Translate

Sunday, February 26, 2017

Penderitaan

Syaloom ....... saudara dan sahabatku. Bagaimana keadaan kalian? Semoga baik dan sehat selalu, sebab berkat dan kasih karunia Tuhan Allah kita selalu beserta. Hari ini aku akan membagikan sebuah renungan dengan judul Penderitaan. Hmmmm, ..... jika dilihat dari judulnya, sudah pasti akan terasa menyakitkan. Saat ini kita sebagai umat manusia tidak akan mau menjalani sebuah penderitaan, semuanya akan berusaha menjauh dari penderitaan tersebut. Sebab jika sudah menderita pasti akan mendapat kesulitan. Hari ini aku akan bersama Markus 9 : 9 - 13.

" ..... Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan dihinakan? (Markus 9 : 12)

          Dalam menjalani kehidupan ini terkadang tidak lepas dari yang namanya penderitaan. Penderitaan karena pergumulan hidup yang menekan seperti persoalan ekonomi, ketidakadilan yang dialami ditengah kerja dan usaha dan sebagainya. Bahkan ada penderitaan yang disebabkan karena ambisi yang berlebihan. Misalnya karena iri hati, persaingan sehingga melakukan tindakan yang pada akhirnya mendatangkan penderitaan.

          Apakah penderitaan yang dialami oleh manusia sama dengan apa yang dialami oleh Yesus Kristus? Sebagai Anak Tunggal Allah, Ia tidak pernah melakukan kesalahan dalam hidup-Nya. Justru, kehadiran-Nya di dalam dunia ini adalah untuk menyelamatkan seluruh umat manusia. Ia mau menderita, dihina, dicerca, itu semua karena kasih-Nya kepada kita. Tetapi kita sebagai manusia tidak memahami-Nya bahkan para murid-Nya pun tidak memahami-Nya. Saat ini banyak orang yang sangat berambisi untuk menjadi terkemuka sehingga apa yang disampaikan Yesus tidak mereka mengerti dan tidak melaksananya walau pun mereka mendengar.

          Namun Yesus harus menjalaninya melalui jalan salib. Bahwa Anak Manusia akan menderita dan dihina bahkan sampai mati di kayu salib. Penderitaan yang Yesus alami tidak sama dengan apa yang dialami manusia. Ia justru menanggung segala dosa umat manusia. Namun terkadang manusia tidak mengahrgai karya penyelamatan Yesus dalam hidupnya.

          Karena penderitaan-Nya, sekarang kita dapat menikmati hidup ini dengan baik. Pengorbanan-Nya di kayu salib menjadi bukti nyata bahwa kita berharga dimata-Nya. Pertanyaannya, sudahkah yang terbaik kita berikan untuk Kristus Yesus dalam kehidupan ini? Sudahkah kita mendengar suara-Nya dan melakukan apa yang dikehendaki-Nya? Berbahagialah jika engkau menderita karena Kristus Yesus.

Doa :
Ya Tuhan, ajarlah aku untuk tetap setia kepada-Mu sekalipun penderitaan kualami dalam kehidupan ini. 

Sunday, February 19, 2017

Menjadi pribadi pembelajar dengan sentuhan klasik

Syaloom ..... saudara dan sahabatku, pada hari minggu ini aku ingin berbagi suatu renungan suka cita dari Matius 8 : 14 - 17 dan Matius 11 : 25 - 30.

Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, ..... (Matius 8 : 15)
..... belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati ..... (Matius 11 : 29)


   
          Paulo Freire adalah seorang pendidik dari negaa Brazillia yang menyatakan bahwa belajar itu membebaskan. Membebaskan seseorang dari rasa takut, kemalasan dan ketidakpengetahuannya tentang hidup. Belajar menjadikan seseorang memiliki wawasan luas yang memunculkan banyak inspirasi tentang kehidupan. Oleh karena itu, belajar bukanlah beban karena belajar menghasilkan kemerdekaan.

          Terkadang kita sangat malas untuk mempelajari sesuatu yang baru, karena mungkin terlalu banyak dalil, rumus atau peraturan. Sehingga membuat kita pusing dan bingung. Dan sudah tentu itu membuat beban untuk kita yang hendak belajar. Sama seperti orang Yahudi pada masa itu, mereka merasa letih lesu karena banyaknya peraturan yang dibuat oleh ahli-ahli Taurat. Namun dengan kedatang Yesus kedunia peraturan yang banyak dan memberatkan itu disederhanakan menjadi satu hukum saja, yaitu Hukum Kasih. Intinya adalah hukum Tuhan, yaitu mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.

