Translate

Thursday, March 15, 2018

Jadilah Pemenang dalam pemuliaan Yesus

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Bagaimana rasanya jika kita menjadi pemenang atau juara di dalam mengikuti sebuah pertandingan? Sudah pasti hati kita akan bangga, senang dan di wajah kita selalu ada senyum. Lalu bagaimana jika kita menjadi pemenang dalam mengalahkan diri kita sendiri?

Dalam bacaan hari ini Yohanes 12 : 20 - 28 dan Markus 13 : 24 - 32.

Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya : "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan (Yohanes 12 : 23).

          Pemuliaan oleh Allah terhadap Yesus adalah dengan cara yang unik, Yesus akan ditinggikan (dimuliakan) lewat penyaliban, itulah cara kematian-Nya. Di sini wujud nyata kasih dan kehadiran Allah tampak jelas dalam tindakan kurban kasih Yesus. Yesus telah dengan gamblang menyatakan pengurbanan diri-Nya (Yohanes 12 : 23 - 24) dan para murid-Nya juga dipanggil untuk mengurbankan atau memberikan diri mereka sebagai kurban dengan menjadi hamba-Nya yang setia (Yohanes 12 : 25 - 26).

          Wujud cinta dan kasih yang tulus dari manusia terlihat dengan jelas dalam pengurbanan diri-Nya terhadap yang dicintai dan dikasihi-Nya. Dengan cinta kasih Allah (Agape), adalah suatu cinta kasih yang selalu berkurban. Hmm, ..... terlihat berat ya? Ya ..... Yesus menginginkan seperti itu bagi yang menjadi murid-Nya dan pengikut-Nya, agar kerajaan Allah sungguh-sungguh dirasakan oleh manusia di bumi ini. Panggilan dan pengutusan orang percaya tidak lain adalah membagikan cinta kasih Allah kepada sesama dan hal ini pasti membutuhkan sarana pengurbanan diri dari orang percaya.

           Lalu bagaimana dengan kedatangan Yesus yang kedua kalinya? Dapatkah kita menjadi pemenangnya. Sudah tentu kita akan dapat menjadi pemenangnya, dengan cara kita percaya bahwa hanya Yesus lah sang Juru selamat, beserta iman kita dan perbuatan kita. Adakah kita melanggar larangan dan Firman-Nya? Adakah kita selalu mengikuti semua ajaran dari Firman-Nya? Kalau kita melakukannya Yesus akan menjamin keselamatan kita, hidup kita dan sudah pasti akan menjadi pemenangnya.

          Sebab itu hidup kita selalu diminta untuk berjaga-jaga dan jeli agar menjadi seorang pemenang. Bukan dengan cara licik atau curang melainkan kita harus dapat mempersiapkan diri kita dalam menyambut Sang Mesias untuk yang kedua kalinya. Karena hidup kita semuanya diawali dengan tanda dan siapa yang bisa membaca tanda serta mampu memanfaatkannya akan tampil sebagai pemenang. Lalu bagaimana agar kita bisa menjadi pemenang? Hiduplah seturut dengan Firman-Nya. Sebab langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Nya tidak akan berlalu dan juga tidak berubah.

Seperti syair lagu yang sering aku nyanyikan :
Hari-hari akan berlalu, senja kelabu pun akan pergi .....
Semua akan berganti, hanya Tuhanku tinggal tetap .....
Reff : 
............................................

Doa :
Kristus, hadirlah selalu dalam hidup kami untuk menuntun kami melakukan kehendak-Mu.


Thursday, March 1, 2018

Tetap senyum

Syaloom, ....... saudara dan sahabatku semua. Bagaimana kabarmu untuk hari ini? Senyum, .... ya kita dapat tersenyum jika hati kita senang, gembira. Namun jika kita sedang berduka, susah, sedih, bingung; maka dapatkah kita tersenyum? Yang pasti hati kita tidak mood, mungkin kita akan marah-marah bahkan bisa jadi kita akan memukul seseorang. Apalagi untuk jaman sekarang sangat sulit sekali melihat orang tersenyum, sebab mereka sudah sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Hari ini aku mendapat surat dari 2 Petrus 3 : 1 - 8.

Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. (2 Petrus : 3).

          Ada sebagian syair untuk lagu anak yang isi syairnya "Dalam suka duka 'ku kan tetap tersenyum, diejek dihina 'ku kan tetap tersenyum kar'na ku tahu Tuhanku Yesus sertaku .....". Lagu tersebut sesuai dengan Firman Tuhan hari ini yaitu mengajarkan tentang menjaga kemurnian hati dalam kebenaran dan kasih Allah. Kebenaran, kehormatan dan keselamatan kita tidak ditentukan oleh perbuatan orang yang merendahkan kita, sebab Tuhan Yesus menebus kita dengan darah-Nya yang jauh melebihi nilai emas dan perak sekali pun (1 Petrus 1 : 18 - 19).

          Kita sebagai jemaat Kristen selalu diingatkan untuk berpegang teguh pada kebenaran Firman Tuhan Allah yang disampaikan para nabi melalui pengajaran para rasul. Karena pada masa kini adalah hari-hari zaman akhir, masa antara kedatangan Kristus pertama menggenapi nubuat, dan kedatangan Kristus di akhir zaman sebagai hakim. Dan kita harus dapat tersenyum dan rendah hati, sebab pasti akan lebih banyak orang yang akan mengejek dan menghina kita.

          Dalam menghadapi para pengejek itu Surat Petrus mengingatkan dua hal yaitu :
1. Tindakan Allah pada masa lampau merupakan jaminan iman kita. Dengan air bah, Allah menghapus kejahatan di seluruh muka bumi,  tetapi menyelamatkan Nuh sekeluarga. Hal itu memastikan bahwa Allah akan melakukan penghakiman di akhir zaman.
2. Manusia hanya dapat mempersiapkan diri menanti saatnya Tuhan bertindak. Waktu Tuhan tidak dapat diukur dengan manusia. Tuhan yang menciptakan waktu. Seribu tahun bagi manusia, bagi Tuhan hanya sekejap.

          Maka mulailah dari sekarang, kita sebagai jemaat Kristen jika berjumpa dengan orang lain berilah senyuman, sapaan dan salam bukan dengan wajah masam, atau buang muka. Jadi jangan biarkan sikap orang lain mengubah anda, tetapi sikap anda yang murni dan benar akan mengubah mereka.

Doa :
Tuhan hari ini kami mau mempersembahkan hidup memuliakan Engkau Tuhan, dengan kemurnian hati dan kasih seturut firman-Mu, sebagai persiapan diri menyambut kedatangan-Mu di hari penghakiman. Amin.