Translate

Monday, November 20, 2017

Perayaan hari Tuhan sebagai pewarisan Iman

Syaloom .........., saudara dan sahabatku. Maaf jika telah lama tidak menulis, sebab kesibukanku sebagai orang tua tunggal, guru dan kebetulan pula jatuh sakit. Namun Yesus sangatlah baik kepada aku dan kedua putraku. Hari ini aku membaca dari kitab perjanjian lama, yaitu Nehemia 8 : 14 - 19.

Seluruh jemaat yang pulang dari pembuangan itu membuat pondok-pondok dan tinggal di situ ..... (Nehemia 8 : 18)

         
          Begitu juga dengan bacaan pada kitab Nehemia, di dalam kitab tersebut di tuliskan bahwa Hari Raya Pondok Daun memperingati pengembaraan nenek moyang Israel di padang gurun selama 40 tahun dalam penyertaan dan pimpinan Tuhan. Dan selama itu mereka tidak sengsara karena Tuhan melindungi dan menyediakan segala kebutuhan mereka.

          Kita sebagai umat yang percaya, tidak seharusnya berpesta pora pada saat memperingati hari raya tersebut. Hari Raya Kristen bukan kesempatan berpesta-pora, plesiran atau hidup glamour, melainkan harus mewariskan iman kepercayaan dan pemeliharaan kasih Tuhan kepada generasi penerus agar mereka kuat dalam keyakinannya.

        Kurang lebih satu bulan lagi kita sebagai umat Kristiani akan merayakan hari kelahiran Yesus Kristus. Sudah tentu kita akan mempersiapkan dengan seksama. Dan seharusnya kita juga tahu makna dari Hari Raya tersebut, yaitu Peringatan suatu peristiwa penting yang tidak boleh dilupakan selama hidup. Sebab apa ?

          Sebab, Yesus Kristus adalah Raja Sorga, lahir menjadi sama dengan manusia dalam kemiskinan. Hal itu menunjukan keberpihakan Tuhan kepada orang yang rendah, lemah dan menderita. Ia selalu berada dekat dan mau menolong. Perayaan dengan kemewahan membutakan mata hati terhadap maksud Tuhan.

          Kini saatnya kita memperbaiki kesalahan prinsipil pada cara perayaan. Perayaan harus berdampak positif sebagai pewarisan iman bagi kehidupan dan masa depan generasi penerus. Supaya mereka berdiri atas iman dan pengharapan kepada Tuhan, karena Dia saja sumber damai sejahtera dan keselamatan.

Doa :
Ajar kami Tuhan, memuliakan Tuhan dalam kebenaran dan berilah kami hikmat-Mu dalam melaksanakan dan memperingati setiap hari raya.

Wednesday, June 28, 2017

Tantangan pelayanan

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku, bagaimana kita menjalani hidup ini? Pasti banyak tantangan yang kita hadapi. Sebab tidak semua pekerjaan kita lancar dan aman. Banyak di sekitar kita tidak menyukai tindakan kita, apalagi jika bertentangan dengan mereka atau bahkan menurut mereka sangat merugikan. Walaupun sebenarnya tindakan kita jujur dan benar. Kisah Para Rasul 6 : 8 - 15.

Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan ..... mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama.

          Jika kita berpikir bahwa pelayanan ini "lancar dan tanpa masalah", sesungguhnya itulah persoaalannya. Kita tidak bisa menilai bahwa pelayanan itu berhasil atau baik karena lancar dan tidak memiliki permasalahan didalamnya. Artinya bahwa sekecil apapun masalah yang dihadapi dalam pelayanan itu bagian dari persoalan pelayanan. Persoalan yang timbul bisa dari dalam diri atau dari luar. Persoalan yang muncul inilah yang menjadi tantangan dari pelayanan.

          Banyak orang yang salah dalam berpikir, pelayanan adalah diartikan sebagai pembantu atau orang yang dapat disuruh-suruh. Bukan seperti itu!!! Pelayanan adalah seseorang yang dapat membantu orang lain untuk kebenaran dan kejujuran. Agar orang lain tersebut menjadi lebih bermakna dan menjadi lebih baik. Seperti Stefanus yang siap melayani, namun karena ketidaksenangan mereka makamereka menghasut dan menyampaikan berita bohong sehingga Stefanus di sidang dan di hukum, dengan mengirim para saksi palsu yang berkata tentang Stefanus (Kisah Para Rasul 6 : 11 - 14). Sangat mengerikan cara-cara yang dilakukan orang yang dikuasai roh kebencian. Mereka melakukan apa saja demi mencapai tujuan pribadi meski mereka harus mengorbankan kebenaran dan orang lain. Persengkokolan jahat dapat menyebabkan hidup orang lain terancam dan kehilangan masa depan untuk bersaksi bagi Yesus.

          Tantangan pelayanan yang dialami Stefanus, mungkin pernah kita alami meski dalam bentuk dan cara yang berbeda. Ada celaan, cerita palsu, kejelekan dan pemutarbalikan fakta yang sudah kita alami. Kita menjadi "tertuduh" melalui masukan dan informasi yang tidak benar. Akibatnya pelayanan menjadi terganggu baik dari dalam diri maupun hubungan dengan orang lain. Oleh karena itu, bagi yang mengalaminya, kita percaya bahwa suatu saat kebenaran akan terbukti. Dan bagi yang senang "mengganggu" hendaklah menyadari tidak ada manfaatnya bahkan justru semuanya akan berbalik kepada diri kita. Jangan kita menguras tenaga untuk hal-hal yang tidak perlu. Bersatu hati dan bergandengan tangan adalah hal yang baik dalam panggilan tugas pelayanan bersama. Yang kita cari adalah kemuliaan Tuhan bukan kemuliaan diri sendiri.

Doa :
Ya Bapa, mampukan kami untuk tetap melayani dalam situasi dan kondisi apapun dan mendukung setiap pelayanan bagi kemuliaan nama-Mu.

Sunday, June 25, 2017

Jika bersehati pasti bisa

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Belakangan ini kita selalu mendengar tentang banyaknya pejabat yang tertangkap oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Mengapa mereka ditangkap? Sebab pola hidup mereka yang sangat berlebihan sehingga mereka mencari sesuatu yang bukan miliknya. Terlihat mereka dapat menolong sesama namun darimana dananya?   Seharusnya mereka dapat seperti Kisah Para Rasul 4 : 32 - 37. 

..... dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya ..... (Kis. 4 : 35)

          Jika dipertanyakan apakah pola hidup jemaat mula-mula masih bisa diterapkan saat ini? Secara tersurat mungkin sulit. Mengapa, karena segala harta kepunyaan kita adalah milik bersama. Apa yang saya miliki adalah milikmu juga. Hmmmm, kelihatannya mudah tapi yang pasti sangat sulit jika diterapkan pada kehidupan jaman sekarang. Mengapa? Sebab kebutuhan, keinginan, situasi dan kondisi masyarakat serta rasa kebersamaan dalam persekutuan sudah jauh berbeda. (Baca juga : Lakukan yang benar)

          Namun semangat dan pola kebersamaan untuk peduli sesama masih dapat dilakukan dengan benar. Ada tiga hal yang dapat menjadi dasar semangat dan pola dalam membangun kepedulian, yakni :
- Pertama, sehati dan sejiwa ( Kis. 4 : 32). Merasakan situasi, harapan dan tekanan selaku jemaat Tuhan. Terikat satu sama lain dalam menjadi bagian persekutuan sehingga saling membantu dan menopang. Hal ini diwujudkan dengan memahami bahwa harta yang mereka miliki adalah milik mereka dengan pengertian bahwa harta yang mereka punya berasal hanya dari Tuhan Allah.

- Kedua, menjual harta kepunyaannya dan meletakkan hasilnya di depan kaki rasul-rasul (Kis. 34a & 35). Kejujuran atas hasil penjualan harta dan mereka tidak mengambil untung dari hasil penjualan tersebut. Yang diibaratkan untuk saat ini adalah membayar pajak dengan benar.

- Ketiga, memenuhi kebutuhan sesuai keperluan (Kis. 4 : 35). Artinya tidak ada ketamakan dan keserakahan. Semua sesuai keperluannya. Tidak lebih dan tidak kurang.

          Dari tiga hal di atas, mari kita mencoba untuk jujur, mau menopang dan menolong sesama, hidup bersyukur sesuai berkat yang diberikan Tuhan dan kesatuan hati untuk menjadi bagian utuh dari persekutuan yang diselamatkan Tuhan. Dapatkah kita melakukannya dengan benar dan jujur untuk kebersamaan di dalam persekutuan saat kini?

Doa :
Bapa surgawi, terima kasih untuk berkat yang Engkau berikan dan pakailah diri kami menjadi saluran berkat bagi sesama. 

Friday, June 23, 2017

Lakukan yang benar

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku semua.

Kita hidup dalam dunia harus melakukan hal yang benar. Dan sudah pasti benar itu baik adanya. Tapi kita tidak boleh tertipu dengan kata"baik", sebab baik itu belum tentu benar. Sebab banyak orang beranggapan bahwa baik itu benar, namun bagi seorang yang beriman dan percaya justru kebalikannya. Saat ini kita dibawa ke Roma 7 : 13 - 20.

"Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat" (Roma 7 : 19)

          Suatu hal yang wajar jika kita melihat orang yang melakukan kesalahan karena dia belum mengetahui aturan yang benar. Tetapi hal yang tidak wajar adalah ketika seseorang yang sudah mengerti aturan namun tetap melakukan tindakan yang melanggar aturan tersebut. Ibarat kata sama seperti orang yang sudah tahu kehendak Allah namun, tetap melakukan tindakan yang melanggar kehendak-Nya. Realita inilah yang hendak digambarkan oleh rasul Paulus yang akan selalu ada dalam kehidupan semua manusia. Bahkan Rasul Paulus memberikan contoh dirinya sendiri mengalami situasi di mana dia mengetahui yang baik namun dapat melakukan hal yang jahat.

          Rasul Paulus menggambarkan dengan jelas bahwa di dalam tubuh manusia tidak ada sesuatu yang baik, dan hal ini yang seringkali membuat manusia sulit untuk melakukan kebaikan meskipun mereka tahu yang baik. Bahkan Calvin pun menjelaskan bahwa meski pun manusia tidak kehilangan suatu peta keteladanan dari Allah; namun peta tersebut telah dirusak oleh dosa. Akibat hal inilah manusia cenderung melakukan hal jahat. Perenungan bagi kita sebagai pribadi yang telah menerima anugerah keselamatan dari Tuhan Yesus dan telah mengetahui kebenaran Allah, sudahkah kita mewujudkan kebenaran Alah yang kita ketahui hanya sebatas kita jadikan pengetahuan dan perkataan saja?

          "Selidiki aku, lihat hatiku apakah aku sungguh mengasihi Yesus dalam tindakan nyata? Mari kita menginstropeksi diri masing-masing. Mari nyatakan kebenaran Allah tidak hanya dalam perkataan tapi juga dalam tindakan nyata di setiap aktivitas kerja layan kita. Karena itulah wujud nyata ibadah yang sejati.

Doa :
Kristus Juruselamat kami yang hidup, bimbing kami untuk tidak hanya tahu kebenaran-Mu tetapi juga berani melakukannya

Sunday, May 28, 2017

Menjadi Bermakna

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Hari ini adalah minggu yang sangat membahagiakan bagiku. Setelah sekian puluh tahun aku, saudara serta sahabatku yang seiman dapat berjumpa kembali; kita berkumpul untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan di Gereja Pouk Immanuel, Cijantung. Kami sangat bahagia dapat bertemu dan memuliakan nama-Nya seperti kita masih kanak-kanak, remaja dan pemuda. Seperti Mazmur 113 : 1 - 9.


Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit (Mazmur 113 : 4)

          Kita diajarkan oleh Yesus Kristus agar dapat saling mengasihi sesama manusia, tidak peduli suku, bangsa, ras, agama, kaya atau miskin. Sebab kita sama yaitu manusia. Tidak ada yang lebih tinggi derajatnya selain Tuhan Allah. Ya, hanya Dia saja. Sebab Tuhan Allah yang empunya segalanya; termasuk kita manusia. Kita diberi nafas kehidupan agar kita selalu dapat memuji dan memuliakan Tuhan Allah. Bukan untuk saling mengejek, memaki, mencaci, mencela, menghina atau bahkan saling membunuh.

          Seperti tokoh Lazarus (Lukas 16 : 19 - 31) adalah seorang miskin yang hina. Ia seorang pengemis yang badannya penuh borok (luka,kudis) dan hidupnya bergantung dari pengasihan orang. Ia selalu berbaring di depan pintu rumah orang kaya. Untuk menghilangkan laparnya, ia selalu menanti sisa-sisa makanan yang jatuh dari meja orang kaya itu. Namun demikian, orang kaya tersebut sama sekali tidak tergerak hatinya untuk menolong dan berbelas kasih padanya. Hanya anjing-anjing yang menghampiri untuk menjilat boroknya. Suatu pemandangan yang sangat menyedihkan, sebab perlakuan yang tidak manusiawi. Dianggap sampah, tidak berguna, berbahaya dan harus dihindari.

          Berbeda dengan perlakuan manusia, Allah sangat memperhatikan umat ciptaan-Nya, yaitu manusia; yang sudah tentu tidak berdaya dalam hal ekonomi, sandang dan pangan atau bahkan manusia tersebut dipandang rendah kedudukannya, harkat dan martabatnya atau hina. Allah selalu melawat mereka yang menderita dengan cara merendahkan diri meninggalkan takhta kemuliaan-Nya untuk menegakkan mereka dengan cara mengangkat dan mendudukkan mereka bersama para bangsawan, dan sudah tentu itu suatu berita yang membuat mereka lebih berarti serta memiliki harga diri. Ini berita tentang kasih sayang Allah yang memulihkan orang lemah dan hina, karena dihadapan-Nya semua manusia mulia (Mazmur 8).

          Kemuliaan Allah bukanlah dari kehormatan-Nya, melainkan tampak melalui tindakkan-Nya menegakkan yang hina. Penebusan hanya dapat dikerjakan oleh seorang yang mengambil bagian secara penuh dalam situasi manusia, bukan oleh seorang dewa yang berjalan di atas bumi (Paul Tillich). Jadi belajarlah dari Allah, sebab setinggi apa pun pendidikan kita, sebanyak apa pun gelar kita, dan sepintar apa pun kita, tidak akan ada nilainya jika kita memiliki kepribadian yang suka menghina dan merendahkan orang lain. Menghormati orang lain adalah cara menjadi bermakna. Jadi, berusahalah tidak hanya menjadi orang sukses, tetapi jadilah orang bermakna.

Doa :
Ya Tuhan, ajarlah kami menjadi orang bermakna menurut kehendak-Mu.

Saturday, May 20, 2017

Jangan Serakah .....!!!

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Kita kembali lagi bersama dalam Love_Life. Bagaimana kabar saudara dan sahabatku ... ? Semoga semuanya dalam keadaan baik adanya. Tuhan berkati. Belakangan ini banyak kejadian yang sangat memprihatinkan dunia, banyak aksi demo yang sangat heroik. Namun kita sebagai anak Tuhan jangan terhanyut dengan kejadian-kejadian yang sedang terjadi. Kita boleh saja mengamati dan mungkin ikut untuk menyalurkan apresiasi kita tapi bukan sebagai provokator. Saat ini kita sedang mengahadapi suatu Ulangan 15 : 12 - 23. 

Jangan serakah .....!! Artinya, jika kita memberikan suatu persembahan pada Tuhan Allah harus yang terbaik dan kita pun harus dapat berbagi pada sesama manusia.

          Salah satu yang menjadi sifat manusia adalah tidak pernah puas. Selalu mau untuk mendapatkan apa yang menyenangkan hati tanpa terbatas. Sifat inilah yang menjadi salah satu faktor pendorong manusia melakukan tindak kejahatan, salah satunya korupsi. Sikap tidak puas identik dengan sifat tidak mau bersyukur, selalu merasa kurang dan bahkan apa yang sudah berlebihan bagi orang lain. Baginya selalu ada kekurangan! Orang seperti ini biasanya juga kurang memperhatikan kepentingan bahkan tidak peduli tentang kepentingan orang lain.

          Sebab itu pada kitab Ulangan 15 : 12 - 18, Tuhan Allah memberi perintah pada bangsa Israel, agar orang Israel yang memiliki budak membebaskan budak tersebut setelah enam tahun lamanya bekerja kecuali keinginan budak itu sendiri. Dan ketika dibebaskan, tidak boleh dibiarkan dengan tangan kosong! Harus diberi bekal untuk melanjutkan kehidupan mereka. Dengan melakukan hal tersebut, Tuhan akan memberi berkat atas segala yang mereka kerjakan. Dengan kata lain mendapatkan perkenan-Nya. 

          Tidak dapat dipungkiri bahwa kita juga sering merasa kurang puas, namun kurang menyadarinya. Sifat itu kemudian menjadikan orang yang serakah dan tidak bersalah jika menyakiti orang lain. Saat ini firman Tuhan hendak memperingatkan agar selalu bersyukur atas apa pun yang Ia karuniakan. Rasa syukur itu menuntun kita untuk dapat lebih menghargai Tuhan dan sesama. Rasa syukur juga membuat kita menjadi orang yang rendah hati dan mau peduli kepada kepentingan orang lain.

          Sebab dalam kehidupan beriman sebagai Kristen, kita tidak jauh dari kehidupan yang memberikan persembahan kepada Tuhan. Akan tetapi persembahan di sini bukan hanya sebatas materi atau sejumlah uang, melainkan apa yang terbaik bagi-Nya. Ia menginginkan hati, pikiran dan hidup kita. Dengan kata lain, segala yang dari kita Ia inginkan. Pertanyaannya, apakah dalam hidup ini kita sudah memberi terbaik kepada-Nya. Ingatlah bahwa Ia telah memberikan yang terbaik bagi kita, yaitu Putra-Nya, Yesus yang mati di salibkan untuk menebus dosa-dosa kita. Dan itu adalah pemberian yang sangat berharga sehingga kita menjadi ahli waris kerajaan-Nya.

          Mari saudara dan sahabatku benahi lagi kehidupan beriman kita kepada-Nya. Berlakulah adil kepada-Nya, karena mungkin saja kita sering tidak melakukannya. Menginginkan segala yang terbaik untuk kehidupan kita, namun memberikan bagian yang tersisa dari kehidupan karena kita tidak pernah bersyukur. Sehingga dengan ketidakbersyukurannya kita akan membuat suatu petaka yang berbuahkan suatu penyesalan. Sebab niatnya ingin mendapat banyak, tetapi keserakahan justru membuat malu bahkan banyak orang yang tersakiti oleh kita.

          Bersyukurlah karena itu panggilan hidup kita dan hendaknya kita selalu jujur terhadap Tuhan dan diri kita sendiri, agar Ia selalu berkenan kepada kita.

Doa :
Tolonglah hamba ya Tuhan, untuk dapat setia dan tidak tergoda akan segala tawaran dunia yang menjauhkan hamba dari Engkau. Serta ampuni hamba ya Tuhan, jika selama ini hamba selalu berlaku tidak adil terhadap-Mu. 

Sunday, April 16, 2017

Kebangkitan yang membawa perubahan ke arah yang benar

Syaloom ..... saudara dan sahabatku. Selamat Paskah, aku ucapkan padamu semua yang merayakannya dan selalu datang ke blogku untuk membaca atau hanya melihat-lihat. Hari ini Yesus telah bangkit dari kubur untuk menggenapi janji Allah.

Lukas 24 : 9 - 12
Sesungguhnya pun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu .....

          Dalam alkitab ada tercatat penampakan Yesus Kristus sebanyak 11 kali kepada para murid-murid-Nya, yang menjadikan para murid secara terus menerus memberitakan kebangkitan-Nya sehingga banyak orang yang berubah, yang tidak percaya menjadi percaya, yang ketakutan menjadi berani, serta yang tidak berkonflik mendapat kedamaian.

          Kebangkitan Yesus merupakan penggenapan Firman Tuhan yang benar sehingga apa yang dinubuatkan pasti akan digenapi. Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia mati, disalibkan, dikuburkan dan bangkit pada hari ketiga. (Matius 16 : 21; Matius 17 : 22 - 23; Matius 20 : 18 - 19; Markus 8 : 31; Markus 9 : 31; Markus 10 : 33 - 34; Lukas 9 : 22). Kebangkitan Yesus bukan berita hoax yang sering kita dengar atau kita terima melalui sms atau pesan. Tetapi kebangkitan Yesus adalah merupakan berita dan kisah nyata yang sungguh-sungguh terjadi, bahkan di bagian lain dari Alkitab sebelum Dia lahir sudah diberitakan tentang hal itu (Matius 27 : 40). Yesus yang telah ditolak, dianiaya dan disalibkan orang namun Ia tidak marah melainkan berdoa bagi mereka agar mereka bertobat. Yesus mengatakan bahwa Dia akan meruntuhkan Bait Allah dan akan membangun kembali dalam tiga hari. Semua orang tidak percaya. Mereka atau bahkan kita lupa bahwa Bait Allah itu adalah tubuh Yesus Kristus itu sendiri. Dengan kebangkitan-Nya Allah membuktikan hal tersebut. Di dalam dunia ini tidak ada yang seperti Yesus yang adalah Allah 100% dan manusia 100%. Berita kebangkitan diberikan bagi semua orang percaya dan diberikan pemberitaan yang sama. Pada awalnya beberapa murid tidak percaya dan menganggap berita kebangkitan Yesus itu hanya hoax. Hanya Petrus yang percaya dan dengan cepat pergi ke kubur Yesus. Kebangkitan Yesus merupakan berita keselamatan bagi semua orang. Hanya orang yang menerima dan percaya yang akan mendapatkan keselamatan.
Bagaimana dengan saudara dan sahabatku semua, apakah kalian juga menganggap bahwa kebangkitan Yesus merupakan berita hoax? Bagiku kebangkitan Yesus bukan berita hoax namun benar dan nyata sebab aku sangat percaya akan Dia. Haleluyah .....

Doa :
Tuhan kami sebagai umat-Mu yang telah Engkau selamatkan, kami mau hidup yang benar di dalam Engkau yang telah menderita dan menang bagi kami umat-Mu ini. 

Saturday, April 15, 2017

Aku tak mampu tanpa-Mu

Syaloom ....., saudara dan sahabatku. Salam damai dan sejahtera ada pada kita yang percaya pada Kristus Yesus. Pernahkah saudara dan sahabat merasa sendirian, merasa ditinggalkan teman, keluarga bahkan Tuhan. Lalu apa yang saudara dan sahabat lakukan ? Apakah hanya akan duduk dalam kamar dan mengurung diri dengan mematikan lampu?. Atau akan pergi bersenang-senang dengan mengunjungi clubing sehingga akan mudah mendapatkan teman yang baru.

Mazmur 88 : 14 - 19
Mengapa, ya Tuhan, Kau buang aku, Kau sembunyikan wajah-Mu dari padaku? (Mazmur 88 : 15)

          Dalam situasi yang tertekan dengan berbagai persoalan dan penderitaan hidup, tidak jarang bahwa kita sering minder dan sendirian. Perasaan seperti ditinggalkan dan tidak diperdulikan mewarnai hati yang sedang kalut dan gundah gulana. Dalam keadaan yang memprihatinkan, manusia merasa kecil di hadapan Tuhan dan seolah-olah tidak berdaya tanpa-Nya.

