Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Apa kabar, semoga di akhir minggu ini semua baik dan sehat selalu. Hmmmm, tema hari ini adalah tentang kecerdikan. Dan sudah tentu terambil dari kitab Yosua 9 : 1 - 21.
..... maka mereka pun bertindak dengan memakai akal : ..... (Yosua 9 : 4)
Kita tahu binatang kancil? Ya, kancil adalah binatang yang cerdik. Waktu kita kecil, kita selalu di dongengkan oleh orang tua kita sebelum tidur. Dongeng itu adalah si kancil. Aku masih sangat mengingatnya. Walau pun ibu ku sudah tiada namun dongeng itu selalu masih terngiang di telingaku. Dan kini kedua putraku pun sudah remaja, tapi waktu mereka masih kecil pun aku selalu mendongengkannya sebelum tidur.
Cerita dongeng tentang si kancil mengingatkan kita betapa lihainya kata-kata si kancil sehingga lepas dari mulut buaya yang sudah lapar. Kancil lepas dari cengkraman buaya karena memiliki kecerdikan. Walaupun itu hanya cerita dongeng, tetapi telah mengingatkan kita bahwa kecerdikan sangat dibutuhkan bagi siapa pun juga agar mampu keluar dari berbagai kesulitan.
Seperti tema bacaan hari ini, bagaimana orang Gibeon memutar otak agar tidak menjadi sasaran serangan selanjutnya dari orang Israel. Caranya adalah : menyediakan tempat bekal dan minum yang jelek, kasut dan pakaian yang buruk serta roti yang sudah kering (Yosua : 4 - 5). Tujuannya tidak lain agar mendapat belas kasihan dari Yosua dan orang Israel. Kecerdikan orang Gibeon berhasil dan melalui Yosua diadakan persahabatan bahkan sumpah untuk tidak menganggu dan membiarkan mereka hidup (Yosua 9 : 15)
..... maka mereka pun bertindak dengan memakai akal : ..... (Yosua 9 : 4)
Kita tahu binatang kancil? Ya, kancil adalah binatang yang cerdik. Waktu kita kecil, kita selalu di dongengkan oleh orang tua kita sebelum tidur. Dongeng itu adalah si kancil. Aku masih sangat mengingatnya. Walau pun ibu ku sudah tiada namun dongeng itu selalu masih terngiang di telingaku. Dan kini kedua putraku pun sudah remaja, tapi waktu mereka masih kecil pun aku selalu mendongengkannya sebelum tidur.
Cerita dongeng tentang si kancil mengingatkan kita betapa lihainya kata-kata si kancil sehingga lepas dari mulut buaya yang sudah lapar. Kancil lepas dari cengkraman buaya karena memiliki kecerdikan. Walaupun itu hanya cerita dongeng, tetapi telah mengingatkan kita bahwa kecerdikan sangat dibutuhkan bagi siapa pun juga agar mampu keluar dari berbagai kesulitan.
Seperti tema bacaan hari ini, bagaimana orang Gibeon memutar otak agar tidak menjadi sasaran serangan selanjutnya dari orang Israel. Caranya adalah : menyediakan tempat bekal dan minum yang jelek, kasut dan pakaian yang buruk serta roti yang sudah kering (Yosua : 4 - 5). Tujuannya tidak lain agar mendapat belas kasihan dari Yosua dan orang Israel. Kecerdikan orang Gibeon berhasil dan melalui Yosua diadakan persahabatan bahkan sumpah untuk tidak menganggu dan membiarkan mereka hidup (Yosua 9 : 15)
Mengapa Yosua dan orang Israel gampang terperdaya?
- karena penampilan orang Gibeon yang lusuh
- mereka tidak bertanya atau meminta petunjuk dengan TUHAN (Yosua 9 : 14)
Orang Gibeon cerdik melihat situasi dan berhasil mengelabui Yosua dan orang Israel. Kini mereka tinggal tentram ditengah-tengah orang Israel.
Banyak orang ingin menjadi pandai dan cerdik tentu sangat baik, tetapi kepandaian dan kecerdikan seharusnya dipakai untuk tujuan baik bagi diri dan sesama ciptaan dengan tidak mencari keuntungan sendiri tanpa mempedulikan kerugian yang dirasakan oleh ciptaan yang lain. Namun saat ini banyak orang cerdik yang salah memanfaatkan kecerdikannya, misalnya pengemis; dengan pakaian lusuh ,kumal, dan terkadang membalur tubuhnya agar terlihat cacat, atau dengan mengendong, menuntun seorang anak bayi atau anak kecil untuk mendapat belas kasihan dari orang lain. Cerdik seperti itukah yang kita harapkan? Sudah tentu kita sebagai orang yang beriman akan menjawab : Bukan. Sebab kata Yesus, "cerdiklah seperti ular" yang bermaksud bahwa kecerdikan bukan untuk mempedayai atau menipu orang atau ciptaan yang lain. Kita seyogianya cerdik, supaya tidak mudah ditipu tetapi juga tidak menipu orang lain. Bagaimana dengan saudara dan sahabatku?
Doa :
Ya Roh Kudus berilah hamba-Mu hikmat agar dapat membedakan yang benar dan jahat.