          Yesus memanggil orang untuk belajar pada-Nya, sebab Ia lemah lembut dan rendah hati. Yesus lemah lembut terhadap orang yang hina dan berdosa. Kerendahan hati Yesus karena Dia menaati Allah dan memohon pertolongan dari Allah saja. berbeda dengan ahli-ahli Taurat yang bersifat sombong dan keras hati, memuliakanTuhan dengan mulutnya, tetapi memiliki motivasi untuk menerima kehormatan dari orang lain. Yesus adalah Guru, kita dapat belajar mengenai perkataan-Nya dan teladan-Nya. Yesus mengajari kita melalui Roh Kudus yang bekerja dalam hati kita. Hasil pembelajaran itu adalah ketenangan, kerendahan hati dan kelemah lembutan.

          Mari kita menjadikan Yesus sebagai Guru hidup kita sebab Dia adalah Guru yang mengajarkan dengan sentuhan klasik, yaitu berpikir (head), rasa (heart) dan sentuhan (hand). Dengan belajar melalui sentuhan klasik dapat memberikan inspirasi dan semangat. Sentuhan dalam pengajaran Yesus dapat menguatkan bahkan menggerakkan banyak orang untuk datang kepada-Nya. Karena "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita" (Matius 8 : 17). Yesus hadir dengan sentuhan pengajaran klasik untuk menguatkan, menyembuhkan, menginspirasi, memberikan semangat dan harapan kepada setiap orang lemah, putus asa, kuatir dan susah.

          Dan akhirnya, mari kita belajar untuk memusatkan seluruh perhatian kita kepada Sang Guru. Mata, telinga dan pikiran kita tertuju pada Sang Guru dan firman-Nya sehingga kita menjadi pribadi yang lemah lembut dan rendah hati.

Doa :
Ya Tuhan, tolong kami wujudkan sentuhan klasik yang menguatkan dan mampukan kami untuk memiliki sikap hidupnyang selalu sedia belajar melakukan ajaran-Mu. 

Saturday, February 18, 2017

Hikmat dari Tuhan

Syaloom ..... saudara dan sahabatku, bagaimana kabarnya untuk hari ini, tepatnya diakhir minggu? Semoga berkat dan kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus masih bersama saudara dan sahabatku. Hari ini aku masih bersama Amsal 9 : 1 - 18.

Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian. (Amsal 9 : 10)

          Pada bacaan Amsal hari ini kita sebagai perempuan Kristus diminta untuk dapat menjaga mulut kita. Terkadang kita sebagai perempuan suka dengan berita-berita gosip, isu dan suka bercerita tentang orang lain. Jika suka dengan gosip, kita akan bercerita dari A sampai Z, semuanya kita ceritakan. Sebab katanya jika bukan gosip tidak akan seru. Dan gosip terjadi dikalangan atas hingga bawah. Hanya perbedaannya terletak pada apa yang sedang dibicarakan atau digosipkan.

          Biasanya perempuan lebih banyak bergosip, dan terkadang keluar kata-kata yang membuat sakit hati orang lain. Akankah kita mau seperti perempuan yang tidak berhikmat? Dan berseru-seru di tepi jalan. Sudah tentu kita sebagai perempuan Kristus tidak mau seperti mereka.

          Kaum perempuan semestinya menjadi "agen" penyampai hikmat yang benar. Jadi bukan gosip yang keluar dari mulut kita, apalagi menyakiti perasaan orang lain yang berada di sekitar kita. Melalui Firman Tuhan, kita kaum perempuan harus dapat mengendalikan mulut kita dari ucapan yang tidak mendatangkan berkat, yaitu takut akan Tuhan. Dengan demikian, Tuhan memampukan kita menjalani hidup yang bijak dan bukan mengisi hidup ini dengan cemooh (Amsal 9 : 12). Dan kita akan menjadi perempuan yang mengucapkan hikmat; bukan menjadi perempuan bebal, cerewet yang tidak tahu malu (Amsal 9 : 13).