          Perasaan merasa ditinggal menandakan kita bahwa "aku tak mampu tanpa-Mu Tuhan". Perasaan ini harusnya membuat kita terus mencari wajah Allah dan memohon pertolongan-Nya, ini yang seharusnya dilakukan oleh kita, seperti Pemazmur Daud.

          Tidak hanya perasaan merasa ditinggal yang dialami oleh Daud, tetapi juga perasaan bersalah kalau penderitaan yang dialami karena murka Tuhan. Lalu bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita pernah merasa bersalah pada Tuhan sehingga kita tidak takut dengan murka-Nya. Namun ada kalanya kita mengeluh dengan menyalahkan dan menuduh Tuhan Allah sebagai penyebab penderitaan dan kesulitan kita. Keluhan seperti itu biasanya diikuti dengan pernyataan iman kepada Allah (Mazmur 88 : 16 - 18). Sebab itu kita harus dapat merenungkan apa yang sudah kita perbuat dalam tingkah laku perbuatan, tutur kata, pikiran serta hati sehingga kita dapat membenahi diri kita.

          Penderitaan dan masalah kehidupan yang kita hadapi tidaklah lebih besar dari kasih setia Allah. Kalau kita merasa Allah jauh, maka kita yang harus terus setia mendekat dan mencarinya. Menemukan wajah-Nya pada kehadiran orang lain yang menguatkan kita. Kasih dan keselamatan Tuhan melampaui penderitaan manusia. Itulah Paskah. Selamat menyambut Paskah.


Doa :
Ya Tuhan, terima kasih Engkau melewati kami dari penderitaan melalui pengorbanan-Mu.


Friday, April 7, 2017

Tuhan Mahakuasa

Syaloom, saudara dan sahabatku semua. Pernahkah saudara dan sahabat merasa sengsara atau menderita? Kemudian berseru dan berdoa kepada Tuhan Allah.

Yesaya 51 : 12 - 16
Aku menaruh firman-Ku ke dalam mulutmu dan menyembunyikan engkau .....

          Seperti pertanyaan diatas, pernahkah saudara dan sahabatku merasa sengsara atau menderita. Dan berseru serta memanggil Tuhan Allah. Tuhan selalu mendengar seruan umat-Nya, ketika mereka berseru dari lembah kesengsaraan dan Tuhan akan menegaskan siapa Dia. Tuhan bicara kepada umat-Nya bahwa tidak ada yang bisa dibandingkan dengan Dia; semua ada di bawah kuasa-Nya, Firman-Nya, "Akulah, Akulah yang menghibur kamu ....." (Yesaya 51 : 12). Tuhan berhadapan dengan umat-Nya dan berseru kepada mereka. Hanya Dia, Allah yang dapat menghibur dan menolong umat-Nya. Semua takluk pada kekuasaan-Nya yang besar.

          Kalau Allah ada di pihak umat, mengapa umat harus takut kepada manusia dan kekuasaannya yang fana, sehingga melupakan Tuhan? Sedemikian hebatkah manusia? Apakah manusia dapat mengandalkan manusia untuk mempertahankan hidupnya? Banyak sekali pada saat ini, saudara dan sahabat yang takut pada manusia lainnya sehingga mereka mengandalkan teman, pimpinan atau pun manusia yang punya posisi agar mereka dapat selamat. Jika demikian hebat sekali manusia tersebut sehingga layaknya superman (pahlawan yang berasal dari planet Krypton). Sesungguhnya manusia tidak mempunyai kuasa apapun, bahkan terhadap dirinya sendiri. Semua yang ada di bumi adalah fana sifatnya dan akan binasa. Jika percaya kepada segala sesuatu di luar Tuhan, maka sesungguhnya umat telah memberi diri kepada kebinasaan. Mereka tidak akan dapat keluar dari penderitaan dan memperolah selamat jika mengandalkan kefanaan.
   
           Yesaya mengingatkan kepada kita bahwa kita tetap kepunyaan Tuhan Allah. Tuhan tidak pernah berencana untuk menghancurkan umat yang dikasihi-Nya. Jika mereka mau kembali kepada-Nya, maka mereka akan melihat pekerjaan Allah yang menyelamatkan mereka. Tuhan akan menunjukkan kepada dunia dan bangsa-bangsa yang telah bertindak jahat terhadap umat-Nya bahwa Dialah Tuhan yang berkuasa. Tidak ada yang dapat menahan rencana-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya. Tuhan bertindak melindungi umat-Nya dan melenyapkan apa dan siapa pun yang tidak berkenan bagi-Nya. Persoalannya, apakah umat percaya bahwa hanya Tuhan yang sanggup menolong mereka? Jika itu ditanyakan padaku, maka aku akan menjawab bahwa aku sangat percaya akan pertolongan dan perbuatan yang Tuhan lakukan padaku. Bagaimana dengan saudara dan sahabatku, percayakah dengan kuasa Tuhan Allah?

Doa :
Tuhan, Engkaulah Allah yang sanggup menolong kami dalam menghadapi tantangan hidup.

Sunday, April 2, 2017

Jangan Takut sebab Tuhan penentu kehidupan

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. bagaimana dengan akhir minggu ini? Semoga menjadi berkat dan karunia bagi umat Tuhan.

Yesaya 41 : 8 - 16
Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau ..... (Yesaya 41 : 10a)

          Hidup dengan rasa takut, tidaklah menyenangkan. Takut bisa membuat kita melihat segala sesuatu dalam hidup ini menjadi negatif, menjadi pesimis, tidak bisa melihat peluang, tidak kreatif, takut melangkah dalam bertindak dan berbuat. Orang penakut berbeda dengan orang pemberani dan penuh pertimbangan. Biasanya orang penakut tidak memulai apa pun, tidak melakukan apa pun dan tidak menyelesaikan apa pun. Karena mereka takut menerima resikonya. Sebaliknya seorang pemberani dan penuh pertimbangan akan memulai, melakukan dan menyelesaikan dengan semua resiko yang sudah dipikirkan.

          Begitu pula dengan kita sebagai umat Kristiani yang percaya akan Firman Allah, janganlah takut dalam menjalani hidup ini. Walau terkadang disekitar kita penuh dengan ancaman dan bahaya namun kita jangan takut sebab Tuhan Allah adalah sebagai penentu hidup kita. Bukan pimpinan kita, bukan teman kita, bukan preman jalanan, bukan orang lain yang kenal atau pun tidak kenal kita. Jadi hanya  Tuhan Allah saja yang empunya hidup ini. Kegagalan dan ketidak berhasilan kita bukan akhir dari kehidupan kita. Seperti bangsa Israel yang sudah di buang Allah ke Babel. Namun mereka punya Allah yang begitu kasih kepada bangsa Israel maka Tuhan Allah pun mengampuni dan menyelamatkan mereka. "Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau, jangan bimbang, sebab Aku ini Allahmu; ....."(Yesaya 41 : 10a, 13 - 14). Ini berlaku jika mereka atau kita hidup dalam kesetiaan kepada Tuhan.

          Jika kita memiliki Tuhan yang sedemikian sempurna kasih-Nya, dan semua takluk kepada-Nya, mengapa kita harus takut menjalani hidup ini? Bukankah kita hidup dengan janji-Nya. "Aku akan meneguhkan bahkan menolong engkau ....." (Yesaya 41 : 10b), bhkan kita yang dipakai Tuhan untuk melakukan hal-hal yang luar biasa, dalam rencana-Nya atas kita. Janji-Nya benar dan amin. Jangan sampai sedemikian besar ketakutan kita kepada manusia dan dunia ini sehingga membuat kita tidak lagi percaya bahwa Tuhan itu ada dan sanggup melakukan apa pun dan menolong kita.

         Sesungguhnya jika kita berfirman pada Firman Tuhan, kita dapat memahami bahwa hidup kita ditentukan oleh Tuhan, hanya oleh Tuhan Allah saja. Ia yang berkuasa atas kehidupan kita. Kehendak Tuhan atas kita adalah supaya kita hidup sesuai rencana dan rancangan Tuhan atas kita, lalu mengapa kita harus hidup menentang kehendak-Nya, jika itu adalah sia-sia.

Doa :
Tuhan Yesus berilah kami kemampuan sepenuhnya percaya kepada-Mu, Engkau Tuhan atas kehidupan kami dan ajarlah kami untuk tidak takut menjalani kehidupan yang penuh tantangan, karena Engkau beserta kami. 

Monday, March 27, 2017

Hanya Tuhan yang dapat menolong

Syaloom,..... saudara dan sahabatku. Hari ini adalah hariyang special buatku sebab Tuhan Allah telah memberkatiku dengan bertambahnya usiaku. Dan aku sangat berterima kasih pada saudara dan sahabatku yang telah memberikan doanya padaku. Kiranya hanya Tuhan Allah yang dapat membalas semua itu.

Ratapan 2 : 11 - 16
Sekalian orang yang lewat bertepuk tangan karena engkau. Mereka bersuit-suit dan menggelengkan kepalanya mengenai puteri Yerusalem : "Inikah kota yang disebut orang kota yang paling indah, kesukaan dunia semesta?" (Ratapan 2 : 15)

          Terkadang kita mengalami kesedihan yang sangat mendalam, sehingga air mata kita terkuras dan menyebabkan mata kita sembab selalu. Kesedihan tersebut dapat terjadi karena orang-orang yang sangat kita sayangi, kasihi dan cintai dalam keadaan sakit, mengalami kecelakaan atau meninggal dunia. Demikian pula ungkapan kesedihan yang mendalam dari tuturan sang penyair dari kitab Ratapan yaitu nabi Yeremia.

          Mereka menangis dan meratapi kejatuhan dari kota Yerusalem. Kota indah yang menjulang permai kini menjadi tertawaan musuh dan umat Israel tidak dapat berbuat apa-apa tatkala hinaan itu dilontarkan. Demikian pula kita sebagai umat Kristen akan mengalami hal yang sama yaitu menjadi bahan tertawaan dan olok-olok bahkan hinaan jika kita tidak dapat menjaga harga diri kita dengan tutur kata yang baik dan sopan, tingkah laku, perbuatan kita. Bagaimana caranya?

          Hendaklah kita koreksi diri kita dan kembali pada Tuhan. Sebab kita akan merasakan bagaimana jika Tuhan mencampakkan kita dan meninggalkan kita. Kita benar-benar tak akan dapat berbuat apa pun. Karena itu jangan lagi menyalahkan orang lain atau bahkan menyalahkan Tuhan.

          Biasanya kita akan marah atau kecewa jika harapan kita musnah atau gagal. Dan sudah tentu kita akan marah pada orang-orang disekitar kita, bahkan terkadang kita pun berteriak pada Tuhan dengan ucapan yang sangat kotor. Seharusnya kita tidak melakukan hal seperti itu, marah dan berteriak-teriak pada Tuhan. Justru sebaliknya kita harus kembali mendekat dan mengikuti firman Tuhan serta berjalan di jalan yang benar. Tidak ada kata terlambat untuk kembali kepada-Nya.

          Terkadang kita tidak mengerti cara Tuhan menegur kita. Bisa saja kita dibuatnya pontang panting atau jungkir balik, namun kita tidak boleh kehilangan pengharapan sebab kita sadar bahwa tangan Tuhan tetap memegang kita. Itulah perjalanan hidup orang beriman. Tidak ada yang dapat menolong kecuali Tuhan. Seharusnya pada saat kita mengalami kesulitan dan kegoncangan, justru membuat kita semakin kuat dan beriman dalam memahami Tuhan. Disinilah kita melihat bahwa hukuman Tuhan itu mutlak.

