Syaloom .........., saudara dan sahabatku. Maaf jika telah lama tidak menulis, sebab kesibukanku sebagai orang tua tunggal, guru dan kebetulan pula jatuh sakit. Namun Yesus sangatlah baik kepada aku dan kedua putraku. Hari ini aku membaca dari kitab perjanjian lama, yaitu Nehemia 8 : 14 - 19.
Seluruh jemaat yang pulang dari pembuangan itu membuat pondok-pondok dan tinggal di situ ..... (Nehemia 8 : 18)
Begitu juga dengan bacaan pada kitab Nehemia, di dalam kitab tersebut di tuliskan bahwa Hari Raya Pondok Daun memperingati pengembaraan nenek moyang Israel di padang gurun selama 40 tahun dalam penyertaan dan pimpinan Tuhan. Dan selama itu mereka tidak sengsara karena Tuhan melindungi dan menyediakan segala kebutuhan mereka.
Kita sebagai umat yang percaya, tidak seharusnya berpesta pora pada saat memperingati hari raya tersebut. Hari Raya Kristen bukan kesempatan berpesta-pora, plesiran atau hidup glamour, melainkan harus mewariskan iman kepercayaan dan pemeliharaan kasih Tuhan kepada generasi penerus agar mereka kuat dalam keyakinannya.
Kurang lebih satu bulan lagi kita sebagai umat Kristiani akan merayakan hari kelahiran Yesus Kristus. Sudah tentu kita akan mempersiapkan dengan seksama. Dan seharusnya kita juga tahu makna dari Hari Raya tersebut, yaitu Peringatan suatu peristiwa penting yang tidak boleh dilupakan selama hidup. Sebab apa ?
Sebab, Yesus Kristus adalah Raja Sorga, lahir menjadi sama dengan manusia dalam kemiskinan. Hal itu menunjukan keberpihakan Tuhan kepada orang yang rendah, lemah dan menderita. Ia selalu berada dekat dan mau menolong. Perayaan dengan kemewahan membutakan mata hati terhadap maksud Tuhan.
Kini saatnya kita memperbaiki kesalahan prinsipil pada cara perayaan. Perayaan harus berdampak positif sebagai pewarisan iman bagi kehidupan dan masa depan generasi penerus. Supaya mereka berdiri atas iman dan pengharapan kepada Tuhan, karena Dia saja sumber damai sejahtera dan keselamatan.
Doa :
Ajar kami Tuhan, memuliakan Tuhan dalam kebenaran dan berilah kami hikmat-Mu dalam melaksanakan dan memperingati setiap hari raya.
Seluruh jemaat yang pulang dari pembuangan itu membuat pondok-pondok dan tinggal di situ ..... (Nehemia 8 : 18)
Begitu juga dengan bacaan pada kitab Nehemia, di dalam kitab tersebut di tuliskan bahwa Hari Raya Pondok Daun memperingati pengembaraan nenek moyang Israel di padang gurun selama 40 tahun dalam penyertaan dan pimpinan Tuhan. Dan selama itu mereka tidak sengsara karena Tuhan melindungi dan menyediakan segala kebutuhan mereka.
Kita sebagai umat yang percaya, tidak seharusnya berpesta pora pada saat memperingati hari raya tersebut. Hari Raya Kristen bukan kesempatan berpesta-pora, plesiran atau hidup glamour, melainkan harus mewariskan iman kepercayaan dan pemeliharaan kasih Tuhan kepada generasi penerus agar mereka kuat dalam keyakinannya.
Kurang lebih satu bulan lagi kita sebagai umat Kristiani akan merayakan hari kelahiran Yesus Kristus. Sudah tentu kita akan mempersiapkan dengan seksama. Dan seharusnya kita juga tahu makna dari Hari Raya tersebut, yaitu Peringatan suatu peristiwa penting yang tidak boleh dilupakan selama hidup. Sebab apa ?
Sebab, Yesus Kristus adalah Raja Sorga, lahir menjadi sama dengan manusia dalam kemiskinan. Hal itu menunjukan keberpihakan Tuhan kepada orang yang rendah, lemah dan menderita. Ia selalu berada dekat dan mau menolong. Perayaan dengan kemewahan membutakan mata hati terhadap maksud Tuhan.
Kini saatnya kita memperbaiki kesalahan prinsipil pada cara perayaan. Perayaan harus berdampak positif sebagai pewarisan iman bagi kehidupan dan masa depan generasi penerus. Supaya mereka berdiri atas iman dan pengharapan kepada Tuhan, karena Dia saja sumber damai sejahtera dan keselamatan.
Doa :
Ajar kami Tuhan, memuliakan Tuhan dalam kebenaran dan berilah kami hikmat-Mu dalam melaksanakan dan memperingati setiap hari raya.