Translate

Friday, June 23, 2017

Lakukan yang benar

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku semua.

Kita hidup dalam dunia harus melakukan hal yang benar. Dan sudah pasti benar itu baik adanya. Tapi kita tidak boleh tertipu dengan kata"baik", sebab baik itu belum tentu benar. Sebab banyak orang beranggapan bahwa baik itu benar, namun bagi seorang yang beriman dan percaya justru kebalikannya. Saat ini kita dibawa ke Roma 7 : 13 - 20.

"Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat" (Roma 7 : 19)

          Suatu hal yang wajar jika kita melihat orang yang melakukan kesalahan karena dia belum mengetahui aturan yang benar. Tetapi hal yang tidak wajar adalah ketika seseorang yang sudah mengerti aturan namun tetap melakukan tindakan yang melanggar aturan tersebut. Ibarat kata sama seperti orang yang sudah tahu kehendak Allah namun, tetap melakukan tindakan yang melanggar kehendak-Nya. Realita inilah yang hendak digambarkan oleh rasul Paulus yang akan selalu ada dalam kehidupan semua manusia. Bahkan Rasul Paulus memberikan contoh dirinya sendiri mengalami situasi di mana dia mengetahui yang baik namun dapat melakukan hal yang jahat.

          Rasul Paulus menggambarkan dengan jelas bahwa di dalam tubuh manusia tidak ada sesuatu yang baik, dan hal ini yang seringkali membuat manusia sulit untuk melakukan kebaikan meskipun mereka tahu yang baik. Bahkan Calvin pun menjelaskan bahwa meski pun manusia tidak kehilangan suatu peta keteladanan dari Allah; namun peta tersebut telah dirusak oleh dosa. Akibat hal inilah manusia cenderung melakukan hal jahat. Perenungan bagi kita sebagai pribadi yang telah menerima anugerah keselamatan dari Tuhan Yesus dan telah mengetahui kebenaran Allah, sudahkah kita mewujudkan kebenaran Alah yang kita ketahui hanya sebatas kita jadikan pengetahuan dan perkataan saja?

          "Selidiki aku, lihat hatiku apakah aku sungguh mengasihi Yesus dalam tindakan nyata? Mari kita menginstropeksi diri masing-masing. Mari nyatakan kebenaran Allah tidak hanya dalam perkataan tapi juga dalam tindakan nyata di setiap aktivitas kerja layan kita. Karena itulah wujud nyata ibadah yang sejati.

Doa :
Kristus Juruselamat kami yang hidup, bimbing kami untuk tidak hanya tahu kebenaran-Mu tetapi juga berani melakukannya

Sunday, May 28, 2017

Menjadi Bermakna

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Hari ini adalah minggu yang sangat membahagiakan bagiku. Setelah sekian puluh tahun aku, saudara serta sahabatku yang seiman dapat berjumpa kembali; kita berkumpul untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan di Gereja Pouk Immanuel, Cijantung. Kami sangat bahagia dapat bertemu dan memuliakan nama-Nya seperti kita masih kanak-kanak, remaja dan pemuda. Seperti Mazmur 113 : 1 - 9.


Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit (Mazmur 113 : 4)

          Kita diajarkan oleh Yesus Kristus agar dapat saling mengasihi sesama manusia, tidak peduli suku, bangsa, ras, agama, kaya atau miskin. Sebab kita sama yaitu manusia. Tidak ada yang lebih tinggi derajatnya selain Tuhan Allah. Ya, hanya Dia saja. Sebab Tuhan Allah yang empunya segalanya; termasuk kita manusia. Kita diberi nafas kehidupan agar kita selalu dapat memuji dan memuliakan Tuhan Allah. Bukan untuk saling mengejek, memaki, mencaci, mencela, menghina atau bahkan saling membunuh.

          Seperti tokoh Lazarus (Lukas 16 : 19 - 31) adalah seorang miskin yang hina. Ia seorang pengemis yang badannya penuh borok (luka,kudis) dan hidupnya bergantung dari pengasihan orang. Ia selalu berbaring di depan pintu rumah orang kaya. Untuk menghilangkan laparnya, ia selalu menanti sisa-sisa makanan yang jatuh dari meja orang kaya itu. Namun demikian, orang kaya tersebut sama sekali tidak tergerak hatinya untuk menolong dan berbelas kasih padanya. Hanya anjing-anjing yang menghampiri untuk menjilat boroknya. Suatu pemandangan yang sangat menyedihkan, sebab perlakuan yang tidak manusiawi. Dianggap sampah, tidak berguna, berbahaya dan harus dihindari.

          Berbeda dengan perlakuan manusia, Allah sangat memperhatikan umat ciptaan-Nya, yaitu manusia; yang sudah tentu tidak berdaya dalam hal ekonomi, sandang dan pangan atau bahkan manusia tersebut dipandang rendah kedudukannya, harkat dan martabatnya atau hina. Allah selalu melawat mereka yang menderita dengan cara merendahkan diri meninggalkan takhta kemuliaan-Nya untuk menegakkan mereka dengan cara mengangkat dan mendudukkan mereka bersama para bangsawan, dan sudah tentu itu suatu berita yang membuat mereka lebih berarti serta memiliki harga diri. Ini berita tentang kasih sayang Allah yang memulihkan orang lemah dan hina, karena dihadapan-Nya semua manusia mulia (Mazmur 8).