          Dalam menjalani hidup ini, selalu ada koreksi yang Tuhan ingin tunjukkan walau kadang-kadang kita tidak siap untuk dikoreksi. Tidak jarang kita menjadi terkejut dan terpana. Jangan memberontak tetapi berikanlah kepada Dia, hati yang mau mengakui kesalahan dan dosa.
Kiranya kita semua rela dikoreksi oleh Tuhan.

Doa :
Bantulah kami ya Tuhan, untuk tetap berpegang pada-Mu saja dan pada janji-janji-Mu.

Wednesday, March 22, 2017

Mewariskan iman

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Hmmm, .... warisan, adalah sesuatu yang suka ditunggu oleh anak-anak atau keluarga tatkala orang tua kita sudah tidak ada atau meninggal dunia. Dan biasanya akan saling bertengkar jika pembagian warisan tersebut tidak adil. Artinya akan terjadi perebutan warisan yang dapat berupa barang, perusahaan, rumah, surat-surat penting atau lainnya.

          Malam hari ini aku membaca kitab Hakim-hakim 2 : 6 - 23.
Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN atau pun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel (Hakim-hakim 2 : 10).

          Pengalaman adalah guru yang baik dan pengalaman orang lain dapat menjadi pelajaran bagi kita. Sebab itu pelajaran sejarah sangatlah penting agar dapat mengetahui langkah yang patut dilakukan bila mengalami hal yang sama sehingga yang salah atau keliru tak diulang dan yang baik dapat diteruskan dan ditingkatkan.

          Dan sudah sepatutnya kita sebagai orang tua atau yang lebih tua mengajarkan apa yang diketahui dan dialami kepada anak-anak atau generasi berikutnya. Yang dimaksudkan adalah perilaku yang dapat dibaca oleh generasi berikutnya. Itulah warisan yang paling berharga. Sebab bila mewariskan kekayaan atau materi dapat segera habis sedangkan mewariskan tingkah laku atau iman yang ditunjukkan dengan baik akan menjadi warisan yang tak ternilai.

          Terkadang ada orang tua yang lebih mengutamakan kesenangan duniawi, seringkali bangga atas pencapaian akademik dan kekayaan yang dimiliki serta menganggap soal hidup beriman itu hak asasi yang tak perlu dipaksakan. Dan itu sudah terjadi pada saat ini, dimana orang tua sangat bangga pada anaknya, tapi tak tahu dari mana di dapatnya semua itu bahkan tak jarang orang tua sangat mendukung perbuatan anak-anaknya.

          Mewariskan iman yang benar adalah tanggung jawab orang tua kepada anak-anaknya. Apakah gunanya mewariskan harta benda, kekayaan dan kepintaran tetapi kehilangan iman? Bukankah hidup beriman akan membuat seseorang berguna dalam dunia ini? Sedangkan bila kekayaan dapat segera berakhir. Demikian juga orang yang berpendidikan tinggi tak menjamin hidupnya berguna bila tanpa beriman kepada Tuhan. Sebab banyak juga orang yang pandai tapi kepandaiannya digunakan untuk membinasakan orang lain. Karena itu ajarlah anak-anak untuk taat kepada Tuhan Yesus dengan memanfaatkan talentanya. Dengan taat, maka hidup anak-anak kita jadi berkat.

Doa :
Ya Tuhan, tuntun kami mempraktekkan hidup yang benar, yang dapat membimbing anak dan generasi berikutnya tetap berjalan di jalan-Mu.

Monday, March 20, 2017

Hadapilah tantangan hidupmu

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Semoga kasih Tuhan masih selalu menyertai kita semua. Seringkali kita berhadapan dengan rasa takut yang begitu kuat. Sebab kita tidak percaya akan firman Tuhan yang akan memberi kita kekuatan.

Yosua 11 : 1 - 15
Lalu Tuhan berkata kepada Yosua : "Janganlah takut menghadapi mereka, sebab besok kira-kira waktu ini Aku menyerahkan mereka mati terbunuh semuanya kepada orang Israel. Kuda mereka haruslah kau lumpuhkan dan kereta mereka haruslah kamu bakar dengan api" (Yosua 11 : 6)

          Takut akan membuat kita lemah dan tak bersemangat. Namun bila kita berani maka kita bisa jadi kuat dan pantang menyerah. Mengapa takut? Biasanya kita menjadi takut karena merasa tak mampu, merasa kecil dan tak sebanding dengan lawan, atau dalam keadaan bingung sehingga menjadi takut. Sesungguhnya Tuhan mengetahui kemampuan kita sehingga dikatakan : "Jangan takut". Benar bila kita hanya mengandalkan kekuatan sendiri tak akan mampu seperti Yosua yang belum berpengalaman menggunakan kuda dan kereta perang. Namun, bila mengandalkan Tuhan yang maha kuasa maka akan ada keberanian dan juga kemenangan.

          Seperti Yosua yang tanpa pengalaman dalam berperang. Jika dipikir dengan logika, dia tidak akan menang melawan raja Hazor, sebab Rabin sebagai raja Hazor berhasil mengumpulkan para raja disekitarnya untuk bersekutu dan menjadi sebuah pasukan yang sangat besar dan kuat. Namun Yosua tidak mengikuti cara berpikir manusia pada umumnya, tetapi Yosua lebih mengandalkan Tuhan sehingga perkataan firman Tuhan menjadi jaminan bahwa bangsa Israel dapat mengalahkan musuh sehebat apa pun karena Tuhan berjanji akan menolong bangsa Israel dalam peperangan. Yosua diberi hikmat oleh Tuhan agar berperang dengan strategi yang tepat.

          Demikianlah juga kekuatan dunia yang amat besar sebagai gambaran tantangan dalam hidup, seringkali membuat kita takut menghadapinya. Justru kita harus lebih percaya pada kuasa Tuhan yang lebih kuat dari segalanya, dengan tetap taat seperti yang ditunjukkan oleh Yosua maka kita akan beroleh kemenangan dalam pertempuran di kehidupan ini. Jangan andalkan kuda dan kereta tetapi andalkan saja Tuhan. Artinya dalam menjalani kehidupan ini kita selalu menghadapi lawan-lawan yang membuat kita merasa tidak mampu, merasa kecil dan tak berdaya, tetapi kita harus tetap taat akan perintah-Nya dalam menjalani kehidupan ini. Sebab Tuhan tahu kelemahan kita maka kita akan beroleh kemenangan.

Doa :
Nyatakanlah penyertaan-Mu yang memberi kemenangan menghadapi berbagai tantangan dalam hidup kami. 

Saturday, March 18, 2017

Cerdik melihat situasi

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Apa kabar, semoga di akhir minggu ini semua baik dan sehat selalu. Hmmmm, tema hari ini adalah tentang kecerdikan. Dan sudah tentu terambil dari kitab Yosua 9 : 1 - 21.

..... maka mereka pun bertindak dengan memakai akal : ..... (Yosua 9 : 4)

          Kita tahu binatang kancil? Ya, kancil adalah binatang yang cerdik. Waktu kita kecil, kita selalu di dongengkan oleh orang tua kita sebelum tidur. Dongeng itu adalah si kancil. Aku masih sangat mengingatnya. Walau pun ibu ku sudah tiada namun dongeng itu selalu masih terngiang di telingaku. Dan kini kedua putraku pun sudah remaja, tapi waktu mereka masih kecil pun aku selalu mendongengkannya sebelum tidur.

          Cerita dongeng tentang si kancil mengingatkan kita betapa lihainya kata-kata si kancil sehingga lepas dari mulut buaya yang sudah lapar. Kancil lepas dari cengkraman buaya karena memiliki kecerdikan. Walaupun itu hanya cerita dongeng, tetapi telah mengingatkan kita bahwa kecerdikan sangat dibutuhkan bagi siapa pun juga agar mampu keluar dari berbagai kesulitan.

          Seperti tema bacaan hari ini, bagaimana orang Gibeon memutar otak agar tidak menjadi sasaran serangan selanjutnya dari orang Israel. Caranya adalah : menyediakan tempat bekal dan minum yang jelek, kasut dan pakaian yang buruk serta roti yang sudah kering (Yosua : 4 - 5). Tujuannya tidak lain agar mendapat belas kasihan dari Yosua dan orang Israel. Kecerdikan orang Gibeon berhasil dan melalui Yosua diadakan persahabatan bahkan sumpah untuk tidak menganggu dan membiarkan mereka hidup (Yosua 9 : 15)

          Mengapa Yosua dan orang Israel gampang terperdaya? 
  1. karena penampilan orang Gibeon yang lusuh
  2. mereka tidak bertanya atau meminta petunjuk dengan TUHAN (Yosua 9 : 14) 
Orang Gibeon cerdik melihat situasi dan berhasil mengelabui Yosua dan orang Israel. Kini mereka tinggal tentram ditengah-tengah orang Israel.

          Banyak orang ingin menjadi pandai dan cerdik tentu sangat baik, tetapi kepandaian dan kecerdikan seharusnya dipakai untuk tujuan baik bagi diri dan sesama ciptaan dengan tidak mencari keuntungan sendiri tanpa mempedulikan kerugian yang dirasakan oleh ciptaan yang lain. Namun saat ini banyak orang cerdik yang salah memanfaatkan kecerdikannya, misalnya pengemis; dengan pakaian lusuh ,kumal, dan terkadang membalur tubuhnya agar terlihat cacat, atau dengan mengendong, menuntun seorang anak bayi atau anak kecil untuk mendapat belas kasihan dari orang lain. Cerdik seperti itukah yang kita harapkan? Sudah tentu kita sebagai orang yang beriman akan menjawab : Bukan. Sebab kata Yesus, "cerdiklah seperti ular" yang bermaksud bahwa kecerdikan bukan untuk mempedayai atau menipu orang atau ciptaan yang lain. Kita seyogianya cerdik, supaya tidak mudah ditipu tetapi juga tidak menipu orang lain. Bagaimana dengan saudara dan sahabatku?

Doa :
Ya Roh Kudus berilah hamba-Mu hikmat agar dapat membedakan yang benar dan jahat.

Wednesday, March 15, 2017

Runtuhnya tembok itu ....

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Semoga hari ini selalu ada berkat kasih karunia Tuhan untuk kita umat-Nya yang percaya. Saudara dan sahabatku, bagaimana caranya untuk meruntuhkan sebuah tembok yang kokoh? Sudah pasti kita akan menjawab dengan mudah dan ada berbagai jawaban yang diberikan. Ada yang menjawab, rubuhkan dengan alat-alat berat, bahan peledak atau gempur dengan palu, linggis.

Yosua 6 : 15 - 27
..... bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu ..... dan merebut kota itu (Yosua 6 : 20).

          Bagaimana tembok Yerikho bisa runtuh? Sudah pasti jawabannya akan berbeda dengan jawaban yang di atas, sebab pada masa itu belum ada alat berat, bahan peledak atau palu dan linggis. Pasti kuasa Tuhan yang melakukannya! Ada seorang penafsir yang mengatakan bahwa Tuhan berdaulat mengendalikan hukum alam. Frekuensi getaran yang dihasilkan dari derap langkah umat Israel ditambah seruan nyaring mereka dan suara sangkalala, ternyata menghasilkan frekuensi getaran lipat ganda atas tembok tersebut. Alhasil hancurlah tembok tersebut.

