Life is not easy, all should be full of struggle; from our birth until our last breath will be.
Translate
Friday, January 26, 2018
Love_Life: Yang berhikmat akan membawa keselamatan
Love_Life: Yang berhikmat akan membawa keselamatan: Syaloom, ..... saudara dan sahabatku semua. Apakabar untuk hari ini? Semoga sehat dan baik semua. Tuhan Yesus memberkati. Amin. Di sekitar ...
Yang berhikmat akan membawa keselamatan
Syaloom, ..... saudara dan sahabatku semua. Apakabar untuk hari ini? Semoga sehat dan baik semua. Tuhan Yesus memberkati. Amin. Di sekitar kehidupan selalu ada kemalangan. Kita selalu was-was apakah kita akan mendapat kemalangan atau justru orang lain yang akan menderita. Sebab itu seharusnya kita sebagai orang yang percaya akan Kristus Yesus menjadi orang yang dapat berhikmat. Seperti Pengkhotbah 9 : 13 - 18.
Hikmat lebih baik dari pada alat-alat perang, tetapi satu orang yang keliru dapat merusakkan banyak hal yang baik (Pengkhotbah 9 : 18).
Siapakah orang yang disebut berhikmat? Orang berhikmat adalah mereka yang cakap menggunakan wawasan dan ketrampilan yang dimilikinya untuk menyelesaikan sebuah tugas, didalam menghadapi sebuah masalah, dan meningkatkan kualitas kehidupannya. Maka tidak heran jika orang yang berhikmat mampu mengubah nasibnya dengan meraih kesuksesan. Bahkan lebih dari itu, dengan bertindak cermat dia dapat pula menyelamatkan kehidupan orang banyak.
Terkadang untuk menjadi orang berhikmat menunggu kita kaya dan mempunyai harta melimpah, justru kita akan menjadi orang yang lupa sehingga kita tidak menjadi orang yang berhikmat. Orang berhikmat tidak harus menunggu menjadi kaya, tetapi kita miskin pun bisa menjadi orang yang berhikmat. Sebab orang berhikmat hanya menggunakan wawasannya dan ketrampilan yang dimilikinya, seperti pada Pengkhotbah 9 ayat 14. Demikianlah keuntungan dan kekuatan orang berhikmat.
Orang yang berhikmat tidak mudah terprovokasi oleh besarnya lawan atau masalah yang menghadang dalam hidupnya. Dia lebih memilih untuk percaya diri dan optimis, ketimbang merasa takut dan pesimis; sebab dia sanggup melihat berbagai pilihan di tengah ancaman dan tekanan yang ada. Orang berhikmat memang pantang menyerah sebelum mencoba dan tidak menyombongkan diri serta tidak menuntut pujian.
Oleh sebab itu jika kita sudah melakukan suatu hikmat bagi orang banyak dan orang-orang tersebut melupakan atau kurang menghargai jasa baik kita, hendaklah kita untuk tetap mampu hidup tenang (Pengkhotbah 9 : 16). Sebab masyarakat tidak selalu memberi apresiasi kepada prestasi orang berhikmat. Mereka masih menjadikan kekayaan dan status sosial sebagai ukuran utama, layak atau tidaknya seseorang menerima pujian. Dan kiranya realita ini tidak menjadikan kita berputus asa untuk tetap mengusahakan kebaikan dengan hikmat yang Tuhan beri.
Dan kita sebagai anak-anak Tuhan, marilah tetap memohon hikmat dari pada-Nya dan pergunakanlah itu untuk membangun masa depan yang indah, sambil tetap waspada agar kita terhindar dari kekeliruan yang dapat merusak segalanya (Pengkhotbah 9 : 18). Tuhan menyertai langkah dan karya kita.
Doa :
Karuniakanlah aku hikmat, ya Tuhan, serta mampukanlah aku untuk mempergunakannya demi kebaikan dan kesejahteraan hidup bersama. Amin.
Hikmat lebih baik dari pada alat-alat perang, tetapi satu orang yang keliru dapat merusakkan banyak hal yang baik (Pengkhotbah 9 : 18).
Siapakah orang yang disebut berhikmat? Orang berhikmat adalah mereka yang cakap menggunakan wawasan dan ketrampilan yang dimilikinya untuk menyelesaikan sebuah tugas, didalam menghadapi sebuah masalah, dan meningkatkan kualitas kehidupannya. Maka tidak heran jika orang yang berhikmat mampu mengubah nasibnya dengan meraih kesuksesan. Bahkan lebih dari itu, dengan bertindak cermat dia dapat pula menyelamatkan kehidupan orang banyak.
Terkadang untuk menjadi orang berhikmat menunggu kita kaya dan mempunyai harta melimpah, justru kita akan menjadi orang yang lupa sehingga kita tidak menjadi orang yang berhikmat. Orang berhikmat tidak harus menunggu menjadi kaya, tetapi kita miskin pun bisa menjadi orang yang berhikmat. Sebab orang berhikmat hanya menggunakan wawasannya dan ketrampilan yang dimilikinya, seperti pada Pengkhotbah 9 ayat 14. Demikianlah keuntungan dan kekuatan orang berhikmat.
Orang yang berhikmat tidak mudah terprovokasi oleh besarnya lawan atau masalah yang menghadang dalam hidupnya. Dia lebih memilih untuk percaya diri dan optimis, ketimbang merasa takut dan pesimis; sebab dia sanggup melihat berbagai pilihan di tengah ancaman dan tekanan yang ada. Orang berhikmat memang pantang menyerah sebelum mencoba dan tidak menyombongkan diri serta tidak menuntut pujian.
Oleh sebab itu jika kita sudah melakukan suatu hikmat bagi orang banyak dan orang-orang tersebut melupakan atau kurang menghargai jasa baik kita, hendaklah kita untuk tetap mampu hidup tenang (Pengkhotbah 9 : 16). Sebab masyarakat tidak selalu memberi apresiasi kepada prestasi orang berhikmat. Mereka masih menjadikan kekayaan dan status sosial sebagai ukuran utama, layak atau tidaknya seseorang menerima pujian. Dan kiranya realita ini tidak menjadikan kita berputus asa untuk tetap mengusahakan kebaikan dengan hikmat yang Tuhan beri.
Dan kita sebagai anak-anak Tuhan, marilah tetap memohon hikmat dari pada-Nya dan pergunakanlah itu untuk membangun masa depan yang indah, sambil tetap waspada agar kita terhindar dari kekeliruan yang dapat merusak segalanya (Pengkhotbah 9 : 18). Tuhan menyertai langkah dan karya kita.
Doa :
Karuniakanlah aku hikmat, ya Tuhan, serta mampukanlah aku untuk mempergunakannya demi kebaikan dan kesejahteraan hidup bersama. Amin.
Monday, November 20, 2017
Perayaan hari Tuhan sebagai pewarisan Iman
Syaloom .........., saudara dan sahabatku. Maaf jika telah lama tidak menulis, sebab kesibukanku sebagai orang tua tunggal, guru dan kebetulan pula jatuh sakit. Namun Yesus sangatlah baik kepada aku dan kedua putraku. Hari ini aku membaca dari kitab perjanjian lama, yaitu Nehemia 8 : 14 - 19.
Seluruh jemaat yang pulang dari pembuangan itu membuat pondok-pondok dan tinggal di situ ..... (Nehemia 8 : 18)
Begitu juga dengan bacaan pada kitab Nehemia, di dalam kitab tersebut di tuliskan bahwa Hari Raya Pondok Daun memperingati pengembaraan nenek moyang Israel di padang gurun selama 40 tahun dalam penyertaan dan pimpinan Tuhan. Dan selama itu mereka tidak sengsara karena Tuhan melindungi dan menyediakan segala kebutuhan mereka.
Kita sebagai umat yang percaya, tidak seharusnya berpesta pora pada saat memperingati hari raya tersebut. Hari Raya Kristen bukan kesempatan berpesta-pora, plesiran atau hidup glamour, melainkan harus mewariskan iman kepercayaan dan pemeliharaan kasih Tuhan kepada generasi penerus agar mereka kuat dalam keyakinannya.
Kurang lebih satu bulan lagi kita sebagai umat Kristiani akan merayakan hari kelahiran Yesus Kristus. Sudah tentu kita akan mempersiapkan dengan seksama. Dan seharusnya kita juga tahu makna dari Hari Raya tersebut, yaitu Peringatan suatu peristiwa penting yang tidak boleh dilupakan selama hidup. Sebab apa ?
Sebab, Yesus Kristus adalah Raja Sorga, lahir menjadi sama dengan manusia dalam kemiskinan. Hal itu menunjukan keberpihakan Tuhan kepada orang yang rendah, lemah dan menderita. Ia selalu berada dekat dan mau menolong. Perayaan dengan kemewahan membutakan mata hati terhadap maksud Tuhan.
Kini saatnya kita memperbaiki kesalahan prinsipil pada cara perayaan. Perayaan harus berdampak positif sebagai pewarisan iman bagi kehidupan dan masa depan generasi penerus. Supaya mereka berdiri atas iman dan pengharapan kepada Tuhan, karena Dia saja sumber damai sejahtera dan keselamatan.
