Syaloom saudara dan sahabatku, pernahkah saudara dan sahabatku mengalami dan berada dipersimpangan jalan? Lalu, apa yang akan saudara dan sahabat lakukan? Pastinya saudara dan sahabat akan berdoa dan memohon pada Allah untuk diberikan yang terbaik. Aku berada pada Keluaran 1 : 15 - 22. Aku pun mengalami hal yang sama dengan saudara dan sahabat.
Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup (Keluaran 1 : 17).
Bagaimana jika kita berada pada persimpangan antara melaksanakan perintah atasan (namun bertentangan dengan iman/ hati nurani) dengan mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan hati nurani, karena takut akan Allah?
Banyak kisah pengalaman hidup seseorang yang bingung harus mengerjakan perintah atasan, perintah bos, keinginan kekasih/ pacar atau kemauan orang banyak (namun bertentangan dengan iman/ hati nurani). Akan terjadi pergolakan dalam hati sanubari antara prinsip iman dan nurani dengan pengaruh kekuatan kekuasaan, lingkungan pergaulan di sekolah, kampus, di tempat kerja dan sebagainya.
Seperti Sifra dan Pua, dua orang bidan yang diperintahkan oleh raja Firaun untuk membunuh setiap bayi laki-laki dari orang Ibrani yang dibantu persalinannya oleh bidan-bidan tersebut. Namun mereka tidak menuruti perintah raja Firaun sebab mereka takut akan Allah, demikan kita pun harus takut akan Tuhan Allah yang Mahakuasa.
Seperti para bidan itu, karena takut akan Allah, mereka tidak melakukan yang diperintahkan raja Mesir. Para bidan itu menunjukkan sikap takut akan Allah bukan takut akan manusia yang berkuasa dan berpengaruh, sekalipun diperhadapkan dengan banyak resiko yang akan mereka terima. Rasa takut kehilangan teman, pekerjaan, kekasih atau sesuatu yang kita dambakan dapat membuat kita lupa diri dan terhanyut dengan pengaruh mereka, lalu melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hati Tuhan. Sadarkah kita bahwa yang kita peroleh, miliki, semuanya itu berasal dari Dia ?
Doa :
Tuhan, ajar kami menolak semua hal yang tak sesuai dengan maksud-Mu.
Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup (Keluaran 1 : 17).
Bagaimana jika kita berada pada persimpangan antara melaksanakan perintah atasan (namun bertentangan dengan iman/ hati nurani) dengan mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan hati nurani, karena takut akan Allah?
Banyak kisah pengalaman hidup seseorang yang bingung harus mengerjakan perintah atasan, perintah bos, keinginan kekasih/ pacar atau kemauan orang banyak (namun bertentangan dengan iman/ hati nurani). Akan terjadi pergolakan dalam hati sanubari antara prinsip iman dan nurani dengan pengaruh kekuatan kekuasaan, lingkungan pergaulan di sekolah, kampus, di tempat kerja dan sebagainya.
Seperti Sifra dan Pua, dua orang bidan yang diperintahkan oleh raja Firaun untuk membunuh setiap bayi laki-laki dari orang Ibrani yang dibantu persalinannya oleh bidan-bidan tersebut. Namun mereka tidak menuruti perintah raja Firaun sebab mereka takut akan Allah, demikan kita pun harus takut akan Tuhan Allah yang Mahakuasa.
Seperti para bidan itu, karena takut akan Allah, mereka tidak melakukan yang diperintahkan raja Mesir. Para bidan itu menunjukkan sikap takut akan Allah bukan takut akan manusia yang berkuasa dan berpengaruh, sekalipun diperhadapkan dengan banyak resiko yang akan mereka terima. Rasa takut kehilangan teman, pekerjaan, kekasih atau sesuatu yang kita dambakan dapat membuat kita lupa diri dan terhanyut dengan pengaruh mereka, lalu melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hati Tuhan. Sadarkah kita bahwa yang kita peroleh, miliki, semuanya itu berasal dari Dia ?
Doa :
Tuhan, ajar kami menolak semua hal yang tak sesuai dengan maksud-Mu.