          Runtuhlah tembok itu! Penyebabnya apa hanya derap langkah, seruan nyaring dan suara sangkalal? Pelakunya tetap satu, Tuhan Yang Berkuasa. Tuhan terlibat di dalam runtuhnya tembok Yerusalem. Tuhanlah yang memberi instruksi dan petunjuk kepada Yosua untuk diteruskan kepada umat Israel (Yosua 6 : 3 - 4) agar mengelilingi kota tersebut. Caranya, pertama : mengelilingi kota tersebut selama enam hari, kedua : pada hari ke tujuh mereka mengelilingi kota tersebut sebanyak tujuh kali ( Yosua 6 : 4, 15), dan ketiga : bersorak dengan nyaring dan meniup sangkalala, hasilnya tembok itu runtuh ( Yosua 6 : 20). Runtuhnya tembok itu karena umat Israel taat melaksanakan petunjuk Tuhan walau terkesan awalnya tak masuk akal. Kemenangan umat Israel atas Yerikho memperlihatkan pekerjaan dan kuasa Tuhan. Tembok yang kuat dan kokoh runtuh hanya hitungan hari karena ketaatan umat Israel kepada Firman Allah. Tuhan telah menyatakan mukjizat dari segi waktu dan kesempurnaan-Nya.

          Saudara dan sahabatku, pada masa modern ini ada banyak "tembok-tembok yang kokoh" yang kita temui dalam kehidupan ini. Tembok-tembok yang mungkin saja membuat kita tidak berdaya meruntuhkannya. Tembok-tembok yang menghambat kita meraih masa depan. Sebagai orang percaya, kita harus meyakini bahwa kita mampu meruntuhkan semua "tembok penghalang" dengan cara menyelami semua rencana Tuhan, ikuti setiap petunjuk-Nya serta jangan meragukan kuasa-Nya. Tidak ada "tembok" yang tidak runtuh apabila datang berserah dan mengikuti jalan-jalan-Nya.

Dan sebagai catatan :
Kesombongan dan keangkuhan, egois dan tidak peduli dengan sesama, amarah dan kebencian itu adalah contoh dari "tembok-tembok yang kokoh" pada masa kini. Dapatkah kita meruntuhkannya? Pasti bisa ...!! saudara dan sahabatku. Jika kita berdoa, melakukan Firman-Nya dan berserah diri dengan penuh.

Doa :
Tuhan Yesus yang Maha dasyat berikanlah iman yang kuat agar hamba-Mu dapat meruntuhkan tembok yang menghalangi jalanku.

Sunday, March 12, 2017

Yesus dan sabat .....

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Hari Sabat atau Minggu atau Sunday adalah hari perhentian, namun bukan kita berhenti dari pekerjaan kita dan hanya duduk diam, bukan itu .... tapi kita harus koreksi diri, apa yang sudah kita lakukan selama seminggu ini? Adakah kita menyimpang dari Firman Tuhan, atau adakah kita menyakiti orang lain dan sebagainya. Sudah pasti kita juga berserah pada Tuhan dengan segala pergumulan yang ada.

          Seperti renungan hari ini, dalam Yohanes 5 : 14 - 18. 
Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat (Yohanes 4 : 16)

          Kehadiran Yesus selalu mendapat perhatian orang banyak, disebabkan ada dua hal yaitu : pertama - pengajaran yang disampaikan-Nya membuat banyak orang takjub (Markus 1 : 22); kedua - mujizat yang dikerjakan-Nya (bandingakan Matius 14 : 34 - 36). Namun sangat disayangkan, semua pekerjaan Yesus baik melalui pengajaran dan mujizat tidak selalu mendapat simpatik dari orang-orang Yahudi terlebih dari pemuka agama. Mengapa? karena Sabat. Yesus dianggap telah menistakan Sabat atau Minggu atau Sunday.


          Lalu, bagaimana jika pada hari Sabat tidak boleh melakukan sesuatu? Apa yang akan kita perbuat bila kita menghadapi suatu kejadian dan kita harus bertindak untuk membantu orang tersebut? Sudah tentu kita salah jika kita tidak membantu orang yang kesulitan atau kesusahan. Seperti yang terjadi pada kalangan orang Yahudi pada saat itu, mereka tidak dibenarkan untuk melakukan pekerjaan apa pun, bahkan untuk menolong orang pun tidak dibenarkan. Tetapi Yesus menyembuhkan orang sakit karena belas kasihan, namun orang Yahudi menganggap hal itu salah dan haram hukumnya.

          Dan kita seharusnya sadar bahwa Yesus tidak pernah bermaksud untuk meniadakan hari Sabat. Yesus hanya ingin meluruskan pemahaman yang keliru mengenai Sabat. Bagi-Nya menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat adalah tindakan yang mulia dan berkenan dihadapan Bapa-Nya. Yesus menegaskan : "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat" (Markus 2 : 27). Artinya bahwa Yesus lebih berkuasa dari Sabat, Yesus adalah Tuhan atas Sabat. Yesus bebas dan berwenang untuk melakukan segala pekerjaan apalagi melakukan perbuatan baik.

          Jadi ingatlah saudaraku, ada begitu banyak "sabat-sabat" yang terkadang menghalangi kita melakukan pekerjaan yang dipercayakan kepada kita. Marilah kita membuka hati dan pikiran serta berani melakukan karya kebaikan, kepedulian dan belas kasih bagi sesama tanpa batasan "sabat-sabat" baru.

Doa :
Tuhan, singkirkanlah dariku halangan-halangan yang membuat aku menyatakan kasih-Mu.

Saturday, March 11, 2017

Penyembuhan-Nya membebaskan

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku semua. Di akhir minggu ini, kiranya saudara dan sahabatku dalam keadaan sehat selalu. Hari ini aku akan membagikan kesaksian tentang hidup yang benar. Saudara dan sahabatku, tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini. Segala yang terjadi berada dalam kasih, rencana dan kehendak-Nya. Banyak hal yang kita akui sulit diterima akal jika kita mencoba menyelami kasih-Nya yang kita alami. Secara akal dan logika manusia, apa yang kita alami sulit diselesaikan, penyakit yang parah, kebutuhan hidup yang membebani, dan masih banyak yang lainnya. Namun ketika kita menjalani kehidupan, semua persoalan tersebut mampu dilewati. Mengapa ? Karena satu hal yang tidak kita sadari bahwa Tuhan turut bekerja dalam setiap kehidupan yang kita jalani.

Yohanes 4 : 46 - 54
Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya : "Anakmu hidup". Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya (Yohanes 4 : 53)

          Pengalaman seorang pegawai istana yang anaknya sedang sakit di Kapernaum mungkin juga merupakan pengalaman yang pernah kita alami. Kita sudah pasti akan cemas dan takut, terlebih lagi jika kita sedang berada di luar kota kerena tugas. Perasaan "cemas" dan takut akan selalu berada di sekitar kita. Dan biasanya kita akan datang pada Yesus dengan penuh harap, memohon agar Yesus mau memberi kesembuhan pada anak kita dan sudah tentu itu merupakan tindakan yang tepat. Pastinya kita percaya pada Yesus sebagai tabib yang hebat, karena Dia akan menyembuhkan dan membebaskan. Aku sendiri sangat heran dengan keajaiban yang selalu aku terima dari-Nya. Terkadang tidak masuk akal dan logika, namun itulah. Sebab Yesus selalu berada dalam kehidupanku, dan hanya kepada-Nya aku berserah, menyerahkan seluruh hidupku.

          Bagaimana dengan keimanan kita. Seringkali kita ingin bukti dan baru percaya. Seperti yang kita tahu bahwa Yesus telah banyak melakukan yang terbaik dalam hidup kita. Namun kita selalu tidak meng-amin-kan tindakan Yesus. Akibatnya, kita menerima sebagaimana yang kita takutkan atau kuatirkan. "Penyembuhan" Yesus dalam berbagai persoalan sesungguhnya membebaskan kita. Kita terbebas dari berbagai tekanan dan pergumulan. Syukurilah atas segala "penyembuhan" Yesus hari ini. Biarkanlah Yesus bertindak seturut kehendak, waktu dan cara-Nya. Yang penting kita setia dan percaya atas segala kehendak-Nya

Doa :
Kristus, syukur kami atas "penyembuhan" yang Engkau nyatakan dalam kehidupan kami. 

Wednesday, March 8, 2017

Pribadi yang bersyukur dan kesaksian yang rendah hati

Syaloom saudara dan sahabatku. Ada seorang tokoh Gereja Agustinus pernah berkata, "Kesombonganlah yang mengubah malaikat menjadi iblis, kerendahan hatilah membuat manusia menjadi malaikat". Ungkapan ini hendak menyatakan adanya kesombongan dalam diri seseorang karena dirinya merasa mampu dan melebihi orang lain. Dan kesombongan akan semakin tampak pada saat diri sendiri menceritakan kemampuan dan kelebihannya pada orang lain. Apakah saudara dan sahabatku melakukan seperti itu? Dan apa manfaatnya bagi saudara dan sahabatku?

          Pagi ini kita diingatkan dan diajak untuk melihat kesaksian dari Yohanes Pembaptis tentang Yesus (Yohanes 3 : 22 - 30). Yohanes sangat menyadari bahwa dirinya adalah utusan untuk mempersiapkan kedatangan Sang Mesias (Yohanes 3 : 27 - 28). Dan Yohanes sangat menyadari bahwa dirinya bukanlah Mesias tetapi hanya dipakai sebagai pembuka jalan bagi Yesus. "Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil" (Yohanes 3 : 30). Dapatkah kita bersaksi seperti Yohanes Pembaptis. Mungkin kita akan berpikir dua kali. Terlebih untuk orang-orang yang selalu berkecimpung dalam organisasi, pemerintahan atau pun yang lain.

          Belajar dari kesaksian Yohanes kita dituntut memahami artinya menjadi saksi Kristus. Terkadang tanpa kita sadari, kesaksian yang kita berikan justru hanya menceritakan diri kita sendiri bukan Yesus. Masalahnya kita tidak rela untuk semakin kecil dan Yesus semakin besar. Dan itu pun menjadi pergumulan hidup bagi kita, saudara dan sahabatku.

          Seperti setiap pagi yang selalu kita alami adalah merupakan anugerah Tuhan. Dan sepatutnya kita bersyukur atas hari baru dan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk berkarya. Namun seringkali yang kita rasakan sangat berbeda. Di pagi hari kita merasakan kegelisahan dan takut. Takut untuk beraktivitas dan menjalani hari. Mengapa? Pertama, kita tidak mampu melihat bahwa Tuhan ingin kita berkarya seturut kehendak-Nya. Dengan bakat dan kemampuan yang diberikan, kita diharapkan bisa menjalankan hari-hari dengan hasil yang baik. Kedua, kita tidak memulai hari ini bersama Tuhan. Kita merasa mampu melakukan apa pun tanpa diri-Nya.

          Dan sudah tentu pergumulan itu akan membuat diri kita mengalami kesesakan. Penderitaan fisik, batin, harga diri hilang dan kepemilikan harta lenyap sehingga kita akan merasakan beban dan tekanan hidup. Hidup tanpa harapan. Wajar saja jika seorang Ayub pun yang begitu setia pada Allah akan mengungkapkan jeritan batin ....."seperti seorang budak yang merindukan naungan ....(Ayub 7 : 2), aku dicekam oleh gelisah sampai dinihari .....(Ayub 7 : 4b), hari-hari ..... berakhir tanpa harapan (Ayub 7 : 6), orang yang memandang aku, tidak akan melihat aku lagi .....(Ayub 7 : 8), dan Ia tidak lagi kembali ke rumahnya, dan tidak dikenal lagi oleh tempat tinggalnya (Ayub 7 : 10)".

          Ungkapan Ayub mungkin akan menjadi ungkapan kita juga. Tekanan dan beban berat kehidupan menjadi satu yang sulit dan takut untuk dilalui. Sebab itu setiap saat kita akan memulai kegiatan kita harus yakin bahwa Tuhan mempunyai rencana dan maksud bagi kita. Imani bahwa Tuhan bekerja dalam diri kita, namun yang pasti kita memulainya dengan Tuhan. Tuhan pasti akan memberikan kekuatan dan menghilangkan segala beban serta kegelisahan diri.

