Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Ada pepatah yang mengatakan : "Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian". Peribahasa ini memiliki arti : apabila ingin berhasil dikemudian hari, haruslah berani bersusah payah terlebih dahulu.
Yesaya 52 : 13 - 15
Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan (Yesaya 52 : 13).
Pada zaman modern ini banyak orang yang ingin berhasil namun dengan cara jalan pintas, ingin cepat kaya tapi dengan cara korupsi atau pesugihan, atau merampok bahkan sampai membunuh sesama. Dan kita sebagai anak Tuhan, haruskah melakukan hal seperti itu? Sudah tentu jawabannya, Tidak .....!! Kita punya Tuhan Allah yang hidup, yang tidak membiarkan anak-anak-Nya menderita. Kita harus percaya akan kuasa-Nya.
Jika kita diberi tugas dan kepercayaan untuk menjadi pemimpin atau penguasa, pakailah atau jabatlah dengan bijak. Jangan jadi pemimpin atau penguasa yang semena-mena, tapi jadilah pemimpin yang bijak dan benar. Bukan hanya sekedar pemimpin yang baik. Sebab baik itu belum tentu benar, tapi benar itu sudah pasti baik.
Dapatkah kita sebagai umat-Nya melakukan tugas seperti Yesaya atau Yesus yang rela di utus dan mengalami penderitaan. Penderitaan yang sangat menyakitkan, sebab akan mengalami kehinaan, keadaan buruk rupa dan tidak dipandang sebagai manusia oleh orang banyak. Ia mengalami penderitaan yang luar biasa, sehingga banyak orang tertegun dan tercengang. Namun, banyak orang akan terkagum melihat keberhasilannya, sebab yang awalnya dihina namun kemudian ditinggikan. Dalam kehinaan, Tuhan bertindak.
Dan dalam keberhasilannya, membuat para pemimpin bangsa dan orang banyak akan mengatupkan mulut dan menundukkan kepala mereka. Sang hamba tersebut berhasil membuka jalan baru, jalan yang belum pernah ditempuh oleh siapapun yang ada di dunia ini. Jalan itu adalah jalan untuk menanggung kesalahan banyak orang, namun untuk keselamatan banyak orang juga.
Jadi, orang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan dan ketenangan, tetapi mereka dibentuk melalui kesukaran, tantangan dan air mata. Sebagai anak Tuhan, penderitaan dan pergumulan menjadi bagian hidup yang harus kita jalani, bahkan terkadang membuat kita tidak dipandang sebagai manusia. Itulah cara Allah menempa kita menjadi hamba-Nya. Bersaksi tentang kekuatan cinta kasih Allah mampu membungkam kekuatan dunia. Jadi jalan mana yang hendak kamu pilih ?
Doa :
Ya Tuhan, jadikan aku, hamba-Mu yang setia menjalankan tugas di tengah penderitaan dan kesulitan hidup. Amin
Yesaya 52 : 13 - 15
Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan (Yesaya 52 : 13).
Pada zaman modern ini banyak orang yang ingin berhasil namun dengan cara jalan pintas, ingin cepat kaya tapi dengan cara korupsi atau pesugihan, atau merampok bahkan sampai membunuh sesama. Dan kita sebagai anak Tuhan, haruskah melakukan hal seperti itu? Sudah tentu jawabannya, Tidak .....!! Kita punya Tuhan Allah yang hidup, yang tidak membiarkan anak-anak-Nya menderita. Kita harus percaya akan kuasa-Nya.
Jika kita diberi tugas dan kepercayaan untuk menjadi pemimpin atau penguasa, pakailah atau jabatlah dengan bijak. Jangan jadi pemimpin atau penguasa yang semena-mena, tapi jadilah pemimpin yang bijak dan benar. Bukan hanya sekedar pemimpin yang baik. Sebab baik itu belum tentu benar, tapi benar itu sudah pasti baik.
Dapatkah kita sebagai umat-Nya melakukan tugas seperti Yesaya atau Yesus yang rela di utus dan mengalami penderitaan. Penderitaan yang sangat menyakitkan, sebab akan mengalami kehinaan, keadaan buruk rupa dan tidak dipandang sebagai manusia oleh orang banyak. Ia mengalami penderitaan yang luar biasa, sehingga banyak orang tertegun dan tercengang. Namun, banyak orang akan terkagum melihat keberhasilannya, sebab yang awalnya dihina namun kemudian ditinggikan. Dalam kehinaan, Tuhan bertindak.
Dan dalam keberhasilannya, membuat para pemimpin bangsa dan orang banyak akan mengatupkan mulut dan menundukkan kepala mereka. Sang hamba tersebut berhasil membuka jalan baru, jalan yang belum pernah ditempuh oleh siapapun yang ada di dunia ini. Jalan itu adalah jalan untuk menanggung kesalahan banyak orang, namun untuk keselamatan banyak orang juga.
Jadi, orang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan dan ketenangan, tetapi mereka dibentuk melalui kesukaran, tantangan dan air mata. Sebagai anak Tuhan, penderitaan dan pergumulan menjadi bagian hidup yang harus kita jalani, bahkan terkadang membuat kita tidak dipandang sebagai manusia. Itulah cara Allah menempa kita menjadi hamba-Nya. Bersaksi tentang kekuatan cinta kasih Allah mampu membungkam kekuatan dunia. Jadi jalan mana yang hendak kamu pilih ?
Doa :
Ya Tuhan, jadikan aku, hamba-Mu yang setia menjalankan tugas di tengah penderitaan dan kesulitan hidup. Amin