara yang maju di medan perang. Semua perlengkapan ini berfungsi untuk melindungi anggota tubuh kita dari benturan benda keras. Hidup adalah perjuangan menghadapi rintangan dan bahaya. Kadang ada benturan-benturan kehidupan yang menyebabkan keadaan menjadi fatal. Oleh karena itu perlu adanya pelindung bagi anggota tubuh kita yang vital agar tidak menjadi fatal.


          Daud menceritakan padaku, bahwa dia selalu berdoa kepada Allah agar selalu terlindung dari rencana jahat manusia yang ingin mencelakainya. Setiap orang memang belum tentu mampu mendeteksi sesuatu yang bakal terjadi di dalam kehidupannya dalam hitungan waktu ke depan, pada suatu tempat tertentu yang tampak mau pun tidak tampak oleh penglihatannya.

         Keserakahan, keangkuhan, kebencian, dendam dan kemarahan seseorang mampu menimbulkan tindakan-tindakan licik, merancangkan kejahatan, hasutan, provokasi mau pun fitnah bagi sesamanya. Ada juga yang berupaya membenarkan dirinya sendiri dengan berbagai cara. Siapa yang tahu? "Dalamnya laut dapat diduga dalamnya hati siapa tahu". Hanya Tuhan yang tahu. Oleh karena itu pertolongan dan perlindungan-Nya sangatlah perlu.

          Lawan orang benar bukan hanya orang fasik, tetapi juga penguasa angkasa, yaitu kuasa kegelapan (Efesus 6 : 12). Oleh karena itu memohon pertolongan dan perlindungan dari Tuhan adalah tepat. Tuhan juga telah menyediakan persenjataan yang tepat bagi anak-anak-Nya untuk trampil menggunakannya melawan si jahat yaitu dengan senjata berupa Firman Tuhan, bukan dengan peralatan persenjataan yang serba canggih. Jadi gunakanlah selalu perlengkapan senjata Allah (Efesus 6 : 14 - 18).

          Namun kita juga harus yakin dan percaya bahwa Ia akan menyelamatkan umat-Nya yang berserah diri kepada-Nya. Allah selalu melindungi umat-Nya yang tidak bersalah, apalagi orang-orang saleh yang teraniaya.

          Orang-orang yang teraniaya adalah orang-orang yang tidak mampu untuk memperjuangkan hak-haknya sehingga mereka menjadi korban dan tertindas. Namun mereka inilah orang-orang yang justru telah melakukan keadilan dengan menunjukkan ketaatan mereka kepada Allah. Mereka memberikan kepada Allah apa yang menjadi hak-Nya dan juga memberikan kepada orang lain apa yang menjadi hak mereka. Dan, kita percaya bahwa Tuhan akan membela dan memperjuangkan setiap perkara yang kita hadapi, dan sudah pasti pertolongan-Nya akan berhasil. Dan kita patut bersyukur dengan cara melayani Tuhan karena kita telah diselamatkan.

Doa :
Tuhan, lindungi kami di tengah-tengah pergumulan dunia dan ajar kami percaya sungguh pada pertolongan yang Kau beri. 

Wednesday, October 12, 2016

Setiap langkahku diatur oleh Tuhan

Syaloom saudara dan sahabatku, semoga saudara dan sahabatku sehat selalu. Hari ini di dalam kelemahanku, aku ingin mengajak saudara dan sahabatku untuk merenungkan setiap langkah yang sudah kita lalui. Sudahkah kita sampai pada tujuan kita? Saudara dan sahabatku pada Mazmur 37 : 21 - 26, menceritakan tentang langkah kaki kehidupan kita yang begitu berliku.

Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya (ayat 23)

          Di dalam Mazmur 37 : 21 - 26 diungkapkan tentang kehidupan orang fasik dan kehidupan orang benar. Usaha yang dilakukan orang fasik disertai dengan kelicikan dan menipu sesama atau rekan bisnisnya. Berbeda dengan orang benar. Menurut pemazmur, orang benar adalah orang yang pengasih dan pemurah bahkan langkah hidupnya diatur oleh Tuhan.

          Apakah artinya ketika Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang berkenan kepada-Nya? Pertama : Dia memberikan rambu-rambu atau aturan-aturan agar kita mentaati. Supaya kita tidak tersesat. Kedua : pertolongan Tuhan tepat pada saatnya atau waktunya. Hanya saja kita sebagai manusia selalu berbuat salah dan tidak pernah mentaati peraturan sebab ada istilah bahwa "peraturan dibuat untuk dilanggar" padahal peraturan dibuat untuk ditaati, itu sudah pasti. Banyak kita dilihat disekitar kita, misal : lampu merah seharusnya berhenti tapi apa yang terjadi kita tetap saja menerobosnya dengan alasan ingin cepat sampai, atau pada saat mengendarai mobil atau motor kita asyik menelpon atau sms, atau merokok di tempat yang seharusnya dilarang merokok.

          Kecelakaan bisa saja terjadi di mana saja. Bahkan ketika kita ada di rumah. Namun yang jelas ketika kita hati-hati, menaati rambu-rambu hukum-Nya serta taat pada perintah-Nya, Tuhan akan meminimalkan kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam perjalanan kehidupan kita. Jadi hendaknya jika kita dapat mentaati peraturan yang ada kita dapat melakukan proses pembelajaran yang benar dan baik. Seperti yang Yesus telah ajarkan pada kita bahwa dengan keteladanan dan contoh yang benar akan menjadi landasan penting bagi perjalanan kehidupan kita ditambah dengan ketekunan, kegigihan sehingga kita dapat berkembang maju dan mampu menghadapi tekanan kehidupan dalam menentukan tujuan dan menyelesaikannya. Mari kita hidup dengan sedia diatur oleh-Nya.

Doa :
Tuhan, pimpinlah langkah kehidupan kami hingga tujuan akhir hidupku. Dan berilah kami hikmat serta kesabaran membimbing anak-anak kami. 

Saturday, October 1, 2016

Berbahagialah karena percaya .....

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana kabarmu untuk akhir minggu ini? Marilah kita merenungkan sejenak apa yang sudah kita dapat dan lakukan selama seminggu ini? Adakah kita percaya dan berbahagia ? Aku bersama Mazmur 40 : 5 - 6, yang mengatakan .....