Doa :
Ajar kami Tuhan, memuliakan Tuhan dalam kebenaran dan berilah kami hikmat-Mu dalam melaksanakan dan memperingati setiap hari raya.
Seluruh jemaat yang pulang dari pembuangan itu membuat pondok-pondok dan tinggal di situ ..... (Nehemia 8 : 18)
Begitu juga dengan bacaan pada kitab Nehemia, di dalam kitab tersebut di tuliskan bahwa Hari Raya Pondok Daun memperingati pengembaraan nenek moyang Israel di padang gurun selama 40 tahun dalam penyertaan dan pimpinan Tuhan. Dan selama itu mereka tidak sengsara karena Tuhan melindungi dan menyediakan segala kebutuhan mereka.
Kita sebagai umat yang percaya, tidak seharusnya berpesta pora pada saat memperingati hari raya tersebut. Hari Raya Kristen bukan kesempatan berpesta-pora, plesiran atau hidup glamour, melainkan harus mewariskan iman kepercayaan dan pemeliharaan kasih Tuhan kepada generasi penerus agar mereka kuat dalam keyakinannya.
Kurang lebih satu bulan lagi kita sebagai umat Kristiani akan merayakan hari kelahiran Yesus Kristus. Sudah tentu kita akan mempersiapkan dengan seksama. Dan seharusnya kita juga tahu makna dari Hari Raya tersebut, yaitu Peringatan suatu peristiwa penting yang tidak boleh dilupakan selama hidup. Sebab apa ?
Sebab, Yesus Kristus adalah Raja Sorga, lahir menjadi sama dengan manusia dalam kemiskinan. Hal itu menunjukan keberpihakan Tuhan kepada orang yang rendah, lemah dan menderita. Ia selalu berada dekat dan mau menolong. Perayaan dengan kemewahan membutakan mata hati terhadap maksud Tuhan.
Kini saatnya kita memperbaiki kesalahan prinsipil pada cara perayaan. Perayaan harus berdampak positif sebagai pewarisan iman bagi kehidupan dan masa depan generasi penerus. Supaya mereka berdiri atas iman dan pengharapan kepada Tuhan, karena Dia saja sumber damai sejahtera dan keselamatan.
Doa :
Ajar kami Tuhan, memuliakan Tuhan dalam kebenaran dan berilah kami hikmat-Mu dalam melaksanakan dan memperingati setiap hari raya.
Wednesday, June 28, 2017
Tantangan pelayanan
Syaloom, ..... saudara dan sahabatku, bagaimana kita menjalani hidup ini? Pasti banyak tantangan yang kita hadapi. Sebab tidak semua pekerjaan kita lancar dan aman. Banyak di sekitar kita tidak menyukai tindakan kita, apalagi jika bertentangan dengan mereka atau bahkan menurut mereka sangat merugikan. Walaupun sebenarnya tindakan kita jujur dan benar. Kisah Para Rasul 6 : 8 - 15.
Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan ..... mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama.
Jika kita berpikir bahwa pelayanan ini "lancar dan tanpa masalah", sesungguhnya itulah persoaalannya. Kita tidak bisa menilai bahwa pelayanan itu berhasil atau baik karena lancar dan tidak memiliki permasalahan didalamnya. Artinya bahwa sekecil apapun masalah yang dihadapi dalam pelayanan itu bagian dari persoalan pelayanan. Persoalan yang timbul bisa dari dalam diri atau dari luar. Persoalan yang muncul inilah yang menjadi tantangan dari pelayanan.
Banyak orang yang salah dalam berpikir, pelayanan adalah diartikan sebagai pembantu atau orang yang dapat disuruh-suruh. Bukan seperti itu!!! Pelayanan adalah seseorang yang dapat membantu orang lain untuk kebenaran dan kejujuran. Agar orang lain tersebut menjadi lebih bermakna dan menjadi lebih baik. Seperti Stefanus yang siap melayani, namun karena ketidaksenangan mereka makamereka menghasut dan menyampaikan berita bohong sehingga Stefanus di sidang dan di hukum, dengan mengirim para saksi palsu yang berkata tentang Stefanus (Kisah Para Rasul 6 : 11 - 14). Sangat mengerikan cara-cara yang dilakukan orang yang dikuasai roh kebencian. Mereka melakukan apa saja demi mencapai tujuan pribadi meski mereka harus mengorbankan kebenaran dan orang lain. Persengkokolan jahat dapat menyebabkan hidup orang lain terancam dan kehilangan masa depan untuk bersaksi bagi Yesus.
Tantangan pelayanan yang dialami Stefanus, mungkin pernah kita alami meski dalam bentuk dan cara yang berbeda. Ada celaan, cerita palsu, kejelekan dan pemutarbalikan fakta yang sudah kita alami. Kita menjadi "tertuduh" melalui masukan dan informasi yang tidak benar. Akibatnya pelayanan menjadi terganggu baik dari dalam diri maupun hubungan dengan orang lain. Oleh karena itu, bagi yang mengalaminya, kita percaya bahwa suatu saat kebenaran akan terbukti. Dan bagi yang senang "mengganggu" hendaklah menyadari tidak ada manfaatnya bahkan justru semuanya akan berbalik kepada diri kita. Jangan kita menguras tenaga untuk hal-hal yang tidak perlu. Bersatu hati dan bergandengan tangan adalah hal yang baik dalam panggilan tugas pelayanan bersama. Yang kita cari adalah kemuliaan Tuhan bukan kemuliaan diri sendiri.
Doa :
Ya Bapa, mampukan kami untuk tetap melayani dalam situasi dan kondisi apapun dan mendukung setiap pelayanan bagi kemuliaan nama-Mu.
Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan ..... mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama.
Jika kita berpikir bahwa pelayanan ini "lancar dan tanpa masalah", sesungguhnya itulah persoaalannya. Kita tidak bisa menilai bahwa pelayanan itu berhasil atau baik karena lancar dan tidak memiliki permasalahan didalamnya. Artinya bahwa sekecil apapun masalah yang dihadapi dalam pelayanan itu bagian dari persoalan pelayanan. Persoalan yang timbul bisa dari dalam diri atau dari luar. Persoalan yang muncul inilah yang menjadi tantangan dari pelayanan.
Banyak orang yang salah dalam berpikir, pelayanan adalah diartikan sebagai pembantu atau orang yang dapat disuruh-suruh. Bukan seperti itu!!! Pelayanan adalah seseorang yang dapat membantu orang lain untuk kebenaran dan kejujuran. Agar orang lain tersebut menjadi lebih bermakna dan menjadi lebih baik. Seperti Stefanus yang siap melayani, namun karena ketidaksenangan mereka makamereka menghasut dan menyampaikan berita bohong sehingga Stefanus di sidang dan di hukum, dengan mengirim para saksi palsu yang berkata tentang Stefanus (Kisah Para Rasul 6 : 11 - 14). Sangat mengerikan cara-cara yang dilakukan orang yang dikuasai roh kebencian. Mereka melakukan apa saja demi mencapai tujuan pribadi meski mereka harus mengorbankan kebenaran dan orang lain. Persengkokolan jahat dapat menyebabkan hidup orang lain terancam dan kehilangan masa depan untuk bersaksi bagi Yesus.
Tantangan pelayanan yang dialami Stefanus, mungkin pernah kita alami meski dalam bentuk dan cara yang berbeda. Ada celaan, cerita palsu, kejelekan dan pemutarbalikan fakta yang sudah kita alami. Kita menjadi "tertuduh" melalui masukan dan informasi yang tidak benar. Akibatnya pelayanan menjadi terganggu baik dari dalam diri maupun hubungan dengan orang lain. Oleh karena itu, bagi yang mengalaminya, kita percaya bahwa suatu saat kebenaran akan terbukti. Dan bagi yang senang "mengganggu" hendaklah menyadari tidak ada manfaatnya bahkan justru semuanya akan berbalik kepada diri kita. Jangan kita menguras tenaga untuk hal-hal yang tidak perlu. Bersatu hati dan bergandengan tangan adalah hal yang baik dalam panggilan tugas pelayanan bersama. Yang kita cari adalah kemuliaan Tuhan bukan kemuliaan diri sendiri.
Doa :
Ya Bapa, mampukan kami untuk tetap melayani dalam situasi dan kondisi apapun dan mendukung setiap pelayanan bagi kemuliaan nama-Mu.
Sunday, June 25, 2017
Jika bersehati pasti bisa
Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Belakangan ini kita selalu mendengar tentang banyaknya pejabat yang tertangkap oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Mengapa mereka ditangkap? Sebab pola hidup mereka yang sangat berlebihan sehingga mereka mencari sesuatu yang bukan miliknya. Terlihat mereka dapat menolong sesama namun darimana dananya? Seharusnya mereka dapat seperti Kisah Para Rasul 4 : 32 - 37.
..... dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya ..... (Kis. 4 : 35)
Jika dipertanyakan apakah pola hidup jemaat mula-mula masih bisa diterapkan saat ini? Secara tersurat mungkin sulit. Mengapa, karena segala harta kepunyaan kita adalah milik bersama. Apa yang saya miliki adalah milikmu juga. Hmmmm, kelihatannya mudah tapi yang pasti sangat sulit jika diterapkan pada kehidupan jaman sekarang. Mengapa? Sebab kebutuhan, keinginan, situasi dan kondisi masyarakat serta rasa kebersamaan dalam persekutuan sudah jauh berbeda. (Baca juga : Lakukan yang benar)
Namun semangat dan pola kebersamaan untuk peduli sesama masih dapat dilakukan dengan benar. Ada tiga hal yang dapat menjadi dasar semangat dan pola dalam membangun kepedulian, yakni :
- Pertama, sehati dan sejiwa ( Kis. 4 : 32). Merasakan situasi, harapan dan tekanan selaku jemaat Tuhan. Terikat satu sama lain dalam menjadi bagian persekutuan sehingga saling membantu dan menopang. Hal ini diwujudkan dengan memahami bahwa harta yang mereka miliki adalah milik mereka dengan pengertian bahwa harta yang mereka punya berasal hanya dari Tuhan Allah.
- Kedua, menjual harta kepunyaannya dan meletakkan hasilnya di depan kaki rasul-rasul (Kis. 34a & 35). Kejujuran atas hasil penjualan harta dan mereka tidak mengambil untung dari hasil penjualan tersebut. Yang diibaratkan untuk saat ini adalah membayar pajak dengan benar.
- Ketiga, memenuhi kebutuhan sesuai keperluan (Kis. 4 : 35). Artinya tidak ada ketamakan dan keserakahan. Semua sesuai keperluannya. Tidak lebih dan tidak kurang.
Dari tiga hal di atas, mari kita mencoba untuk jujur, mau menopang dan menolong sesama, hidup bersyukur sesuai berkat yang diberikan Tuhan dan kesatuan hati untuk menjadi bagian utuh dari persekutuan yang diselamatkan Tuhan. Dapatkah kita melakukannya dengan benar dan jujur untuk kebersamaan di dalam persekutuan saat kini?
Doa :
Bapa surgawi, terima kasih untuk berkat yang Engkau berikan dan pakailah diri kami menjadi saluran berkat bagi sesama.
..... dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya ..... (Kis. 4 : 35)
Jika dipertanyakan apakah pola hidup jemaat mula-mula masih bisa diterapkan saat ini? Secara tersurat mungkin sulit. Mengapa, karena segala harta kepunyaan kita adalah milik bersama. Apa yang saya miliki adalah milikmu juga. Hmmmm, kelihatannya mudah tapi yang pasti sangat sulit jika diterapkan pada kehidupan jaman sekarang. Mengapa? Sebab kebutuhan, keinginan, situasi dan kondisi masyarakat serta rasa kebersamaan dalam persekutuan sudah jauh berbeda. (Baca juga : Lakukan yang benar)
Namun semangat dan pola kebersamaan untuk peduli sesama masih dapat dilakukan dengan benar. Ada tiga hal yang dapat menjadi dasar semangat dan pola dalam membangun kepedulian, yakni :
- Pertama, sehati dan sejiwa ( Kis. 4 : 32). Merasakan situasi, harapan dan tekanan selaku jemaat Tuhan. Terikat satu sama lain dalam menjadi bagian persekutuan sehingga saling membantu dan menopang. Hal ini diwujudkan dengan memahami bahwa harta yang mereka miliki adalah milik mereka dengan pengertian bahwa harta yang mereka punya berasal hanya dari Tuhan Allah.
- Kedua, menjual harta kepunyaannya dan meletakkan hasilnya di depan kaki rasul-rasul (Kis. 34a & 35). Kejujuran atas hasil penjualan harta dan mereka tidak mengambil untung dari hasil penjualan tersebut. Yang diibaratkan untuk saat ini adalah membayar pajak dengan benar.
- Ketiga, memenuhi kebutuhan sesuai keperluan (Kis. 4 : 35). Artinya tidak ada ketamakan dan keserakahan. Semua sesuai keperluannya. Tidak lebih dan tidak kurang.
Dari tiga hal di atas, mari kita mencoba untuk jujur, mau menopang dan menolong sesama, hidup bersyukur sesuai berkat yang diberikan Tuhan dan kesatuan hati untuk menjadi bagian utuh dari persekutuan yang diselamatkan Tuhan. Dapatkah kita melakukannya dengan benar dan jujur untuk kebersamaan di dalam persekutuan saat kini?
Doa :
Bapa surgawi, terima kasih untuk berkat yang Engkau berikan dan pakailah diri kami menjadi saluran berkat bagi sesama.
Friday, June 23, 2017
Lakukan yang benar
Syaloom, ..... saudara dan sahabatku semua.
Kita hidup dalam dunia harus melakukan hal yang benar. Dan sudah pasti benar itu baik adanya. Tapi kita tidak boleh tertipu dengan kata"baik", sebab baik itu belum tentu benar. Sebab banyak orang beranggapan bahwa baik itu benar, namun bagi seorang yang beriman dan percaya justru kebalikannya. Saat ini kita dibawa ke Roma 7 : 13 - 20.
"Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat" (Roma 7 : 19)
Suatu hal yang wajar jika kita melihat orang yang melakukan kesalahan karena dia belum mengetahui aturan yang benar. Tetapi hal yang tidak wajar adalah ketika seseorang yang sudah mengerti aturan namun tetap melakukan tindakan yang melanggar aturan tersebut. Ibarat kata sama seperti orang yang sudah tahu kehendak Allah namun, tetap melakukan tindakan yang melanggar kehendak-Nya. Realita inilah yang hendak digambarkan oleh rasul Paulus yang akan selalu ada dalam kehidupan semua manusia. Bahkan Rasul Paulus memberikan contoh dirinya sendiri mengalami situasi di mana dia mengetahui yang baik namun dapat melakukan hal yang jahat.
Rasul Paulus menggambarkan dengan jelas bahwa di dalam tubuh manusia tidak ada sesuatu yang baik, dan hal ini yang seringkali membuat manusia sulit untuk melakukan kebaikan meskipun mereka tahu yang baik. Bahkan Calvin pun menjelaskan bahwa meski pun manusia tidak kehilangan suatu peta keteladanan dari Allah; namun peta tersebut telah dirusak oleh dosa. Akibat hal inilah manusia cenderung melakukan hal jahat. Perenungan bagi kita sebagai pribadi yang telah menerima anugerah keselamatan dari Tuhan Yesus dan telah mengetahui kebenaran Allah, sudahkah kita mewujudkan kebenaran Alah yang kita ketahui hanya sebatas kita jadikan pengetahuan dan perkataan saja?
"Selidiki aku, lihat hatiku apakah aku sungguh mengasihi Yesus dalam tindakan nyata? Mari kita menginstropeksi diri masing-masing. Mari nyatakan kebenaran Allah tidak hanya dalam perkataan tapi juga dalam tindakan nyata di setiap aktivitas kerja layan kita. Karena itulah wujud nyata ibadah yang sejati.
Doa :
Kristus Juruselamat kami yang hidup, bimbing kami untuk tidak hanya tahu kebenaran-Mu tetapi juga berani melakukannya
Kita hidup dalam dunia harus melakukan hal yang benar. Dan sudah pasti benar itu baik adanya. Tapi kita tidak boleh tertipu dengan kata"baik", sebab baik itu belum tentu benar. Sebab banyak orang beranggapan bahwa baik itu benar, namun bagi seorang yang beriman dan percaya justru kebalikannya. Saat ini kita dibawa ke Roma 7 : 13 - 20.
"Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat" (Roma 7 : 19)
Suatu hal yang wajar jika kita melihat orang yang melakukan kesalahan karena dia belum mengetahui aturan yang benar. Tetapi hal yang tidak wajar adalah ketika seseorang yang sudah mengerti aturan namun tetap melakukan tindakan yang melanggar aturan tersebut. Ibarat kata sama seperti orang yang sudah tahu kehendak Allah namun, tetap melakukan tindakan yang melanggar kehendak-Nya. Realita inilah yang hendak digambarkan oleh rasul Paulus yang akan selalu ada dalam kehidupan semua manusia. Bahkan Rasul Paulus memberikan contoh dirinya sendiri mengalami situasi di mana dia mengetahui yang baik namun dapat melakukan hal yang jahat.
Rasul Paulus menggambarkan dengan jelas bahwa di dalam tubuh manusia tidak ada sesuatu yang baik, dan hal ini yang seringkali membuat manusia sulit untuk melakukan kebaikan meskipun mereka tahu yang baik. Bahkan Calvin pun menjelaskan bahwa meski pun manusia tidak kehilangan suatu peta keteladanan dari Allah; namun peta tersebut telah dirusak oleh dosa. Akibat hal inilah manusia cenderung melakukan hal jahat. Perenungan bagi kita sebagai pribadi yang telah menerima anugerah keselamatan dari Tuhan Yesus dan telah mengetahui kebenaran Allah, sudahkah kita mewujudkan kebenaran Alah yang kita ketahui hanya sebatas kita jadikan pengetahuan dan perkataan saja?
"Selidiki aku, lihat hatiku apakah aku sungguh mengasihi Yesus dalam tindakan nyata? Mari kita menginstropeksi diri masing-masing. Mari nyatakan kebenaran Allah tidak hanya dalam perkataan tapi juga dalam tindakan nyata di setiap aktivitas kerja layan kita. Karena itulah wujud nyata ibadah yang sejati.
