Translate

Monday, November 30, 2015

Indahkanlah Pohon Anggur-Mu

Hmmm, .... santapan malamku adalah Mazmur 80 : 9 - 20

Ya Allah semesta alam, kembalikanlah kiranya, pandanglah dari langit, dan lihatlah!
Indahkanlah pohon anggur ini (ay.15)


Anggur merupakan buah yang sangat lezat bagiku. Rasanya manis asam. Terlebih bila sudah di fermentasi akan berubah menjadi minuman yang sangat digemari, tapi jangan terlalu banyak ya. Bisa mabuk kamu .....

          Petani di Israel biasanya menanam pohon anggur karena air buah anggur merupakan minuman yang menyegarkan. Anggur yang menyegarkan dan menggembirakan hati itu dipelihara dengan baik. Karenanya pohon anggur harus dirawat agar tetap subur dan menghasilkan buah yang lebat. Inilah yang menjadi perumpamaan pemazmur dalam doa permohonan kepada Allah. Kita sebagai Israel baru atau umat Tuhan harus siap menjadi pohon anggur yang baik. Seperti pohon anggur yang diambil Tuhan dari Mesir pada masa perjanjian lama. Tetapi kerena kegagalannya dalam menyukakan-Nya (ay.13) menjadi pokok anggur yang benar maka membuat Pemazmur memohon agar Tuhan sudi melihat kembali umat-Nya (ay. 15-16)

         Relasi personal yang intim dengan Tuhan membuat kita menjadi ranting dan pokok anggur yang selalu melekat kepada-Nya. Ia sangat mengasihi kita, karenanya Ia mau mengindahkan kita senantiasa. Saat Ia mengindahkan kita, kasih, anugerah dan berkat-Nya akan menjadi bagian kita.

          Sebagai "pohon anggur" yang ditanam sendiri oleh Tuhan, Ia pasti akan memelihara, merawat dan menumbuhkannya agar selalu berbuah lebat dan menjadi pohon yang rimbun. Demikian rimbunnya sehingga "memenuhi negeri, gunung-gunung terlindung oleh bayang-bayangnya, cabang-cabang dan ranting-rantingnya terjulur sampai ke laut dan pucuk-pucuknya sampai ke sungai Efrat" (ay.10-12).

         Begitulah Ia mengindahkan kita selaku pohon anggur-Nya, Ia mau kita berakar di dalam Dia, merambah ke mana-mana untuk menghadirkan kasih-Nya dan memancarkan kemuliaan-Nya. Itulah hal yang harus kita renungkan di minggu adven pertama ini, dan kita lakukan dalam menjalani hari pertama di pekan yang baru. Agar minggu Adven tidak berlalu dengan begitu saja tanpa makna; dan hari ini tidak berlalu begitu saja tanpa tindakan nyata untuk memuliakan Tuhan.

Jadilah pokok pohon anggur yang benar.

Doa :
Allah, Bapa kami jadikanlah kami menjadi pokok anggur yang benar sehingga dapat berbuah dengan baik untuk kemuliaan Nama-Mu.

Selamatkanlah Kami

Santapan aku hari ini terambil dari Mazmur 80 : 1 - 8

Bangkitkanlah keperkasaan -Mu dan datanglah untuk menyelamatkan kami (ay-3)

          Dalam kehidupan ini banyak sekali kita temui kelompok-kelompok yang saling mengintai dan dengan sigap akan menjatuhkan kelompok yang lain atau secara individu. Kita saling mengolok-olok, caci maki, menjatuhkan mental seseorang dan masih banyak lagi cara-cara yang tidak terpuji. Tapi kita sebagai orang yang percaya akan Yesus Kristus tidak perlu takut dan membalas perbuatan mereka. Jika perlu tegurlah mereka dengan bijak dan doakanlah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang sudah mereka perbuat sangat merugikan orang lainnya. Atau sebenarnya mereka sudah tahu, tapi mereka dengan sengaja menyakiti orang lain, karena disebabkan mereka tidak puas jika belum menyakiti atau membuat susah orang lain.