Berbahagialah orang yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan ..... (Mazmur 40 : 5)

          Manusia berusaha untuk mengalami kebahagiaan dalam hidupnya. Karena itu manusia mencari kebahagiaan dengan segala cara, misalnya pergi berlibur. Faktanya, begitu liburan selesai dan berakhir maka kebahagiaan itu pun akan sirna dan lenyap. Adakah kebahagiaan yang bersifat permanen dan terus menerus? Jawabnya 'ada'. Kebahagiaan karena mengimani karya Allah yang jumlahnya terlalu besar (Mazmur 40 : 6). Setiap kali kita hendak menghitungnya, setiap kali pula kita tiba pada apa yang dikemukakan pemazmur 'terlalu besar jumlahnya untuk dihitung'.

          Hari ini, di mana kita akan beristirahat, sudahkah kita bersyukur ? Bersyukur di awal bulan yang baru dan bertepatan dengan hari Sabtu, dan esok merupakan hari Minggu dimana kita akan beribadah di minggu pertama bulan Oktober. Bukankah ini kebahagiaan yang tidak terukur oleh materi.

          Percaya kepada Allah berarti percaya kepada kebahagiaan sejati. Kita percaya kepada Allah sehingga kita dengan gembira menyambut berkat-Nya melalui perbuatan yang ajaib dan rencana-Nya yang luar biasa. Suka-duka, berhasil-gagal adalah peristiwa-peristiwa yang semakin menumbuhkan kualitas hidup kita. Maka kembalilah ke rumah untuk mengalami waktu-waktu yang membahagiakan, karena tindakan Allah yang besar. Jika kita sedang mengalami persoalan, hendaknya kita mengarahkan seluruh permohonan kepada-Nya dan tidak berpaling kepada orang yang angkuh (Mazmur 40 : 5).

          Sebelum beristirahat tundukkan kepala dan mengaku kepada Tuhan bahwa kita tetap percaya kepada-Nya dan memohon pengampunan-Nya. Itulah makna kebahagiaan sejati yakni mengalami kasih karunia Tuhan yang membuat kita tiba pada rasa syukur. Beristirahat dalam naungan kasih Allah yang menolong kita memahami bahwa esok hari ketika beribadah, kita tidak sedang mengejar kebahagiaan, sebab kebahagiaan sedang berjalan pelan bersama kita dan berkata kepada kita 'kamu tidak sendiri'

Doa :
Tuhan, kami percaya kepada-Mu sebab ketika Engkau berjalan bersama kami, kami bersyukur dalam segala hal.


Wednesday, September 21, 2016

Pengakuan akan kuasa Allah yang mengatasi segala allah

Syaloom saudara dan sahabatku, berkat Tuhan masih meyertai kita sampai hari ini dan selamanya. Hari ini aku bersama Daniel 2 : 46 - 49. Dia bercerita bahwa raja Nebukadnezar sujud dan menyembah kepadanya setelah dia dapat menyebutkan isi dan makna mimpi Nebukadnezar dan hanya Allah saja yang telah memampukan Daniel untuk menjelaskan isi dan makna mimpi raja Nebukadnezar.

Berkatalah raja kepada Daniel : "Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan berkuasa atas segala raja, dan yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu (Daniel 2 : 47)

          Semua orang pintar, ahli tenung, ahli sihir yang ada di Babel tidak ada satupun yang mampu melakukannya. Sang raja memahami dan meyakini bahwa Daniel bisa dengan tepat dan benar menjelaskan isi dan makna mimpinya itu bukan semata karena kehebatan Daniel tapi karena Alah yang disembah oleh Daniel. Oleh karena itu dapat kita pahami mengapa demikian terucap pengakuan yang jujur dari sang raja (Daniel 2 : 47). Dari ucapan sang raja ini, kita melihat bagaimana Allah dengan cara-Nya mampu menunjukkan kepada penguasa bangsa Babel bahwa Allah lebih besar dari dewa-dewa atau ilah yang dipercayai oleh penduduk Babel.

          Pesan hari ini sangatlah jelas, yaitu kita sebagai orang percaya yang beriman kepada Allah yang hidup di dalam Tuhan Yesus Kristus, harus memiliki keyakinan yang kuat bahwa Allah kita itu hidup dan kuasa-Nya lebih besar dari segala kuasa yang ada di dunia ini. Keyakinan ini akan menuntun kita untuk menjalani hidup tanpa takut dan gentar karena kita percaya bahwa Allah yang Mahabesar dan Mahakuasa senantiasa menjaga dan menyertai kita.

Doa :
Ya Tuhan mampukan kami hanya memuji dan menyembah kepada Allah yang hidup dan kekal

Saturday, September 17, 2016

Berpuaslah dengan bagianmu

Syaloom saudara dan sahabatku, diakhir minggu ini aku masih bersama Matius 20 : 11 - 16. Kita terkadang tidak merasa puas dengan apa yang kita dapat atau kita peroleh. Dan kita merasa selalu tidak pernah cukup, itulah suatu sifat dari manusia, yang selalu merasa kurang.

Ambilah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu (Matius 20 : 14).

          Bacaan ini menggambarkan sikap tuan rumah yang ingin melakukan kebaikannya kepada orang lain juga. Tuan rumah itu merasa sudah memberikan kepada para pekerja itu apa yang menjadi bagian mereka, menjadi hak mereka. Setelah itu, tuan rumah itu merasa urusannya dengan mereka telah selesai. Pekerja itu juga menerima apa yang menjadi hak mereka, bagian mereka. Tuan rumah telah melaksanakan kewajibannya kepada pekerja itu, dan ia ingin terus memberikan hak kepada pekerja lain lagi. Seharusnya para pekerja itu merasa cukup. Masalah muncul ketika mereka merasa belum cukup.

          Perasaan belum cukup itulah yang selalu menghantui manusia dalam kehidupannya. Manusia selalu diliputi perasaan tidak cukup. Perasaan seperti ini merupakan sumber dari banyak masalah manusia. Masalahnya, apakah manusia bisa hidup dengan secukupnya saja? Nampaknya susah karena manusia selalu merasa kurang. Manusia harus makan, sedangkan kebutuhan makan itu terjadi terus hampir setiap tiga, empat jam. Itulah masalah manusia. Kalau saja manusia bisa membiasakan diri untuk merasa cukup, mungkin masalah bisa dikurangi.

          Masalah-masalah seperti inilah yang mengakibatkan benturan-benturan kemanusiaan. Yang pada akhirnya terjadi suatu tingkatan atau level pada manusia itu sendiri. Seperti seseorang yang tidak puas dengan keadaannya, karena merasa kurang, akhirnya dia akan melakukan sesuatu yang menurut dia dapat membuat dia lebih dari yang lain. Setelah dia lebih dari orang lain, dia tetap merasa kurang dan kurang ..... itulah suatu sifat manusia yang tak pernah puas ....


Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir (Matius 20 : 16)

          Ketika Obama dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat, masyarakat dunia menyaksikan suatu peristiwa besar, yaitu bahwa seorang berkulit hitam untuk pertama kalinya menjadi presiden atas bangsa yang berkulit putih. Pada masa lalu bangsa Amerika itu pernah mengalami perang sipil sehubungan dengan isu perbudakan yang dialami oleh orang-orang Amerika berkulit hitam, Mereka adalah orang-orang Afrika yang dibawa dari benua Afrika untuk dijadikan budak-budak bagi bangsa Amerika yang berkulit putih.

          Seperti ucapan Yesus di dalam Injil Matius, bagi bangsa Yahudi pada waktu itu adalah sesuatu yang mustahil. Bagi bangsa Yahudi, mereka adalah umat Tuhan, sedangkan bangsa-bangsa lain (goyim) tidak. Oleh karena itu bagaimana mungkin bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal Tuhan itu bisa menjadi terdahulu? Pada awal abad pertama zaman bersama ketika Yesus hidup, bangsa Yahudi adalah bangsa yang percaya pada Tuhan, sedangkan bangsa Yunani tidak. Akan tetapi pada akhir abad itu, para pengikut Yesus terutama adalah bangsa Yunani. Ucapan Yesus itu membuktikan bahwa hal itu terjadi.

          Kalau dalam kehidupan keagamaan, perubahan seperti itu bisa saja terjadi, maka pikiran-pikiran keistimewaan suatu suku, atau bangsa, atau ras juga bisa berubah. Kasus Obama yang menjadi presiden adalah buktinya. Mereka yang dahulu budak, kini menjadi presiden, orang nomor satu dari bangsa Amerika. Dalam kehidupan apa pun hal seperti ini bisa terjadi dan sudah terjadi.

Doa :
Berikanlah kepada kami makanan kami yang cukup hari demi hari agar kami tahu Tuhan yang memberikannya dan menjadi takut akan Tuhan dan ampunilah kami kalau kami terlalu merasa diri istimewa sehingga telah merendahkan sesama kami yang bukan bagian dari kami, entah karena agama, suku, atau ras apa pun. 

Wednesday, September 14, 2016

Ketika hati terpaut harta

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana kabarnya? Semoga baik dan sehat selalu. Hari ini aku masih bersama Matius 19 : 16 - 22. Di sini kami banyak berbicara tentang seseorang muda yang kaya dalam hidupnya.

Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya (Matius 16 : 22)

          Ada seorang anak kecil yang berumur tiga tahun, dia menangis tak mau ikut orang tuanya bepergian karena orang tuanya lupa membawakan bantal bayinya yang sangat disayanginya. Tanpa bantal tersebut, anak itu tidak akan bisa tidur. Bantal itu telah menjadi bantal kesayangannya yang tak terpisahkan. Hatinya telah terpaut kuat pada bantal itu. Pautan anak itu dengan bantalnya telah sedemikian eratnya sehingga, tanpa bantal itu, seolah hidupnya tak berarti.

          Orang muda yang bertanya pada Tuhan Yesus sangat yakin bahwa dia telah memenuhi semua hukum Taurat dengan setia, tanpa kurang suatu apa pun. Oleh karenanya ketika bertemu Yesus yang mengajarkan tata kehidupan keagamaan yang menarik perhatian banyak orang, ia ingin menjadi seperti yang Yesus ajarkan itu. Lalu ketika Tuhan Yesus memintanya menjual semua hartanya, sedihlah hatinya, karena banyak hartanya.

          Ia sedih bukan karena banyak hartanya. Ia sedih  karena hatinya sudah terpaut kuat pada hartanya. Itu sesuatu yang mudah dipahami karena sudah tentu ia bekerja keras untuk hartanya itu. Karena itu benar kata Yesus dalam Matius 6 : 21 'Karena dimana hartamu berada, disitu juga hatimu berada'. Kita harus belajar dari cerita orang muda ini bahwa pautan hati yang penting dalam Injil Yesus Kristus. Kalau hatinya berada pada orang, entah itu anak atau anak-anaknya, atau pekerjaan Tuhan, sehingga telah menjadi 'hartanya', maka ke situlah nanti hartanya akan digunakan. Harta duniawi itu alat untuk melayani harta surgawi yang Tuhan Yesus ajarkan dalam injil-Nya. Yang Tuhan Yesus ingin katakan adalah 'Dimana hatimu berada, disitu juga harta berada'. Karena itu keputusan kita untuk-Nya menetapkan kemana hati kita berikan.  Itu yang menentukan.

Doa :
Ajari kami Tuhan menetapkan hati sesuai kehendak-Mu supaya harta yang kami peroleh karena kasih-Mu dapat melayani Tuhan.

Monday, September 12, 2016

Memahami kasih sayang bapak

Syaloom saudara dan sahabatku, hari ini aku bersama Matius 18 : 12 - 14. Aku bersama Matius berbicara tentang seorang bapak yang sangat bersedih karena anaknya. Aku pun teringat dengan ayahku yang telah tiada, dia pun sangat sayang kepadaku. Begitu juga dengan Allah yang adadi sorga sangat sayang pada umat-Nya.

Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang (Matius 18 : 12 - 14).

          Ada seorang bapak yang terbaring lemah di rumah sakit tiba-tiba menangis keras ketika melihat Pendetanya datang mengunjunginya. Sebelumnya ia pernah sakit, akan tetapi anak-anaknya yang lain mengatakan 'Papa sebenarnya tidak sakit seperti yang lalu. Tidak tahu kenapa tiba-tiba saja bisa sakit sehingga harus diopname'. Sang Pendeta yang mengenal baik keluarga itu tahu sebenarnya penyebab sakit bapak tersebut.

          Bapak itu ditinggal istrinya ke luar negeri meninggalkan empat orang anak yang masih kecil, sehingga sang bapak itulah yang harus bekerja keras membesarkan anak-anaknya itu. Ia tidak mempunyai pendidikan sarjana dan hanya bekerja sebagai sopir apabila ada yang meminta jasanya. Istrinya itu dengan terpaksa harus meninggalkan keluarganya karena tak tahan hidup bersama suaminya. Berkat kerja keras dan dukungan orang-orang yang memahami kehidupan keluarga itu, dua anaknya berhasil menyelesaikan pendidikan sarjananya. Yang satu telah menjadi pegawai negeri sipil dan sudah berkeluarga, yang kedua baru selesai dan sudah membantu di kantor gereja. Anak yang ketiga, walaupun tidak memiliki gelar sarjana, tetapi sudah bekerja. Anak yang keempat, rindu pada ibunya sehingga tidak sekolah dengan baik, karena selalu ingin pergi mengikuti ibunya, akan tetapi tak kunjung bisa. Anak itu tidak sekolah dengan betul, terlibat dalam berbagai kegiatan kenakalan remaja sehingga akhirnya dipenjara. Anak itulah yang menjadi pikiran bapak tersebut sehingga sakit.

