Translate

Saturday, May 12, 2018

Tuhan berminat dan Tuhan berkenan

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku semua. Bagaimana jika sedang berbicara pada orang lain, entah itu orang tua, saudara, anak-anak atau teman kita. Pasti kita akan memandang wajah mereka dengan penuh perhatian, tapi bagaimana jika lawan bicara kita memandang ke tempat lain? Sudah pasti kita akan merasa tidak diperdulikan.

Bilangan 6 : 24 -26
..... Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera (Bilangan 6 : 26)

          Menghadapkan wajah adalah posisi yang menunjukan bahwa seseorang itu berminat penuh untuk menjalin hubungan dengan orang dihadapannya bukan untuk membuat orang tersebut menjadi salah tingkah. Seperti kita umat-Nya, kita percaya bahwa Tuhan Allah kita selalu menghadapkan wajah-Nya kepada kita sehingga kita selalu mendapatkan berkat yang berkelimpahan. Sebab berkat itu mengandung kepedulian, kesediaan dan kerinduan Allah yang sungguh-sungguh untuk memberikan berkat, perlindungan, kasih karunia dan damai sejahtera kepada umat-Nya.

          Dan jika Tuhan sudah berminat penuh kepada umat-Nya, maka umat pun harus bersedia dipandang dan disinari wajah Tuhan, Artinya, umat harus mau hidup dalam bimbingan Tuhan, diarahkan dan dituntun dalam berpikir dan bersikap sesuai dengan peraturan dan hukum Tuhan. Oleh karena berkat damai sejahtera itu dari Allah, maka setiap orang yang ingin menerimanya harus bersedia hidup dengan cara Tuhan dalam hubungan yang karib. Dan itu sangatlah sulit bagi manusia karena manusia suka hidup di luar Allah dan tidak suka kepada hukum dan ketetapan Tuhan. Manusia enggan hidup di dalam terang wajah Tuhan yang tentu saja mengganggu kesenangan duniawinya.

          Kesehatan, ketenangan, keamanan, kedamaian, kepuasan, kebahagian, persahabatan, kekayaan, umur panjang, kehormatan dan kemulian menuntut dari manusia kesucian, kejujuran, kemurahan hati, kedisiplinan, kasih kepada sesama, kesediaan berkorban bagi orang lain dan mengutamakan Tuhan di atas segalanya. Semuanya itu jelas tidak disukai manusia.

          Akan tetapi inilah pilihannya : hidup dalam terang Tuhan dan menikmati berkat damai sejahterah-Nya atau hidup dalam kesenangan duniawi dengan kegelapan dan hidup sia-sia. Ingatlah hanya pada Tuhan ada kehidupan dan berkat damai sejahtera. Ingat juga bahwa Tuhan berkenan memberikan semua itu bagi kita, yang percaya dan mengasihi Allah dan firman-Nya.

Doa :
Ya Tuhan,mampukan kamiuntuk memilih hidup di dalam kehendak-Mu dan menikmati berkat-Mu.

Saturday, May 5, 2018

Disaat terbelit hutang tetap ada jalan keluar

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Hmmm, ...... kita sebagai manusia terkadang punya hutang, bisa berupa hutang budi atau hutang secara materi finansial. Lalu tindakan apa yang kita ambil, jika kita tak dapat membayar hutang kita? Ada yang berusaha menggadaikan barang-barang, pinjam dari saudaranya atau bahkan dari rentenir yang berarti makin membuat hutang semakin menumpuk, bahkan ada juga yang menjual diri untuk membayar hutang tersebut dan ada juga yang bunuh diri. Bagaimana dengan firman Tuhan tentang hutang?

2 Raja-raja 4 : 1 - 7
Salah seorang dari istri-istri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa ..... (2 Raja-raja 4 : 1)

          Terlibat hutang adalah praktek umum. Setiap orang yang butuh uang secara cepat cenderung untuk mengambil jalan pintas, yaitu : berhutang. Jalan berhutang ini adalah jalan yang berbahaya sebab fenomena penjualan manusia (human trafficking) jika orang tersebut tidak dapat membayar hutangnya, ini terjadi pada beberapa daerah atau negara dan sudah pasti sangat terselubung.

          Sebab itu kita diajak untuk berpikir benar dan bertindak benar di saat bergumul dengan hutang. Pikiran benar menuntun tindakan yang benar. Berpikir dan bertindak dengan benar adalah menemukan orang yang tepat dan kompeten di dalam menyelesaikan masalah. Jangan menyelesaikan hutang dengan berpikir berhutang lagi ke orang lain. Untuk bacaan dalam firman ini, orang yang kompeten adalah Elisa sebab dia tidak lepas dari kuasa Tuhan yang ada di dalam dirinya (2 Raja-raja 2 : 24; 2 Raja-raja 4 : 9), dan rencana Tuhan yang harus dilakukan oleh Elisa.

          Tuhan punya rencana yang harus Elisa nyatakan atas istri nabi yang terbelit hutang. Ia pun datang mencari Elisa. Ini adalah bentuk berpikir benar yang akhirnya harus dilakukan tindakan yang benar pula. Dan istri nabi tersebut juga bertindak benar dengan cara mengikuti hal-hal yang disampaikan oleh Elisa. Persoalan hutang diatasi sesuai arahan Tuhan, bukan instan, sim salabim abrakadra, dan sesuai keinginan kita.

          Dan jika kita dapat menyelesaikan persoalan hutang bukan karena kita yang menyelesaikan akan tetapi kuasa Tuhan yang bekerja pada kita, sehingga masing-masing dari diri kita mewarisi kuasa Tuhan Yesus yang telah diterima oleh murid-murid perdana (Matius 10 : 1). Jangan kita menyia-nyiakan kuasa tersebut. Bantulah mereka yang terbelit hutang sesuai dengan rencana Tuhan dan kuasa-Nya agar berpikir dan bertindak benar, sehingga dapat diambil untuk mengatasi hutang tersebut. Namun yang lebih penting janganlah berhutang apapun sebab hutang tersebut sangatlah berbahaya bagi kehidupan kita orang percaya.

Doa :
Bapa kami, sumber kehidupan kami, hidup kami tidak terlepas dari masalah dan kesulitan. Mampukan kami untuk berpikir benar dan bertindak benar di setiap kesulitan yang melanda.