          Seperti film yang bertemakan perang yang cukup mengesankan di tahun 2014 yaitu "Fury". Film ini menceritakan akhir perang dunia II (April 1945) tentang runtuhnya Nazi Jerman yang sangat menakutkan. Kala itu masih ada pasukan sekutu yang masih bertempur di Eropa dipimpin oleh sersan Wardaddy bersama lima orang pasukannya dan Norman. Ia adalah seorang pemuda yang hanya bertugas sebagai juru ketik menggantikan seorang awak "Fury" yang tewas. Sontak saja, Norman pun menjadi bahan olok-olokan anggota lainnya. Singkat cerita dalam film tersebut "Fury" tertembak oleh senjata Nazi dan relnya terlepas hingga harus terhenti di tengah persimpangan jalan. Seorang anggota mencoba memperbaikinya namun tidak mampu karena kondisi "Fury" yang sudah mengalami rusak parah. Norman adalah satu-satunya awak "Fury" yang selamat. Karena hati nurani dan budi pekertinya yang baik maka membuatnya masih terus hidup, sebab Tuhan melindungi dan menyelamatkannya. Padahal, keberadaan Norman di bawah kolong "Fury" sudah dilihat oleh salah seorang tentara Nazi namun seolah tidak acuh dan membiarkan Norman tetap berada di bawah kolong.

          Mungkin ada yang berkata :"Ah ... itu hanya sebuah film yang dapat dibuat script cerita demikian, tapi kita sudah banyak lihat keajaiban yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Begitulah kita menghayati Mazmur 80 ini sebagai mazmur Ratapan dan Permohonan. Ayat pertama dari Mazmur ini membawa kenangan indah pada masa lalu, ketika Tuhan menjadi gembala mereka. Dimana Tuhan telah menyertai nenek moyang mereka, Yusuf. Itulah keperkasaan Allah yang mereka rindukan sehingga mereka berseru agar Allah datang menyelamatkan mereka dari musuh-musuhnya. (ay 3 - 7). Orang Israel memegang prinsip untuk berdoa dengan cara yang benar. Mereka ditarik dari penyembahan berhala di Dan dan Betel. Mereka pun menyingkirkan segala takhayul, serta membiarkan diri mereka dibimbing oleh cahaya iman yang benar, dan mengikuti Firman Allah sehingga mereka selamat (ay.8)

          Keselamatan dan berkat telah kita peroleh dari Tuhan Yesus. Dan pada minggu-minggu Adven mengantar kita untuk menatap dan menata diri agar senantiasa mengandalkan Dia yang keperkasaan-Nya tak tertandingi. Dia-lah satu-satunya yang mampu menghadirkan keselamatan bagi kita.

Doa :
Ya Tuhan, Engkaulah satu-satunya sumber keselamatan kami.


Monday, November 23, 2015

Mujizat Kristus sebagai Alfa-Omega dan Juru Kunci

Hari ini aku membaca kitab Wahyu. Kitab Wahyu berada di dalam perjanjian Baru dan berada paling akhir dari kitab lainnya. Aku sangat suka membaca kitab Wahyu ini, entah kenapa ? Tapi bagi aku kitab Wahyu ini begitu penuh dengan pengetahuan sehingga selalu membuat aku penasaran.

          Di dalam Kitab Wahyu, Yesus dikatakan sebagai Alfa - Omega, yang awal dan terakhir. Kitab Wahyu 1: 1-8. Begitu pula pada bacaan kitab Wahyu 1: 9-20. Yang bertuliskan bahwa Yesus sebagai Juru kunci. Dan kita tahu bahwa Ia memegang kunci maut dan kerajaan maut (ayat 18), yang berwenang menentukan siapa yang akan menghadapi maut dan masuk kerajaan maut. Jadi sekalipun banyak tekanan dahsyat yang dihadapi gereja, belum tentu membawa maut kalau bukan seizin Kristus. 

          Mereka yang menekan atau menghambat gereja merasa diatas angin, tetapiTuhan tidak membiarkan gereja-Nya dianiaya. Kalau Tuhan menghendaki gereja-Nya menjadi martir di tengah penganiayaan, itu berarti Tuhan akan memberkati darah martir sebagai cikal bakal gereja di suatu tempat. Semuanya itu telah Tuhan perlihatkan dalam sejarah perkembangan gereja di abad pertama, sekali pun penguasa Romawi membunuh para rasul sebagai pemimpin gereja dan menganiaya jemaat, tetapi gereja tetap tumbuh dan semakin besar ke seluruh wilayah bahkan sampai Romawi sendiri. 