          Ia mungkin bukanlah seorang suami yang baik sehingga tidak dapat menjaga hubungan suami istri dengan baik. Ia mungkin bukanlah seorang ayah yang baik sehingga tidak dapat mendidik anak bungsunya menjadi sama dengan ketiga kakaknya. Orang bisa saja menyalahkan bapak tersebut. Tetapi tangisannya itu menunjukkan hati seorang ayah yang mengasihi seorang anaknya yang tidak bersamanya. Ya, begitu juga dengan Bapa Sorgawi yang selalu mengasihi kita umat-Nya.

Doa :
Ampuni kami Tuhan, apabila kami telah kehilangan kasih sayang kepada suami/ istri dan anak-anak atau orang yang kami kasihi.

Saturday, September 10, 2016

Peringatan Tuhan seharusnya menjadi pembelajaran bagi kita

Syaloom saudara dan sahabatku yang terkasih, hari ini dalam kelemahan tubuhku karena sedikit flu, aku ingin berbagi dengan kalian semua. Aku bersama 1 Samuel 8 : 10 - 22, merenungkan setiap peringatan Tuhan dalam kehidupan manusia.

          Allah menciptakan manusia sebagai mahluk yang berakal budi dan telah memberi martabat seorang pribadi yang memiliki kehendak bebas dalam menjalankan hidup sebagai rekan kerja Allah. Akal budi yang melahirkan kehendak bebas ini dianugerahkan kepada manusia, agar mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Namun, manusia gagal. Sebab manusia sering menggunakan kehendak bebas-nya untuk melawan Allah.

          Peringatan Allah yang sering dihadirkan dalam kehidupan manusia merupakan wujud nyata kasih-Nya yang besar dalam hidup manusia umat-Nya. Namun, umat-Nya tidak mampu merasakan bentuk kasih Allah lewat peringatan tersebut; karena mencari kesenangan duniawi. Seperti ilustrasi berikut ini :

          Seorang anak usia SMP memohon mengendarai sepeda motor seperti temannya. Sang ayah melarang dengan alasan karena anaknya belum memiliki SIM (Surat Ijin Mengemudi) dan juga karena tinggi badan sang anak belum mendukung; sehingga akan mempersulitnya dalam menjaga keseimbangan dan membahayakan dirinya serta orang disekitarnya. Sang anak tetap memaksa. Kekerasan hati sang anak membuat ayahnya mengijinkan dan berkata : "Baiklah, tetapi jika ada sesuatu, tanggung sendiri resikonya!". Namun, sore harinya saat pulang kursus, anak tersebut kecelakaan menyerempet mobil karena ketidakseimbangannya mengendarai motor tersebut. Peristiwa itu membuat anaknya sadar akan kesalahannya. 

          Hubungan ayah dan anak diatas ibarat seperti hubungan Tuhan Allah dengan umat-Nya. Sebagai umat sering memaksa keinginan dan kehendak kepada Tuhan Allah. Ketika Tuhan melihat itu tidak baik, maka sebagai Sang Bapa selalu memberikan peringatan resiko yang akan dialami. Namun, peringatan itu tidak didengar oleh umat dan tetap memaksa keinginannya. Itulah yang dilakukan bangsa Israel kepada Tuhan untuk meminta seorang raja. Kekerasan hati bangsa Israel, akhirnya membuat Tuhan mengijinkan permohonan mereka meskipun salah.

"Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel ..... Tuhan berfirman kepada Samuel: Dengarkanlah permintaan mereka dan angkatlah seorang raja bagi mereka" (ayat 19, 22)

          Saat ini kita belajar bahwa : Sekali pun Allah tidak senang dengan permintaan bangsa Israel karena motivasi mereka meminta itu salah di hadapan Tuhan, namun Allah mengijinkan permintaan mereka. Karena Allah ingin menuntun umat-Nya mengalami pembelajaran. Hal ini menunjukkan kasih dan kesabaran Allah terhadap kelemahan manusia. Hari ini ingatlah : Tuhan sering mengijinkan keinginan kita bukan karena Tuhan kalah atau mengalah; tetapi Tuhan mengijinkan karena Ia mau memberikan pembelajaran di dalam kehidupan umat-Nya. Mari, sebelum hidupmu hancur, belajarlah untuk selalu mendengar dan menjalankan peringatan dari Allah dengan selalu melakukan kehendak-Nya.

Doa :
Allah yang berkuasa atas kehidupan kami, ampuni kamiketika kami selalu memaksakan kehendak kami dan tidak mendengar peringatan-peringatan-Mu.

Sunday, September 4, 2016

Membawa pergumulan kepada Tuhan

Syaloom saudara dan sahabatku, apakabarnya minggu pagi ini ? Semoga masih ada berkat Tuhan untuk kita hari ini. Di hari minggu ini aku bersama 1 Samuel 1 : 1 - 18. Hmmm, pergumulan ....... ya pergumulan hidup. Kita seringkali mengalami pergumulan hidup yang turun naik tidak menentu. Tapi kita sebagai orang percaya harus dapat mengatasinya dengan mendekatkan diri pada Tuhan Allah.

..... "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta daripada-Nya" (1 Samuel 1 : 17)

          Semua manusia pasti diperhadapkan dengan pergumulan hidup. Bukan hanya orang kecil dan miskin yang bergumul atas hidupnya. Orang besar, pejabat dan yang kaya sekali pun tidak terlepas dari pergumulan hidup. Begitu juga dengan orang yang hidupnya dekat dengan Tuhan, seperti halnya Ayub. Pergumulanhidup yang menimpanya tiada taranya. Semua anaknya meninggal, hartanya habis dan istrinya pun meninggalkan dia.