          Sebab itu mulailah hari ini dengan menjadi pribadi yang bersaksi dalam kerendahan hati, dan hendaknya juga kita harus selalu bersyukur atas kehidupan, kesempatan dan kehendak yang Tuhan inginkan dari kita. Bukalah hati agar syukur memenuhi setiap aktivitas yang kita kerjakan. Dan Tuhan pasti akan menyatakan anugerah dan karya-Nya dalam diri kita yang mau rendah hati, sebab dalam kerendahan hati kita menjadi jujur, tulus dan mampu serta rela melayani sesama. Inilah kesaksian nyata dan menjadi pribadi yang dipakai Tuhan, dan ucaplah syukur untuk hidup yang Tuhan berikan.

Doa :
Kami mensyukuri atas setiap hal yang boleh terjadi dalam kehidupan diri kami masing-masing, dan kami pun ingin bersaksi seturut kehendak-Mu melalui diri kami.


Sunday, March 5, 2017

Bebas menilai namun bertanggung jawab

Syaloom ...... saudara dan sahabatku, kiranya minggu ini Tuhan selalu berada dalam kehidupan saudara dan sahabatku. Hari Ayub 6 : 14 - 30, mengalami penderitaan saat kecewa terhadap sahabatnya, Elifas karena tidak memberikan "belas kasihan" namun mempersalahkan dirinya atas apa yang dialaminya.

Alangkah kokohnya kata-kata yang jujur! Tetapi apakah maksud celaan dari pihakmu itu?

          Masing-masing kita pasti memiliki penilaian atas apa yang dilihat, dirasa atau dialami. Atas penilaian tersebut timbul pernyataan yang mengungkapakan apa yang dilihat, dirasa atau dialami tersebut. Namun, bagaimana jika kita menilai apa yang orang lain alami? Hal ini kadang menimbulkan pro dan kontra. Ada yang dapat menerima pandangan yang diberikan atau ada yang tidak menyukai karena sudah memberikan "vonis" atau hukuman atas apa yang dialami orang tersebut.

          Seperti Ayub, yang sangat kecewa terhadap sahabatnya yaitu Elifas. Elifas menilai bahwa penderitaan Ayub merupakan dosa yang diperbuat oleh Ayub. Namun Ayub tahu bahwa penderitaan luar biasa yang dialaminya bukan disebabkan oleh dosa. Oleh sebab itu Ayub kecewa dan menyatakan bahwa "Saudara-saudaraku tidak dapat dipercaya seperti sungai, seperti dasar dari pada sungai yang mengalir senyap" (Ayub 6 : 15). Dan lebih jauh Ayub menyatakan kekecewaannya dengan menyatakan dirinya "tidak meminta apa-apa, seperti uang tebusan yang besar ..... (Ayub 6 : 22 - 23). Ayub hanya mengharapkan bahwa sahabat-sahabatnya memberikan "belas kasihan" yang wajar. Bagaikan sebuah kafilah kehausan yang tiba pada sebuah wadi, namun wadi tersebut ternyata kering (Ayub 6 : 15 -21). Tindakan mereka yang tidak mengenal "belas kasihan" disebabkan kekhawatiran akan malapetaka yang dialami Ayub akan dialami oleh mereka juga. Begitu pula dengan kehidupan masa kini. Terkadang kita sangat tidak peduli dengan kesulitan orang lain, bahkan kita akan berkata : biarkan saja, itu bukan urusan kita. Apakah kita juga seperti mereka, yang tidak peduli dengan sesama? Bagaimana penilaian saudara dan sahabatku?

          Terlepas dari setiap penilaian masing-masing dalam hidup ini kita mengalami pengalaman yang berbeda. Semua perjalanan itu sesungguhnya tidak lepas dari kehendak dan rencana Tuhan. Yang paling penting bagaimana kita selalu mensyukuri setiap pengalaman kehidupan yang dialami - apa pun yang terjadi baik suka-duka. Sudahkah kita mensyukuri apa yang terjadi hari ini? Syukurlah atas hidup yang dialami .....

Doa :
Kristus, syukur kami atas setiap detik pengalaman hidup yang Engkau berikan kepada kami.

Tuesday, February 28, 2017

Kesaksian Iman

Syaloom ....... saudara dan sahabatku ...... selamat pagi dan selamat beraktivitas kembali. Kiranya hari ini ada berkat yang kita terima sebab kita harus selalu bersyukur. Begitu pula renungan hari ini dan pengalaman yang selalu ada di sekitar kita, yang terambil dari Ayub 1 : 1 - 12

"Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur, ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan" (Ayub 1 : 1)

          Seringkali dalam menghadapi pergumulan, kita di dorong untuk selalu "beriman". Nasihat ini baik, sejauh kita mengerti apa sebenarnya iman itu. Sebab ada juga yang berpikir bahwa beriman berarti duduk berpangku tangan tanpa melakukan apa-apa; artinya dia tidak usah bekerja namun nanti akan mendapatkan hasil sebab pasti Tuhan akan memberi karena dia beriman. Pemikiran seperti ini yang sangat salah besar, Iman tidak pasif tetapi hidup dan aktif.

          Ayub sangat mengasihi Allah. Kasihnya yang begitu besar kepada Allah membuat ia hidup saleh dan jujur bahkan menjauhi kejahatan. Sekali pun ia seorang yang kaya raya, namun bagi Ayub kekayaan terbesarnya adalah kedekatannya dengan Allah. Dapatkah kita seperti Ayub? Terkadang dalam kehidupan kita sehari-hari, kita selalu mengeluh kepada Allah? Karena apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan harapan kita. Dan Ayub sebagai seorang ayah serta kepala keluarga selalu membimbing keluarganya agar hidup takut akan Allah. Memang tidak mudah mempertahankan kesalehan dan kejujuran hidup apalagi sampai menjauhi kejahatan. Terkadang kita hanya mau hidup saleh dan jujur bahkan menjauhi kejahatan karena kita punya segalanya. Namun bagaimana jika kita tidak punya segalanya, atau kita kehilangan segalanya? Apakah kita masih mengasihi dan memuliakan Allah?

          Seperti dalam Ibrani 11 : 1 yang mengatakan bahwa "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat". Untuk beriman kepada Allah kita harus percaya akan adanya hal-hal yang tidak dapat kita lihat. Pergumulan hidup dapat melemahkan kita tetapi iman memberi kita kekuatan dan kemenangan. Iman juga memampukan kita untuk melalui perkara yang tampaknya mustahil.

          Hiduplah dalam ketaatan kepada Allah. Percaya pada firman-Nya dan terus maju. Teruslah berjalan dalam iman dan hidup dalam iman. Jadilah saksi iman dimana pun kita berada.

Doa :
Ya Tuhan, ajarlah aku memiliki Iman yang sederhana, penuh keyakinan dan ketekunan serta menjadi berkat bagi sesama.

Sunday, February 26, 2017

Penderitaan

Syaloom ....... saudara dan sahabatku. Bagaimana keadaan kalian? Semoga baik dan sehat selalu, sebab berkat dan kasih karunia Tuhan Allah kita selalu beserta. Hari ini aku akan membagikan sebuah renungan dengan judul Penderitaan. Hmmmm, ..... jika dilihat dari judulnya, sudah pasti akan terasa menyakitkan. Saat ini kita sebagai umat manusia tidak akan mau menjalani sebuah penderitaan, semuanya akan berusaha menjauh dari penderitaan tersebut. Sebab jika sudah menderita pasti akan mendapat kesulitan. Hari ini aku akan bersama Markus 9 : 9 - 13.

" ..... Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan dihinakan? (Markus 9 : 12)

          Dalam menjalani kehidupan ini terkadang tidak lepas dari yang namanya penderitaan. Penderitaan karena pergumulan hidup yang menekan seperti persoalan ekonomi, ketidakadilan yang dialami ditengah kerja dan usaha dan sebagainya. Bahkan ada penderitaan yang disebabkan karena ambisi yang berlebihan. Misalnya karena iri hati, persaingan sehingga melakukan tindakan yang pada akhirnya mendatangkan penderitaan.

          Apakah penderitaan yang dialami oleh manusia sama dengan apa yang dialami oleh Yesus Kristus? Sebagai Anak Tunggal Allah, Ia tidak pernah melakukan kesalahan dalam hidup-Nya. Justru, kehadiran-Nya di dalam dunia ini adalah untuk menyelamatkan seluruh umat manusia. Ia mau menderita, dihina, dicerca, itu semua karena kasih-Nya kepada kita. Tetapi kita sebagai manusia tidak memahami-Nya bahkan para murid-Nya pun tidak memahami-Nya. Saat ini banyak orang yang sangat berambisi untuk menjadi terkemuka sehingga apa yang disampaikan Yesus tidak mereka mengerti dan tidak melaksananya walau pun mereka mendengar.

          Namun Yesus harus menjalaninya melalui jalan salib. Bahwa Anak Manusia akan menderita dan dihina bahkan sampai mati di kayu salib. Penderitaan yang Yesus alami tidak sama dengan apa yang dialami manusia. Ia justru menanggung segala dosa umat manusia. Namun terkadang manusia tidak mengahrgai karya penyelamatan Yesus dalam hidupnya.

          Karena penderitaan-Nya, sekarang kita dapat menikmati hidup ini dengan baik. Pengorbanan-Nya di kayu salib menjadi bukti nyata bahwa kita berharga dimata-Nya. Pertanyaannya, sudahkah yang terbaik kita berikan untuk Kristus Yesus dalam kehidupan ini? Sudahkah kita mendengar suara-Nya dan melakukan apa yang dikehendaki-Nya? Berbahagialah jika engkau menderita karena Kristus Yesus.

Doa :
Ya Tuhan, ajarlah aku untuk tetap setia kepada-Mu sekalipun penderitaan kualami dalam kehidupan ini. 

Sunday, February 19, 2017

Menjadi pribadi pembelajar dengan sentuhan klasik

Syaloom ..... saudara dan sahabatku, pada hari minggu ini aku ingin berbagi suatu renungan suka cita dari Matius 8 : 14 - 17 dan Matius 11 : 25 - 30.

Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, ..... (Matius 8 : 15)
..... belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati ..... (Matius 11 : 29)


   
          Paulo Freire adalah seorang pendidik dari negaa Brazillia yang menyatakan bahwa belajar itu membebaskan. Membebaskan seseorang dari rasa takut, kemalasan dan ketidakpengetahuannya tentang hidup. Belajar menjadikan seseorang memiliki wawasan luas yang memunculkan banyak inspirasi tentang kehidupan. Oleh karena itu, belajar bukanlah beban karena belajar menghasilkan kemerdekaan.

          Terkadang kita sangat malas untuk mempelajari sesuatu yang baru, karena mungkin terlalu banyak dalil, rumus atau peraturan. Sehingga membuat kita pusing dan bingung. Dan sudah tentu itu membuat beban untuk kita yang hendak belajar. Sama seperti orang Yahudi pada masa itu, mereka merasa letih lesu karena banyaknya peraturan yang dibuat oleh ahli-ahli Taurat. Namun dengan kedatang Yesus kedunia peraturan yang banyak dan memberatkan itu disederhanakan menjadi satu hukum saja, yaitu Hukum Kasih. Intinya adalah hukum Tuhan, yaitu mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.

          Yesus memanggil orang untuk belajar pada-Nya, sebab Ia lemah lembut dan rendah hati. Yesus lemah lembut terhadap orang yang hina dan berdosa. Kerendahan hati Yesus karena Dia menaati Allah dan memohon pertolongan dari Allah saja. berbeda dengan ahli-ahli Taurat yang bersifat sombong dan keras hati, memuliakanTuhan dengan mulutnya, tetapi memiliki motivasi untuk menerima kehormatan dari orang lain. Yesus adalah Guru, kita dapat belajar mengenai perkataan-Nya dan teladan-Nya. Yesus mengajari kita melalui Roh Kudus yang bekerja dalam hati kita. Hasil pembelajaran itu adalah ketenangan, kerendahan hati dan kelemah lembutan.