          Sebab itu jadilah perempuan Kristus yang hanya bersandar pada Tuhan agar sungguh-sungguh dapat menjadi pribadi perempuan yang berhikmat dan memuliakan nama-Nya. Karena kita harus dapat menyadari bahwa peran perempuan sangat besar dalam keluarga, gereja dan masyarakat. Jadilah perempuan yang takut akan Tuhan, dan teruslah berdoa setiap hari; doakan mulut kita agar setiap hari ia mengucap berkat dan tidak lagi menyimpan perbendaharaan kata yang menjadi batu sandungan. Karena mulut badan sejahtera.

Doa :
Ya Tuhan, berkatilah kami kaum perempuan sehingga menjadi berkat dan senantiasa membawa membawa sukacita saluran hikmat Tuhan dalam kehidupan sehari-hari agar nama Tuhan dimuliakan. Amin.

Thursday, February 16, 2017

Dekat erat dengan Hikmat

Syaloom ..... saudara dan sahabatku, apa kabarnya? Hari ini, khususnya Jakarta dan beberapa kota di wilayah Indonesia sedang mengadakan Pilkada. Dan sudah pasti semua masyarakat datang berduyun-duyun untuk memenangkan jagoannya. Hari ini Amsal 7 : 1 - 20 pun berkata bahwa kita sebagai umat pun wajib mengikuti Pilkada tersebut.

Katakanlah kepada hikmat : Engkaulah Saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu (Amsal 7 : 4).

          Ada seorang murid yang gemar belajar datang kepada guru bijaksana. Sang guru adalah seorang ahli batu mulia. Setiap hari sang guru membolehkan muridnya melihat apa yang dikerjakannya, juga mengharuskan muridnya menggenggam berlian di tangannya. Setelah berbulan-bulan belajar, murid itu menjadi hilang sabar. Ia merasa gurunya tidak mengajarnya dengan baik. "Bagaimana saya bisa pintar, bila hanya melihat dan menggenggam berlian?" ujarnya dalam hati. Maka ia memutuskan untuk berhenti belajar. Ia menemui sang guru dan mohon pamit.

          Sang guru bijak berkata, "Baiklah muridku bila itu maumu. Inilah hari terakhir engkau belajar padaku. Untuk terakhir kalinya, genggamlah berlian ini ditanganmu." Setelah menerima berlian tersebut, murid yang sudah enggan belajar itu berkata, "Ini berlian palsu, bukan asli, seperti yang selama ini saya genggam. "Tanpa disadarinya ia telah mempelajari hal yang sangat berharga. Sekian lama ia menggenggam berlian, membuatnya dekat dan erat dengan berlian, juga berpengetahuan luas mengenai berlian. Itulah yang disebut pengetahuan tersembunyi, yang kemudian diperkenalkan oleh Michael Polanyi (1891 - 1879), seorang ahli Filsafat Ilmu dari Hongaria.

          Sebab itu untuk memperoleh pengetahuan yang tersembunyi manusia harus dekat dan erat dengan sumber pengetahuan itu sendiri. Para guru bijaksana, penulis Amsal mengajarkan kepada umat agar selalu dekat dan erat dengan Allah dan hikmat-Nya (ayat 1 - 3). Menyapa hikmat sebagai saudara dan menyebut pengertian sebagai keluarga mencerminkan betapa dekat, erat dan kuat relasi umat dengan hikmat Allah. Hikmat akan membentuk umat menjadi pribadi yang cerdas memanfaatkan pengetahuan, teguh menghadapi bujukan dan bijaksana dalam mengambil keputusan.

          Jadi kita sebagai umat Allah harus dapat menjadi relasi yang tangguh, dan pintar dalam berpikir dan bertindak. Dan kita pun harus dapat bertindak sebagai guru atau pemimpin yang baik serta bijaksana dalam kehidupan ini.

Doa :
Ya Tuhan, arahkanlah kami dengan hikmat-Mu untuk menjadi pribadi berhikmat dalam bersikap, bertindak, berpikir dan bertutur kata.

Tuesday, February 14, 2017

ONSTORE - Toko Online Indonesia - Belanja Online

ONSTORE - Toko Online Indonesia - Belanja Online: ONstore.co.id adalah toko online indonesia yang terpercaya dan simple. Dibangun dengan dasar konsep jaringan pemasaran yang unik menjadikan sebuah trend baru dalam belanja online. ONstore Belanja Dapat Uang

Sunday, February 12, 2017

Hati-hati anda diawasi !