Doa :
Kristus Juruselamat kami yang hidup, bimbing kami untuk tidak hanya tahu kebenaran-Mu tetapi juga berani melakukannya
Sunday, May 28, 2017
Menjadi Bermakna
Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Hari ini adalah minggu yang sangat membahagiakan bagiku. Setelah sekian puluh tahun aku, saudara serta sahabatku yang seiman dapat berjumpa kembali; kita berkumpul untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan di Gereja Pouk Immanuel, Cijantung. Kami sangat bahagia dapat bertemu dan memuliakan nama-Nya seperti kita masih kanak-kanak, remaja dan pemuda. Seperti Mazmur 113 : 1 - 9.
Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit (Mazmur 113 : 4)
Kita diajarkan oleh Yesus Kristus agar dapat saling mengasihi sesama manusia, tidak peduli suku, bangsa, ras, agama, kaya atau miskin. Sebab kita sama yaitu manusia. Tidak ada yang lebih tinggi derajatnya selain Tuhan Allah. Ya, hanya Dia saja. Sebab Tuhan Allah yang empunya segalanya; termasuk kita manusia. Kita diberi nafas kehidupan agar kita selalu dapat memuji dan memuliakan Tuhan Allah. Bukan untuk saling mengejek, memaki, mencaci, mencela, menghina atau bahkan saling membunuh.
Seperti tokoh Lazarus (Lukas 16 : 19 - 31) adalah seorang miskin yang hina. Ia seorang pengemis yang badannya penuh borok (luka,kudis) dan hidupnya bergantung dari pengasihan orang. Ia selalu berbaring di depan pintu rumah orang kaya. Untuk menghilangkan laparnya, ia selalu menanti sisa-sisa makanan yang jatuh dari meja orang kaya itu. Namun demikian, orang kaya tersebut sama sekali tidak tergerak hatinya untuk menolong dan berbelas kasih padanya. Hanya anjing-anjing yang menghampiri untuk menjilat boroknya. Suatu pemandangan yang sangat menyedihkan, sebab perlakuan yang tidak manusiawi. Dianggap sampah, tidak berguna, berbahaya dan harus dihindari.
Berbeda dengan perlakuan manusia, Allah sangat memperhatikan umat ciptaan-Nya, yaitu manusia; yang sudah tentu tidak berdaya dalam hal ekonomi, sandang dan pangan atau bahkan manusia tersebut dipandang rendah kedudukannya, harkat dan martabatnya atau hina. Allah selalu melawat mereka yang menderita dengan cara merendahkan diri meninggalkan takhta kemuliaan-Nya untuk menegakkan mereka dengan cara mengangkat dan mendudukkan mereka bersama para bangsawan, dan sudah tentu itu suatu berita yang membuat mereka lebih berarti serta memiliki harga diri. Ini berita tentang kasih sayang Allah yang memulihkan orang lemah dan hina, karena dihadapan-Nya semua manusia mulia (Mazmur 8).
Kemuliaan Allah bukanlah dari kehormatan-Nya, melainkan tampak melalui tindakkan-Nya menegakkan yang hina. Penebusan hanya dapat dikerjakan oleh seorang yang mengambil bagian secara penuh dalam situasi manusia, bukan oleh seorang dewa yang berjalan di atas bumi (Paul Tillich). Jadi belajarlah dari Allah, sebab setinggi apa pun pendidikan kita, sebanyak apa pun gelar kita, dan sepintar apa pun kita, tidak akan ada nilainya jika kita memiliki kepribadian yang suka menghina dan merendahkan orang lain. Menghormati orang lain adalah cara menjadi bermakna. Jadi, berusahalah tidak hanya menjadi orang sukses, tetapi jadilah orang bermakna.
Doa :
Ya Tuhan, ajarlah kami menjadi orang bermakna menurut kehendak-Mu.
Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit (Mazmur 113 : 4)
Kita diajarkan oleh Yesus Kristus agar dapat saling mengasihi sesama manusia, tidak peduli suku, bangsa, ras, agama, kaya atau miskin. Sebab kita sama yaitu manusia. Tidak ada yang lebih tinggi derajatnya selain Tuhan Allah. Ya, hanya Dia saja. Sebab Tuhan Allah yang empunya segalanya; termasuk kita manusia. Kita diberi nafas kehidupan agar kita selalu dapat memuji dan memuliakan Tuhan Allah. Bukan untuk saling mengejek, memaki, mencaci, mencela, menghina atau bahkan saling membunuh.
Seperti tokoh Lazarus (Lukas 16 : 19 - 31) adalah seorang miskin yang hina. Ia seorang pengemis yang badannya penuh borok (luka,kudis) dan hidupnya bergantung dari pengasihan orang. Ia selalu berbaring di depan pintu rumah orang kaya. Untuk menghilangkan laparnya, ia selalu menanti sisa-sisa makanan yang jatuh dari meja orang kaya itu. Namun demikian, orang kaya tersebut sama sekali tidak tergerak hatinya untuk menolong dan berbelas kasih padanya. Hanya anjing-anjing yang menghampiri untuk menjilat boroknya. Suatu pemandangan yang sangat menyedihkan, sebab perlakuan yang tidak manusiawi. Dianggap sampah, tidak berguna, berbahaya dan harus dihindari.
Berbeda dengan perlakuan manusia, Allah sangat memperhatikan umat ciptaan-Nya, yaitu manusia; yang sudah tentu tidak berdaya dalam hal ekonomi, sandang dan pangan atau bahkan manusia tersebut dipandang rendah kedudukannya, harkat dan martabatnya atau hina. Allah selalu melawat mereka yang menderita dengan cara merendahkan diri meninggalkan takhta kemuliaan-Nya untuk menegakkan mereka dengan cara mengangkat dan mendudukkan mereka bersama para bangsawan, dan sudah tentu itu suatu berita yang membuat mereka lebih berarti serta memiliki harga diri. Ini berita tentang kasih sayang Allah yang memulihkan orang lemah dan hina, karena dihadapan-Nya semua manusia mulia (Mazmur 8).
Kemuliaan Allah bukanlah dari kehormatan-Nya, melainkan tampak melalui tindakkan-Nya menegakkan yang hina. Penebusan hanya dapat dikerjakan oleh seorang yang mengambil bagian secara penuh dalam situasi manusia, bukan oleh seorang dewa yang berjalan di atas bumi (Paul Tillich). Jadi belajarlah dari Allah, sebab setinggi apa pun pendidikan kita, sebanyak apa pun gelar kita, dan sepintar apa pun kita, tidak akan ada nilainya jika kita memiliki kepribadian yang suka menghina dan merendahkan orang lain. Menghormati orang lain adalah cara menjadi bermakna. Jadi, berusahalah tidak hanya menjadi orang sukses, tetapi jadilah orang bermakna.
Doa :
Ya Tuhan, ajarlah kami menjadi orang bermakna menurut kehendak-Mu.
Saturday, May 20, 2017
Jangan Serakah .....!!!
Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Kita kembali lagi bersama dalam Love_Life. Bagaimana kabar saudara dan sahabatku ... ? Semoga semuanya dalam keadaan baik adanya. Tuhan berkati. Belakangan ini banyak kejadian yang sangat memprihatinkan dunia, banyak aksi demo yang sangat heroik. Namun kita sebagai anak Tuhan jangan terhanyut dengan kejadian-kejadian yang sedang terjadi. Kita boleh saja mengamati dan mungkin ikut untuk menyalurkan apresiasi kita tapi bukan sebagai provokator. Saat ini kita sedang mengahadapi suatu Ulangan 15 : 12 - 23.
Jangan serakah .....!! Artinya, jika kita memberikan suatu persembahan pada Tuhan Allah harus yang terbaik dan kita pun harus dapat berbagi pada sesama manusia.
Salah satu yang menjadi sifat manusia adalah tidak pernah puas. Selalu mau untuk mendapatkan apa yang menyenangkan hati tanpa terbatas. Sifat inilah yang menjadi salah satu faktor pendorong manusia melakukan tindak kejahatan, salah satunya korupsi. Sikap tidak puas identik dengan sifat tidak mau bersyukur, selalu merasa kurang dan bahkan apa yang sudah berlebihan bagi orang lain. Baginya selalu ada kekurangan! Orang seperti ini biasanya juga kurang memperhatikan kepentingan bahkan tidak peduli tentang kepentingan orang lain.
Sebab itu pada kitab Ulangan 15 : 12 - 18, Tuhan Allah memberi perintah pada bangsa Israel, agar orang Israel yang memiliki budak membebaskan budak tersebut setelah enam tahun lamanya bekerja kecuali keinginan budak itu sendiri. Dan ketika dibebaskan, tidak boleh dibiarkan dengan tangan kosong! Harus diberi bekal untuk melanjutkan kehidupan mereka. Dengan melakukan hal tersebut, Tuhan akan memberi berkat atas segala yang mereka kerjakan. Dengan kata lain mendapatkan perkenan-Nya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kita juga sering merasa kurang puas, namun kurang menyadarinya. Sifat itu kemudian menjadikan orang yang serakah dan tidak bersalah jika menyakiti orang lain. Saat ini firman Tuhan hendak memperingatkan agar selalu bersyukur atas apa pun yang Ia karuniakan. Rasa syukur itu menuntun kita untuk dapat lebih menghargai Tuhan dan sesama. Rasa syukur juga membuat kita menjadi orang yang rendah hati dan mau peduli kepada kepentingan orang lain.