          Kemuliaan Allah bukanlah dari kehormatan-Nya, melainkan tampak melalui tindakkan-Nya menegakkan yang hina. Penebusan hanya dapat dikerjakan oleh seorang yang mengambil bagian secara penuh dalam situasi manusia, bukan oleh seorang dewa yang berjalan di atas bumi (Paul Tillich). Jadi belajarlah dari Allah, sebab setinggi apa pun pendidikan kita, sebanyak apa pun gelar kita, dan sepintar apa pun kita, tidak akan ada nilainya jika kita memiliki kepribadian yang suka menghina dan merendahkan orang lain. Menghormati orang lain adalah cara menjadi bermakna. Jadi, berusahalah tidak hanya menjadi orang sukses, tetapi jadilah orang bermakna.

Doa :
Ya Tuhan, ajarlah kami menjadi orang bermakna menurut kehendak-Mu.

Saturday, May 20, 2017

Jangan Serakah .....!!!

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Kita kembali lagi bersama dalam Love_Life. Bagaimana kabar saudara dan sahabatku ... ? Semoga semuanya dalam keadaan baik adanya. Tuhan berkati. Belakangan ini banyak kejadian yang sangat memprihatinkan dunia, banyak aksi demo yang sangat heroik. Namun kita sebagai anak Tuhan jangan terhanyut dengan kejadian-kejadian yang sedang terjadi. Kita boleh saja mengamati dan mungkin ikut untuk menyalurkan apresiasi kita tapi bukan sebagai provokator. Saat ini kita sedang mengahadapi suatu Ulangan 15 : 12 - 23. 

Jangan serakah .....!! Artinya, jika kita memberikan suatu persembahan pada Tuhan Allah harus yang terbaik dan kita pun harus dapat berbagi pada sesama manusia.

          Salah satu yang menjadi sifat manusia adalah tidak pernah puas. Selalu mau untuk mendapatkan apa yang menyenangkan hati tanpa terbatas. Sifat inilah yang menjadi salah satu faktor pendorong manusia melakukan tindak kejahatan, salah satunya korupsi. Sikap tidak puas identik dengan sifat tidak mau bersyukur, selalu merasa kurang dan bahkan apa yang sudah berlebihan bagi orang lain. Baginya selalu ada kekurangan! Orang seperti ini biasanya juga kurang memperhatikan kepentingan bahkan tidak peduli tentang kepentingan orang lain.

          Sebab itu pada kitab Ulangan 15 : 12 - 18, Tuhan Allah memberi perintah pada bangsa Israel, agar orang Israel yang memiliki budak membebaskan budak tersebut setelah enam tahun lamanya bekerja kecuali keinginan budak itu sendiri. Dan ketika dibebaskan, tidak boleh dibiarkan dengan tangan kosong! Harus diberi bekal untuk melanjutkan kehidupan mereka. Dengan melakukan hal tersebut, Tuhan akan memberi berkat atas segala yang mereka kerjakan. Dengan kata lain mendapatkan perkenan-Nya. 

          Tidak dapat dipungkiri bahwa kita juga sering merasa kurang puas, namun kurang menyadarinya. Sifat itu kemudian menjadikan orang yang serakah dan tidak bersalah jika menyakiti orang lain. Saat ini firman Tuhan hendak memperingatkan agar selalu bersyukur atas apa pun yang Ia karuniakan. Rasa syukur itu menuntun kita untuk dapat lebih menghargai Tuhan dan sesama. Rasa syukur juga membuat kita menjadi orang yang rendah hati dan mau peduli kepada kepentingan orang lain.

          Sebab dalam kehidupan beriman sebagai Kristen, kita tidak jauh dari kehidupan yang memberikan persembahan kepada Tuhan. Akan tetapi persembahan di sini bukan hanya sebatas materi atau sejumlah uang, melainkan apa yang terbaik bagi-Nya. Ia menginginkan hati, pikiran dan hidup kita. Dengan kata lain, segala yang dari kita Ia inginkan. Pertanyaannya, apakah dalam hidup ini kita sudah memberi terbaik kepada-Nya. Ingatlah bahwa Ia telah memberikan yang terbaik bagi kita, yaitu Putra-Nya, Yesus yang mati di salibkan untuk menebus dosa-dosa kita. Dan itu adalah pemberian yang sangat berharga sehingga kita menjadi ahli waris kerajaan-Nya.

          Mari saudara dan sahabatku benahi lagi kehidupan beriman kita kepada-Nya. Berlakulah adil kepada-Nya, karena mungkin saja kita sering tidak melakukannya. Menginginkan segala yang terbaik untuk kehidupan kita, namun memberikan bagian yang tersisa dari kehidupan karena kita tidak pernah bersyukur. Sehingga dengan ketidakbersyukurannya kita akan membuat suatu petaka yang berbuahkan suatu penyesalan. Sebab niatnya ingin mendapat banyak, tetapi keserakahan justru membuat malu bahkan banyak orang yang tersakiti oleh kita.

          Bersyukurlah karena itu panggilan hidup kita dan hendaknya kita selalu jujur terhadap Tuhan dan diri kita sendiri, agar Ia selalu berkenan kepada kita.

Doa :
Tolonglah hamba ya Tuhan, untuk dapat setia dan tidak tergoda akan segala tawaran dunia yang menjauhkan hamba dari Engkau. Serta ampuni hamba ya Tuhan, jika selama ini hamba selalu berlaku tidak adil terhadap-Mu. 

Sunday, April 16, 2017

Kebangkitan yang membawa perubahan ke arah yang benar

Syaloom ..... saudara dan sahabatku. Selamat Paskah, aku ucapkan padamu semua yang merayakannya dan selalu datang ke blogku untuk membaca atau hanya melihat-lihat. Hari ini Yesus telah bangkit dari kubur untuk menggenapi janji Allah.