          Bahkan sampai pada zaman modern pun masih banyak penghancuran dan penganiayaan pada gereja. Seperti yang sudah dinubuatkan pada kitab Wahyu 11: 1-14, yang mengungkapkan bahwa bangsa-bangsa yang dikuasai roh perilahan akan muncul di zaman baru (modern), mereka akan membenci Kristus dan gereja-Nya dengan dendam yang sangat dahsyat bagi ilah mereka. Mereka akan membunuh para hamba Kristus dan melakukan kekerasan terhadap gereja sepanjang zaman, agar gereja mati total. 

          Namun Kristus yang alfa dan omega akan muncul dengan mujizat-Nya dan menghidupkan kembali gereja-Nya yang telah lenyap oleh keganasan mereka. Tetapi kita sebagai jemaat Tuhan janganlah takut oleh keganasan bangsa atau kelompok anti Kristus dan gereja-Nya. Tetaplah tenang dan berdoalah dalam Roh Kudus. Tingkatkanlah iman dan kasih yang tulus kepada semua orang, sebagai tanda hidup dalam iman Kristus.

         Dan pada saatnya kita akan melihat kebenaran Allah dan keadilan. Para anti Kristus yang dulu di atas angin, akan mengalami dihakimi oleh mereka dengan keadilan dan kebenaran firman Allah. Gereja akan turut gembira karena keadilan dan kebenaran akan terwujud sempurna dalam kuasa Kristus. 

          Itulah pokok iman dan pengharapan gereja masa kini terhadap akhir zaman yang akan datang dalam kemuliaan dan kebesaran Kristus, sang Alfa dan Omega.

Bacaan :
Wahyu 1 : 1 - 20, 11: 1 - 19

Doa :
Kritus, syukur kami atas penyertaan-Mu dalam hidup kami. Dan kuatkanlah iman kami di tengah penghambatan. Serta bimbinglah kami agar tetap setia sampai akhir zaman dalam kemuliaan-Mu.
Amin.

Saturday, November 21, 2015

Allah memberikan keadilan

Bacaan hari ini kitab Daniel 7. Setelah aku membacanya, banyak perasaan yang berkecamuk. Sebab ternyata dari apa yang kubaca sangatlah persis dengan suasana dan kondisi kita saat ini.

Di dalam bacaan kitab Daniel, Daniel menerima penglihatan tentang kerajaan-kerajaan yang akan muncul dan membuatnya gelisah. Mengapa demikian ?
Karena raja-raja yang dilihat dalam rupa-rupa binatang tersebut akan terus saling serang, saling mengalahkan. Seperti pada saat ini, di berbagai belahan dunia kita selalu mendengar satu bangsa menyerang bangsa lain. Satu kelompok melakukan kekerasan, menganiaya dan membunuh kelompok lain. Bahkan di dalam negeri kita sendiri pun seperti itu dan sudah tentu menjadi kegelisahan serta pergumulan kita.

Hanya untuk mempertahankan pendapat, kita harus saling bertengkar, baku hantam,dan saling menjatuhkan. Apakah itu merupakan cara yang benar dan akan berlaku untuk mempertahankan pendapat, kebenaran, dan mengatas namakan keadilan.?

Kita semua menginginkan ketenangan. Ayat 18-22 dari bacaan kitab Daniel 7 menjadi berita penghiburan bagi kita, bahwa tidak selama-lamanya orang lalim, orang kejam dan berkuasa akan terus memegang kekuasaan dalam pemerintahan. Saatnya Allah akan datang dan mendamaikan dunia ini. Allah akan menyerahkan pemerintahan ini kepada orang-orang kudus-Nya. Keadilan Allah akan diperlihatkan melalui pemerintahan yang dipegang oleh orang-orang pilihan-Nya yaitu orang-orang kudus yang telah dipersiapkan untuk memerintah dengan adil dan benar. Sebab itu kita harus yakin bahwa kita adalah orang-orang pilihan Allah yang telah dipanggil untuk menghadirkan suasana tenang, adil, dan jujur. Janji-Nya pasti ditepati. Ia akan datang dan menyerahkan orang-orang pilihan-Nya untuk memegang pemerintahan dan melakukan keadilan dan kebenaran serta mendatangkan sukacita.

Bacaan Alkitab :
Daniel 7 : 18 - 22

Doa : Ya Tuhan, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Surga.