Sebab dalam kehidupan beriman sebagai Kristen, kita tidak jauh dari kehidupan yang memberikan persembahan kepada Tuhan. Akan tetapi persembahan di sini bukan hanya sebatas materi atau sejumlah uang, melainkan apa yang terbaik bagi-Nya. Ia menginginkan hati, pikiran dan hidup kita. Dengan kata lain, segala yang dari kita Ia inginkan. Pertanyaannya, apakah dalam hidup ini kita sudah memberi terbaik kepada-Nya. Ingatlah bahwa Ia telah memberikan yang terbaik bagi kita, yaitu Putra-Nya, Yesus yang mati di salibkan untuk menebus dosa-dosa kita. Dan itu adalah pemberian yang sangat berharga sehingga kita menjadi ahli waris kerajaan-Nya.
Mari saudara dan sahabatku benahi lagi kehidupan beriman kita kepada-Nya. Berlakulah adil kepada-Nya, karena mungkin saja kita sering tidak melakukannya. Menginginkan segala yang terbaik untuk kehidupan kita, namun memberikan bagian yang tersisa dari kehidupan karena kita tidak pernah bersyukur. Sehingga dengan ketidakbersyukurannya kita akan membuat suatu petaka yang berbuahkan suatu penyesalan. Sebab niatnya ingin mendapat banyak, tetapi keserakahan justru membuat malu bahkan banyak orang yang tersakiti oleh kita.
Bersyukurlah karena itu panggilan hidup kita dan hendaknya kita selalu jujur terhadap Tuhan dan diri kita sendiri, agar Ia selalu berkenan kepada kita.
Doa :
Tolonglah hamba ya Tuhan, untuk dapat setia dan tidak tergoda akan segala tawaran dunia yang menjauhkan hamba dari Engkau. Serta ampuni hamba ya Tuhan, jika selama ini hamba selalu berlaku tidak adil terhadap-Mu.
Jangan serakah .....!! Artinya, jika kita memberikan suatu persembahan pada Tuhan Allah harus yang terbaik dan kita pun harus dapat berbagi pada sesama manusia.
Salah satu yang menjadi sifat manusia adalah tidak pernah puas. Selalu mau untuk mendapatkan apa yang menyenangkan hati tanpa terbatas. Sifat inilah yang menjadi salah satu faktor pendorong manusia melakukan tindak kejahatan, salah satunya korupsi. Sikap tidak puas identik dengan sifat tidak mau bersyukur, selalu merasa kurang dan bahkan apa yang sudah berlebihan bagi orang lain. Baginya selalu ada kekurangan! Orang seperti ini biasanya juga kurang memperhatikan kepentingan bahkan tidak peduli tentang kepentingan orang lain.
Sebab itu pada kitab Ulangan 15 : 12 - 18, Tuhan Allah memberi perintah pada bangsa Israel, agar orang Israel yang memiliki budak membebaskan budak tersebut setelah enam tahun lamanya bekerja kecuali keinginan budak itu sendiri. Dan ketika dibebaskan, tidak boleh dibiarkan dengan tangan kosong! Harus diberi bekal untuk melanjutkan kehidupan mereka. Dengan melakukan hal tersebut, Tuhan akan memberi berkat atas segala yang mereka kerjakan. Dengan kata lain mendapatkan perkenan-Nya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kita juga sering merasa kurang puas, namun kurang menyadarinya. Sifat itu kemudian menjadikan orang yang serakah dan tidak bersalah jika menyakiti orang lain. Saat ini firman Tuhan hendak memperingatkan agar selalu bersyukur atas apa pun yang Ia karuniakan. Rasa syukur itu menuntun kita untuk dapat lebih menghargai Tuhan dan sesama. Rasa syukur juga membuat kita menjadi orang yang rendah hati dan mau peduli kepada kepentingan orang lain.
Sebab dalam kehidupan beriman sebagai Kristen, kita tidak jauh dari kehidupan yang memberikan persembahan kepada Tuhan. Akan tetapi persembahan di sini bukan hanya sebatas materi atau sejumlah uang, melainkan apa yang terbaik bagi-Nya. Ia menginginkan hati, pikiran dan hidup kita. Dengan kata lain, segala yang dari kita Ia inginkan. Pertanyaannya, apakah dalam hidup ini kita sudah memberi terbaik kepada-Nya. Ingatlah bahwa Ia telah memberikan yang terbaik bagi kita, yaitu Putra-Nya, Yesus yang mati di salibkan untuk menebus dosa-dosa kita. Dan itu adalah pemberian yang sangat berharga sehingga kita menjadi ahli waris kerajaan-Nya.
Mari saudara dan sahabatku benahi lagi kehidupan beriman kita kepada-Nya. Berlakulah adil kepada-Nya, karena mungkin saja kita sering tidak melakukannya. Menginginkan segala yang terbaik untuk kehidupan kita, namun memberikan bagian yang tersisa dari kehidupan karena kita tidak pernah bersyukur. Sehingga dengan ketidakbersyukurannya kita akan membuat suatu petaka yang berbuahkan suatu penyesalan. Sebab niatnya ingin mendapat banyak, tetapi keserakahan justru membuat malu bahkan banyak orang yang tersakiti oleh kita.
Bersyukurlah karena itu panggilan hidup kita dan hendaknya kita selalu jujur terhadap Tuhan dan diri kita sendiri, agar Ia selalu berkenan kepada kita.
Doa :
Tolonglah hamba ya Tuhan, untuk dapat setia dan tidak tergoda akan segala tawaran dunia yang menjauhkan hamba dari Engkau. Serta ampuni hamba ya Tuhan, jika selama ini hamba selalu berlaku tidak adil terhadap-Mu.
Sunday, April 16, 2017
Kebangkitan yang membawa perubahan ke arah yang benar
Syaloom ..... saudara dan sahabatku. Selamat Paskah, aku ucapkan padamu semua yang merayakannya dan selalu datang ke blogku untuk membaca atau hanya melihat-lihat. Hari ini Yesus telah bangkit dari kubur untuk menggenapi janji Allah.
Lukas 24 : 9 - 12
Sesungguhnya pun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu .....
Dalam alkitab ada tercatat penampakan Yesus Kristus sebanyak 11 kali kepada para murid-murid-Nya, yang menjadikan para murid secara terus menerus memberitakan kebangkitan-Nya sehingga banyak orang yang berubah, yang tidak percaya menjadi percaya, yang ketakutan menjadi berani, serta yang tidak berkonflik mendapat kedamaian.
Kebangkitan Yesus merupakan penggenapan Firman Tuhan yang benar sehingga apa yang dinubuatkan pasti akan digenapi. Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia mati, disalibkan, dikuburkan dan bangkit pada hari ketiga. (Matius 16 : 21; Matius 17 : 22 - 23; Matius 20 : 18 - 19; Markus 8 : 31; Markus 9 : 31; Markus 10 : 33 - 34; Lukas 9 : 22). Kebangkitan Yesus bukan berita hoax yang sering kita dengar atau kita terima melalui sms atau pesan. Tetapi kebangkitan Yesus adalah merupakan berita dan kisah nyata yang sungguh-sungguh terjadi, bahkan di bagian lain dari Alkitab sebelum Dia lahir sudah diberitakan tentang hal itu (Matius 27 : 40). Yesus yang telah ditolak, dianiaya dan disalibkan orang namun Ia tidak marah melainkan berdoa bagi mereka agar mereka bertobat. Yesus mengatakan bahwa Dia akan meruntuhkan Bait Allah dan akan membangun kembali dalam tiga hari. Semua orang tidak percaya. Mereka atau bahkan kita lupa bahwa Bait Allah itu adalah tubuh Yesus Kristus itu sendiri. Dengan kebangkitan-Nya Allah membuktikan hal tersebut. Di dalam dunia ini tidak ada yang seperti Yesus yang adalah Allah 100% dan manusia 100%. Berita kebangkitan diberikan bagi semua orang percaya dan diberikan pemberitaan yang sama. Pada awalnya beberapa murid tidak percaya dan menganggap berita kebangkitan Yesus itu hanya hoax. Hanya Petrus yang percaya dan dengan cepat pergi ke kubur Yesus. Kebangkitan Yesus merupakan berita keselamatan bagi semua orang. Hanya orang yang menerima dan percaya yang akan mendapatkan keselamatan.
Bagaimana dengan saudara dan sahabatku semua, apakah kalian juga menganggap bahwa kebangkitan Yesus merupakan berita hoax? Bagiku kebangkitan Yesus bukan berita hoax namun benar dan nyata sebab aku sangat percaya akan Dia. Haleluyah .....
Doa :
Tuhan kami sebagai umat-Mu yang telah Engkau selamatkan, kami mau hidup yang benar di dalam Engkau yang telah menderita dan menang bagi kami umat-Mu ini.
Lukas 24 : 9 - 12
Sesungguhnya pun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu .....
Dalam alkitab ada tercatat penampakan Yesus Kristus sebanyak 11 kali kepada para murid-murid-Nya, yang menjadikan para murid secara terus menerus memberitakan kebangkitan-Nya sehingga banyak orang yang berubah, yang tidak percaya menjadi percaya, yang ketakutan menjadi berani, serta yang tidak berkonflik mendapat kedamaian.