Lukas 24 : 9 - 12
Sesungguhnya pun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu .....

          Dalam alkitab ada tercatat penampakan Yesus Kristus sebanyak 11 kali kepada para murid-murid-Nya, yang menjadikan para murid secara terus menerus memberitakan kebangkitan-Nya sehingga banyak orang yang berubah, yang tidak percaya menjadi percaya, yang ketakutan menjadi berani, serta yang tidak berkonflik mendapat kedamaian.

          Kebangkitan Yesus merupakan penggenapan Firman Tuhan yang benar sehingga apa yang dinubuatkan pasti akan digenapi. Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia mati, disalibkan, dikuburkan dan bangkit pada hari ketiga. (Matius 16 : 21; Matius 17 : 22 - 23; Matius 20 : 18 - 19; Markus 8 : 31; Markus 9 : 31; Markus 10 : 33 - 34; Lukas 9 : 22). Kebangkitan Yesus bukan berita hoax yang sering kita dengar atau kita terima melalui sms atau pesan. Tetapi kebangkitan Yesus adalah merupakan berita dan kisah nyata yang sungguh-sungguh terjadi, bahkan di bagian lain dari Alkitab sebelum Dia lahir sudah diberitakan tentang hal itu (Matius 27 : 40). Yesus yang telah ditolak, dianiaya dan disalibkan orang namun Ia tidak marah melainkan berdoa bagi mereka agar mereka bertobat. Yesus mengatakan bahwa Dia akan meruntuhkan Bait Allah dan akan membangun kembali dalam tiga hari. Semua orang tidak percaya. Mereka atau bahkan kita lupa bahwa Bait Allah itu adalah tubuh Yesus Kristus itu sendiri. Dengan kebangkitan-Nya Allah membuktikan hal tersebut. Di dalam dunia ini tidak ada yang seperti Yesus yang adalah Allah 100% dan manusia 100%. Berita kebangkitan diberikan bagi semua orang percaya dan diberikan pemberitaan yang sama. Pada awalnya beberapa murid tidak percaya dan menganggap berita kebangkitan Yesus itu hanya hoax. Hanya Petrus yang percaya dan dengan cepat pergi ke kubur Yesus. Kebangkitan Yesus merupakan berita keselamatan bagi semua orang. Hanya orang yang menerima dan percaya yang akan mendapatkan keselamatan.
Bagaimana dengan saudara dan sahabatku semua, apakah kalian juga menganggap bahwa kebangkitan Yesus merupakan berita hoax? Bagiku kebangkitan Yesus bukan berita hoax namun benar dan nyata sebab aku sangat percaya akan Dia. Haleluyah .....

Doa :
Tuhan kami sebagai umat-Mu yang telah Engkau selamatkan, kami mau hidup yang benar di dalam Engkau yang telah menderita dan menang bagi kami umat-Mu ini. 

Saturday, April 15, 2017

Aku tak mampu tanpa-Mu

Syaloom ....., saudara dan sahabatku. Salam damai dan sejahtera ada pada kita yang percaya pada Kristus Yesus. Pernahkah saudara dan sahabat merasa sendirian, merasa ditinggalkan teman, keluarga bahkan Tuhan. Lalu apa yang saudara dan sahabat lakukan ? Apakah hanya akan duduk dalam kamar dan mengurung diri dengan mematikan lampu?. Atau akan pergi bersenang-senang dengan mengunjungi clubing sehingga akan mudah mendapatkan teman yang baru.

Mazmur 88 : 14 - 19
Mengapa, ya Tuhan, Kau buang aku, Kau sembunyikan wajah-Mu dari padaku? (Mazmur 88 : 15)

          Dalam situasi yang tertekan dengan berbagai persoalan dan penderitaan hidup, tidak jarang bahwa kita sering minder dan sendirian. Perasaan seperti ditinggalkan dan tidak diperdulikan mewarnai hati yang sedang kalut dan gundah gulana. Dalam keadaan yang memprihatinkan, manusia merasa kecil di hadapan Tuhan dan seolah-olah tidak berdaya tanpa-Nya.

          Perasaan merasa ditinggal menandakan kita bahwa "aku tak mampu tanpa-Mu Tuhan". Perasaan ini harusnya membuat kita terus mencari wajah Allah dan memohon pertolongan-Nya, ini yang seharusnya dilakukan oleh kita, seperti Pemazmur Daud.

          Tidak hanya perasaan merasa ditinggal yang dialami oleh Daud, tetapi juga perasaan bersalah kalau penderitaan yang dialami karena murka Tuhan. Lalu bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita pernah merasa bersalah pada Tuhan sehingga kita tidak takut dengan murka-Nya. Namun ada kalanya kita mengeluh dengan menyalahkan dan menuduh Tuhan Allah sebagai penyebab penderitaan dan kesulitan kita. Keluhan seperti itu biasanya diikuti dengan pernyataan iman kepada Allah (Mazmur 88 : 16 - 18). Sebab itu kita harus dapat merenungkan apa yang sudah kita perbuat dalam tingkah laku perbuatan, tutur kata, pikiran serta hati sehingga kita dapat membenahi diri kita.