Syaloom ........ saudara dan sahabatku, selamat hari minggu dan Tuhan berkati. Hari ini aku bersama Amsal 5 : 15 - 23. Pada kitab Amsal ini banyak nasehat untuk kehidupan manusia agar menjadi lebih baik dan mengikuti perintah Allah sesuai Firman Tuhan.

Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasinya (Amsal 5 : 21)

          Sejumlah pejabat atau birokrat sering merasa gerah ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pengawasan secara ketat terhadap kinerja para birokrat. Atau para pengguna jalan raya terkadang merasa gelisah ketika niat memacu kendaraan terpaksa batal karena beberapa petugas kepolisian sedang mengawasi lalu lintas kendaraan. Kedua realitas sederhana tersebut hendak menunjukkan bahwa hidup di bawah pengawasan bagi sebagian orang terasa menghambat dan mempersulit kehidupan. Pengawasan bermanfaat baik untuk melakukan pencegahan terhadap kejahatan, maupun mengupayakan kebaikan.

          Amsal menyampaikan kepada umat mengenai pengawasan yang dilakukan Tuhan terhadap semua orang. Segala jalan yang dipilih oleh manusia, Tuhan memperhatikannya. Segala langkah yang ditempuh oleh manusia, Tuhan mencermatinya. Tidak ada seorang pun yang luput dari pengawasan Tuhan. Tuhan benar-benar mengetahui apabila manusia memilih jalan kebaikan atau jalan kejahatan. Tuhan mengenali setiap tindakan mana yang setia dan serong dari pengajaran hikmat-Nya. Sebab itu, Amsal menasehati umat Tuhan agar menjaga perilaku hidup setia, khususnya dalam perkawinan. Bagi umat Tuhan yang setia dan senantiasa memelihara cinta kasih suami-istri, akan menuai berkat dan sukacita.  Sebaliknya, bagi mereka yang berlaku serong akan memanen laknat dan duka cita.

          Apa pun perilaku diri kita hari ini Tuhan memperhatikannya. Dengan siapa pun kita berhubungan, Tuhan senantiasa akan mencermatinya dan mengawasinya, bahkan saat kita terlelap, mata-Nya tetap terbuka menjaga kita. Dengan demikian, Tuhan menjauhkan kita dari segala kejahatan dan mengarahkan langkah kita pada jalan kebaikan. Teruslah melangkah dan berjalan pada jalan Tuhan dan turutilah segala firman-Nya.


Doa :
Ya Tuhan, peringatkanlah kami bila jalan yang kami pilih keliru dan tegurlah kami bila langkah kami jauh dari keinginan-Mu.

Saturday, February 11, 2017

Kesediaan berbagi

Syaloom saudara dan sahabatku, semoga di akhir minggu ini menjadi indah karena Tuhan ada bersama kita.Amin. Di akhir minggu ini aku ada bersama Lukas 9 : 15 - 17. 

Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu ....." (Lukas 9 : 16)

          Dari dulu sampai sekarang manusia mempunyai sifat mementingkan diri sendiri. Sifat egoisme dan egosentrisme ini membuat manusia takut berbagi dengan orang lain, sehingga mengakibatkan hubungan manusia, satu dengan lainnya makin jauh dan terasing. Kalau pun ada yang mau berbagi, itu biasanya ditujukan pada tingkat level tertentu.

          Dan kita sebagai orang Kristen yang baik, seharusnya belajar dari pelayanan Yesus yang bertujuan menghancurkan egoisme dan egosentrisme manusia serta membangun hubungan baru, di mana semua orang adalah saudara yang saling mengasihi dan berbagi. Sebab itu jika kita terlibat di dalam suatu organisasi pelayanan, kita harus dapat membuang sifat egois kita dan langsung terlibat di dalamnya agar kita dapat melihat dengan baik dan benar.

