Syaloom saudara dan sahabatku, bagaimana kabarmu di hari natal ke dua ini? Apakah kalian gelisah dengan keadaan seperti sekarang ini ? Aku harap jangan gelisah sebab Yesus telah lahir. Hari ini aku masih bersama Matius 2 : 16 - 18.
Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdaya oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah ..... (Matius 2 : 16)
Hari Natal selalu kita rayakan dengan gembira, sukacita dan bahagia. Diwarnai dengan hiasan lampu kelap kelip dan pernak-pernik yang indah kemilau. Rumah, gedung gereja, pertokoan, mall bahkan kampung dihiasi sedemikian rupa sehingga berubah dan terlihat indah dan terang benderang; menimbulkan rasa senang, nyaman, damai dan tentram di hati setiap orang; terlebih orang-orang percaya yang sungguh-sungguh memahami arti kelahiran Yesus sebagai Penyelamat. Kesusahan, pergumulan dan masalah-masalah kehidupan sepanjang tahun seolah sirna dalam sekejap. Setiap orang larut dalam euforia Hari Natal yang gegap gempita, sehingga lupa bahwa kelahiran Yesus ternyata juga berdampak pada peristiwa mencekam.
Mengapa mencekam? Sebab Herodes yang merasa tertipu atau diperdaya oleh para majus menjadi marah. Sehingga untuk melenyapkan bayi Yesus, Herodes memerintahkan para algojo untuk membunuh semua anak di Betlehem yang berumur 0 - 2 tahun. Tidak disebutkan, berapa anak yang dibunuh. Yang pasti peristiwa tersebut menimbulkan tangisan dan kesedihan yang sangat memilukan hati para ibu, bapak dan keluarga dari anak-anak yang dibunuh. Seperti kepedihan hati Rahel yang menangisi anak-anaknya. Sama seperti sekarang ini, banyak pejabat dan pemimpin yang sewenang-wenang dan menuntut terhadap bawahan dan rakyatnya. Tanpa memikirkan kondisi dan kesejahteraan bawahan atau rakyatnya, mereka hanya berpikir yang penting untuk saat ini mereka berkuasa.
Jika kita lihat kembali beberapa peristiwa yang terjadi belakangan ini atau beberapa tahun yang lalu, pasti kita akan mengingat peristiwa pesawat Adam Air tujuan Manado jatuh; juga tsunami menghantam Aceh, artinya setiap Hari Natal tiba, seolah-olah kekuasaan dunia terancam dan gelisah; secara politik, ekonomi, juga sosial budaya. Para penguasa dunia berusaha mengatasi berbagai ancaman dan kegelisahan dengan kebijakan-kebijakan baru yang terkadang mengancam hidup, usaha dan karya layan kita. Dan kita yakin bahwa Yesus sebagai penguasa semesta akan menyelamatkan kita. Tetapi, kita juga mesti peka dan melakukan antisipasi agar sesudah Hari Natal, kita tidak menjadi korban dari kegelisahan dan kemarahan penguasa dunia.
Doa :
Ya Yesus, ingatkan kami untuk peka dalam perayaan kami.
Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdaya oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah ..... (Matius 2 : 16)
Hari Natal selalu kita rayakan dengan gembira, sukacita dan bahagia. Diwarnai dengan hiasan lampu kelap kelip dan pernak-pernik yang indah kemilau. Rumah, gedung gereja, pertokoan, mall bahkan kampung dihiasi sedemikian rupa sehingga berubah dan terlihat indah dan terang benderang; menimbulkan rasa senang, nyaman, damai dan tentram di hati setiap orang; terlebih orang-orang percaya yang sungguh-sungguh memahami arti kelahiran Yesus sebagai Penyelamat. Kesusahan, pergumulan dan masalah-masalah kehidupan sepanjang tahun seolah sirna dalam sekejap. Setiap orang larut dalam euforia Hari Natal yang gegap gempita, sehingga lupa bahwa kelahiran Yesus ternyata juga berdampak pada peristiwa mencekam.
Mengapa mencekam? Sebab Herodes yang merasa tertipu atau diperdaya oleh para majus menjadi marah. Sehingga untuk melenyapkan bayi Yesus, Herodes memerintahkan para algojo untuk membunuh semua anak di Betlehem yang berumur 0 - 2 tahun. Tidak disebutkan, berapa anak yang dibunuh. Yang pasti peristiwa tersebut menimbulkan tangisan dan kesedihan yang sangat memilukan hati para ibu, bapak dan keluarga dari anak-anak yang dibunuh. Seperti kepedihan hati Rahel yang menangisi anak-anaknya. Sama seperti sekarang ini, banyak pejabat dan pemimpin yang sewenang-wenang dan menuntut terhadap bawahan dan rakyatnya. Tanpa memikirkan kondisi dan kesejahteraan bawahan atau rakyatnya, mereka hanya berpikir yang penting untuk saat ini mereka berkuasa.
Jika kita lihat kembali beberapa peristiwa yang terjadi belakangan ini atau beberapa tahun yang lalu, pasti kita akan mengingat peristiwa pesawat Adam Air tujuan Manado jatuh; juga tsunami menghantam Aceh, artinya setiap Hari Natal tiba, seolah-olah kekuasaan dunia terancam dan gelisah; secara politik, ekonomi, juga sosial budaya. Para penguasa dunia berusaha mengatasi berbagai ancaman dan kegelisahan dengan kebijakan-kebijakan baru yang terkadang mengancam hidup, usaha dan karya layan kita. Dan kita yakin bahwa Yesus sebagai penguasa semesta akan menyelamatkan kita. Tetapi, kita juga mesti peka dan melakukan antisipasi agar sesudah Hari Natal, kita tidak menjadi korban dari kegelisahan dan kemarahan penguasa dunia.
Doa :
Ya Yesus, ingatkan kami untuk peka dalam perayaan kami.