          Penderitaan dan masalah kehidupan yang kita hadapi tidaklah lebih besar dari kasih setia Allah. Kalau kita merasa Allah jauh, maka kita yang harus terus setia mendekat dan mencarinya. Menemukan wajah-Nya pada kehadiran orang lain yang menguatkan kita. Kasih dan keselamatan Tuhan melampaui penderitaan manusia. Itulah Paskah. Selamat menyambut Paskah.


Doa :
Ya Tuhan, terima kasih Engkau melewati kami dari penderitaan melalui pengorbanan-Mu.


Friday, April 7, 2017

Tuhan Mahakuasa

Syaloom, saudara dan sahabatku semua. Pernahkah saudara dan sahabat merasa sengsara atau menderita? Kemudian berseru dan berdoa kepada Tuhan Allah.

Yesaya 51 : 12 - 16
Aku menaruh firman-Ku ke dalam mulutmu dan menyembunyikan engkau .....

          Seperti pertanyaan diatas, pernahkah saudara dan sahabatku merasa sengsara atau menderita. Dan berseru serta memanggil Tuhan Allah. Tuhan selalu mendengar seruan umat-Nya, ketika mereka berseru dari lembah kesengsaraan dan Tuhan akan menegaskan siapa Dia. Tuhan bicara kepada umat-Nya bahwa tidak ada yang bisa dibandingkan dengan Dia; semua ada di bawah kuasa-Nya, Firman-Nya, "Akulah, Akulah yang menghibur kamu ....." (Yesaya 51 : 12). Tuhan berhadapan dengan umat-Nya dan berseru kepada mereka. Hanya Dia, Allah yang dapat menghibur dan menolong umat-Nya. Semua takluk pada kekuasaan-Nya yang besar.

          Kalau Allah ada di pihak umat, mengapa umat harus takut kepada manusia dan kekuasaannya yang fana, sehingga melupakan Tuhan? Sedemikian hebatkah manusia? Apakah manusia dapat mengandalkan manusia untuk mempertahankan hidupnya? Banyak sekali pada saat ini, saudara dan sahabat yang takut pada manusia lainnya sehingga mereka mengandalkan teman, pimpinan atau pun manusia yang punya posisi agar mereka dapat selamat. Jika demikian hebat sekali manusia tersebut sehingga layaknya superman (pahlawan yang berasal dari planet Krypton). Sesungguhnya manusia tidak mempunyai kuasa apapun, bahkan terhadap dirinya sendiri. Semua yang ada di bumi adalah fana sifatnya dan akan binasa. Jika percaya kepada segala sesuatu di luar Tuhan, maka sesungguhnya umat telah memberi diri kepada kebinasaan. Mereka tidak akan dapat keluar dari penderitaan dan memperolah selamat jika mengandalkan kefanaan.
   
           Yesaya mengingatkan kepada kita bahwa kita tetap kepunyaan Tuhan Allah. Tuhan tidak pernah berencana untuk menghancurkan umat yang dikasihi-Nya. Jika mereka mau kembali kepada-Nya, maka mereka akan melihat pekerjaan Allah yang menyelamatkan mereka. Tuhan akan menunjukkan kepada dunia dan bangsa-bangsa yang telah bertindak jahat terhadap umat-Nya bahwa Dialah Tuhan yang berkuasa. Tidak ada yang dapat menahan rencana-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya. Tuhan bertindak melindungi umat-Nya dan melenyapkan apa dan siapa pun yang tidak berkenan bagi-Nya. Persoalannya, apakah umat percaya bahwa hanya Tuhan yang sanggup menolong mereka? Jika itu ditanyakan padaku, maka aku akan menjawab bahwa aku sangat percaya akan pertolongan dan perbuatan yang Tuhan lakukan padaku. Bagaimana dengan saudara dan sahabatku, percayakah dengan kuasa Tuhan Allah?

Doa :
Tuhan, Engkaulah Allah yang sanggup menolong kami dalam menghadapi tantangan hidup.

Sunday, April 2, 2017

Jangan Takut sebab Tuhan penentu kehidupan

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. bagaimana dengan akhir minggu ini? Semoga menjadi berkat dan karunia bagi umat Tuhan.

Yesaya 41 : 8 - 16
Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau ..... (Yesaya 41 : 10a)

          Hidup dengan rasa takut, tidaklah menyenangkan. Takut bisa membuat kita melihat segala sesuatu dalam hidup ini menjadi negatif, menjadi pesimis, tidak bisa melihat peluang, tidak kreatif, takut melangkah dalam bertindak dan berbuat. Orang penakut berbeda dengan orang pemberani dan penuh pertimbangan. Biasanya orang penakut tidak memulai apa pun, tidak melakukan apa pun dan tidak menyelesaikan apa pun. Karena mereka takut menerima resikonya. Sebaliknya seorang pemberani dan penuh pertimbangan akan memulai, melakukan dan menyelesaikan dengan semua resiko yang sudah dipikirkan.

          Begitu pula dengan kita sebagai umat Kristiani yang percaya akan Firman Allah, janganlah takut dalam menjalani hidup ini. Walau terkadang disekitar kita penuh dengan ancaman dan bahaya namun kita jangan takut sebab Tuhan Allah adalah sebagai penentu hidup kita. Bukan pimpinan kita, bukan teman kita, bukan preman jalanan, bukan orang lain yang kenal atau pun tidak kenal kita. Jadi hanya  Tuhan Allah saja yang empunya hidup ini. Kegagalan dan ketidak berhasilan kita bukan akhir dari kehidupan kita. Seperti bangsa Israel yang sudah di buang Allah ke Babel. Namun mereka punya Allah yang begitu kasih kepada bangsa Israel maka Tuhan Allah pun mengampuni dan menyelamatkan mereka. "Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau, jangan bimbang, sebab Aku ini Allahmu; ....."(Yesaya 41 : 10a, 13 - 14). Ini berlaku jika mereka atau kita hidup dalam kesetiaan kepada Tuhan.

