Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Hmmm, ...... kita sebagai manusia terkadang punya hutang, bisa berupa hutang budi atau hutang secara materi finansial. Lalu tindakan apa yang kita ambil, jika kita tak dapat membayar hutang kita? Ada yang berusaha menggadaikan barang-barang, pinjam dari saudaranya atau bahkan dari rentenir yang berarti makin membuat hutang semakin menumpuk, bahkan ada juga yang menjual diri untuk membayar hutang tersebut dan ada juga yang bunuh diri. Bagaimana dengan firman Tuhan tentang hutang?
2 Raja-raja 4 : 1 - 7
Salah seorang dari istri-istri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa ..... (2 Raja-raja 4 : 1)
Terlibat hutang adalah praktek umum. Setiap orang yang butuh uang secara cepat cenderung untuk mengambil jalan pintas, yaitu : berhutang. Jalan berhutang ini adalah jalan yang berbahaya sebab fenomena penjualan manusia (human trafficking) jika orang tersebut tidak dapat membayar hutangnya, ini terjadi pada beberapa daerah atau negara dan sudah pasti sangat terselubung.
Sebab itu kita diajak untuk berpikir benar dan bertindak benar di saat bergumul dengan hutang. Pikiran benar menuntun tindakan yang benar. Berpikir dan bertindak dengan benar adalah menemukan orang yang tepat dan kompeten di dalam menyelesaikan masalah. Jangan menyelesaikan hutang dengan berpikir berhutang lagi ke orang lain. Untuk bacaan dalam firman ini, orang yang kompeten adalah Elisa sebab dia tidak lepas dari kuasa Tuhan yang ada di dalam dirinya (2 Raja-raja 2 : 24; 2 Raja-raja 4 : 9), dan rencana Tuhan yang harus dilakukan oleh Elisa.
Tuhan punya rencana yang harus Elisa nyatakan atas istri nabi yang terbelit hutang. Ia pun datang mencari Elisa. Ini adalah bentuk berpikir benar yang akhirnya harus dilakukan tindakan yang benar pula. Dan istri nabi tersebut juga bertindak benar dengan cara mengikuti hal-hal yang disampaikan oleh Elisa. Persoalan hutang diatasi sesuai arahan Tuhan, bukan instan, sim salabim abrakadra, dan sesuai keinginan kita.
Dan jika kita dapat menyelesaikan persoalan hutang bukan karena kita yang menyelesaikan akan tetapi kuasa Tuhan yang bekerja pada kita, sehingga masing-masing dari diri kita mewarisi kuasa Tuhan Yesus yang telah diterima oleh murid-murid perdana (Matius 10 : 1). Jangan kita menyia-nyiakan kuasa tersebut. Bantulah mereka yang terbelit hutang sesuai dengan rencana Tuhan dan kuasa-Nya agar berpikir dan bertindak benar, sehingga dapat diambil untuk mengatasi hutang tersebut. Namun yang lebih penting janganlah berhutang apapun sebab hutang tersebut sangatlah berbahaya bagi kehidupan kita orang percaya.
Doa :
Bapa kami, sumber kehidupan kami, hidup kami tidak terlepas dari masalah dan kesulitan. Mampukan kami untuk berpikir benar dan bertindak benar di setiap kesulitan yang melanda.
2 Raja-raja 4 : 1 - 7
Salah seorang dari istri-istri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa ..... (2 Raja-raja 4 : 1)
Terlibat hutang adalah praktek umum. Setiap orang yang butuh uang secara cepat cenderung untuk mengambil jalan pintas, yaitu : berhutang. Jalan berhutang ini adalah jalan yang berbahaya sebab fenomena penjualan manusia (human trafficking) jika orang tersebut tidak dapat membayar hutangnya, ini terjadi pada beberapa daerah atau negara dan sudah pasti sangat terselubung.
Sebab itu kita diajak untuk berpikir benar dan bertindak benar di saat bergumul dengan hutang. Pikiran benar menuntun tindakan yang benar. Berpikir dan bertindak dengan benar adalah menemukan orang yang tepat dan kompeten di dalam menyelesaikan masalah. Jangan menyelesaikan hutang dengan berpikir berhutang lagi ke orang lain. Untuk bacaan dalam firman ini, orang yang kompeten adalah Elisa sebab dia tidak lepas dari kuasa Tuhan yang ada di dalam dirinya (2 Raja-raja 2 : 24; 2 Raja-raja 4 : 9), dan rencana Tuhan yang harus dilakukan oleh Elisa.
Tuhan punya rencana yang harus Elisa nyatakan atas istri nabi yang terbelit hutang. Ia pun datang mencari Elisa. Ini adalah bentuk berpikir benar yang akhirnya harus dilakukan tindakan yang benar pula. Dan istri nabi tersebut juga bertindak benar dengan cara mengikuti hal-hal yang disampaikan oleh Elisa. Persoalan hutang diatasi sesuai arahan Tuhan, bukan instan, sim salabim abrakadra, dan sesuai keinginan kita.
Dan jika kita dapat menyelesaikan persoalan hutang bukan karena kita yang menyelesaikan akan tetapi kuasa Tuhan yang bekerja pada kita, sehingga masing-masing dari diri kita mewarisi kuasa Tuhan Yesus yang telah diterima oleh murid-murid perdana (Matius 10 : 1). Jangan kita menyia-nyiakan kuasa tersebut. Bantulah mereka yang terbelit hutang sesuai dengan rencana Tuhan dan kuasa-Nya agar berpikir dan bertindak benar, sehingga dapat diambil untuk mengatasi hutang tersebut. Namun yang lebih penting janganlah berhutang apapun sebab hutang tersebut sangatlah berbahaya bagi kehidupan kita orang percaya.
Doa :
Bapa kami, sumber kehidupan kami, hidup kami tidak terlepas dari masalah dan kesulitan. Mampukan kami untuk berpikir benar dan bertindak benar di setiap kesulitan yang melanda.
No comments:
Post a Comment