Kebangkitan Yesus merupakan penggenapan Firman Tuhan yang benar sehingga apa yang dinubuatkan pasti akan digenapi. Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia mati, disalibkan, dikuburkan dan bangkit pada hari ketiga. (Matius 16 : 21; Matius 17 : 22 - 23; Matius 20 : 18 - 19; Markus 8 : 31; Markus 9 : 31; Markus 10 : 33 - 34; Lukas 9 : 22). Kebangkitan Yesus bukan berita hoax yang sering kita dengar atau kita terima melalui sms atau pesan. Tetapi kebangkitan Yesus adalah merupakan berita dan kisah nyata yang sungguh-sungguh terjadi, bahkan di bagian lain dari Alkitab sebelum Dia lahir sudah diberitakan tentang hal itu (Matius 27 : 40). Yesus yang telah ditolak, dianiaya dan disalibkan orang namun Ia tidak marah melainkan berdoa bagi mereka agar mereka bertobat. Yesus mengatakan bahwa Dia akan meruntuhkan Bait Allah dan akan membangun kembali dalam tiga hari. Semua orang tidak percaya. Mereka atau bahkan kita lupa bahwa Bait Allah itu adalah tubuh Yesus Kristus itu sendiri. Dengan kebangkitan-Nya Allah membuktikan hal tersebut. Di dalam dunia ini tidak ada yang seperti Yesus yang adalah Allah 100% dan manusia 100%. Berita kebangkitan diberikan bagi semua orang percaya dan diberikan pemberitaan yang sama. Pada awalnya beberapa murid tidak percaya dan menganggap berita kebangkitan Yesus itu hanya hoax. Hanya Petrus yang percaya dan dengan cepat pergi ke kubur Yesus. Kebangkitan Yesus merupakan berita keselamatan bagi semua orang. Hanya orang yang menerima dan percaya yang akan mendapatkan keselamatan.
Bagaimana dengan saudara dan sahabatku semua, apakah kalian juga menganggap bahwa kebangkitan Yesus merupakan berita hoax? Bagiku kebangkitan Yesus bukan berita hoax namun benar dan nyata sebab aku sangat percaya akan Dia. Haleluyah .....
Doa :
Tuhan kami sebagai umat-Mu yang telah Engkau selamatkan, kami mau hidup yang benar di dalam Engkau yang telah menderita dan menang bagi kami umat-Mu ini.
Saturday, April 15, 2017
Aku tak mampu tanpa-Mu
Syaloom ....., saudara dan sahabatku. Salam damai dan sejahtera ada pada kita yang percaya pada Kristus Yesus. Pernahkah saudara dan sahabat merasa sendirian, merasa ditinggalkan teman, keluarga bahkan Tuhan. Lalu apa yang saudara dan sahabat lakukan ? Apakah hanya akan duduk dalam kamar dan mengurung diri dengan mematikan lampu?. Atau akan pergi bersenang-senang dengan mengunjungi clubing sehingga akan mudah mendapatkan teman yang baru.
Mazmur 88 : 14 - 19
Mengapa, ya Tuhan, Kau buang aku, Kau sembunyikan wajah-Mu dari padaku? (Mazmur 88 : 15)
Dalam situasi yang tertekan dengan berbagai persoalan dan penderitaan hidup, tidak jarang bahwa kita sering minder dan sendirian. Perasaan seperti ditinggalkan dan tidak diperdulikan mewarnai hati yang sedang kalut dan gundah gulana. Dalam keadaan yang memprihatinkan, manusia merasa kecil di hadapan Tuhan dan seolah-olah tidak berdaya tanpa-Nya.
Perasaan merasa ditinggal menandakan kita bahwa "aku tak mampu tanpa-Mu Tuhan". Perasaan ini harusnya membuat kita terus mencari wajah Allah dan memohon pertolongan-Nya, ini yang seharusnya dilakukan oleh kita, seperti Pemazmur Daud.
Tidak hanya perasaan merasa ditinggal yang dialami oleh Daud, tetapi juga perasaan bersalah kalau penderitaan yang dialami karena murka Tuhan. Lalu bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita pernah merasa bersalah pada Tuhan sehingga kita tidak takut dengan murka-Nya. Namun ada kalanya kita mengeluh dengan menyalahkan dan menuduh Tuhan Allah sebagai penyebab penderitaan dan kesulitan kita. Keluhan seperti itu biasanya diikuti dengan pernyataan iman kepada Allah (Mazmur 88 : 16 - 18). Sebab itu kita harus dapat merenungkan apa yang sudah kita perbuat dalam tingkah laku perbuatan, tutur kata, pikiran serta hati sehingga kita dapat membenahi diri kita.
Penderitaan dan masalah kehidupan yang kita hadapi tidaklah lebih besar dari kasih setia Allah. Kalau kita merasa Allah jauh, maka kita yang harus terus setia mendekat dan mencarinya. Menemukan wajah-Nya pada kehadiran orang lain yang menguatkan kita. Kasih dan keselamatan Tuhan melampaui penderitaan manusia. Itulah Paskah. Selamat menyambut Paskah.
Doa :
Ya Tuhan, terima kasih Engkau melewati kami dari penderitaan melalui pengorbanan-Mu.
Mazmur 88 : 14 - 19
Mengapa, ya Tuhan, Kau buang aku, Kau sembunyikan wajah-Mu dari padaku? (Mazmur 88 : 15)
Dalam situasi yang tertekan dengan berbagai persoalan dan penderitaan hidup, tidak jarang bahwa kita sering minder dan sendirian. Perasaan seperti ditinggalkan dan tidak diperdulikan mewarnai hati yang sedang kalut dan gundah gulana. Dalam keadaan yang memprihatinkan, manusia merasa kecil di hadapan Tuhan dan seolah-olah tidak berdaya tanpa-Nya.
Perasaan merasa ditinggal menandakan kita bahwa "aku tak mampu tanpa-Mu Tuhan". Perasaan ini harusnya membuat kita terus mencari wajah Allah dan memohon pertolongan-Nya, ini yang seharusnya dilakukan oleh kita, seperti Pemazmur Daud.
Tidak hanya perasaan merasa ditinggal yang dialami oleh Daud, tetapi juga perasaan bersalah kalau penderitaan yang dialami karena murka Tuhan. Lalu bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita pernah merasa bersalah pada Tuhan sehingga kita tidak takut dengan murka-Nya. Namun ada kalanya kita mengeluh dengan menyalahkan dan menuduh Tuhan Allah sebagai penyebab penderitaan dan kesulitan kita. Keluhan seperti itu biasanya diikuti dengan pernyataan iman kepada Allah (Mazmur 88 : 16 - 18). Sebab itu kita harus dapat merenungkan apa yang sudah kita perbuat dalam tingkah laku perbuatan, tutur kata, pikiran serta hati sehingga kita dapat membenahi diri kita.
Penderitaan dan masalah kehidupan yang kita hadapi tidaklah lebih besar dari kasih setia Allah. Kalau kita merasa Allah jauh, maka kita yang harus terus setia mendekat dan mencarinya. Menemukan wajah-Nya pada kehadiran orang lain yang menguatkan kita. Kasih dan keselamatan Tuhan melampaui penderitaan manusia. Itulah Paskah. Selamat menyambut Paskah.
Doa :
Ya Tuhan, terima kasih Engkau melewati kami dari penderitaan melalui pengorbanan-Mu.
Friday, April 7, 2017
Tuhan Mahakuasa
Syaloom, saudara dan sahabatku semua. Pernahkah saudara dan sahabat merasa sengsara atau menderita? Kemudian berseru dan berdoa kepada Tuhan Allah.
Yesaya 51 : 12 - 16
Aku menaruh firman-Ku ke dalam mulutmu dan menyembunyikan engkau .....
Seperti pertanyaan diatas, pernahkah saudara dan sahabatku merasa sengsara atau menderita. Dan berseru serta memanggil Tuhan Allah. Tuhan selalu mendengar seruan umat-Nya, ketika mereka berseru dari lembah kesengsaraan dan Tuhan akan menegaskan siapa Dia. Tuhan bicara kepada umat-Nya bahwa tidak ada yang bisa dibandingkan dengan Dia; semua ada di bawah kuasa-Nya, Firman-Nya, "Akulah, Akulah yang menghibur kamu ....." (Yesaya 51 : 12). Tuhan berhadapan dengan umat-Nya dan berseru kepada mereka. Hanya Dia, Allah yang dapat menghibur dan menolong umat-Nya. Semua takluk pada kekuasaan-Nya yang besar.
Kalau Allah ada di pihak umat, mengapa umat harus takut kepada manusia dan kekuasaannya yang fana, sehingga melupakan Tuhan? Sedemikian hebatkah manusia? Apakah manusia dapat mengandalkan manusia untuk mempertahankan hidupnya? Banyak sekali pada saat ini, saudara dan sahabat yang takut pada manusia lainnya sehingga mereka mengandalkan teman, pimpinan atau pun manusia yang punya posisi agar mereka dapat selamat. Jika demikian hebat sekali manusia tersebut sehingga layaknya superman (pahlawan yang berasal dari planet Krypton). Sesungguhnya manusia tidak mempunyai kuasa apapun, bahkan terhadap dirinya sendiri. Semua yang ada di bumi adalah fana sifatnya dan akan binasa. Jika percaya kepada segala sesuatu di luar Tuhan, maka sesungguhnya umat telah memberi diri kepada kebinasaan. Mereka tidak akan dapat keluar dari penderitaan dan memperolah selamat jika mengandalkan kefanaan.