          Jika kita memiliki Tuhan yang sedemikian sempurna kasih-Nya, dan semua takluk kepada-Nya, mengapa kita harus takut menjalani hidup ini? Bukankah kita hidup dengan janji-Nya. "Aku akan meneguhkan bahkan menolong engkau ....." (Yesaya 41 : 10b), bhkan kita yang dipakai Tuhan untuk melakukan hal-hal yang luar biasa, dalam rencana-Nya atas kita. Janji-Nya benar dan amin. Jangan sampai sedemikian besar ketakutan kita kepada manusia dan dunia ini sehingga membuat kita tidak lagi percaya bahwa Tuhan itu ada dan sanggup melakukan apa pun dan menolong kita.

         Sesungguhnya jika kita berfirman pada Firman Tuhan, kita dapat memahami bahwa hidup kita ditentukan oleh Tuhan, hanya oleh Tuhan Allah saja. Ia yang berkuasa atas kehidupan kita. Kehendak Tuhan atas kita adalah supaya kita hidup sesuai rencana dan rancangan Tuhan atas kita, lalu mengapa kita harus hidup menentang kehendak-Nya, jika itu adalah sia-sia.

Doa :
Tuhan Yesus berilah kami kemampuan sepenuhnya percaya kepada-Mu, Engkau Tuhan atas kehidupan kami dan ajarlah kami untuk tidak takut menjalani kehidupan yang penuh tantangan, karena Engkau beserta kami. 

Monday, March 27, 2017

Hanya Tuhan yang dapat menolong

Syaloom,..... saudara dan sahabatku. Hari ini adalah hariyang special buatku sebab Tuhan Allah telah memberkatiku dengan bertambahnya usiaku. Dan aku sangat berterima kasih pada saudara dan sahabatku yang telah memberikan doanya padaku. Kiranya hanya Tuhan Allah yang dapat membalas semua itu.

Ratapan 2 : 11 - 16
Sekalian orang yang lewat bertepuk tangan karena engkau. Mereka bersuit-suit dan menggelengkan kepalanya mengenai puteri Yerusalem : "Inikah kota yang disebut orang kota yang paling indah, kesukaan dunia semesta?" (Ratapan 2 : 15)

          Terkadang kita mengalami kesedihan yang sangat mendalam, sehingga air mata kita terkuras dan menyebabkan mata kita sembab selalu. Kesedihan tersebut dapat terjadi karena orang-orang yang sangat kita sayangi, kasihi dan cintai dalam keadaan sakit, mengalami kecelakaan atau meninggal dunia. Demikian pula ungkapan kesedihan yang mendalam dari tuturan sang penyair dari kitab Ratapan yaitu nabi Yeremia.

          Mereka menangis dan meratapi kejatuhan dari kota Yerusalem. Kota indah yang menjulang permai kini menjadi tertawaan musuh dan umat Israel tidak dapat berbuat apa-apa tatkala hinaan itu dilontarkan. Demikian pula kita sebagai umat Kristen akan mengalami hal yang sama yaitu menjadi bahan tertawaan dan olok-olok bahkan hinaan jika kita tidak dapat menjaga harga diri kita dengan tutur kata yang baik dan sopan, tingkah laku, perbuatan kita. Bagaimana caranya?

          Hendaklah kita koreksi diri kita dan kembali pada Tuhan. Sebab kita akan merasakan bagaimana jika Tuhan mencampakkan kita dan meninggalkan kita. Kita benar-benar tak akan dapat berbuat apa pun. Karena itu jangan lagi menyalahkan orang lain atau bahkan menyalahkan Tuhan.

          Biasanya kita akan marah atau kecewa jika harapan kita musnah atau gagal. Dan sudah tentu kita akan marah pada orang-orang disekitar kita, bahkan terkadang kita pun berteriak pada Tuhan dengan ucapan yang sangat kotor. Seharusnya kita tidak melakukan hal seperti itu, marah dan berteriak-teriak pada Tuhan. Justru sebaliknya kita harus kembali mendekat dan mengikuti firman Tuhan serta berjalan di jalan yang benar. Tidak ada kata terlambat untuk kembali kepada-Nya.

          Terkadang kita tidak mengerti cara Tuhan menegur kita. Bisa saja kita dibuatnya pontang panting atau jungkir balik, namun kita tidak boleh kehilangan pengharapan sebab kita sadar bahwa tangan Tuhan tetap memegang kita. Itulah perjalanan hidup orang beriman. Tidak ada yang dapat menolong kecuali Tuhan. Seharusnya pada saat kita mengalami kesulitan dan kegoncangan, justru membuat kita semakin kuat dan beriman dalam memahami Tuhan. Disinilah kita melihat bahwa hukuman Tuhan itu mutlak.

          Dalam menjalani hidup ini, selalu ada koreksi yang Tuhan ingin tunjukkan walau kadang-kadang kita tidak siap untuk dikoreksi. Tidak jarang kita menjadi terkejut dan terpana. Jangan memberontak tetapi berikanlah kepada Dia, hati yang mau mengakui kesalahan dan dosa.
Kiranya kita semua rela dikoreksi oleh Tuhan.

Doa :
Bantulah kami ya Tuhan, untuk tetap berpegang pada-Mu saja dan pada janji-janji-Mu.