          Mari kita menjadikan Yesus sebagai Guru hidup kita sebab Dia adalah Guru yang mengajarkan dengan sentuhan klasik, yaitu berpikir (head), rasa (heart) dan sentuhan (hand). Dengan belajar melalui sentuhan klasik dapat memberikan inspirasi dan semangat. Sentuhan dalam pengajaran Yesus dapat menguatkan bahkan menggerakkan banyak orang untuk datang kepada-Nya. Karena "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita" (Matius 8 : 17). Yesus hadir dengan sentuhan pengajaran klasik untuk menguatkan, menyembuhkan, menginspirasi, memberikan semangat dan harapan kepada setiap orang lemah, putus asa, kuatir dan susah.

          Dan akhirnya, mari kita belajar untuk memusatkan seluruh perhatian kita kepada Sang Guru. Mata, telinga dan pikiran kita tertuju pada Sang Guru dan firman-Nya sehingga kita menjadi pribadi yang lemah lembut dan rendah hati.

Doa :
Ya Tuhan, tolong kami wujudkan sentuhan klasik yang menguatkan dan mampukan kami untuk memiliki sikap hidupnyang selalu sedia belajar melakukan ajaran-Mu. 

Saturday, February 18, 2017

Hikmat dari Tuhan

Syaloom ..... saudara dan sahabatku, bagaimana kabarnya untuk hari ini, tepatnya diakhir minggu? Semoga berkat dan kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus masih bersama saudara dan sahabatku. Hari ini aku masih bersama Amsal 9 : 1 - 18.

Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian. (Amsal 9 : 10)

          Pada bacaan Amsal hari ini kita sebagai perempuan Kristus diminta untuk dapat menjaga mulut kita. Terkadang kita sebagai perempuan suka dengan berita-berita gosip, isu dan suka bercerita tentang orang lain. Jika suka dengan gosip, kita akan bercerita dari A sampai Z, semuanya kita ceritakan. Sebab katanya jika bukan gosip tidak akan seru. Dan gosip terjadi dikalangan atas hingga bawah. Hanya perbedaannya terletak pada apa yang sedang dibicarakan atau digosipkan.

          Biasanya perempuan lebih banyak bergosip, dan terkadang keluar kata-kata yang membuat sakit hati orang lain. Akankah kita mau seperti perempuan yang tidak berhikmat? Dan berseru-seru di tepi jalan. Sudah tentu kita sebagai perempuan Kristus tidak mau seperti mereka.

          Kaum perempuan semestinya menjadi "agen" penyampai hikmat yang benar. Jadi bukan gosip yang keluar dari mulut kita, apalagi menyakiti perasaan orang lain yang berada di sekitar kita. Melalui Firman Tuhan, kita kaum perempuan harus dapat mengendalikan mulut kita dari ucapan yang tidak mendatangkan berkat, yaitu takut akan Tuhan. Dengan demikian, Tuhan memampukan kita menjalani hidup yang bijak dan bukan mengisi hidup ini dengan cemooh (Amsal 9 : 12). Dan kita akan menjadi perempuan yang mengucapkan hikmat; bukan menjadi perempuan bebal, cerewet yang tidak tahu malu (Amsal 9 : 13).

          Sebab itu jadilah perempuan Kristus yang hanya bersandar pada Tuhan agar sungguh-sungguh dapat menjadi pribadi perempuan yang berhikmat dan memuliakan nama-Nya. Karena kita harus dapat menyadari bahwa peran perempuan sangat besar dalam keluarga, gereja dan masyarakat. Jadilah perempuan yang takut akan Tuhan, dan teruslah berdoa setiap hari; doakan mulut kita agar setiap hari ia mengucap berkat dan tidak lagi menyimpan perbendaharaan kata yang menjadi batu sandungan. Karena mulut badan sejahtera.

Doa :
Ya Tuhan, berkatilah kami kaum perempuan sehingga menjadi berkat dan senantiasa membawa membawa sukacita saluran hikmat Tuhan dalam kehidupan sehari-hari agar nama Tuhan dimuliakan. Amin.

Thursday, February 16, 2017

Dekat erat dengan Hikmat

Syaloom ..... saudara dan sahabatku, apa kabarnya? Hari ini, khususnya Jakarta dan beberapa kota di wilayah Indonesia sedang mengadakan Pilkada. Dan sudah pasti semua masyarakat datang berduyun-duyun untuk memenangkan jagoannya. Hari ini Amsal 7 : 1 - 20 pun berkata bahwa kita sebagai umat pun wajib mengikuti Pilkada tersebut.

Katakanlah kepada hikmat : Engkaulah Saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu (Amsal 7 : 4).

          Ada seorang murid yang gemar belajar datang kepada guru bijaksana. Sang guru adalah seorang ahli batu mulia. Setiap hari sang guru membolehkan muridnya melihat apa yang dikerjakannya, juga mengharuskan muridnya menggenggam berlian di tangannya. Setelah berbulan-bulan belajar, murid itu menjadi hilang sabar. Ia merasa gurunya tidak mengajarnya dengan baik. "Bagaimana saya bisa pintar, bila hanya melihat dan menggenggam berlian?" ujarnya dalam hati. Maka ia memutuskan untuk berhenti belajar. Ia menemui sang guru dan mohon pamit.

          Sang guru bijak berkata, "Baiklah muridku bila itu maumu. Inilah hari terakhir engkau belajar padaku. Untuk terakhir kalinya, genggamlah berlian ini ditanganmu." Setelah menerima berlian tersebut, murid yang sudah enggan belajar itu berkata, "Ini berlian palsu, bukan asli, seperti yang selama ini saya genggam. "Tanpa disadarinya ia telah mempelajari hal yang sangat berharga. Sekian lama ia menggenggam berlian, membuatnya dekat dan erat dengan berlian, juga berpengetahuan luas mengenai berlian. Itulah yang disebut pengetahuan tersembunyi, yang kemudian diperkenalkan oleh Michael Polanyi (1891 - 1879), seorang ahli Filsafat Ilmu dari Hongaria.

          Sebab itu untuk memperoleh pengetahuan yang tersembunyi manusia harus dekat dan erat dengan sumber pengetahuan itu sendiri. Para guru bijaksana, penulis Amsal mengajarkan kepada umat agar selalu dekat dan erat dengan Allah dan hikmat-Nya (ayat 1 - 3). Menyapa hikmat sebagai saudara dan menyebut pengertian sebagai keluarga mencerminkan betapa dekat, erat dan kuat relasi umat dengan hikmat Allah. Hikmat akan membentuk umat menjadi pribadi yang cerdas memanfaatkan pengetahuan, teguh menghadapi bujukan dan bijaksana dalam mengambil keputusan.

          Jadi kita sebagai umat Allah harus dapat menjadi relasi yang tangguh, dan pintar dalam berpikir dan bertindak. Dan kita pun harus dapat bertindak sebagai guru atau pemimpin yang baik serta bijaksana dalam kehidupan ini.

Doa :
Ya Tuhan, arahkanlah kami dengan hikmat-Mu untuk menjadi pribadi berhikmat dalam bersikap, bertindak, berpikir dan bertutur kata.

Tuesday, February 14, 2017

ONSTORE - Toko Online Indonesia - Belanja Online

ONSTORE - Toko Online Indonesia - Belanja Online: ONstore.co.id adalah toko online indonesia yang terpercaya dan simple. Dibangun dengan dasar konsep jaringan pemasaran yang unik menjadikan sebuah trend baru dalam belanja online. ONstore Belanja Dapat Uang

Sunday, February 12, 2017

Hati-hati anda diawasi !

Syaloom ........ saudara dan sahabatku, selamat hari minggu dan Tuhan berkati. Hari ini aku bersama Amsal 5 : 15 - 23. Pada kitab Amsal ini banyak nasehat untuk kehidupan manusia agar menjadi lebih baik dan mengikuti perintah Allah sesuai Firman Tuhan.

Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasinya (Amsal 5 : 21)

          Sejumlah pejabat atau birokrat sering merasa gerah ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pengawasan secara ketat terhadap kinerja para birokrat. Atau para pengguna jalan raya terkadang merasa gelisah ketika niat memacu kendaraan terpaksa batal karena beberapa petugas kepolisian sedang mengawasi lalu lintas kendaraan. Kedua realitas sederhana tersebut hendak menunjukkan bahwa hidup di bawah pengawasan bagi sebagian orang terasa menghambat dan mempersulit kehidupan. Pengawasan bermanfaat baik untuk melakukan pencegahan terhadap kejahatan, maupun mengupayakan kebaikan.

          Amsal menyampaikan kepada umat mengenai pengawasan yang dilakukan Tuhan terhadap semua orang. Segala jalan yang dipilih oleh manusia, Tuhan memperhatikannya. Segala langkah yang ditempuh oleh manusia, Tuhan mencermatinya. Tidak ada seorang pun yang luput dari pengawasan Tuhan. Tuhan benar-benar mengetahui apabila manusia memilih jalan kebaikan atau jalan kejahatan. Tuhan mengenali setiap tindakan mana yang setia dan serong dari pengajaran hikmat-Nya. Sebab itu, Amsal menasehati umat Tuhan agar menjaga perilaku hidup setia, khususnya dalam perkawinan. Bagi umat Tuhan yang setia dan senantiasa memelihara cinta kasih suami-istri, akan menuai berkat dan sukacita.  Sebaliknya, bagi mereka yang berlaku serong akan memanen laknat dan duka cita.

          Apa pun perilaku diri kita hari ini Tuhan memperhatikannya. Dengan siapa pun kita berhubungan, Tuhan senantiasa akan mencermatinya dan mengawasinya, bahkan saat kita terlelap, mata-Nya tetap terbuka menjaga kita. Dengan demikian, Tuhan menjauhkan kita dari segala kejahatan dan mengarahkan langkah kita pada jalan kebaikan. Teruslah melangkah dan berjalan pada jalan Tuhan dan turutilah segala firman-Nya.


Doa :
Ya Tuhan, peringatkanlah kami bila jalan yang kami pilih keliru dan tegurlah kami bila langkah kami jauh dari keinginan-Mu.

Saturday, February 11, 2017

Kesediaan berbagi

Syaloom saudara dan sahabatku, semoga di akhir minggu ini menjadi indah karena Tuhan ada bersama kita.Amin. Di akhir minggu ini aku ada bersama Lukas 9 : 15 - 17. 

Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu ....." (Lukas 9 : 16)

          Dari dulu sampai sekarang manusia mempunyai sifat mementingkan diri sendiri. Sifat egoisme dan egosentrisme ini membuat manusia takut berbagi dengan orang lain, sehingga mengakibatkan hubungan manusia, satu dengan lainnya makin jauh dan terasing. Kalau pun ada yang mau berbagi, itu biasanya ditujukan pada tingkat level tertentu.

          Dan kita sebagai orang Kristen yang baik, seharusnya belajar dari pelayanan Yesus yang bertujuan menghancurkan egoisme dan egosentrisme manusia serta membangun hubungan baru, di mana semua orang adalah saudara yang saling mengasihi dan berbagi. Sebab itu jika kita terlibat di dalam suatu organisasi pelayanan, kita harus dapat membuang sifat egois kita dan langsung terlibat di dalamnya agar kita dapat melihat dengan baik dan benar.