Yesaya mengingatkan kepada kita bahwa kita tetap kepunyaan Tuhan Allah. Tuhan tidak pernah berencana untuk menghancurkan umat yang dikasihi-Nya. Jika mereka mau kembali kepada-Nya, maka mereka akan melihat pekerjaan Allah yang menyelamatkan mereka. Tuhan akan menunjukkan kepada dunia dan bangsa-bangsa yang telah bertindak jahat terhadap umat-Nya bahwa Dialah Tuhan yang berkuasa. Tidak ada yang dapat menahan rencana-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya. Tuhan bertindak melindungi umat-Nya dan melenyapkan apa dan siapa pun yang tidak berkenan bagi-Nya. Persoalannya, apakah umat percaya bahwa hanya Tuhan yang sanggup menolong mereka? Jika itu ditanyakan padaku, maka aku akan menjawab bahwa aku sangat percaya akan pertolongan dan perbuatan yang Tuhan lakukan padaku. Bagaimana dengan saudara dan sahabatku, percayakah dengan kuasa Tuhan Allah?
Doa :
Tuhan, Engkaulah Allah yang sanggup menolong kami dalam menghadapi tantangan hidup.
Yesaya 51 : 12 - 16
Aku menaruh firman-Ku ke dalam mulutmu dan menyembunyikan engkau .....
Seperti pertanyaan diatas, pernahkah saudara dan sahabatku merasa sengsara atau menderita. Dan berseru serta memanggil Tuhan Allah. Tuhan selalu mendengar seruan umat-Nya, ketika mereka berseru dari lembah kesengsaraan dan Tuhan akan menegaskan siapa Dia. Tuhan bicara kepada umat-Nya bahwa tidak ada yang bisa dibandingkan dengan Dia; semua ada di bawah kuasa-Nya, Firman-Nya, "Akulah, Akulah yang menghibur kamu ....." (Yesaya 51 : 12). Tuhan berhadapan dengan umat-Nya dan berseru kepada mereka. Hanya Dia, Allah yang dapat menghibur dan menolong umat-Nya. Semua takluk pada kekuasaan-Nya yang besar.
Kalau Allah ada di pihak umat, mengapa umat harus takut kepada manusia dan kekuasaannya yang fana, sehingga melupakan Tuhan? Sedemikian hebatkah manusia? Apakah manusia dapat mengandalkan manusia untuk mempertahankan hidupnya? Banyak sekali pada saat ini, saudara dan sahabat yang takut pada manusia lainnya sehingga mereka mengandalkan teman, pimpinan atau pun manusia yang punya posisi agar mereka dapat selamat. Jika demikian hebat sekali manusia tersebut sehingga layaknya superman (pahlawan yang berasal dari planet Krypton). Sesungguhnya manusia tidak mempunyai kuasa apapun, bahkan terhadap dirinya sendiri. Semua yang ada di bumi adalah fana sifatnya dan akan binasa. Jika percaya kepada segala sesuatu di luar Tuhan, maka sesungguhnya umat telah memberi diri kepada kebinasaan. Mereka tidak akan dapat keluar dari penderitaan dan memperolah selamat jika mengandalkan kefanaan.
Yesaya mengingatkan kepada kita bahwa kita tetap kepunyaan Tuhan Allah. Tuhan tidak pernah berencana untuk menghancurkan umat yang dikasihi-Nya. Jika mereka mau kembali kepada-Nya, maka mereka akan melihat pekerjaan Allah yang menyelamatkan mereka. Tuhan akan menunjukkan kepada dunia dan bangsa-bangsa yang telah bertindak jahat terhadap umat-Nya bahwa Dialah Tuhan yang berkuasa. Tidak ada yang dapat menahan rencana-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya. Tuhan bertindak melindungi umat-Nya dan melenyapkan apa dan siapa pun yang tidak berkenan bagi-Nya. Persoalannya, apakah umat percaya bahwa hanya Tuhan yang sanggup menolong mereka? Jika itu ditanyakan padaku, maka aku akan menjawab bahwa aku sangat percaya akan pertolongan dan perbuatan yang Tuhan lakukan padaku. Bagaimana dengan saudara dan sahabatku, percayakah dengan kuasa Tuhan Allah?
Doa :
Tuhan, Engkaulah Allah yang sanggup menolong kami dalam menghadapi tantangan hidup.
Sunday, April 2, 2017
Jangan Takut sebab Tuhan penentu kehidupan
Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. bagaimana dengan akhir minggu ini? Semoga menjadi berkat dan karunia bagi umat Tuhan.
Yesaya 41 : 8 - 16
Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau ..... (Yesaya 41 : 10a)
Hidup dengan rasa takut, tidaklah menyenangkan. Takut bisa membuat kita melihat segala sesuatu dalam hidup ini menjadi negatif, menjadi pesimis, tidak bisa melihat peluang, tidak kreatif, takut melangkah dalam bertindak dan berbuat. Orang penakut berbeda dengan orang pemberani dan penuh pertimbangan. Biasanya orang penakut tidak memulai apa pun, tidak melakukan apa pun dan tidak menyelesaikan apa pun. Karena mereka takut menerima resikonya. Sebaliknya seorang pemberani dan penuh pertimbangan akan memulai, melakukan dan menyelesaikan dengan semua resiko yang sudah dipikirkan.
Begitu pula dengan kita sebagai umat Kristiani yang percaya akan Firman Allah, janganlah takut dalam menjalani hidup ini. Walau terkadang disekitar kita penuh dengan ancaman dan bahaya namun kita jangan takut sebab Tuhan Allah adalah sebagai penentu hidup kita. Bukan pimpinan kita, bukan teman kita, bukan preman jalanan, bukan orang lain yang kenal atau pun tidak kenal kita. Jadi hanya Tuhan Allah saja yang empunya hidup ini. Kegagalan dan ketidak berhasilan kita bukan akhir dari kehidupan kita. Seperti bangsa Israel yang sudah di buang Allah ke Babel. Namun mereka punya Allah yang begitu kasih kepada bangsa Israel maka Tuhan Allah pun mengampuni dan menyelamatkan mereka. "Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau, jangan bimbang, sebab Aku ini Allahmu; ....."(Yesaya 41 : 10a, 13 - 14). Ini berlaku jika mereka atau kita hidup dalam kesetiaan kepada Tuhan.
Jika kita memiliki Tuhan yang sedemikian sempurna kasih-Nya, dan semua takluk kepada-Nya, mengapa kita harus takut menjalani hidup ini? Bukankah kita hidup dengan janji-Nya. "Aku akan meneguhkan bahkan menolong engkau ....." (Yesaya 41 : 10b), bhkan kita yang dipakai Tuhan untuk melakukan hal-hal yang luar biasa, dalam rencana-Nya atas kita. Janji-Nya benar dan amin. Jangan sampai sedemikian besar ketakutan kita kepada manusia dan dunia ini sehingga membuat kita tidak lagi percaya bahwa Tuhan itu ada dan sanggup melakukan apa pun dan menolong kita.
Sesungguhnya jika kita berfirman pada Firman Tuhan, kita dapat memahami bahwa hidup kita ditentukan oleh Tuhan, hanya oleh Tuhan Allah saja. Ia yang berkuasa atas kehidupan kita. Kehendak Tuhan atas kita adalah supaya kita hidup sesuai rencana dan rancangan Tuhan atas kita, lalu mengapa kita harus hidup menentang kehendak-Nya, jika itu adalah sia-sia.
Doa :
Tuhan Yesus berilah kami kemampuan sepenuhnya percaya kepada-Mu, Engkau Tuhan atas kehidupan kami dan ajarlah kami untuk tidak takut menjalani kehidupan yang penuh tantangan, karena Engkau beserta kami.
Yesaya 41 : 8 - 16
Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau ..... (Yesaya 41 : 10a)
Hidup dengan rasa takut, tidaklah menyenangkan. Takut bisa membuat kita melihat segala sesuatu dalam hidup ini menjadi negatif, menjadi pesimis, tidak bisa melihat peluang, tidak kreatif, takut melangkah dalam bertindak dan berbuat. Orang penakut berbeda dengan orang pemberani dan penuh pertimbangan. Biasanya orang penakut tidak memulai apa pun, tidak melakukan apa pun dan tidak menyelesaikan apa pun. Karena mereka takut menerima resikonya. Sebaliknya seorang pemberani dan penuh pertimbangan akan memulai, melakukan dan menyelesaikan dengan semua resiko yang sudah dipikirkan.