Wednesday, March 22, 2017

Mewariskan iman

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Hmmm, .... warisan, adalah sesuatu yang suka ditunggu oleh anak-anak atau keluarga tatkala orang tua kita sudah tidak ada atau meninggal dunia. Dan biasanya akan saling bertengkar jika pembagian warisan tersebut tidak adil. Artinya akan terjadi perebutan warisan yang dapat berupa barang, perusahaan, rumah, surat-surat penting atau lainnya.

          Malam hari ini aku membaca kitab Hakim-hakim 2 : 6 - 23.
Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN atau pun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel (Hakim-hakim 2 : 10).

          Pengalaman adalah guru yang baik dan pengalaman orang lain dapat menjadi pelajaran bagi kita. Sebab itu pelajaran sejarah sangatlah penting agar dapat mengetahui langkah yang patut dilakukan bila mengalami hal yang sama sehingga yang salah atau keliru tak diulang dan yang baik dapat diteruskan dan ditingkatkan.

          Dan sudah sepatutnya kita sebagai orang tua atau yang lebih tua mengajarkan apa yang diketahui dan dialami kepada anak-anak atau generasi berikutnya. Yang dimaksudkan adalah perilaku yang dapat dibaca oleh generasi berikutnya. Itulah warisan yang paling berharga. Sebab bila mewariskan kekayaan atau materi dapat segera habis sedangkan mewariskan tingkah laku atau iman yang ditunjukkan dengan baik akan menjadi warisan yang tak ternilai.

          Terkadang ada orang tua yang lebih mengutamakan kesenangan duniawi, seringkali bangga atas pencapaian akademik dan kekayaan yang dimiliki serta menganggap soal hidup beriman itu hak asasi yang tak perlu dipaksakan. Dan itu sudah terjadi pada saat ini, dimana orang tua sangat bangga pada anaknya, tapi tak tahu dari mana di dapatnya semua itu bahkan tak jarang orang tua sangat mendukung perbuatan anak-anaknya.

          Mewariskan iman yang benar adalah tanggung jawab orang tua kepada anak-anaknya. Apakah gunanya mewariskan harta benda, kekayaan dan kepintaran tetapi kehilangan iman? Bukankah hidup beriman akan membuat seseorang berguna dalam dunia ini? Sedangkan bila kekayaan dapat segera berakhir. Demikian juga orang yang berpendidikan tinggi tak menjamin hidupnya berguna bila tanpa beriman kepada Tuhan. Sebab banyak juga orang yang pandai tapi kepandaiannya digunakan untuk membinasakan orang lain. Karena itu ajarlah anak-anak untuk taat kepada Tuhan Yesus dengan memanfaatkan talentanya. Dengan taat, maka hidup anak-anak kita jadi berkat.

Doa :
Ya Tuhan, tuntun kami mempraktekkan hidup yang benar, yang dapat membimbing anak dan generasi berikutnya tetap berjalan di jalan-Mu.

Monday, March 20, 2017

Hadapilah tantangan hidupmu

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Semoga kasih Tuhan masih selalu menyertai kita semua. Seringkali kita berhadapan dengan rasa takut yang begitu kuat. Sebab kita tidak percaya akan firman Tuhan yang akan memberi kita kekuatan.

Yosua 11 : 1 - 15
Lalu Tuhan berkata kepada Yosua : "Janganlah takut menghadapi mereka, sebab besok kira-kira waktu ini Aku menyerahkan mereka mati terbunuh semuanya kepada orang Israel. Kuda mereka haruslah kau lumpuhkan dan kereta mereka haruslah kamu bakar dengan api" (Yosua 11 : 6)

          Takut akan membuat kita lemah dan tak bersemangat. Namun bila kita berani maka kita bisa jadi kuat dan pantang menyerah. Mengapa takut? Biasanya kita menjadi takut karena merasa tak mampu, merasa kecil dan tak sebanding dengan lawan, atau dalam keadaan bingung sehingga menjadi takut. Sesungguhnya Tuhan mengetahui kemampuan kita sehingga dikatakan : "Jangan takut". Benar bila kita hanya mengandalkan kekuatan sendiri tak akan mampu seperti Yosua yang belum berpengalaman menggunakan kuda dan kereta perang. Namun, bila mengandalkan Tuhan yang maha kuasa maka akan ada keberanian dan juga kemenangan.

          Seperti Yosua yang tanpa pengalaman dalam berperang. Jika dipikir dengan logika, dia tidak akan menang melawan raja Hazor, sebab Rabin sebagai raja Hazor berhasil mengumpulkan para raja disekitarnya untuk bersekutu dan menjadi sebuah pasukan yang sangat besar dan kuat. Namun Yosua tidak mengikuti cara berpikir manusia pada umumnya, tetapi Yosua lebih mengandalkan Tuhan sehingga perkataan firman Tuhan menjadi jaminan bahwa bangsa Israel dapat mengalahkan musuh sehebat apa pun karena Tuhan berjanji akan menolong bangsa Israel dalam peperangan. Yosua diberi hikmat oleh Tuhan agar berperang dengan strategi yang tepat.