          Yesus sudah menunjukkan tindakan yang baik, yaitu masa lampau, masa kini dan masa depan. Masa lampau, yakni peristiwa pemberian roti (manna) dari surga kepada umat Israel saat di padang gurun. Masa kini, menunjuk pada upaya Yesus memenuhi kebutuhan nyata dari orang banyak yang mengikuti-Nya. Masa depan menunjuk pada peristiwa perjamuan malam terakhir sampai tersalib; penyerahan tubuh dan darah Yesus untuk menyelamatkan dunia, yang kemudian dilakukan oleh gereja Kristen sepanjang zaman melalui Tri Dharma Gereja.

          Mari berbagi kepada semua orang karena yakin bahwa yang kita miliki adalah pemberian Allah; bahwa kita tidak pernah berkurang dan menjadi miskin, tetapi justru makin berkelebihan; bahwa Tuhan mengenyangkan banyak orang melalui kita.

Doa :
Ya Yesus, tolong kami untuk sedia berbagi hidup dengan orang lain. 

Monday, February 6, 2017

Yesus hadir, setan terancam

Syaloom, .... saudara dan sahabatku. Apa kabar semuanya? Aku hari ini ada bersama Lukas 8 : 26 - 29. 

Ketika ia melihat Yesus, ia berteriak ..... dan berkata ..... : "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus Anak Allah Yang Mahatinggi? Aku memohon kepada-Mu, supaya Engkau jangan menyiksa aku ( Lukas 8 : 28). 

          Saudara dan sahabatku, Lukas bercerita kepadaku bahwa perjalanan pelayanan Yesus tidak bebas dari ancaman kekuatan dan kuasa demonis atau setan. Sampai saat ini pun, di zaman yang serba modern dan milenium tetap saja kuasa gelap masih ada. Terutama bagi orang-orang yang sesat dan memilih jalan tersebut atau instan. Mereka memilih jalan tersebut dikarenakan dapat dengan cepat mencapai maksud dan tujuannya. Dan kita tahu bahwa perbuatan tersebut sangatlah salah dan sesat, sebab bersekutu dengan kuasa kegelapan.

          Kekuasaan setan sudah pasti akan menggelapkan dan menghancurkan kehidupan manusia; dan itu merupakan keinginan kuasa gelap. Tetapi kekuatan dan kuasa Yesus akan membebskan, memulihkan dan membaharui kehidupan manusia. Kekuatan dan kekuasaan Yesus membuat penguasa kegelapan tunduk dan memohon. Yesus tidak akan membiarkan kuasa gelap menghancurkan tubuh, jiwa, roh dan hati manusia, ciptaan-Nya.

          Namun pada saat ini, kuasa gelap makin merajalela dan merasuki banyak orang. Perbuatan jahat pun makin marak terjadi dan mengancam kehidupan manusia. Membunuh sesama manusia demi tujuan tertentu, atau mencintai sesama jenis, atau berzinah, atau mencuri itu dan masih banyak contoh lainnya. Kita sebagai orang kristen dipanggil dan diutus untuk membebaskan sesama dari kuasa gelap dengan memberi contoh dan perbuatan, yang sesuai dengan Firman Tuhan. Dapatkah saudara dan sahabatku memberi contoh pada sesama berdasarkan Firman Tuhan?

Doa :
Ya Yesus, berilah kuasa-Mu dan bebaskan kami dari kuasa gelap.

Thursday, February 2, 2017

Energi mengikuti imajinasi

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana kabarmu sekalian? Hari ini aku bersama Yehezkiel 4 : 1 - 12. Apa yang akan kita lakukan jika jatuh cinta atau menyukai seseorang? Sudah pasti kita akan melakukan PDKT (pendekatan terhadap orang yang kita cintai atau sukai). Dan kita akan mengatakan hal-hal yang berlebihan atau "lebay". Seperti gunung yang tinggi akan ku daki, lautan yang luas akan kuseberangi demi engkau seorang. Dan sudah tentu banyak kalimat-kalimat lain yang kita dengar, dan bahkan kita sendiri mengatakan kepada pasangan kita. Kalimat seperti itu sebenarnya mau menjelaskan bahwa ketika mencintai seseorang atau menginginkan sesuatu, akan ada energi yang kuat untuk mewujudkannya. Maka tidak jarang ketika seorang pria melakukan pendekatan pada seorang wanita, di malam hari dan hujan deras sekal pun ia tetap datang ke rumahnya, atau sepanas dan semacet apa pun di perjalanan ia tidak akan peduli. Demikian juga seseorang yang menginginkan sesuatu, maka sesulit apa pun tantangannya akan ia hadapi demi mewujudkan impiannya tersebut.

"Engkau, anak manusia, ambillah sebuah batu bata, letakkan dihadapanmu dan ukirlah di atasnya sebuah kota, yaitu Yerusalem" (Yehezkiel 4 : 1)

          Allah memerintahkan Yehezkiel untuk membuat simbol-simbol kejatuhan Yerusalem dan keadaan pembuangan di kemudian hari.Yehezkiel harus menggunakan benda-benda (seperti bata, besi, air, roti, kotoran) dan tindakan khusus (berbaring menunjukkan wajah, mengepalkan tinju, makan, dan minum). Barangkali kita akan menilai bahwa yang dilakukan Yehezkiel adalah aneh dan tidak masuk akal, apalagi membakar roti di atas kotoran (feses) kemudian memakannya. Tetapi tidak demikian bagi Yehezkiel. Baginya sesulit apa pun itu, ia harus tetap melakukan perintah-Nya, karena dia takut akan Allah dan mencintai-Nya.

          Jika kita mengimajinasikan tentang sulitnya melakukan sesuatu, maka tidak akan ada sebuah perjuangan untuk mewujudkannya, dan jika ada pun biasanya hanya sebatas formalitas belaka. Tidak akan ada gunung yang di daki, atau lautan yang diseberangi. Kita hanya perlu membangun dan menjaga imajinasi-imajinasi yang positif dalam melaksanakan tugas sehari-hari, dan dalam mengejar impian untuk hidup yang lebih baik dan bermakna. Energi yang kuat akan mengikuti imajinasi yang kita miliki, mendorong kita untuk mewujudkannya sesulit apa pun tantangannya. Tentunya, lakukan semuanya itu karena rasa cinta dan takut akan Allah, serta demi kemuliaan nama-Nya.

Doa :
Bapa, ajarlah kami untuk selalu mengikut-Mu dengan setia, dan berikanlah kami energi yang mendorong kami untuk selalu giat melakukan yang benar serta mengasihi sesama.

Saturday, January 28, 2017

Dalam bayang-bayang hukuman

Syaloom saudara dan sahabatku, Gong Xi Fa Chai untuk saudara dan sahabatku yang merayakannya. Hari ini aku masih bersama Yeremia 4 : 29 - 31, di mana untuk saat ini kejahatan semakin marak dan tidak mengenal batas usia, jenis kelamin, ras dan agama. Namun kita sebagai orang yang beriman dan terutama bagi yang mengenal kasih Yesus harus dapat bersandar dan percaya kepada-Nya.

Sebab aku mendengar suara seperti suara perempuan bersalin, suara orang kesesakan seperti suara ibu yang melahirkan anak pertama, suara puteri Sion yang mengap-mengap, yang merentang-rentangkan tangannya : "Celakalah aku, sebab aku binasa di depan para pembunuh!" (Yeremia 4 : 31).

          Makin besar ancaman yang terjadi maka makin besar pula penderitaan yang akan dialami. Umat Tuhan telah terperosok dalam kejahatannya, tidak ada kesadaran dan niat memperbaiki cara hidup mereka dan berbalik kepada Tuhan. Hati mereka telah dipenuhi kejahatan dan murka Allah pun menyala-nyala.

          Ini ketakutan yang mengerikan. Penindas akan datang dengan ancaman yang sangat menakutkan. Tidak ada yang dapat tinggal dan dapat memberikan perlawanan. Sebab umat tidak lagi percaya kepada Tuhan dan tidak mengandalkan kekuatan kuasa Tuhan. Akibatnya mereka menjadi lemah dan dengan mudah penindas memperdayakan mereka. Mereka berupaya mencari persembunyian, tetapi malah terperosok dalam belukar dan bukit batu tajam. Tidak ada tempat aman, semua tempat tidak nyaman untuk bersembunyi. Umat hidup dalam pelarian tanpa mengetahui arah tujuan sesungguhnya. Jelasnya, tinggal menunggu waktu untuk mengalami kebinasaan yang mengerikan! Seperti firman Tuhan melalui Yeremia 4 : 31.

          Hendaknya setiap orang menyadari bahwa di luar Tuhan kita tidak nyaman. Di luar Tuhan tidak ada jaminan keselamatan. Bahkan tidak ada berkat bagi orang yang tidak mengenal Tuhan. Dan kita tahu bahwa hanya Tuhanlah yang dapat memberikan perlindungan dan dapat menjamin keselamatan. Sebab itu carilah Tuhan dan mohon pengampunan-Nya agar kita sebagai umatnya dapat masuk dan memperoleh anugerah keselamatan. Sebab setiap orang yang berbalik kepada Tuhan, ia akan disambut dengan penuh kasih sayang karena Tuhan adalah pengasih dan penyayang serta panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya.

Doa :
Ya Tuhan, janganlah Engkau menyerahkan ke tangan orang jahat.

Friday, January 27, 2017

Siapa yang dapat bertahan

Syaloom ..... saudara dan sahabatku, apa kabar untuk hari ini? Semoga baik dan sehat selalu, serta Tuhan Allah memberkati. Hari ini aku bersama Yeremia 4 : 11 - 18 sedang membahas tentang kehidupan manusia.

Bersihkanlah hatimu dari kejahatan, hai Yerusalem, supaya engkau diselamatkan! Berapa lama lagi tinggal di dalam hatimu rancangan-rancangan kedurjanaanmu? (Yeremia 4 : 14)

          Kita tahu bahwa Allah tidak pernah berjanji meniadakan pencobaan, mengenyahkan penderitaan, meredakan setiap rasa sakit, menyembuhkan setiap sakit, dan mengisi setiap kekosongan dalam hidup kita. Setiap hal yang tidak terselesaikan seharusnya menjadi kesempatan kita untuk datang kepada Tuhan. Tuhan mau agar kita selalu dapat membangun hubungan yang akrab, dan menjadikan Tuhan sumber perlindungan, tempat kita berteduh.

             Jangan pernah jauh dari Tuhan, apalagi hidup dengan membelakangi-Nya, pasti kita akan mengalami kepahitan dalam hidup ini. Sebab orang yang baik saja tidak terlepas dari segala pencobaan, apalagi orang yang bengkok hatinya, sudah pasti akan ditimpa petaka yang hebat. Perhatikanlah apa yang akan dialami oleh orang-orang yang mendurhaka (baca Yeremia 4 : 11 - 12). Pada waktu itu setiap orang berkata "Celakalah kita, sebab kita akan dibinasakan! (Yeremia 11 : 13).

          Memang waktu penghukuman itu adalah kesuraman, bahkan kebinasaan yang tidak dapat dihindari. Ini seperti sebuah jalan ke masa depan, yang dengan paksa ditutup dan diakhiri. Kita masih mau melangkah, tetapi Tuhan berkehendak lain dan berkata cukup sampai di sini saja. Bukan cuma dipaksa untuk berhenti sampai di sini jalan hidup yang ditentukan Tuhan, tetapi akhir yang akan dialami tidak menyenangkan. Perhatikanlah hal ini "setiap orang yang telah melakukan kejahatan dipastikan akan memperoleh hukuman. Tingkah langkahmu dan perbuatanmu telah menyebabkan semuanya ini kepadamu. Itulah nasibmu yang buruk, betapa pahitnya, sampai menusuk hatimu" (Yeremia 4 : 18). Ingatlah bahwa tidak ada satu orang pun yang dapat bertahan dalam penghukuman Tuhan.

Doa :
Ya Tuhan, ajarlah kami berbalik mengikuti jalan-Mu.