Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Kita kembali lagi bersama dalam Love_Life. Bagaimana kabar saudara dan sahabatku ... ? Semoga semuanya dalam keadaan baik adanya. Tuhan berkati. Belakangan ini banyak kejadian yang sangat memprihatinkan dunia, banyak aksi demo yang sangat heroik. Namun kita sebagai anak Tuhan jangan terhanyut dengan kejadian-kejadian yang sedang terjadi. Kita boleh saja mengamati dan mungkin ikut untuk menyalurkan apresiasi kita tapi bukan sebagai provokator. Saat ini kita sedang mengahadapi suatu Ulangan 15 : 12 - 23.
Jangan serakah .....!! Artinya, jika kita memberikan suatu persembahan pada Tuhan Allah harus yang terbaik dan kita pun harus dapat berbagi pada sesama manusia.
Salah satu yang menjadi sifat manusia adalah tidak pernah puas. Selalu mau untuk mendapatkan apa yang menyenangkan hati tanpa terbatas. Sifat inilah yang menjadi salah satu faktor pendorong manusia melakukan tindak kejahatan, salah satunya korupsi. Sikap tidak puas identik dengan sifat tidak mau bersyukur, selalu merasa kurang dan bahkan apa yang sudah berlebihan bagi orang lain. Baginya selalu ada kekurangan! Orang seperti ini biasanya juga kurang memperhatikan kepentingan bahkan tidak peduli tentang kepentingan orang lain.
Sebab itu pada kitab Ulangan 15 : 12 - 18, Tuhan Allah memberi perintah pada bangsa Israel, agar orang Israel yang memiliki budak membebaskan budak tersebut setelah enam tahun lamanya bekerja kecuali keinginan budak itu sendiri. Dan ketika dibebaskan, tidak boleh dibiarkan dengan tangan kosong! Harus diberi bekal untuk melanjutkan kehidupan mereka. Dengan melakukan hal tersebut, Tuhan akan memberi berkat atas segala yang mereka kerjakan. Dengan kata lain mendapatkan perkenan-Nya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kita juga sering merasa kurang puas, namun kurang menyadarinya. Sifat itu kemudian menjadikan orang yang serakah dan tidak bersalah jika menyakiti orang lain. Saat ini firman Tuhan hendak memperingatkan agar selalu bersyukur atas apa pun yang Ia karuniakan. Rasa syukur itu menuntun kita untuk dapat lebih menghargai Tuhan dan sesama. Rasa syukur juga membuat kita menjadi orang yang rendah hati dan mau peduli kepada kepentingan orang lain.
Sebab dalam kehidupan beriman sebagai Kristen, kita tidak jauh dari kehidupan yang memberikan persembahan kepada Tuhan. Akan tetapi persembahan di sini bukan hanya sebatas materi atau sejumlah uang, melainkan apa yang terbaik bagi-Nya. Ia menginginkan hati, pikiran dan hidup kita. Dengan kata lain, segala yang dari kita Ia inginkan. Pertanyaannya, apakah dalam hidup ini kita sudah memberi terbaik kepada-Nya. Ingatlah bahwa Ia telah memberikan yang terbaik bagi kita, yaitu Putra-Nya, Yesus yang mati di salibkan untuk menebus dosa-dosa kita. Dan itu adalah pemberian yang sangat berharga sehingga kita menjadi ahli waris kerajaan-Nya.
Mari saudara dan sahabatku benahi lagi kehidupan beriman kita kepada-Nya. Berlakulah adil kepada-Nya, karena mungkin saja kita sering tidak melakukannya. Menginginkan segala yang terbaik untuk kehidupan kita, namun memberikan bagian yang tersisa dari kehidupan karena kita tidak pernah bersyukur. Sehingga dengan ketidakbersyukurannya kita akan membuat suatu petaka yang berbuahkan suatu penyesalan. Sebab niatnya ingin mendapat banyak, tetapi keserakahan justru membuat malu bahkan banyak orang yang tersakiti oleh kita.
Bersyukurlah karena itu panggilan hidup kita dan hendaknya kita selalu jujur terhadap Tuhan dan diri kita sendiri, agar Ia selalu berkenan kepada kita.