          Yesus sudah menunjukkan tindakan yang baik, yaitu masa lampau, masa kini dan masa depan. Masa lampau, yakni peristiwa pemberian roti (manna) dari surga kepada umat Israel saat di padang gurun. Masa kini, menunjuk pada upaya Yesus memenuhi kebutuhan nyata dari orang banyak yang mengikuti-Nya. Masa depan menunjuk pada peristiwa perjamuan malam terakhir sampai tersalib; penyerahan tubuh dan darah Yesus untuk menyelamatkan dunia, yang kemudian dilakukan oleh gereja Kristen sepanjang zaman melalui Tri Dharma Gereja.

          Mari berbagi kepada semua orang karena yakin bahwa yang kita miliki adalah pemberian Allah; bahwa kita tidak pernah berkurang dan menjadi miskin, tetapi justru makin berkelebihan; bahwa Tuhan mengenyangkan banyak orang melalui kita.

Doa :
Ya Yesus, tolong kami untuk sedia berbagi hidup dengan orang lain. 

Monday, February 6, 2017

Yesus hadir, setan terancam

Syaloom, .... saudara dan sahabatku. Apa kabar semuanya? Aku hari ini ada bersama Lukas 8 : 26 - 29. 

Ketika ia melihat Yesus, ia berteriak ..... dan berkata ..... : "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus Anak Allah Yang Mahatinggi? Aku memohon kepada-Mu, supaya Engkau jangan menyiksa aku ( Lukas 8 : 28). 

          Saudara dan sahabatku, Lukas bercerita kepadaku bahwa perjalanan pelayanan Yesus tidak bebas dari ancaman kekuatan dan kuasa demonis atau setan. Sampai saat ini pun, di zaman yang serba modern dan milenium tetap saja kuasa gelap masih ada. Terutama bagi orang-orang yang sesat dan memilih jalan tersebut atau instan. Mereka memilih jalan tersebut dikarenakan dapat dengan cepat mencapai maksud dan tujuannya. Dan kita tahu bahwa perbuatan tersebut sangatlah salah dan sesat, sebab bersekutu dengan kuasa kegelapan.

          Kekuasaan setan sudah pasti akan menggelapkan dan menghancurkan kehidupan manusia; dan itu merupakan keinginan kuasa gelap. Tetapi kekuatan dan kuasa Yesus akan membebskan, memulihkan dan membaharui kehidupan manusia. Kekuatan dan kekuasaan Yesus membuat penguasa kegelapan tunduk dan memohon. Yesus tidak akan membiarkan kuasa gelap menghancurkan tubuh, jiwa, roh dan hati manusia, ciptaan-Nya.

          Namun pada saat ini, kuasa gelap makin merajalela dan merasuki banyak orang. Perbuatan jahat pun makin marak terjadi dan mengancam kehidupan manusia. Membunuh sesama manusia demi tujuan tertentu, atau mencintai sesama jenis, atau berzinah, atau mencuri itu dan masih banyak contoh lainnya. Kita sebagai orang kristen dipanggil dan diutus untuk membebaskan sesama dari kuasa gelap dengan memberi contoh dan perbuatan, yang sesuai dengan Firman Tuhan. Dapatkah saudara dan sahabatku memberi contoh pada sesama berdasarkan Firman Tuhan?

Doa :
Ya Yesus, berilah kuasa-Mu dan bebaskan kami dari kuasa gelap.

Thursday, February 2, 2017

Energi mengikuti imajinasi

Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana kabarmu sekalian? Hari ini aku bersama Yehezkiel 4 : 1 - 12. Apa yang akan kita lakukan jika jatuh cinta atau menyukai seseorang? Sudah pasti kita akan melakukan PDKT (pendekatan terhadap orang yang kita cintai atau sukai). Dan kita akan mengatakan hal-hal yang berlebihan atau "lebay". Seperti gunung yang tinggi akan ku daki, lautan yang luas akan kuseberangi demi engkau seorang. Dan sudah tentu banyak kalimat-kalimat lain yang kita dengar, dan bahkan kita sendiri mengatakan kepada pasangan kita. Kalimat seperti itu sebenarnya mau menjelaskan bahwa ketika mencintai seseorang atau menginginkan sesuatu, akan ada energi yang kuat untuk mewujudkannya. Maka tidak jarang ketika seorang pria melakukan pendekatan pada seorang wanita, di malam hari dan hujan deras sekal pun ia tetap datang ke rumahnya, atau sepanas dan semacet apa pun di perjalanan ia tidak akan peduli. Demikian juga seseorang yang menginginkan sesuatu, maka sesulit apa pun tantangannya akan ia hadapi demi mewujudkan impiannya tersebut.