          Kita pun pasti sering melihat atau bahkan kita mengalaminya sendiri. Dalam kehidupan rumah tangga, mendidik anak-anak kita, pekerjaan kita dan masih banyak lagi. Terkadang kehidupan rumah tangga yang terlihat damai ternyata di dalamnya penuh dengan bara api yang sewaktu-waktu akan membakar habis keluarga itu. Atau kita melihat anak-anak kita yang tumbuh dewasa dan terlihat baik, sopan, penuh ketaatan tapi dengan tak terduga mereka membuat kita shok karena mereka ternyata pecandu narkoba, minuman keras atau perbuatan asusila bahkan pembunuhan. Dan masih banyak contoh lainnya. Itu adalah merupakan contoh yang sering kita lihat dan alami. Dengan apa yang kita lihat dan alami seharusnya kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dan membawa setiap pergumulan yang kita rasakan kepada Tuhan Allah. Itu juga yang terjadi pada Hana, istri Elkana. Sesuai dengan cerita 1 Samuel 1 : 1 - 18.

          Tak seorang pun luput dari pergumulan hidup. Bahkan orang yang dekat dengan Tuhan pun mengalaminya. Ingatlah bagaimana menderitanya Ayub, orang yang saleh, jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan (ayat 1). Jadi jangan pernah berpikir untuk menghindari pergumulan hidup. Kalau Tuhan mengizinkannya hal itu pasti terjadi. Pikirkanlah bagaimana sikap iman kita dalam menghadapinya, seperti halnya Hana. Datang kepada Tuhan dengan mencurahkan isi hati sepenuhnya kepada-Nya. "Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar" (Yesaya 59 : 1).

Doa :
Tuhan yang baik, kami datang untuk membawa pergumulan ini kepada-Mu, supaya kami beroleh kekuatan, sebab Engkaulah Allah yang berkuasa atas kehidupan ini. 

Saturday, September 3, 2016

Berdirilah teguh di dalam Tuhan

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana kabarnya ? Sudah lama tidak jumpa di blog aku, pasti rindu untuk dapat membaca dan berbagi pengalaman. Maaf jika aku untuk belakangan ini sibuk dalam mengajar para siswaku, sebab profesiku sebagai guru harus selalu berada di tengah-tengah siswaku untuk mengajar, tapi jangan lupa untuk bersekutu dengan jemaat lainnya dan mengurus keluarga. Hari ini aku bertemu dengan 1 Petrus 5 : 12 - 14, dia berkata kepadaku untuk selalu berdiri teguh di dalam Tuhan.

Berdirilah dengan teguh di dalam-Nya! (1 Petrus 5 : 12 - 14)

          Ketika kehidupan seseorang mengalami suatu peristiwa tragis yang dapat menghancurkan diri, hidup dan masa depannya maka mudah sekali ia menjadi sesat, pesimis, sinis bahkan apatis. Ia merasa tidak mampu lagi untuk berdiri tegak. Peristiwa tersebut sangat melemahkan tubuh, semangat, terlebih dan pengharapannya.

          Membiarkan diri untuk tidak berjuang lagi membuat seseorang dapat mempercepat kematiannya sendiri. Hidup adalah perjuangan, tetapi untuk berjuang hidup dan bertahan dalam penderitaan seseorang harus memiliki tujuan khusus yang melampui hidupnya sendiri.

          Penderitaan-penderitaan berat yang dialami oleh orang-orang Kristen pada masa pemerintahan Romawi oleh kaisar-kaisar yang berniat menghancurkan kekristenan sangat melemahkan orang-orang percaya. Mereka difitnah, disiksa dan dibunuh karena nama Yesus. Mereka tidak memiliki kekuatan sedikitpun untuk melawan. Itulah sebabnya Petrus merasa perlu untuk menasihati dan menguatkan mereka agar tidak menjadi lemah, kecewa, putus asa dan mundur. Intinya jangan pernah menyerah.

          Begitu pula dengan keadaan kita sekarang ini, yang berada di bawah pemerintahan kaisar-kaisar modern yang selalu membuat kita lemah, kecewa, putus asa karena sistem yang diterapkan.
Tapi kita tidak boleh mundur dan menyerah. Karena kunci utama kita adalah kasih karunia Allah. Kasih karunia Allah adalah Allah sendiri yang berdiam di dalam kita. Apabila Allah berdiam dan menjadi pelaku di dalam kehidupan kita, maka kita pasti mampu menanggung segala penderitaan. Mengapa? Sebab bukan kita lagi yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam kita. Kristus pasti mampu mengatasi segala penderitaan di dalam kita. Jadi nasihat-nasihat inilah yang membuat gereja mula-mula akhirnya mengerti dan memahami apa arti menderita bagi Kristus. Mereka bersedia menderita dan mati bagi Kristus. Justru melalui aniaya-aniaya yang hebat inilah, akhirnya kekristenan berhasil menyebarkan Kerajaan Allah di seluruh kerajaan Romawi.

Doa :
Tuhan, topang dan kuatkan kami agar tetap teguh berdiri dan menjalani kehidupan yang penuh pergumulan, dan kiranya kami dapat melaluinya serta berjuang meski penuh dengan tantangan.

Saturday, August 20, 2016

Allah adalah sumber segala sesuatu oleh sebab itu pengharapan selalu ada

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana kabarmu hari ini? Semoga selalu sehat dan dalam keadaan yang baik. Senang rasanya dapat menjumpai saudara dan sahabatku walau pun melalui blog yang aku tulis. Terima kasih kepada anda semua jikamasih berkenan membaca renungan yang aku tulis. Hari ini aku masih bersama Paulus di kota Roma 15 : 1 - 13.

Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah (Roma 15 : 7).


         Saudara kerukunan bukan sekedar ide atau gagasan. Kerukunan harus diciptakan dan dipelihara. Oleh sebab itu kita harus dapat mengasihi sesama kita terutama kepada saudara kita yang lemah. Kita tidak dapat mengasihi berdasarkan golongan atau diri sendiri. Seperti Yesus Kristus yang sudah mengajarkan kasih kepada kita sebab Dia adalah merupakan sumber kehidupan iman kita.

          Kita sebagai orang Kristen harus dapat bersekutu dengan umat Kristen lainnya dan dapat mengasihi sesama. Banyak pergumulan yang harus kita hadapai, sebab itu kita harus dapat saling menopang diantara sesama orang Kristen. Sehingga kia tidak dapat saling bertikai satu dengan yang lain. Karena ketaatan kepada Allah - dengan menjaga keutuhan serta kerukunan - dan kasih kepada sesama akan menghasilkan persekutuan yang indah. Maka lestarikan cinta kasih dan kerukunan.