Doa :
Tolonglah hamba ya Tuhan, untuk dapat setia dan tidak tergoda akan segala tawaran dunia yang menjauhkan hamba dari Engkau. Serta ampuni hamba ya Tuhan, jika selama ini hamba selalu berlaku tidak adil terhadap-Mu.
Jangan serakah .....!! Artinya, jika kita memberikan suatu persembahan pada Tuhan Allah harus yang terbaik dan kita pun harus dapat berbagi pada sesama manusia.
Salah satu yang menjadi sifat manusia adalah tidak pernah puas. Selalu mau untuk mendapatkan apa yang menyenangkan hati tanpa terbatas. Sifat inilah yang menjadi salah satu faktor pendorong manusia melakukan tindak kejahatan, salah satunya korupsi. Sikap tidak puas identik dengan sifat tidak mau bersyukur, selalu merasa kurang dan bahkan apa yang sudah berlebihan bagi orang lain. Baginya selalu ada kekurangan! Orang seperti ini biasanya juga kurang memperhatikan kepentingan bahkan tidak peduli tentang kepentingan orang lain.
Sebab itu pada kitab Ulangan 15 : 12 - 18, Tuhan Allah memberi perintah pada bangsa Israel, agar orang Israel yang memiliki budak membebaskan budak tersebut setelah enam tahun lamanya bekerja kecuali keinginan budak itu sendiri. Dan ketika dibebaskan, tidak boleh dibiarkan dengan tangan kosong! Harus diberi bekal untuk melanjutkan kehidupan mereka. Dengan melakukan hal tersebut, Tuhan akan memberi berkat atas segala yang mereka kerjakan. Dengan kata lain mendapatkan perkenan-Nya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kita juga sering merasa kurang puas, namun kurang menyadarinya. Sifat itu kemudian menjadikan orang yang serakah dan tidak bersalah jika menyakiti orang lain. Saat ini firman Tuhan hendak memperingatkan agar selalu bersyukur atas apa pun yang Ia karuniakan. Rasa syukur itu menuntun kita untuk dapat lebih menghargai Tuhan dan sesama. Rasa syukur juga membuat kita menjadi orang yang rendah hati dan mau peduli kepada kepentingan orang lain.
Sebab dalam kehidupan beriman sebagai Kristen, kita tidak jauh dari kehidupan yang memberikan persembahan kepada Tuhan. Akan tetapi persembahan di sini bukan hanya sebatas materi atau sejumlah uang, melainkan apa yang terbaik bagi-Nya. Ia menginginkan hati, pikiran dan hidup kita. Dengan kata lain, segala yang dari kita Ia inginkan. Pertanyaannya, apakah dalam hidup ini kita sudah memberi terbaik kepada-Nya. Ingatlah bahwa Ia telah memberikan yang terbaik bagi kita, yaitu Putra-Nya, Yesus yang mati di salibkan untuk menebus dosa-dosa kita. Dan itu adalah pemberian yang sangat berharga sehingga kita menjadi ahli waris kerajaan-Nya.
Mari saudara dan sahabatku benahi lagi kehidupan beriman kita kepada-Nya. Berlakulah adil kepada-Nya, karena mungkin saja kita sering tidak melakukannya. Menginginkan segala yang terbaik untuk kehidupan kita, namun memberikan bagian yang tersisa dari kehidupan karena kita tidak pernah bersyukur. Sehingga dengan ketidakbersyukurannya kita akan membuat suatu petaka yang berbuahkan suatu penyesalan. Sebab niatnya ingin mendapat banyak, tetapi keserakahan justru membuat malu bahkan banyak orang yang tersakiti oleh kita.
Bersyukurlah karena itu panggilan hidup kita dan hendaknya kita selalu jujur terhadap Tuhan dan diri kita sendiri, agar Ia selalu berkenan kepada kita.
Doa :
Tolonglah hamba ya Tuhan, untuk dapat setia dan tidak tergoda akan segala tawaran dunia yang menjauhkan hamba dari Engkau. Serta ampuni hamba ya Tuhan, jika selama ini hamba selalu berlaku tidak adil terhadap-Mu.
No comments:
Post a Comment