"Engkau, anak manusia, ambillah sebuah batu bata, letakkan dihadapanmu dan ukirlah di atasnya sebuah kota, yaitu Yerusalem" (Yehezkiel 4 : 1)

          Allah memerintahkan Yehezkiel untuk membuat simbol-simbol kejatuhan Yerusalem dan keadaan pembuangan di kemudian hari.Yehezkiel harus menggunakan benda-benda (seperti bata, besi, air, roti, kotoran) dan tindakan khusus (berbaring menunjukkan wajah, mengepalkan tinju, makan, dan minum). Barangkali kita akan menilai bahwa yang dilakukan Yehezkiel adalah aneh dan tidak masuk akal, apalagi membakar roti di atas kotoran (feses) kemudian memakannya. Tetapi tidak demikian bagi Yehezkiel. Baginya sesulit apa pun itu, ia harus tetap melakukan perintah-Nya, karena dia takut akan Allah dan mencintai-Nya.

          Jika kita mengimajinasikan tentang sulitnya melakukan sesuatu, maka tidak akan ada sebuah perjuangan untuk mewujudkannya, dan jika ada pun biasanya hanya sebatas formalitas belaka. Tidak akan ada gunung yang di daki, atau lautan yang diseberangi. Kita hanya perlu membangun dan menjaga imajinasi-imajinasi yang positif dalam melaksanakan tugas sehari-hari, dan dalam mengejar impian untuk hidup yang lebih baik dan bermakna. Energi yang kuat akan mengikuti imajinasi yang kita miliki, mendorong kita untuk mewujudkannya sesulit apa pun tantangannya. Tentunya, lakukan semuanya itu karena rasa cinta dan takut akan Allah, serta demi kemuliaan nama-Nya.

Doa :
Bapa, ajarlah kami untuk selalu mengikut-Mu dengan setia, dan berikanlah kami energi yang mendorong kami untuk selalu giat melakukan yang benar serta mengasihi sesama.

Saturday, January 28, 2017

Dalam bayang-bayang hukuman

Syaloom saudara dan sahabatku, Gong Xi Fa Chai untuk saudara dan sahabatku yang merayakannya. Hari ini aku masih bersama Yeremia 4 : 29 - 31, di mana untuk saat ini kejahatan semakin marak dan tidak mengenal batas usia, jenis kelamin, ras dan agama. Namun kita sebagai orang yang beriman dan terutama bagi yang mengenal kasih Yesus harus dapat bersandar dan percaya kepada-Nya.

Sebab aku mendengar suara seperti suara perempuan bersalin, suara orang kesesakan seperti suara ibu yang melahirkan anak pertama, suara puteri Sion yang mengap-mengap, yang merentang-rentangkan tangannya : "Celakalah aku, sebab aku binasa di depan para pembunuh!" (Yeremia 4 : 31).

          Makin besar ancaman yang terjadi maka makin besar pula penderitaan yang akan dialami. Umat Tuhan telah terperosok dalam kejahatannya, tidak ada kesadaran dan niat memperbaiki cara hidup mereka dan berbalik kepada Tuhan. Hati mereka telah dipenuhi kejahatan dan murka Allah pun menyala-nyala.

          Ini ketakutan yang mengerikan. Penindas akan datang dengan ancaman yang sangat menakutkan. Tidak ada yang dapat tinggal dan dapat memberikan perlawanan. Sebab umat tidak lagi percaya kepada Tuhan dan tidak mengandalkan kekuatan kuasa Tuhan. Akibatnya mereka menjadi lemah dan dengan mudah penindas memperdayakan mereka. Mereka berupaya mencari persembunyian, tetapi malah terperosok dalam belukar dan bukit batu tajam. Tidak ada tempat aman, semua tempat tidak nyaman untuk bersembunyi. Umat hidup dalam pelarian tanpa mengetahui arah tujuan sesungguhnya. Jelasnya, tinggal menunggu waktu untuk mengalami kebinasaan yang mengerikan! Seperti firman Tuhan melalui Yeremia 4 : 31.

