Translate

Wednesday, June 28, 2017

Tantangan pelayanan

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku, bagaimana kita menjalani hidup ini? Pasti banyak tantangan yang kita hadapi. Sebab tidak semua pekerjaan kita lancar dan aman. Banyak di sekitar kita tidak menyukai tindakan kita, apalagi jika bertentangan dengan mereka atau bahkan menurut mereka sangat merugikan. Walaupun sebenarnya tindakan kita jujur dan benar. Kisah Para Rasul 6 : 8 - 15.

Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan ..... mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama.

          Jika kita berpikir bahwa pelayanan ini "lancar dan tanpa masalah", sesungguhnya itulah persoaalannya. Kita tidak bisa menilai bahwa pelayanan itu berhasil atau baik karena lancar dan tidak memiliki permasalahan didalamnya. Artinya bahwa sekecil apapun masalah yang dihadapi dalam pelayanan itu bagian dari persoalan pelayanan. Persoalan yang timbul bisa dari dalam diri atau dari luar. Persoalan yang muncul inilah yang menjadi tantangan dari pelayanan.

          Banyak orang yang salah dalam berpikir, pelayanan adalah diartikan sebagai pembantu atau orang yang dapat disuruh-suruh. Bukan seperti itu!!! Pelayanan adalah seseorang yang dapat membantu orang lain untuk kebenaran dan kejujuran. Agar orang lain tersebut menjadi lebih bermakna dan menjadi lebih baik. Seperti Stefanus yang siap melayani, namun karena ketidaksenangan mereka makamereka menghasut dan menyampaikan berita bohong sehingga Stefanus di sidang dan di hukum, dengan mengirim para saksi palsu yang berkata tentang Stefanus (Kisah Para Rasul 6 : 11 - 14). Sangat mengerikan cara-cara yang dilakukan orang yang dikuasai roh kebencian. Mereka melakukan apa saja demi mencapai tujuan pribadi meski mereka harus mengorbankan kebenaran dan orang lain. Persengkokolan jahat dapat menyebabkan hidup orang lain terancam dan kehilangan masa depan untuk bersaksi bagi Yesus.

          Tantangan pelayanan yang dialami Stefanus, mungkin pernah kita alami meski dalam bentuk dan cara yang berbeda. Ada celaan, cerita palsu, kejelekan dan pemutarbalikan fakta yang sudah kita alami. Kita menjadi "tertuduh" melalui masukan dan informasi yang tidak benar. Akibatnya pelayanan menjadi terganggu baik dari dalam diri maupun hubungan dengan orang lain. Oleh karena itu, bagi yang mengalaminya, kita percaya bahwa suatu saat kebenaran akan terbukti. Dan bagi yang senang "mengganggu" hendaklah menyadari tidak ada manfaatnya bahkan justru semuanya akan berbalik kepada diri kita. Jangan kita menguras tenaga untuk hal-hal yang tidak perlu. Bersatu hati dan bergandengan tangan adalah hal yang baik dalam panggilan tugas pelayanan bersama. Yang kita cari adalah kemuliaan Tuhan bukan kemuliaan diri sendiri.

Doa :
Ya Bapa, mampukan kami untuk tetap melayani dalam situasi dan kondisi apapun dan mendukung setiap pelayanan bagi kemuliaan nama-Mu.

Sunday, June 25, 2017

Jika bersehati pasti bisa

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku. Belakangan ini kita selalu mendengar tentang banyaknya pejabat yang tertangkap oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Mengapa mereka ditangkap? Sebab pola hidup mereka yang sangat berlebihan sehingga mereka mencari sesuatu yang bukan miliknya. Terlihat mereka dapat menolong sesama namun darimana dananya?   Seharusnya mereka dapat seperti Kisah Para Rasul 4 : 32 - 37. 

..... dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya ..... (Kis. 4 : 35)

          Jika dipertanyakan apakah pola hidup jemaat mula-mula masih bisa diterapkan saat ini? Secara tersurat mungkin sulit. Mengapa, karena segala harta kepunyaan kita adalah milik bersama. Apa yang saya miliki adalah milikmu juga. Hmmmm, kelihatannya mudah tapi yang pasti sangat sulit jika diterapkan pada kehidupan jaman sekarang. Mengapa? Sebab kebutuhan, keinginan, situasi dan kondisi masyarakat serta rasa kebersamaan dalam persekutuan sudah jauh berbeda. (Baca juga : Lakukan yang benar)

          Namun semangat dan pola kebersamaan untuk peduli sesama masih dapat dilakukan dengan benar. Ada tiga hal yang dapat menjadi dasar semangat dan pola dalam membangun kepedulian, yakni :
- Pertama, sehati dan sejiwa ( Kis. 4 : 32). Merasakan situasi, harapan dan tekanan selaku jemaat Tuhan. Terikat satu sama lain dalam menjadi bagian persekutuan sehingga saling membantu dan menopang. Hal ini diwujudkan dengan memahami bahwa harta yang mereka miliki adalah milik mereka dengan pengertian bahwa harta yang mereka punya berasal hanya dari Tuhan Allah.

- Kedua, menjual harta kepunyaannya dan meletakkan hasilnya di depan kaki rasul-rasul (Kis. 34a & 35). Kejujuran atas hasil penjualan harta dan mereka tidak mengambil untung dari hasil penjualan tersebut. Yang diibaratkan untuk saat ini adalah membayar pajak dengan benar.

- Ketiga, memenuhi kebutuhan sesuai keperluan (Kis. 4 : 35). Artinya tidak ada ketamakan dan keserakahan. Semua sesuai keperluannya. Tidak lebih dan tidak kurang.

          Dari tiga hal di atas, mari kita mencoba untuk jujur, mau menopang dan menolong sesama, hidup bersyukur sesuai berkat yang diberikan Tuhan dan kesatuan hati untuk menjadi bagian utuh dari persekutuan yang diselamatkan Tuhan. Dapatkah kita melakukannya dengan benar dan jujur untuk kebersamaan di dalam persekutuan saat kini?

Doa :
Bapa surgawi, terima kasih untuk berkat yang Engkau berikan dan pakailah diri kami menjadi saluran berkat bagi sesama. 

Friday, June 23, 2017

Lakukan yang benar

Syaloom, ..... saudara dan sahabatku semua.

Kita hidup dalam dunia harus melakukan hal yang benar. Dan sudah pasti benar itu baik adanya. Tapi kita tidak boleh tertipu dengan kata"baik", sebab baik itu belum tentu benar. Sebab banyak orang beranggapan bahwa baik itu benar, namun bagi seorang yang beriman dan percaya justru kebalikannya. Saat ini kita dibawa ke Roma 7 : 13 - 20.

"Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat" (Roma 7 : 19)

          Suatu hal yang wajar jika kita melihat orang yang melakukan kesalahan karena dia belum mengetahui aturan yang benar. Tetapi hal yang tidak wajar adalah ketika seseorang yang sudah mengerti aturan namun tetap melakukan tindakan yang melanggar aturan tersebut. Ibarat kata sama seperti orang yang sudah tahu kehendak Allah namun, tetap melakukan tindakan yang melanggar kehendak-Nya. Realita inilah yang hendak digambarkan oleh rasul Paulus yang akan selalu ada dalam kehidupan semua manusia. Bahkan Rasul Paulus memberikan contoh dirinya sendiri mengalami situasi di mana dia mengetahui yang baik namun dapat melakukan hal yang jahat.

          Rasul Paulus menggambarkan dengan jelas bahwa di dalam tubuh manusia tidak ada sesuatu yang baik, dan hal ini yang seringkali membuat manusia sulit untuk melakukan kebaikan meskipun mereka tahu yang baik. Bahkan Calvin pun menjelaskan bahwa meski pun manusia tidak kehilangan suatu peta keteladanan dari Allah; namun peta tersebut telah dirusak oleh dosa. Akibat hal inilah manusia cenderung melakukan hal jahat. Perenungan bagi kita sebagai pribadi yang telah menerima anugerah keselamatan dari Tuhan Yesus dan telah mengetahui kebenaran Allah, sudahkah kita mewujudkan kebenaran Alah yang kita ketahui hanya sebatas kita jadikan pengetahuan dan perkataan saja?

          "Selidiki aku, lihat hatiku apakah aku sungguh mengasihi Yesus dalam tindakan nyata? Mari kita menginstropeksi diri masing-masing. Mari nyatakan kebenaran Allah tidak hanya dalam perkataan tapi juga dalam tindakan nyata di setiap aktivitas kerja layan kita. Karena itulah wujud nyata ibadah yang sejati.

Doa :
Kristus Juruselamat kami yang hidup, bimbing kami untuk tidak hanya tahu kebenaran-Mu tetapi juga berani melakukannya