          Demikianlah juga kekuatan dunia yang amat besar sebagai gambaran tantangan dalam hidup, seringkali membuat kita takut menghadapinya. Justru kita harus lebih percaya pada kuasa Tuhan yang lebih kuat dari segalanya, dengan tetap taat seperti yang ditunjukkan oleh Yosua maka kita akan beroleh kemenangan dalam pertempuran di kehidupan ini. Jangan andalkan kuda dan kereta tetapi andalkan saja Tuhan. Artinya dalam menjalani kehidupan ini kita selalu menghadapi lawan-lawan yang membuat kita merasa tidak mampu, merasa kecil dan tak berdaya, tetapi kita harus tetap taat akan perintah-Nya dalam menjalani kehidupan ini. Sebab Tuhan tahu kelemahan kita maka kita akan beroleh kemenangan.

Doa :
Nyatakanlah penyertaan-Mu yang memberi kemenangan menghadapi berbagai tantangan dalam hidup kami. 

Saturday, March 18, 2017

Cerdik melihat situasi

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Apa kabar, semoga di akhir minggu ini semua baik dan sehat selalu. Hmmmm, tema hari ini adalah tentang kecerdikan. Dan sudah tentu terambil dari kitab Yosua 9 : 1 - 21.

..... maka mereka pun bertindak dengan memakai akal : ..... (Yosua 9 : 4)

          Kita tahu binatang kancil? Ya, kancil adalah binatang yang cerdik. Waktu kita kecil, kita selalu di dongengkan oleh orang tua kita sebelum tidur. Dongeng itu adalah si kancil. Aku masih sangat mengingatnya. Walau pun ibu ku sudah tiada namun dongeng itu selalu masih terngiang di telingaku. Dan kini kedua putraku pun sudah remaja, tapi waktu mereka masih kecil pun aku selalu mendongengkannya sebelum tidur.

          Cerita dongeng tentang si kancil mengingatkan kita betapa lihainya kata-kata si kancil sehingga lepas dari mulut buaya yang sudah lapar. Kancil lepas dari cengkraman buaya karena memiliki kecerdikan. Walaupun itu hanya cerita dongeng, tetapi telah mengingatkan kita bahwa kecerdikan sangat dibutuhkan bagi siapa pun juga agar mampu keluar dari berbagai kesulitan.

          Seperti tema bacaan hari ini, bagaimana orang Gibeon memutar otak agar tidak menjadi sasaran serangan selanjutnya dari orang Israel. Caranya adalah : menyediakan tempat bekal dan minum yang jelek, kasut dan pakaian yang buruk serta roti yang sudah kering (Yosua : 4 - 5). Tujuannya tidak lain agar mendapat belas kasihan dari Yosua dan orang Israel. Kecerdikan orang Gibeon berhasil dan melalui Yosua diadakan persahabatan bahkan sumpah untuk tidak menganggu dan membiarkan mereka hidup (Yosua 9 : 15)

          Mengapa Yosua dan orang Israel gampang terperdaya? 
  1. karena penampilan orang Gibeon yang lusuh
  2. mereka tidak bertanya atau meminta petunjuk dengan TUHAN (Yosua 9 : 14) 
Orang Gibeon cerdik melihat situasi dan berhasil mengelabui Yosua dan orang Israel. Kini mereka tinggal tentram ditengah-tengah orang Israel.

          Banyak orang ingin menjadi pandai dan cerdik tentu sangat baik, tetapi kepandaian dan kecerdikan seharusnya dipakai untuk tujuan baik bagi diri dan sesama ciptaan dengan tidak mencari keuntungan sendiri tanpa mempedulikan kerugian yang dirasakan oleh ciptaan yang lain. Namun saat ini banyak orang cerdik yang salah memanfaatkan kecerdikannya, misalnya pengemis; dengan pakaian lusuh ,kumal, dan terkadang membalur tubuhnya agar terlihat cacat, atau dengan mengendong, menuntun seorang anak bayi atau anak kecil untuk mendapat belas kasihan dari orang lain. Cerdik seperti itukah yang kita harapkan? Sudah tentu kita sebagai orang yang beriman akan menjawab : Bukan. Sebab kata Yesus, "cerdiklah seperti ular" yang bermaksud bahwa kecerdikan bukan untuk mempedayai atau menipu orang atau ciptaan yang lain. Kita seyogianya cerdik, supaya tidak mudah ditipu tetapi juga tidak menipu orang lain. Bagaimana dengan saudara dan sahabatku?

Doa :
Ya Roh Kudus berilah hamba-Mu hikmat agar dapat membedakan yang benar dan jahat.

Wednesday, March 15, 2017

Runtuhnya tembok itu ....

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Semoga hari ini selalu ada berkat kasih karunia Tuhan untuk kita umat-Nya yang percaya. Saudara dan sahabatku, bagaimana caranya untuk meruntuhkan sebuah tembok yang kokoh? Sudah pasti kita akan menjawab dengan mudah dan ada berbagai jawaban yang diberikan. Ada yang menjawab, rubuhkan dengan alat-alat berat, bahan peledak atau gempur dengan palu, linggis.

Yosua 6 : 15 - 27
..... bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu ..... dan merebut kota itu (Yosua 6 : 20).

          Bagaimana tembok Yerikho bisa runtuh? Sudah pasti jawabannya akan berbeda dengan jawaban yang di atas, sebab pada masa itu belum ada alat berat, bahan peledak atau palu dan linggis. Pasti kuasa Tuhan yang melakukannya! Ada seorang penafsir yang mengatakan bahwa Tuhan berdaulat mengendalikan hukum alam. Frekuensi getaran yang dihasilkan dari derap langkah umat Israel ditambah seruan nyaring mereka dan suara sangkalala, ternyata menghasilkan frekuensi getaran lipat ganda atas tembok tersebut. Alhasil hancurlah tembok tersebut.