          Hendaknya setiap orang menyadari bahwa di luar Tuhan kita tidak nyaman. Di luar Tuhan tidak ada jaminan keselamatan. Bahkan tidak ada berkat bagi orang yang tidak mengenal Tuhan. Dan kita tahu bahwa hanya Tuhanlah yang dapat memberikan perlindungan dan dapat menjamin keselamatan. Sebab itu carilah Tuhan dan mohon pengampunan-Nya agar kita sebagai umatnya dapat masuk dan memperoleh anugerah keselamatan. Sebab setiap orang yang berbalik kepada Tuhan, ia akan disambut dengan penuh kasih sayang karena Tuhan adalah pengasih dan penyayang serta panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya.

Doa :
Ya Tuhan, janganlah Engkau menyerahkan ke tangan orang jahat.

Friday, January 27, 2017

Siapa yang dapat bertahan

Syaloom ..... saudara dan sahabatku, apa kabar untuk hari ini? Semoga baik dan sehat selalu, serta Tuhan Allah memberkati. Hari ini aku bersama Yeremia 4 : 11 - 18 sedang membahas tentang kehidupan manusia.

Bersihkanlah hatimu dari kejahatan, hai Yerusalem, supaya engkau diselamatkan! Berapa lama lagi tinggal di dalam hatimu rancangan-rancangan kedurjanaanmu? (Yeremia 4 : 14)

          Kita tahu bahwa Allah tidak pernah berjanji meniadakan pencobaan, mengenyahkan penderitaan, meredakan setiap rasa sakit, menyembuhkan setiap sakit, dan mengisi setiap kekosongan dalam hidup kita. Setiap hal yang tidak terselesaikan seharusnya menjadi kesempatan kita untuk datang kepada Tuhan. Tuhan mau agar kita selalu dapat membangun hubungan yang akrab, dan menjadikan Tuhan sumber perlindungan, tempat kita berteduh.

             Jangan pernah jauh dari Tuhan, apalagi hidup dengan membelakangi-Nya, pasti kita akan mengalami kepahitan dalam hidup ini. Sebab orang yang baik saja tidak terlepas dari segala pencobaan, apalagi orang yang bengkok hatinya, sudah pasti akan ditimpa petaka yang hebat. Perhatikanlah apa yang akan dialami oleh orang-orang yang mendurhaka (baca Yeremia 4 : 11 - 12). Pada waktu itu setiap orang berkata "Celakalah kita, sebab kita akan dibinasakan! (Yeremia 11 : 13).

          Memang waktu penghukuman itu adalah kesuraman, bahkan kebinasaan yang tidak dapat dihindari. Ini seperti sebuah jalan ke masa depan, yang dengan paksa ditutup dan diakhiri. Kita masih mau melangkah, tetapi Tuhan berkehendak lain dan berkata cukup sampai di sini saja. Bukan cuma dipaksa untuk berhenti sampai di sini jalan hidup yang ditentukan Tuhan, tetapi akhir yang akan dialami tidak menyenangkan. Perhatikanlah hal ini "setiap orang yang telah melakukan kejahatan dipastikan akan memperoleh hukuman. Tingkah langkahmu dan perbuatanmu telah menyebabkan semuanya ini kepadamu. Itulah nasibmu yang buruk, betapa pahitnya, sampai menusuk hatimu" (Yeremia 4 : 18). Ingatlah bahwa tidak ada satu orang pun yang dapat bertahan dalam penghukuman Tuhan.

Doa :
Ya Tuhan, ajarlah kami berbalik mengikuti jalan-Mu.

Sunday, January 15, 2017

Hidup takut akan Allah

Syaloom saudara dan sahabatku, pernahkah saudara dan sahabatku mengalami dan berada dipersimpangan jalan? Lalu, apa yang akan saudara dan sahabat lakukan? Pastinya saudara dan sahabat akan berdoa dan memohon pada Allah untuk diberikan yang terbaik. Aku berada pada Keluaran 1 : 15 - 22. Aku pun mengalami hal yang sama dengan saudara dan sahabat.

Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup (Keluaran 1 : 17).

          Bagaimana jika kita berada pada persimpangan antara melaksanakan perintah atasan (namun bertentangan dengan iman/ hati nurani) dengan mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan hati nurani, karena takut akan Allah?