          Dengan hidup penuh kerukunan maka selaku persekutuan orang percaya sudah merupakan cara memuliakan Allah. Dan itu akan memancar di tengah dunia sehingga banyak orang akan melihatnya. Dan dunia akan melihat kemuliaan Allah dan menempatkan Yesus Kristus sebagai pusat dunia. Semua bangsa akan mengaku dan memuji Dia.

          Terkadang dalam hidup kita akan mengalami kesulitan, tetapi iman percaya kita tidak boleh luntur meskipun didera berbagai macam persoalan. Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan. Pengharapan itu datangnya dari Allah. DikaruniaAllah.

          Biarlah dunia melihat bahwa betapa indahnya hidup di dalam persekutuan dengan Tuhan. Setiap orang yang ada di dalamnya wajib menjaga persekutuan itu. Kitapun bertanggung jawab untuk memancarkan terang Allah melalui persekutuan kita supaya dunia merasakan kehangatan cinta-Nya yang tak terbatas itu.

Doa :
Tuhan, pakailah kami sebagai alat untuk memancarkan kemuliaan-Mu. Biarlah dunia tahu bahwa ada persekutuan yang indah di dalam Engkau.

Friday, August 19, 2016

Kejarlah yang baik

Syaloom saudara dan sahabatku, apa kabarnya ? Kiranya berkat dan kasih karunia Tuhan Allah kita selalu ada bersama kita sekalian. Hari ini aku masih bersama Paulus di kota Roma 14 : 19 - 23.

Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun. (Roma 14 : 19). 


          Kejarlah apa yang baik. Raihlah yang terpuji. Lakukan segala sesuatu yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun. Ini bukan sekedar teori belaka tetapi melakukan apa yang Allah inginkan kita perbuat.

          Dalam hidup ini ada yang harus kita dahulukan atau utamakan. Baik di dalam gereja maupun di dalam keseharian. Marilah melihat ke sekeliling kita - sekali lagi - dengan arif dan bijaksana. Itu sangat diperlukan. Mengendalikan diri agar semuanya berjalan dengan baik, itu luar biasa. Bukan sekedar pura-pura baik. Bukan juga supaya kita disenangi tetapi kita mendahulukan apa yang perlu dan mengutamakan apa yang seharusnya. Jangan kehadiran kita membuat orang lain jatuh atau tersandung. Kita harus saling membangun dan tidak merusakkan pekerjaan Allah. Kita punya kesadaran yang tinggi untuk menjaga persekutuan umat Tuhan. Kita bertanggung jawab di dalam satu bahtera yang sama, yaitu Gereja Tuhan. Kurangnya penghayatan terhadap persekutuan dapat membuat hubungan antar sesama menjadi rusak. Persekutuan pun akan retak. Paulus mengingatkan bahwa saudaranya yang lemah pun adalah ciptaan Allah. Ingatlah, Allah mengasihi kita semata-mata karena anugerah-Nya.

             Tuhan Allah telah mengajarkan kepada kita, tentang sikap kita ketika berjumpa dengan orang yang tidak sama pikirannya dengan kita. Marilah bertumbuh dalam hal-hal yang sederhana. Yaitu, menghargai orang lain dan tetap memperlakukan mereka dengan baik dan santun sekalipun berbeda pendapat. Jangan memusatkan perhatian pada pikiran yang negatif. Dengan pertolongan Tuhan kita mampu melakukan hal-hal baik yang Tuhan tanamkan dalam diri kita.

Doa :
Biarlah hal-hal yang baik kami lakukan, ya Tuhan, bukan yang jahat dan buruk. Tolonglah kami, ya Tuhan.

Wednesday, August 17, 2016

Indonesia, negaraku, Tuhan yang memberikan-Nya

Syaloom saudara dan sahabatku, apakabar semuanya? Semoga Tuhan masih memberkati kita semua dan kebetulan negaraku Indonesia sedang berulang tahun yang ke 71. Merdeka ....!!!! Yach, hari ini memang hari kemerdekaan Indonesia, semangat juang para pahlawanku selalu membara dalam hatiku untuk memajukan bangsa dan negaraku dalam pengabdianku sebagai guru di sekolah kejuruan.

Hari ini aku dibawa oleh Paulus ke kota Roma 13 : 1 - 7, di sana aku banyak belajar bersama Paulus mengenai pemerintahan suatu bangsa dan negara.


Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah, dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah (Roma 13 : 1).
 
          Setiap menyaksikan pengalungan medali emas kepada atlet atau olahragawan dari Indonesia yang bertanding di luar negeri - tidak bisa dipungkiri - ada rasa haru di dada. Lagu Indonesia Raya berkumandang di jagad Internasional. Atau, pada saat upacara bendera memperingati hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, tetaplah rasa haru itu memenuhi relung hati kita. Kita bangga sebagai orang Indonesia.

          Bukan tanpa maksud, Paulus menuliskan tentang kepatuhan kepada pemerintah dan penegasan bahwa tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah. Pemerintah Romawi boleh menguasai penduduk Roma pada waktu tu tetapi orang Kristen di Roma diarahkan untuk menghormati pemerintah yang ada.

          Menghormati pemerintah berarti menghormati Allah. Paulus juga berhadapan dengan pemerintah Romawi tetapi ia tidak menghasut orang-orang Kristen di sana untuk membenci mereka.
Ia justru meletakkan prinsip-prinsip Kristiani di dalam kehidupan bermasyarakat walaupun ia mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan. Paulus meyakini bahwa Allah berkarya dengan menempatkan seseorang dalam pemerintahan, seperti yang kita lihat sekarang Basuki Tjahja Purnama (Ahok) sebagai gubernur DKI Jakarta. Tuhan memberkati. Oleh karena itu hormatilah mereka dan lakukan tanggung jawabmu selaku warga negara, demikian kata Paulus. Jangan hanya demo dan demo di sana sini.

          Terkadang kita juga mengalami kejadian-kejadian yang tidak mengenakkan di negeri tercinta Indonesia ini. Kita juga punya pengalaman buruk ketika mengurus ini dan itu, tidak dilayani dengan baik, mungkin karena warga yang minoritas, namun - jauh di dalam hati - kita juga tidak rela kalau pemerintahan ini dicela serta dihujat terus menerus. Bukankah kita selalu berdoa untuk Indonesia. Berkibarlah bendera Merah Putih. Tuhan sayang kita semua.

Doa :
Sayangilah kami, ya Allah. Peliharalah Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dan bantulah kami menegakkan keadilan, damai dan kebenaran di bumi. 