          Runtuhlah tembok itu! Penyebabnya apa hanya derap langkah, seruan nyaring dan suara sangkalal? Pelakunya tetap satu, Tuhan Yang Berkuasa. Tuhan terlibat di dalam runtuhnya tembok Yerusalem. Tuhanlah yang memberi instruksi dan petunjuk kepada Yosua untuk diteruskan kepada umat Israel (Yosua 6 : 3 - 4) agar mengelilingi kota tersebut. Caranya, pertama : mengelilingi kota tersebut selama enam hari, kedua : pada hari ke tujuh mereka mengelilingi kota tersebut sebanyak tujuh kali ( Yosua 6 : 4, 15), dan ketiga : bersorak dengan nyaring dan meniup sangkalala, hasilnya tembok itu runtuh ( Yosua 6 : 20). Runtuhnya tembok itu karena umat Israel taat melaksanakan petunjuk Tuhan walau terkesan awalnya tak masuk akal. Kemenangan umat Israel atas Yerikho memperlihatkan pekerjaan dan kuasa Tuhan. Tembok yang kuat dan kokoh runtuh hanya hitungan hari karena ketaatan umat Israel kepada Firman Allah. Tuhan telah menyatakan mukjizat dari segi waktu dan kesempurnaan-Nya.

          Saudara dan sahabatku, pada masa modern ini ada banyak "tembok-tembok yang kokoh" yang kita temui dalam kehidupan ini. Tembok-tembok yang mungkin saja membuat kita tidak berdaya meruntuhkannya. Tembok-tembok yang menghambat kita meraih masa depan. Sebagai orang percaya, kita harus meyakini bahwa kita mampu meruntuhkan semua "tembok penghalang" dengan cara menyelami semua rencana Tuhan, ikuti setiap petunjuk-Nya serta jangan meragukan kuasa-Nya. Tidak ada "tembok" yang tidak runtuh apabila datang berserah dan mengikuti jalan-jalan-Nya.

Dan sebagai catatan :
Kesombongan dan keangkuhan, egois dan tidak peduli dengan sesama, amarah dan kebencian itu adalah contoh dari "tembok-tembok yang kokoh" pada masa kini. Dapatkah kita meruntuhkannya? Pasti bisa ...!! saudara dan sahabatku. Jika kita berdoa, melakukan Firman-Nya dan berserah diri dengan penuh.

Doa :
Tuhan Yesus yang Maha dasyat berikanlah iman yang kuat agar hamba-Mu dapat meruntuhkan tembok yang menghalangi jalanku.

Sunday, March 12, 2017

Yesus dan sabat .....

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Hari Sabat atau Minggu atau Sunday adalah hari perhentian, namun bukan kita berhenti dari pekerjaan kita dan hanya duduk diam, bukan itu .... tapi kita harus koreksi diri, apa yang sudah kita lakukan selama seminggu ini? Adakah kita menyimpang dari Firman Tuhan, atau adakah kita menyakiti orang lain dan sebagainya. Sudah pasti kita juga berserah pada Tuhan dengan segala pergumulan yang ada.

          Seperti renungan hari ini, dalam Yohanes 5 : 14 - 18. 
Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat (Yohanes 4 : 16)

          Kehadiran Yesus selalu mendapat perhatian orang banyak, disebabkan ada dua hal yaitu : pertama - pengajaran yang disampaikan-Nya membuat banyak orang takjub (Markus 1 : 22); kedua - mujizat yang dikerjakan-Nya (bandingakan Matius 14 : 34 - 36). Namun sangat disayangkan, semua pekerjaan Yesus baik melalui pengajaran dan mujizat tidak selalu mendapat simpatik dari orang-orang Yahudi terlebih dari pemuka agama. Mengapa? karena Sabat. Yesus dianggap telah menistakan Sabat atau Minggu atau Sunday.


          Lalu, bagaimana jika pada hari Sabat tidak boleh melakukan sesuatu? Apa yang akan kita perbuat bila kita menghadapi suatu kejadian dan kita harus bertindak untuk membantu orang tersebut? Sudah tentu kita salah jika kita tidak membantu orang yang kesulitan atau kesusahan. Seperti yang terjadi pada kalangan orang Yahudi pada saat itu, mereka tidak dibenarkan untuk melakukan pekerjaan apa pun, bahkan untuk menolong orang pun tidak dibenarkan. Tetapi Yesus menyembuhkan orang sakit karena belas kasihan, namun orang Yahudi menganggap hal itu salah dan haram hukumnya.

          Dan kita seharusnya sadar bahwa Yesus tidak pernah bermaksud untuk meniadakan hari Sabat. Yesus hanya ingin meluruskan pemahaman yang keliru mengenai Sabat. Bagi-Nya menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat adalah tindakan yang mulia dan berkenan dihadapan Bapa-Nya. Yesus menegaskan : "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat" (Markus 2 : 27). Artinya bahwa Yesus lebih berkuasa dari Sabat, Yesus adalah Tuhan atas Sabat. Yesus bebas dan berwenang untuk melakukan segala pekerjaan apalagi melakukan perbuatan baik.

          Jadi ingatlah saudaraku, ada begitu banyak "sabat-sabat" yang terkadang menghalangi kita melakukan pekerjaan yang dipercayakan kepada kita. Marilah kita membuka hati dan pikiran serta berani melakukan karya kebaikan, kepedulian dan belas kasih bagi sesama tanpa batasan "sabat-sabat" baru.

Doa :
Tuhan, singkirkanlah dariku halangan-halangan yang membuat aku menyatakan kasih-Mu.