          Banyak kisah pengalaman hidup seseorang yang bingung harus mengerjakan perintah atasan, perintah bos, keinginan kekasih/ pacar atau kemauan orang banyak (namun bertentangan dengan iman/ hati nurani). Akan terjadi pergolakan dalam hati sanubari antara prinsip iman dan nurani dengan pengaruh kekuatan kekuasaan, lingkungan pergaulan di sekolah, kampus, di tempat kerja dan sebagainya.

          Seperti Sifra dan Pua, dua orang bidan yang diperintahkan oleh raja Firaun untuk membunuh setiap bayi laki-laki dari orang Ibrani yang dibantu persalinannya oleh bidan-bidan tersebut. Namun mereka tidak menuruti perintah raja Firaun sebab mereka takut akan Allah, demikan kita pun harus takut akan Tuhan Allah yang Mahakuasa.

          Seperti para bidan itu, karena takut akan Allah, mereka tidak melakukan yang diperintahkan raja Mesir. Para bidan itu menunjukkan sikap takut akan Allah bukan takut akan manusia yang berkuasa dan berpengaruh, sekalipun diperhadapkan dengan banyak resiko yang akan mereka terima. Rasa takut kehilangan teman, pekerjaan, kekasih atau sesuatu yang kita dambakan dapat membuat kita lupa diri dan terhanyut dengan pengaruh mereka, lalu melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hati Tuhan. Sadarkah kita bahwa yang kita peroleh, miliki, semuanya itu berasal dari Dia ?

Doa :
Tuhan, ajar kami menolak semua hal yang tak sesuai dengan maksud-Mu.

Saturday, January 14, 2017

Saudara di dalam kasih Yesus

Syaloom saudara dan sahabatku, apa rencana untuk akhir minggu ini? Adakah kita akan mengunjungi saudara atau sahabat untuk saling berbagi kasih. Hari ini aku bersama Markus 3 : 30 - 35. Kami sedang berbagi kesaksian tentang suami-istri, yaitu Budi dan Peggy serta ketiga anaknya yang pergi berlibur sekaligus melakukan aksi sosial kepada para pengungsi Timor-Timur paska referandum tahun 1999.


Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah Ibu-Ku. (Markus 3 : 35)

          Menyaksikan keadaan yang memprihatinkan keluarga ini memutuskan bertindak lebih jauh. Mereka sepakat membuat sebuah panti asuhan Roslin untuk anak-anak korban konflik. Sehingga pada tahun 2009, CNN menobatkan Budi sebagai "The Real Heroes" atas aksi kemanusiaannya. Sekarang panti Asuhan Roslin merawat kurang lebih 138 anak dengan kesempatan pendidikan setinggi-tingginya.

          Tuhan Yesus sangat menghargai hubungan keluarga. Respon Tuhan Yesus tetap positif atas kedatangan ibu dan saudara-saudaranya. Perspektif baru bahwa keluarga Tuhan Yesus tidak hanya sebatas hubungan biologis, tetapi keluarga dalam kasih Allah. Keluarga Tuhan Yesus tidak lagi eksklusif, tetapi inklusif dengan syarat "barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku" (Markus 3 : 35). Hubungan keluarga yang makin meluas melampaui batas etnis, sosial, budaya dan geografis. Tuhan Yesus mengasihi mereka yang hidup dalam kasih kepada Allah dan sesama.

          Seringkali kita hidup dalam zona nyaman. Saudara kita hanya yang sama (suku, agama, ras). Kita tidak mampu keluar dan menjalin hubungan dengan orang lain. Kita seolah membangun tembok dengan orang lain, hanya karena mereka tidak se-level dengan kita. Sukar bagi kita menerima pendapat orang yang kritis, lalu kita mulai memusuhinya dan menciptakan konfrontasi. Seperti ada istilah "hidup bagai katak dalam tempurung", suka dengan dunianya sendiri. Padahal Tuhan memberikan kita kesempatan indah untuk melayani dan mengasihi sesama sehingga hubungan persaudaraan kita semakin berkembang. Selalu ada sukacita saat saudara seiman dari berbagai latar menopang kita dalam doa, kerja, dan pelayanan kasih bagi kemuliaan Allah. Selalu bersyukur kepada Tuhan ketika keluarga kita saling mengasihi.

Doa :
Tolong kami menggunakan berkat-Mu untuk membantu yang berkekurangan dan menghargai siapapun sebagai keluarga di dalam kasih Tuhan Yesus.