Begitu pula dengan kita sebagai umat Kristiani yang percaya akan Firman Allah, janganlah takut dalam menjalani hidup ini. Walau terkadang disekitar kita penuh dengan ancaman dan bahaya namun kita jangan takut sebab Tuhan Allah adalah sebagai penentu hidup kita. Bukan pimpinan kita, bukan teman kita, bukan preman jalanan, bukan orang lain yang kenal atau pun tidak kenal kita. Jadi hanya Tuhan Allah saja yang empunya hidup ini. Kegagalan dan ketidak berhasilan kita bukan akhir dari kehidupan kita. Seperti bangsa Israel yang sudah di buang Allah ke Babel. Namun mereka punya Allah yang begitu kasih kepada bangsa Israel maka Tuhan Allah pun mengampuni dan menyelamatkan mereka. "Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau, jangan bimbang, sebab Aku ini Allahmu; ....."(Yesaya 41 : 10a, 13 - 14). Ini berlaku jika mereka atau kita hidup dalam kesetiaan kepada Tuhan.
Jika kita memiliki Tuhan yang sedemikian sempurna kasih-Nya, dan semua takluk kepada-Nya, mengapa kita harus takut menjalani hidup ini? Bukankah kita hidup dengan janji-Nya. "Aku akan meneguhkan bahkan menolong engkau ....." (Yesaya 41 : 10b), bhkan kita yang dipakai Tuhan untuk melakukan hal-hal yang luar biasa, dalam rencana-Nya atas kita. Janji-Nya benar dan amin. Jangan sampai sedemikian besar ketakutan kita kepada manusia dan dunia ini sehingga membuat kita tidak lagi percaya bahwa Tuhan itu ada dan sanggup melakukan apa pun dan menolong kita.
Sesungguhnya jika kita berfirman pada Firman Tuhan, kita dapat memahami bahwa hidup kita ditentukan oleh Tuhan, hanya oleh Tuhan Allah saja. Ia yang berkuasa atas kehidupan kita. Kehendak Tuhan atas kita adalah supaya kita hidup sesuai rencana dan rancangan Tuhan atas kita, lalu mengapa kita harus hidup menentang kehendak-Nya, jika itu adalah sia-sia.
Doa :
Tuhan Yesus berilah kami kemampuan sepenuhnya percaya kepada-Mu, Engkau Tuhan atas kehidupan kami dan ajarlah kami untuk tidak takut menjalani kehidupan yang penuh tantangan, karena Engkau beserta kami.
Monday, March 27, 2017
Hanya Tuhan yang dapat menolong
Syaloom,..... saudara dan sahabatku. Hari ini adalah hariyang special buatku sebab Tuhan Allah telah memberkatiku dengan bertambahnya usiaku. Dan aku sangat berterima kasih pada saudara dan sahabatku yang telah memberikan doanya padaku. Kiranya hanya Tuhan Allah yang dapat membalas semua itu.
Ratapan 2 : 11 - 16
Sekalian orang yang lewat bertepuk tangan karena engkau. Mereka bersuit-suit dan menggelengkan kepalanya mengenai puteri Yerusalem : "Inikah kota yang disebut orang kota yang paling indah, kesukaan dunia semesta?" (Ratapan 2 : 15)
Terkadang kita mengalami kesedihan yang sangat mendalam, sehingga air mata kita terkuras dan menyebabkan mata kita sembab selalu. Kesedihan tersebut dapat terjadi karena orang-orang yang sangat kita sayangi, kasihi dan cintai dalam keadaan sakit, mengalami kecelakaan atau meninggal dunia. Demikian pula ungkapan kesedihan yang mendalam dari tuturan sang penyair dari kitab Ratapan yaitu nabi Yeremia.
Mereka menangis dan meratapi kejatuhan dari kota Yerusalem. Kota indah yang menjulang permai kini menjadi tertawaan musuh dan umat Israel tidak dapat berbuat apa-apa tatkala hinaan itu dilontarkan. Demikian pula kita sebagai umat Kristen akan mengalami hal yang sama yaitu menjadi bahan tertawaan dan olok-olok bahkan hinaan jika kita tidak dapat menjaga harga diri kita dengan tutur kata yang baik dan sopan, tingkah laku, perbuatan kita. Bagaimana caranya?
Hendaklah kita koreksi diri kita dan kembali pada Tuhan. Sebab kita akan merasakan bagaimana jika Tuhan mencampakkan kita dan meninggalkan kita. Kita benar-benar tak akan dapat berbuat apa pun. Karena itu jangan lagi menyalahkan orang lain atau bahkan menyalahkan Tuhan.
Biasanya kita akan marah atau kecewa jika harapan kita musnah atau gagal. Dan sudah tentu kita akan marah pada orang-orang disekitar kita, bahkan terkadang kita pun berteriak pada Tuhan dengan ucapan yang sangat kotor. Seharusnya kita tidak melakukan hal seperti itu, marah dan berteriak-teriak pada Tuhan. Justru sebaliknya kita harus kembali mendekat dan mengikuti firman Tuhan serta berjalan di jalan yang benar. Tidak ada kata terlambat untuk kembali kepada-Nya.
Terkadang kita tidak mengerti cara Tuhan menegur kita. Bisa saja kita dibuatnya pontang panting atau jungkir balik, namun kita tidak boleh kehilangan pengharapan sebab kita sadar bahwa tangan Tuhan tetap memegang kita. Itulah perjalanan hidup orang beriman. Tidak ada yang dapat menolong kecuali Tuhan. Seharusnya pada saat kita mengalami kesulitan dan kegoncangan, justru membuat kita semakin kuat dan beriman dalam memahami Tuhan. Disinilah kita melihat bahwa hukuman Tuhan itu mutlak.
Dalam menjalani hidup ini, selalu ada koreksi yang Tuhan ingin tunjukkan walau kadang-kadang kita tidak siap untuk dikoreksi. Tidak jarang kita menjadi terkejut dan terpana. Jangan memberontak tetapi berikanlah kepada Dia, hati yang mau mengakui kesalahan dan dosa.
Kiranya kita semua rela dikoreksi oleh Tuhan.
Doa :
Bantulah kami ya Tuhan, untuk tetap berpegang pada-Mu saja dan pada janji-janji-Mu.
Ratapan 2 : 11 - 16
Sekalian orang yang lewat bertepuk tangan karena engkau. Mereka bersuit-suit dan menggelengkan kepalanya mengenai puteri Yerusalem : "Inikah kota yang disebut orang kota yang paling indah, kesukaan dunia semesta?" (Ratapan 2 : 15)
Terkadang kita mengalami kesedihan yang sangat mendalam, sehingga air mata kita terkuras dan menyebabkan mata kita sembab selalu. Kesedihan tersebut dapat terjadi karena orang-orang yang sangat kita sayangi, kasihi dan cintai dalam keadaan sakit, mengalami kecelakaan atau meninggal dunia. Demikian pula ungkapan kesedihan yang mendalam dari tuturan sang penyair dari kitab Ratapan yaitu nabi Yeremia.
Mereka menangis dan meratapi kejatuhan dari kota Yerusalem. Kota indah yang menjulang permai kini menjadi tertawaan musuh dan umat Israel tidak dapat berbuat apa-apa tatkala hinaan itu dilontarkan. Demikian pula kita sebagai umat Kristen akan mengalami hal yang sama yaitu menjadi bahan tertawaan dan olok-olok bahkan hinaan jika kita tidak dapat menjaga harga diri kita dengan tutur kata yang baik dan sopan, tingkah laku, perbuatan kita. Bagaimana caranya?
Hendaklah kita koreksi diri kita dan kembali pada Tuhan. Sebab kita akan merasakan bagaimana jika Tuhan mencampakkan kita dan meninggalkan kita. Kita benar-benar tak akan dapat berbuat apa pun. Karena itu jangan lagi menyalahkan orang lain atau bahkan menyalahkan Tuhan.
Biasanya kita akan marah atau kecewa jika harapan kita musnah atau gagal. Dan sudah tentu kita akan marah pada orang-orang disekitar kita, bahkan terkadang kita pun berteriak pada Tuhan dengan ucapan yang sangat kotor. Seharusnya kita tidak melakukan hal seperti itu, marah dan berteriak-teriak pada Tuhan. Justru sebaliknya kita harus kembali mendekat dan mengikuti firman Tuhan serta berjalan di jalan yang benar. Tidak ada kata terlambat untuk kembali kepada-Nya.
Terkadang kita tidak mengerti cara Tuhan menegur kita. Bisa saja kita dibuatnya pontang panting atau jungkir balik, namun kita tidak boleh kehilangan pengharapan sebab kita sadar bahwa tangan Tuhan tetap memegang kita. Itulah perjalanan hidup orang beriman. Tidak ada yang dapat menolong kecuali Tuhan. Seharusnya pada saat kita mengalami kesulitan dan kegoncangan, justru membuat kita semakin kuat dan beriman dalam memahami Tuhan. Disinilah kita melihat bahwa hukuman Tuhan itu mutlak.
Dalam menjalani hidup ini, selalu ada koreksi yang Tuhan ingin tunjukkan walau kadang-kadang kita tidak siap untuk dikoreksi. Tidak jarang kita menjadi terkejut dan terpana. Jangan memberontak tetapi berikanlah kepada Dia, hati yang mau mengakui kesalahan dan dosa.
Kiranya kita semua rela dikoreksi oleh Tuhan.
Doa :
Bantulah kami ya Tuhan, untuk tetap berpegang pada-Mu saja dan pada janji-janji-Mu.
Subscribe to:
Posts (Atom)