Sunday, July 24, 2016

Masa Muda Masa Terindah

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana dengan minggu ini? Apakah berkat Tuhan masih ada bersama saudara dan sahabat? Pasti masih ada dan semakin bertambah. Hari ini kita akan kembali ke masa muda bagi yang sudah berumur atau tua. Masa muda pasti sangat menyenangkan bagi kita semua sebab memang sangat indah dan sungguh indah. Seperti kata Pengkhotbah 11 : 9 - 10.

Bersukacitalah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu ..... (Pengkhotbah 11 : 9)

          Masih ingatkah syair lagu yang berjudul "Masa Muda Sungguh Senang" yakni :
Masa muda sungguh senang, jiwa penuh dengan cita-cita
Dengan api yang tak kunjung padam, selalu membakar dalam hati
Masa mudaku masa yang terindah, masa Tuhan memanggilku
Masa mudaku masa yang kukenang, kutinggalkan semua dosaku
          La la la la la la la ......
Masa muda sungguh senang, kuberikan pada-Mu ya Tuhan
Apa yang ada pada diriku, kuserahkan untuk kemuliaan-Mu


          Syair lagu di atas mengandung makna bahwa sungguh indahnya masa muda dimana masa yang penuh harapan, masa Tuhan memanggil dan masa aku mau meninggalkan dosa dan pada akhirnya menyerahkan diri hanya untuk Tuhan. Namun rasanya sulit untuk situasi saat ini kaum muda menyerahkan diri bagi Tuhan. Jiwa muda yang menggelora dalam bathin, godaan dan perkembangan zaman membuat masa muda "penuh kebahagiaan". Mereka dapat pergi ke clubing, pesta pora (narkoba dan minum-minum) atau melakukan pergaulan bebas (sex). Semua mereka dapat lakukan, namun kebahagiaan yang mereka dapat hanyalah sebuah harapan kebahagiaan 4S (semu, sesaat, sewaktu dan sekilas) bukan kebahagiaan 1S (sejati). Pengkhotbah tegas menyatakan "bersukacitalah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu ....." (ayat 9a).

          Pengkhotbah sesungguhnya tidak memaknai "bersukacitalah" dalam makna membiarkan pemuda melakukan sesuai dengan keinginannya sendiri : happy atau foya-foya. Namun ada catatan penting yang harus diingat bahwa apa yang diperbuat pasti ada dampak dan sanksinya ....."karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan! (ayat 9b).

          Oleh sebab itu kita harus bersyukur sebagai pemuda selaku generasi dan tulang punggung Gereja bahwa kita harus mampu menjadi teladan bagi banyak rekan pemuda lainnya. Masa muda sesungguhnya masa menyenangkan karena masa inilah masa di mana Tuhan mau menjadikan kita pemuda yang berkualitas dalam iman dan karya nyata bagi sesama dan kemuliaan Tuhan. Dapatkan sukacita yang 1S jangan yang 4S. Tuhan memberkati.

Doa :
Puji syukur atas hari perteduhan saat kami datang memuji dan menyembah-Mu bersama dengan semua orang percaya. 

Friday, July 22, 2016

Kendalikan mulutmu

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana kabarnya untuk hari ini ? Apakah semua dalam keadaan baik? Semoga Tuhan memberkati kita semua. Hari ini kita akan merenungkan setiap perkataan yang keluar dari mulut kita. Apakah perkataan tersebut menghibur atau menyakiti perasaan orang lain. Terkadang kita suka bercanda teman-teman kita dan tanpa sadar kita akan berbicara yang membuat teman kita menjadi marah atau bersedih. Pengkhotbah 10 : 12 - 15, akan memberikan sebuah ilustrasi kepada kita.

Perkataan mulut orang berhikmat menarik, tetapi bibir orang bodoh menelan orang itu sendiri (Pengkhotbah 10 : 12)

          Seorang Sultan memanggil seorang ahli nujum dan menanyakan berapa lama ia akan hidup. "Paduka akan hidup sampai menyaksikan semua putera paduka wafat," kata ahli nujum itu. Sultan menjadi murka dan memerintahkan para pengawalnya untuk menghukum mati si ahli nujum itu. Kemudian, Sultan memanggil ahli nujum kedua, dan mengajukan pertanyaan yang sama."Paduka, kata ahli nujum itu, hamba lihat paduka diberkati dengan umur yang panjang, begitu panjang umur paduka, sehingga melebihi semua umur keluarga paduka". Sultan merasa senang dan menghadiahkan perhiasan emas dan perak kepada ahli nujum itu. Kedua ahli nujum itu tahu tentang kebenaran, tapi yang seorang bijaksana dan yang lain tidak.

          Memang benar, yang membedakan orang yang bodoh dan orang yang berhikmat adalah dari perkataannya. Perkataan orang berhikmat penuh kebaikan, membangun, penuh dengan kemurahan hati dan memberi pengajaran bagi pendengarnya. Perkataan orang berhikmat membuat orang lain menghormati dan menghargainya. Perkataannya tidak pernah dimaksudkan untuk menghina, merendahkan, mempermalukan,mengancam, menyerang orang lain dan sudah tentu membuat tenang. Sedangkan perkataan orang bodoh mencelakakan dirinya sendiri sebab perkataannya sering menyakiti orang lain dan membuat orang lain tidak menyukainya, menghindarinya, bahkan membencinya sehingga akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.

          Jadi bila ada orang yang dalam pembicaraannya suka menyalahkan dan merendahkan orang lain, lalu hanya memuji (membanggakan) diri sendiri, ini jelas bukan orang berhikmat, melainkan orang yang bodoh atau tidak bijaksana.

          Bersama Pengkhotbah, Yakobus juga mengingatkan agar kita dapat mengendalikan mulut (lidah) kita dengan baik dan benar (Yakobus 3 : 5 - 10). Jadi jika kita mau menjadi orang yang bijaksana, kita harus dapat memperhatikan perkataan kita sendiri, berpikir dulu sebelum berbicara.
Mau saudara dan sahabatku menjadi orang bijak dalam kehidupan ini? Tuhan memberkati.

Doa :
Ya Bapa, ajarlah kami bertindak dan berkata-kata yang membangun sesama dan memuliakan nama-Mu.

Thursday, July 21, 2016

Berhati-hati dalam hidup

Syaloom saudara dan sahabatku, apa kabar semuanya? Semoga hari ini masih ada keindahan dalam hidup umat manusia. Jika dilihat dari judul di atas, pasti kita akan berpikir dan mengatakan, tidak perlu diingatkan, kita juga sudah hati-hati. Seperti kata Pengkhotbah 10 : 8 - 11, bahwa .....


Barangsiapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya ....." (Pengkhotbah 10 : 8)

          Ada pepatah mengatakan "Ada ubi, ada talas", Ada budi ada balas. Pesan moral pepatah ini jelas, yakni untuk segala sesuatu ada konsekkensinya. Anda akan menuai apa yang anda tanam. Barangsiapa menabur angin, akan menuai badai.Ini telah menjadi kepercayaan umum, bukan khas kristiani. Pengkhotbah mengatakan siapa yang menggali lobang akan terperosok ke dalamnya (ayat 8). Perkataan ini juga dapat kita temui dalam Amsal 26 : 27; Mazmur 7 : 16; 19 : 16 - 17. Di dalam Perjanjian Lama, Allah sering juga tidak langsung memberi sanksi atas pelanggaran yang dilakukan, tetapi orang yang melakukannya akan menanggung sendiri akibat dari perbuatannya itu.

          Karena itu kita dianjurkan untuk hidup sangat berhati-hati, tidak sembarangan, sebab semua itu ada akibatnya bagi diri kita sendiri. Ayat 9 mengatakan bahwa memecah batu dan menebang pohon adalah pekerjaan hari-hari yang mempunyai resiko apalagi dikerjakan dengan sembarangan atau tidak hati-hati. Begitu juga dengan ayat 11, bahwa seorang pawang begitu biasa dan rutin menangani ularnya, namun bisa saja pada suatu waktu dia tidak siap, sehingga ularnya menyerang dia.

          Berbuat baik sesungguhnya bukanlah sebuah pilihan, sebab itu adalah sikap hidup yang semestinya bagi orang yang sudah dimenangkan Kristus dari dosa. Jika kita mau berhati-hati dengan sikap hidup kita, itu berarti kita juga mau serius dengan keselamatan yang sudah Tuhan berikan. Kehidupan iman kita tidak ditentukan kapan dan oleh siapa yang telah berbuat baik kepada kita, melainkan bagaimana kita memberlakukan kehendak Allah dan bagaimana kita memberlakukan sesama kita. Kehendak Allah di dalam Yesus salah satunya adalah agar kita berusaha dengan sungguh-sungguh hidup dalam dan menjunjung tinggi kebenaran, keadilan dan perdamaian.

Doa :
Kepada-Mu ya Bapa, kami serahkan seluruh pergumulan hidup kami dan berikanlah kami keteguhan dan kekuatan untuk mengatasinya.

Wednesday, July 20, 2016

Jangan lupakan kebaikan orang

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana kabarnya untuk hari ini? Semoga Kasih Allah selalu menyertai kita semua. Hari ini aku masih berada di Pengkhotbah 9 : 13 - 15, dari sini aku banyak belajar berhikmat dengan benar. Aku banyak belajar memahami setiap kehidupan dan belajar untuk berpikir dan bertindak dengan bijak dan benar.

di situ terdapat seorang miskin yang berhikmat, dengan hikmatnya ia menyelamatkan kota itu, tetapi tak ada orang yang mengingat orang yang miskin itu (Pengkhotbah 9 : 15).

         
          Pernahkah kita menolong seseorang dan kita dilupakan oleh orang yang ditolong? Atau kita menolong orang hanya berdasarkan ras, suku, dan agama? Aku harap saudara dapat bertindak dengan bijak, yaitu jika kita menolong hendaknya jangan karena suku, ras atau agama, sebab semua adalah sama yaitu mahluk Tuhan. Dan jika kita menolong jangan meminta balasan berupa apa pun atau minta bayaran. Masih ingatkah waktu Yesus menyembuhkan 10 orang kusta, hanya satu orang yang kembali pada Yesus dan mengucap terima kasih sedangkan yang sembilan orang langsung kabur tak mengucapkan sepatah kata pun.

          Dan untuk saat ini pun sama, orang sering mengatakan bahwa mereka yang ditolong oleh orang lain dan melupakan orang yang menolongnya itu dengan peribahasa habis manis sepah dibuang. Sakit rasanya apabila kita dilupakan dalam sekejap oleh mereka yang pernah kita tolong, apalagi orang tersebut memohon dan memelas dengan sangat. Dan setelah mereka - kita tolong, kita bantu sedemikian rupa - keluar dari masalah atau mendapat apa yang dia harapkan, mereka melupakan kebaikan kita. Padahal pada saat itu kita juga ada dalam keadaan yang perlu dibantu, namun dengan rela dan susah payah kita menolong atau membantu mereka itu di dalam pergumulannya yang berat. Apakah saudara pernah mengalaminya? Pasti sakit. Semoga hal itu tidak terulang lagi dan semoga yang pernah ditolong tidak melakukannya lagi.


          Begitu pula yang disampaikan oleh Pengkhotbah dalam ayat 14 - 15. Penduduk kota yang telah berhasil diselamatkan -dari kepungan persenjataan militer seorang raja - oleh orang miskin namun berhikmat.Si miskin telah bertindak sebagai pahlawan, menyelamatkan kota. Karena keadaan kota sudah aman dan bahaya sudah lewat, tidak ada yang mau berterima kasih padanya. Orang miskin walau berhikmat tidak pernah mendapat tempat dan perhatian dari orang lain. Sangat berbeda dengan orang kaya yang menolong walau punya maksud tertentu atau terselubung, sudah pasti akan di sanjung dan di puja-puji serta di elu-elukan.

         Menolong sesama yang berada di dalam pergumulan berat adalah wujud Kasih yang diajarkan Tuhan Yesus. Memang membantu atau menolong sesama itu harus tanpa pamrih dan tulus ikhlas. Akan tetapi sengaja melupakan atau tidak berterimakasih atas pertolongan dan bantuan orang lain, merupakan tindakan yang tak terpuji. Tidak ada manusia yang hidup bebas dari masalah. Setiap orang atau keluarga pasti punya masalah dan memohon pertolongan dan bantuan orang lain juga bukan sesuatu yang salah. Yang keliru adalah jika kita mampu menolong dan kita tidak melakukannya atai jika kita sudah di tolong,kita melupakan orang yang menolong kita. Seperti Rasul Paulus yang menasihati Jemaatnya di Galatia, agar mereka bertolong-tolongan dalam menanggung beban kehidupan. Yesus Kristus dalam kehidupan-Nya selalu menolong sesama. Dialah teladan kita.

Doa :
Ya Bapa, berikan kami kekuatan dan kemauan untuk menolong sesama kami.