Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Hmmm, .... warisan, adalah sesuatu yang suka ditunggu oleh anak-anak atau keluarga tatkala orang tua kita sudah tidak ada atau meninggal dunia. Dan biasanya akan saling bertengkar jika pembagian warisan tersebut tidak adil. Artinya akan terjadi perebutan warisan yang dapat berupa barang, perusahaan, rumah, surat-surat penting atau lainnya.
Malam hari ini aku membaca kitab Hakim-hakim 2 : 6 - 23.
Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN atau pun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel (Hakim-hakim 2 : 10).
Pengalaman adalah guru yang baik dan pengalaman orang lain dapat menjadi pelajaran bagi kita. Sebab itu pelajaran sejarah sangatlah penting agar dapat mengetahui langkah yang patut dilakukan bila mengalami hal yang sama sehingga yang salah atau keliru tak diulang dan yang baik dapat diteruskan dan ditingkatkan.
Dan sudah sepatutnya kita sebagai orang tua atau yang lebih tua mengajarkan apa yang diketahui dan dialami kepada anak-anak atau generasi berikutnya. Yang dimaksudkan adalah perilaku yang dapat dibaca oleh generasi berikutnya. Itulah warisan yang paling berharga. Sebab bila mewariskan kekayaan atau materi dapat segera habis sedangkan mewariskan tingkah laku atau iman yang ditunjukkan dengan baik akan menjadi warisan yang tak ternilai.
Terkadang ada orang tua yang lebih mengutamakan kesenangan duniawi, seringkali bangga atas pencapaian akademik dan kekayaan yang dimiliki serta menganggap soal hidup beriman itu hak asasi yang tak perlu dipaksakan. Dan itu sudah terjadi pada saat ini, dimana orang tua sangat bangga pada anaknya, tapi tak tahu dari mana di dapatnya semua itu bahkan tak jarang orang tua sangat mendukung perbuatan anak-anaknya.
Mewariskan iman yang benar adalah tanggung jawab orang tua kepada anak-anaknya. Apakah gunanya mewariskan harta benda, kekayaan dan kepintaran tetapi kehilangan iman? Bukankah hidup beriman akan membuat seseorang berguna dalam dunia ini? Sedangkan bila kekayaan dapat segera berakhir. Demikian juga orang yang berpendidikan tinggi tak menjamin hidupnya berguna bila tanpa beriman kepada Tuhan. Sebab banyak juga orang yang pandai tapi kepandaiannya digunakan untuk membinasakan orang lain. Karena itu ajarlah anak-anak untuk taat kepada Tuhan Yesus dengan memanfaatkan talentanya. Dengan taat, maka hidup anak-anak kita jadi berkat.
Doa :
Ya Tuhan, tuntun kami mempraktekkan hidup yang benar, yang dapat membimbing anak dan generasi berikutnya tetap berjalan di jalan-Mu.
Malam hari ini aku membaca kitab Hakim-hakim 2 : 6 - 23.
Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN atau pun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel (Hakim-hakim 2 : 10).
Pengalaman adalah guru yang baik dan pengalaman orang lain dapat menjadi pelajaran bagi kita. Sebab itu pelajaran sejarah sangatlah penting agar dapat mengetahui langkah yang patut dilakukan bila mengalami hal yang sama sehingga yang salah atau keliru tak diulang dan yang baik dapat diteruskan dan ditingkatkan.
Dan sudah sepatutnya kita sebagai orang tua atau yang lebih tua mengajarkan apa yang diketahui dan dialami kepada anak-anak atau generasi berikutnya. Yang dimaksudkan adalah perilaku yang dapat dibaca oleh generasi berikutnya. Itulah warisan yang paling berharga. Sebab bila mewariskan kekayaan atau materi dapat segera habis sedangkan mewariskan tingkah laku atau iman yang ditunjukkan dengan baik akan menjadi warisan yang tak ternilai.
Terkadang ada orang tua yang lebih mengutamakan kesenangan duniawi, seringkali bangga atas pencapaian akademik dan kekayaan yang dimiliki serta menganggap soal hidup beriman itu hak asasi yang tak perlu dipaksakan. Dan itu sudah terjadi pada saat ini, dimana orang tua sangat bangga pada anaknya, tapi tak tahu dari mana di dapatnya semua itu bahkan tak jarang orang tua sangat mendukung perbuatan anak-anaknya.
Mewariskan iman yang benar adalah tanggung jawab orang tua kepada anak-anaknya. Apakah gunanya mewariskan harta benda, kekayaan dan kepintaran tetapi kehilangan iman? Bukankah hidup beriman akan membuat seseorang berguna dalam dunia ini? Sedangkan bila kekayaan dapat segera berakhir. Demikian juga orang yang berpendidikan tinggi tak menjamin hidupnya berguna bila tanpa beriman kepada Tuhan. Sebab banyak juga orang yang pandai tapi kepandaiannya digunakan untuk membinasakan orang lain. Karena itu ajarlah anak-anak untuk taat kepada Tuhan Yesus dengan memanfaatkan talentanya. Dengan taat, maka hidup anak-anak kita jadi berkat.
Doa :
Ya Tuhan, tuntun kami mempraktekkan hidup yang benar, yang dapat membimbing anak dan generasi berikutnya tetap berjalan di jalan-Mu.